Está en la página 1de 10

HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan proposal yang diajukan oleh pemohon, kami selaku AO El


Dinar Finance House akan memberikan gambaran analisis pembiayaan sesuai
dengan prosedur yang disepakati bersama secara garis besar adalah sebagai
berikut:

A. DESKRIPSI USAHA
Latar Belakang Perusahaan
a. Identitas Perusahaan
1) Nama perusahaan : FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel
2) Bidang usaha : Jasa Tour & Travel
3) Jenis Produk/ Jasa : Tour & travel (umrah/haji/rekreasi)
4) Alamat perusahaan : Baujeng, Rt/Rw 002/006 Desa Baujeng
Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur
5) Nomor telp/Hp : 0856-0813-0806
6) Alamat Email :-
7) Bank Perusahaan :-
8) Bentuk Badan Hukum : Perseorangan
9) Nomor Akta Pendirian : Belum ada
10) NPWP : Belum ada
11) Mulai Berdiri : 2016
b. Identitas Pemilik
1) Nama : Muchammad Bustomi
2) Jabatan : Owner/ Pemilik
3) Tempat dan Tanggal Lahir : Pasuruan, 03 Maret 1997
4) Alamat Rumah : Baujeng, Rt/Rw 002/006 Desa Baujeng
Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur
5) Nomor Telepon : 0856-0813-0806
6) Nomor Fax :-
7) Alamat E-mail :-
8) Pendidikan terakhir : SLTA/Sederajat
FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel merupakan jasa biro perjalanan
umroh yang didirikan atas dasar gagasan dalam pengembangan yayasan yang
telah ada dan didasari dengan semakin maraknya umat Islam beribadah umrah.
Sebagai biro perjalanan umroh yang berorientasi pada kesejahteraan dunia dan
akhirat. Terutama bagi masyarakat menengah kebawah. Namun, dalam
menjalankan usaha tersebut FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel
mengalami banyak sekali mengalami kendala yang diakibatkan lemahnya
manajemen perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, FALAHUL MUKHLASIN Tour
& Travel berkomitmen dalam menjalankan aktifitasnya berdasarkan mutu dan
kualitas berstandar internasional.

Jenis-jenis produk yang ditawarkan FALAHUL MUKHLASIN Tour &


Travel sebagai berikut :

a. Umrah Reguler
b. Umrah Plus
c. Umrah Liburan
d. Umrah Ramadhan
e. Umrah backpacker
B. PRINSIP PEMBIAYAAN
1. Character

Penilaian Character merupakan penilaian karakter atau moral (sifat-sifat)


calon nasabah pembiayaan secara personal. Dalam segi aspek ini, calon
penerima pembiayaan atas nama Muchammad Bustomi sudah dikenal baik
oleh AO karena satu jurusan di bangku perkuliahan. Calon penerima
pembiayaan ini tergolong orang yang betanggung jawab, jujur, dan bersikap
tenang,. Hal ini dilihat dari ketika ia mengerjakan tugas-tugas kuliah di
bangku perkuliahan. Meskipun terkadang ia juga kurang serius dalam
mengerjakan tugas dan kadang juga terlambat dari deadline yang
ditentukan. Misalnya saja pada pembuatan proposal pengajuan pembiayaan
ini, masih banyak kekurangan-kekurangan yang tidak dicantumkan dalam
proposal yang mana itu merupakan kesalahan yang sangat fatal. Namun
pertimbangan lain diluar kegiatan kuliah, calon penerima pembiayaan ini
termasuk yang nertanggung jawab.

2. Capacity

Penilaian capacity merupakan penilaian mengenai kemampuan debitur


untuk melunasi pembiayaannya. Pada penilaian ini akan dilihat dari jenis
usaha apa yang akan dijalankan oleh calon penerima pembiayaan, dan
kemampuan usahanya untuk mendatangkan keuntungan guna melunasi
pembiayaannya. Dalam hal ini AO tidak bisa melakukan penilaian yang
objektif dikarena dalam proposal pengajuan pembiyaan tersebut, calon
peneruma pembiyaan tidak mencantumkan laporan laba rugi dari usaha
yang dijalankannya. Namun, apabila dilhat dari laporan neraca usaha
tersebut jumlah kas yang diterima setiap tahunnya mengalami peningkatan,
walaupun kas tidak dapat dikatakan sebagai laba dari usaha.

3. Capital

Penilaian capital merupakan penilaian yang menyangkut mengenai


modal yang dimiliki perusahaan calon penerima pembiayaan. Semakin besar
modal sendiri yang dimiliki, maka semakin tengguh menghadapi
kemungkinan risiko yang dihadapi di waktu mendatang. Untuk melihat
modal dari usaha calon nasabah penerima pembiayaan bisa dilihat pada
neraca saldo debitur yakni dengan melihat komponen modal. Dalam
proposal yang dibuat calon penerima pembiayaan ini menunjukkan modal
disetor sebesar Rp.175.000.000,- dengan jumlah modal disetor
Rp.150.000.000,- dan laba ditahan dari tahun sebelumnya Rp. 25.000.000,-.
Secara permodalan dapat dikatakan mampu, namun hal ini masih
menimbulkan keraguan mengenai kebenaran angka tersebut karena adanya
ketidakseimbangan(not balance) antara aktiva dan pasiva.

