Está en la página 1de 14

PENDAHULUAN

Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki manusia,
bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara eksternal. Kajian
secara internal artinya pengkajian itu hanya dilakukan terhadap struktur
interen bahasa itu saja, seperti struktur fonologisnya, struktur
morfologisnya atau struktur sintaksisnya. Sebaliknya kajian secara
eksternal berarti kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor
yang berada diluar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa
oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial
kemasyarakatan.

Berbahasa yang baik dan benar seperti dianjurkan pemerintah bukanlah


berarti harus selalu menggunakan bahasa baku atau resmi dalam setiap
kesempatan, waktu, dan tempat yang sesuai dengan fungsi ragam
tersebut untuk satu situasi dan keperluan tertentu. Dalam study linguistik,
bidang kajian yang mempelajari berbagai macam ragam bahasa
berkenaan dengan fungsi pemakaiannya.

Untuk mempelajari linguistik secara luas, hendaknya kita mengetahui apa


pengertian linguistik itu sendiri. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari
tentang bahasa. Manfaat yang kita peroleh dari linguistik adalah kita dapat
mempelajari bahasa yang baik dan benar, juga memahami sistem
komunikasi, serta sebagai jembatan memahami budaya (cross cultural
understanding), dsb.

Pada makalah ini kami akan membahas sejarah perkembangan lingustik


dan beberapa aliran serta tokoh-tokohnya. Semoga makalah ini dapat
memberi manfaat dan pengetahuan yang luas tentang linguistik. Kami
pemakalah mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Kepada teman-teman yang telah memberi andil dalam
membantu proses pembuatan makalah ini hingga selesai, kami ucapkan
terima kasih.

Penyusun

1
MASALAH

Sejarah Perkembangan Linguistik

Sejarah perkembangan linguistik dari abad ke abad terus berkembang


sesuai kebutuhan. Di dalam linguistik dikenal beberapa aliran dan tokoh yang
besar sumbangannya dalam mengembangkan linguistik sebagai ilmu.
Sumbangan mereka berupa pikiran-pikiran yang diterbitkan dalam bentuk
tulisan, baik berupa makalah maupun buku. Dari pikiran-pikiran mereka lah
kemudian timbul aliran atau mazhab-mazhab linguistik yang kita kenal
dewasa ini.

Di Indonesia, ilmu linguistik berkembang dengan baik. Hal ini dilihat


dari banyaknya penelitian mengenai ilmu ini dan orang-orang yang meminati
dan menggelutinya. Mereka mendapat pengaruh dari berbagai aliran.
Dalamperkembangan linguistik para tokoh linguistik sering mengawali
kiprahnya di bidang non linguistik atau dalam bidang non bahasa Indonesia.
Akan tetapi, bidang linguistik yang paling nyata sumbangsihnya di negara ini
adalah leksikografi atau bidang perkamusan. Dikatakan “nyata
sumbangsihnya” karena Indonesia menangani penyusunan berbagai kamus
ekabahasa, dwibahasa, peristilahan, dsb.

Menurut Kridalaksana (1985:57), kajian historiografi linguistik


merupakan sarana untuk melihat kembali yang telah dilakukan selama ini,
sehingga diperoleh pemahaman perkembangan konsep, teori, metode,
terminologi, dan ciri deskripsi di bidang bahasa. Oleh karena itu, seperti
halnya penyusunan sejarah pada umumnya, kajian tersebut terpumpun pada
pelacakan atas peristiwa masa lalu. Hal itu berarti kajian ini memerlukan
data-data peristiwa linguistis yang pernah terjadi pada suatu masa, dan di
suatu tempat, karena sejarah tidak pernah lepas dari waktu dan ruang
tertentu, bahkan juga tokoh tertentu.

2
URAIAN TEORITIS

 Pengertian Sejarah

- Berdasarkan KBBI
Silsilah; asal usul ( keturunan ), kejadian dan peristiwa yang benar-
benar terjadi pada masa lampau, riwayat; peristiwa yang penting yang
benar-benar terjadi, cerita yang berdasar pada pengetahuan atau
uraian tentang peristiwa- peristiwa dan kejadian- kejadian yang benar-
benar terjadi di masa lampau.
 Sejarah Linguistik
- Berdasarkan Kamus Linguistik ( Harimurti Kridalaksana )
Cabang ilmu yang menyelidiki perkembangan dan seluk beluk ilmu
linguistik dari masa ke masa, serta mempelajari pengaruh ilmu-ilmu
lain pengaruh sebagai pranata masyarakat ( seperti kepercayaan,
adat-istiadat, pendidikan dsb.) terhadap linguistik.
 Pengertian Aliran

- Berdasarkan KBBI
Haluan ; pendapat; paham (politik, pandangan hidup, dsb), pemegang
peran (peran utama) dalam roman dan drama
- Berdasarkan Tesaurus Bahasa Indonesia
Pemprakarsa, pelopor, pembuka, pencetus, penggerak.

 Pengertian Linguistik

3
- Berdasarkan KBBI
Ilmu tentang bahasa, telaah bahasa secara ilmiah.
- Menurut Martinet
Ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai
objek kajiannya, atau lebih tepat lagi telaah ilmiah mengenai bahasa.
- Berdasarkan Kamus Linguistik
Ilmu tentang bahasa, penyelidikan bahasa secara ilmiah
PEMBAHASAN

A. SEJARAH LINGUISTIK

Linguistik Tradisonal
Tata bahasa tradisional sering dipertentangkan dengan istilah
struktural. Karena linguistik tradisional menganalisis bahasa berdasarkan
filsafat dan semantik, sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan struktur
atau ciri-ciri formal yang ada dalam bahasa.
1.Linguistik Zaman Yunani
Pada zaman ini para linguis mempertentangkan :
1. Fisis dan Nomos
2. Analogi dan anomaly
 Fisis (alami) = punya prinsip abadi dan tidak dapat diubah dan
ditolak
 Nomos (konvensi) = diperoleh dari hasil tradisi atau kebiasaan
dan mungkin bisa diubah
 Analogi = tata bahasa bersifat teratur
 Anomaly = tata bahasa tidak bersifat teratur
A. Kaum Sophis
Mereka melakukan kerja empiris, menggunakan ukuran tertentu,
mementingkan retorika dalam studi, dan membedakan kalimat berdasarkan

4
isi dan makna. Protogaros membagi kalimat menjadi : kalimat tanya, jawab,
perintah, laporan, do’a dan undangan.
B. Plato (429-347 SM)
Dalam studinya :
1. Memperdebatkan analogi dan anomaly
2. Membuat batasan bahasa, bahwa bahasa adalah pernyataan pikiran
manusia dengan perantara onomata dan rhemata.
3. Orang pertama yang membedakan kata dalam onoma dan rhema.
Onoma : nama (bahasa sehari-hari), nomina/nominal (dalam tata
bahasa).
Rhema : Ucapan (bhsa shari-hari), verba (tata bahasa), predikat.
C. Aristoteles (384-322 SM)
Membagi tiga macam kelas kata :
Onoma, Rhema, dan Syndesmoy (preposisi dan konjungsi)
D. Kaum Staik
- membedakan studi bahasa secara logika dan tata bahasa
- menciptakan istilah khusus dalam tata bahasa
- membagi 3 komponen studi bahasa : tanda (symbol,sign, semonion),
makna, hal diluar bahasa (benda /situasi).
- Legein (bunyi fonologi yang bermakna), propheral (bunyi bahasa yang
bermakna).
- Membagi kata : benda, kerja, syndesmoy, arthoron.
- Kata kerja komplet, tak komplet, aktif dan pasif 8.1.1.5 Kaum
Alexandrian.
Mereka menciptakan buku Dionysius Thrax yang menjadi cikal bakal tata
bahasa tradisional. Sezaman dengan zaman Alexandrian, di India hidup
seorang sarjana hindu yang bernama Panini, telah menyusun kurang 4.000
pemerian tentang struktur bahasa sansekerta dengan prinsip-prinsip dan

5
gagasan yang masih dipakai linguistik modern. Karena itulah Panini dianggap
sebagai one of greatest monuments of the human
intelligence oleh Leonard Bloomfield.

2. Zaman Romawi
1. Varro dan”De Lingua Latina”
Dalam bukunya itu Varro membicarakan :
a. Etimologi : mempelajari asal usul kata beserta artinya
Ex : Perubahan Bunyi “duellum” → “belum” (perang)
Perubahan Makna “hostis” orang asing → musuh
b. Morfologi : mempelajari kata dan pembentukannya kata = bagian ucapan
yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bentuk minim.
Vorro membagi kelas kata latin menjadi :
1. Kata benda dan kata sifat → infleksi kasus
2. Kata kerja → membua pernyataan (infleksi tense)
3. Partisipel → konjungsi (infleksi kasus dan tense)
4. Aduerbium → pendukung (tak berinfleksi)
Kasus dalam bahasa latin :
1. Nominativus (Primer)
2. Genetivus (kepunyaan)
3. Dativus (menerima)
4. Akusativus (objek)
5. Vokativus (sapaan)
6. Ablativus (asal)

Deklinasi : pereubahan bentuk berdasarkan kategori,kasus,jumlah dan jenis.


Deklanasi dibagi :
- Naturalis : perubahan bersifat alamiah
- Voluntaris : perubahan bersifat morfologis, selektif, manasuka.

6
2. Institutiones Grammaticae (tata bahasa Priscia)
- merupakan bulu paling lengkap
- teori dasarnya menjadi tonggak pembicaraan bahasa tradisional.
Dalam buku ini dibahas :
a. Fonologi membicarakan istilah Litterae : bagian terkecil bunyi yang
dapat diartikan.
1. Vox artikulata : untuk membedakan makna
2. Vox martikulata : tidak dapat membedakan makna
3. Vox literata : dapat dituliskan
4. Vox illiterata : tidak dapat dituliskan
b. Morfologi membicarakan istilah dictio : bagian minimum ujaran yang
harus diartikan terpisah dalam makna sebagai satu keseluruhan.
1. Nomen : kata benda, sifat
2. Verbum : perbuatan / dikenai
3. Participium
4. Pronomen : dapat menggantikan nomen
c. Sintaksis membicarakan istilah oratio : tata susun kata berselaras
yang menunjukkan kalimat itu selesai.

3. Zaman Pertengahan
Membicarakan :
1. Kaum Modistae, pada masa kaum ini berkembang etimologi
2. Tata Bahasa Spekulativa, menurut tata bahasa ini, kata tidak secara
langsung mewakili alam dan benda yang ditunjuk, tetapi hanya
mewakili dalam berbagai cara modus, substansi, aksi, kualitas, dsb.
3. Petrus Hispanus, dalam bukunya Summutae Logicales :
a. Memasukkan psikologi dalam bahasa.
b. Menbedakan nomen menjadi substantivum dan adjectivum.
c. Membedakan partes orationes menjadi categorimatek (semua

7
bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat) daN
syntategorematik (semua bentuk tutur lainnya).

4. Zaman Renaisans
Dianggap sebagai abad pembukaan pemikiran abad modern.
Bahasa Ibrani sebagai bahasa kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Bahasa Arab, Ulama Islam melarang penerjemahan bahasa arab, tapi
memperbolehkanmenafsirkannya. Dua aliran linguistik arab, Basra dan
Kufah. Basra (menganut konsep analogi dari yunan), sehingga mengacu
pada kereguleran dan kesistatisan bahasa.
sedangkan Kufah (menganut konsep anomali), mengacu pada
keanekaragaman bahasa.
Tokoh arab Sibawaihi, dalam bukunya Al Ayn, membagi kata menjadi : ismun
(nomen), fi’lun (verbum), harfun (partikel) Bahasa Eropa, serta bahasa diluar
eropa, lingua franca (bahasa antarbangsa) digunakan untuk kegiatan politik,
perdagangan, dsb.
5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakikat bahasa secara linguistik,
maka dimulailah babak baru.

B. ALIRAN LINGUISTIK
1. Aliran Praha
Dengan tokohnya Vilem Mathesius, Nikolai S. Trubetskoỷ, Roman
Jakobson, danMorris Halle, membedakan fonologi (mempelajari bunyi dalam
suatu sistem) danfonetik (mempelajari bunyi itu sendiri). Struktur bunyi
dijelaskan dengan kontras atauoposisi.
Ex : baku X paku, tepas X tebas.

8
Aliran ini mengembangkan istilah morfonologi (meneliti perubahan fonologi
yang terjadi akibat hubugan morfem dgn morfem. Ex: kata “jawab” dgn
“jawap” bila ditambahi sufiks –an, maka akan terjadi perbedaan. Kalimat
dapat dilihat dari struktur formal dan struktur informasinya, Formal (subjek
dan predikat), informasi (tema dan rema). Tema adalah apa yang
dibicarakan,sedangkan rema adalah apa yang dikatakan mengenai tema.
Ex : kal. “this argument I can’t follow”→ “I” sbg subjek, “this argument” sbg
objek,namun menurut aliran praha “this argument” juga merupakan tema,
sedangkan “Ican’t follow” juga merupakan rema.

2. Aliran Glosematik
Aliran ini lahir di Denmark, dengan tokohnya Louis Hjemslev. Hjemslev
menganggap bahasa mengandung segi ekspresi (Signifiant) dan segi isi
(signifie). Masing-masing segi mengandung forma dan substansi : forma
ekspresi, substansi ekspresi, forma isi, dan substansi isi.

3. Aliran Firthian
Dengan tokohnya Joh R. Firth (London, 1890-1960). Dikenal dengan
teori fonologi prosodi, yaitu cara menentukan arti pada tataran fonetis. Ada
tiga macam pokok prosodi : 1). Menyangkut gabungan fonem, struktur kata,
suku kata, gab.konsonan,dan gab.vokal, 2). Prosodi dari sandi atau jeda,
3).prosodi yang realisasi fonetisnya lebih besar daripada fonem2
suprasegmentalnya.

4. Linguistik Sistemik (M.A.K Haliday)


Pokok pandangan Linguistik sistematik adalah :
1. Memberi perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama
padafungsi dan penerapannya dalam bahasa.

9
2. Memandang bahasa sebagai “pelaksana”. Pembedaan langue (jajaran
pikiran tergantung penutur bahasa) dan parole (perilaku kebahasaan
sebenarnya).
3. Mengutamakan ciri bahasa tertentu dan variasinya.
4. Mengenal gradasi atau kontinum.
5. Menggambarkan tiga tataran utama bahasa :
a. Substansi : bunyi yang diucapkan waktu berbicara (fonis), dan lambang
yang digunakan saat menulis (grafis).
b. Forma : susunan substansi pada pola bermakna.
c. Leksis : butir lepas bahasa dan tempat butir terletak
d. Gramatika : kelas butir bahasa dan pola tempat terletaknya.
e. Situasi, meliputi : tesis (apa yang dibicarakan), situasi langsung (waktu
tuturan itu diucapkan), situasi luas (tuturan pengalaman pembicara atau
penulis yang mempengaruhi tuturan yang diucapkan atau ditulisnya.
5. Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini :
1. Mereka memerikan bahasa indian dengan cara sinkronik.
2. Bloomfield memerikan bahasa aliran strukturalisme berdasarkan fakta
objektif sesuai dengan kenyataanyang diamati.
3. Hubungan baik antar linguis. Sehingga menerbitkan majalah Language,
sebagai wadah melaporkan hasil karya mereka. Aliran ini sering juga
disebut aliran taksonomi, karena aliran ini menganalisis dan
mengklasifikasikan unsur bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya.
6. Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L. Pike. Yang dimaksud tagmem adalah
korelasi antara fungsi gramatikal (slot) dengan kelompok bentuk kata yang
dapat dipertukarkan utnuk mengisi slot tersebut.

10
C. TOKOH- TOKOH LINGUISTIK

1. Ferdinand de Saussure (1857-1913)


Ferdinand de Saussure dikenal sebagai bapak linguistik modern danjuga
seorang tokoh gerakan strukturalisme. Saussure sering dianggap sebagai
pelopor linguistik modern. Pandangannya itu dapat di ringkas dalam bentuk-
bentuk dikotomi. Yang pertama adalah telaah diakronis dan telaah sinkronis ;
yang kedua menggenai langue dan parole ; lalu signifiant ; dan terakhir
mengenai hubungan sintagmatik dan hubungan paradigma. Ferdinand de
Saussure dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern, karena dalam bukunya
Course de Linguistique Generate, memuat :

1. Sinkronik : mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu. Ex:


bahasa
sansekerta
Diakronik : mempelajari bahasa sepanjang masa bahasa itu digunakan
ex : Bahasa Sriwijaya sampai sekarang.
2. La langue : seluruh sistem tanda sebagai alat komunikasi verbal antar
anggota masyarakat (bersifat abstrak).
La parole : pemakaian langue oleh masyarakat (bersifat konkret)
3. Signifiant : citra bunyi yang timbul dalam pikiran kita.
Signifie : makna yang ada dalam pikiran kita.
4. Hubungan sintagmatik : hubungan antar unsur (fonologi, morfologi,
sintaksis)
2. Louis Hjelmslev (1899-1965)
Louis Hjelmslev menjadi sangat terkenal dalam linguistik karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa atau menurut istilahnya, glosematik,
yang berasal dari bahasa yunani glossa ”bahasa” menjadi suatu ilmu yang
berdiri sendiri, memberikan struktur khas bahasa yang menganggap bahasa
tidak sebagai bagian dari gejala sikologis, gejala sosial atau gejala non
bahasa lainnya.
3. Jhon R. Firth (1890-1960)

11
Firth berpendapat bahwa telaah bahasa harus memperhatikan
komponen sosiologis. Firth sangat terkenal karna teorinya mengenai fonologi
dan prosodi.
4. M.A.K. Halliday (lahir 1925)
Teori Halliday dikenal dengan nama Firthian linguistics atau scale and
category linguistics, berdasarkan karangannya yang berjudul “Categories of
the Theory of Grammer”. Nama lain untuk teori yang dikembangkan oleh
Halliday tersebut adalah systemic linguistics (SL).
5. Leonard Bloomfield (1887-1949)
Leonard Bloomfield adalah linguis yang sangat berpengaruh pada
tahun 1930-an sampai tahun 1950-an, khususnya di Amerika Serikat.
Bloomfield berjasa didalam mengembangkan linguistic structural, khususnya
di Amerika Serikat. Dipengaruhi oleh pemikiran Sapir.
6. Kenneth L. Pike (1912-2000)
Kenneth L. Pike adalah penganjur teori tagmemik. Ia tidak membatasi
teorinya untuk pemberian bahasa saja, tetapi juga untuk pemberian
kebudayaan. Teorinya dinamakan tagmemik karena didasarkan pada istilah
tagmem yang dikembangkan oleh teori ini.
7. Noam Chomsky (lahir 1928)
Noam Chomsky adalah salah seorang linguis di samping pengamat
politik yang paling disorot selama setengah abad terakhir ini. Ia
memperkenalkan tata bahas transformasi (generatif) yang dapat menjelaskan
struktur bahasa secara eksplisit dan teliti melalui ” kaidah tulis kembali ”
(rewrite rules).
8. Franz Boas (1858-1942)
Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages di tulis
bersama sejumlah koleganya. Di dalam buku tersebut terdapat uraian
tentang fonetik, kategori makna dan proses dramatikal yang digunakan untuk
mengungkapkan makna.

9. Zellig Harris

Mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam analisis segmen bahasa.


Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis, sintaksis, dan
wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis
fonologis.

12
KESIMPULAN

 Sejarah Linguistik terdiri dari 5 zaman yaitu :


1. Zaman Yunani, terdiri dari : Kaum Staik,Aristoteles (384-322
SM),Plato (429-347 SM),Kaum Sophis
2. Zaman Romawi
3. Zaman Pertengahan
4. Zaman Renaisans
5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
 Aliran Linguistik terdiri dari :
- Aliran Tagmemik
- Aliran Firthian
- Aliran Glosematik
- Aliran Praha
- Linguistik Sistemik
- Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
 Tokoh- tokoh linguistik terdiri dari :

13
- Franz Boas (1858-1942)
- Noam Chomsky (lahir 1928)
- Kenneth L. Pike (1912-2000)
- Leonard Bloomfield (1887-1949)
- M.A.K. Halliday (lahir 1925)
- Jhon R. Firth (1890-1960
- Louis Hjelmslev (1899-1965)
- Ferdinand de Saussure (1857-1913)

DAFTAR PUSTAKA

Fromkin, Victoria & Robert Rodman. 1998. An Introduction to Language (6th


Edition).
Orlando: Harcourt Brace Collage Publishers.

Hornby, A.S 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary (5th Edition).


Oxford: Oxford University Press.

Kushartanti, dkk. 2005. Langkah awal memahami linguistik. Jakarta: Gramedia.

Matthews, Peter. 1997. The Concise Oxford Dictionary of Linguistics. Oxford:


Oxford
University Press.

Robins, R.H. 1990. A Short History of Linguistics. London: Longman.

www.google.com

14

También podría gustarte