4. Colleteral

Penialaian colleteral merupakan penilaian janinan yang diberikan


perusahaan atas pembiayaan yang akan diterimanya. Jaminan merupakan
pengaman bagi dana perbankan yang disalurkan melalui pembiayaan.
Semakin besar jaminan itu mengcover pembiayaan maka semkain aman
dana bank itu. Namun pada proposal pengajuan pembiyaan yang di buat
calon penerima pembiayaan tidak mencantumkan agunan/jaminan. Sehingga
kalau hal ini dinilai oleh AO El-Dinar Finance House sudah pasti ditolak.
Karena pihak El-Dinar Finance House tidak ingin mengambil risiko
terburuk dari pencairan pembiayaan jika dilakukan.

5. Condotion of Economy

Secara spesifik adalah kondisi makro yang mempengaruhi bisnis debitur.


Apakah bisnis debitur sangat rentan dengan fluktuasi perekonomian atau
relatif tangguh menghadapi gejolak perekonomian. Pada kondisi
perekonomian yang relatif stabil akan mendorong pertumbuhan dunia usaha
sehingga pengucuran pembiayaan akan aman. Sebaliknya kondisi ekonomi
yang buruk akan mendorong dunia bisnis ke arah kebangkrutan. Saat ini
memang kondisi ekonomi secara makro di Indonesia memang lesu. Hal ini
tentu berpengaruh banyak terhadap setiap pelaku bisnis, baik langsung atau
tidak langsung, sedikit atau banyak.dari proposal yang diajukan, usaha jasa
tour & travel tidak meiliki peluang besar pada kondisi ekonomi yang seperti
ini. Karena berpergian ana berlibur merupakan kebutuhan sekunder atau
bahkan tersier bagi sebagain masyarakat, tentu dalam kondisi ekonomi saat
ini yang cenderung negatif ini masyarakat akan lebih mementingkan
memenuhi kebutuhan primernya terlebih dahulu sebelum memikirkan
kebutuhan lainnya.

C. STUDI KELAYAKAN
1. Aspek Hukum (Yuridis)
Pada studi ini digunakan untuk menganalisis apakah usaha yang
dijalankan calon penerima pembiayaan berbadan hukum dan bagaimana
kelengkapan perizinan dan legalitas usahanya. Hal tersebut dapat dilihat
pada proposal pengajuan pembiayan pada bagian identitas usaha. Penilaian
aspek hukum perlu dilakukan karena untuk berjaga-jaga apabila ada
masalah yang ditimbulkan dari usaha yang dijalankan calon penerima
pembiayaan karena pihak El-Dinar tidak mau menanggung risiko yang
tinggi. Dalam proposal usaha FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel
yang akan dijalankan calon penerima pembiayaan masih berada dalam
tataran wacana, sehingga tentu saja aspek-aspek hukum dan legalitas di
atas ia belum memilikinya. Sehingga menurut tinjauan yuridis, sangat
beresiko jika proposal pengajuan pembiayaan ini diloloskan.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar merupakan pertimbangan penting dalam melakukan setiap
penjualan produk apapun. Sehingga permintaan pasar terhadap produk
yang kita tawarkan perlu menjadi pertimbangan bagi setiap pelaku bisnis.
Maka dari itu hal yang perlu untuk menjadi bahan analisa yang pertama
adalah jenis produk, produk dari FALAHUL MUKHLASIN Tour &
Travel merupakan perjalanan umrah, haji, dan rekreasi. Kemudian wilayah
pemasarannye tersebut yakni daerah Pasuruan yang mana penduduk
daerah tersebut sebagian besar beragama Islam, serta di Kota Pasuruan
banyak sekali Pondok Pesantren. Ini merupakan target paar yang sempurna
dikaitkan dengan produk yang akan ditawarkan dari usaha yang dijalankan
calon penerima pembiayaan tersebut.
Dari keadaan proposal yang demikian, untuk menganalisa dalam
aspek pemasaran sebenarnya kurang akurat. Hal ini dikarenakan strategi-
strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan kurang optimal, disisi
lain pesaing-pesaing pada bidang usahan tersebut telah banyak dan lebih
unggul dibandingankan usaha milik calon nasabah penerima pembiyaaan.
Intinya, usaha dari FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel
dalam hal pemasarannya masih sangat kurang baik, karena strategi-strategi
yang diterapkan masih belum maksimal. Dan untuk hal ini, dalam proposal
kurang kuat penjelasan dan argumentasinya.
3. Aspek Keuangan
Penilaian dalam aspek keuangan berbentuk Analisis kuantitatif yang
dilakukan terhadap nasabah atau calon nasabah. Analisis keuangan
memegang peranan penting dan menjadi titik berat dalam analisis
pembiayaan. Penilaian terhadap aspek keuangan untuk menilai kelayakan
suatu proposal pembiayaan meliputi laporan neraca, laporan laba/rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan modal, minimal untuk 3 (tiga
periode akuntansi terakhir).
1. Neraca : tidak adanya keseimbangan jumlah antara
aktiva dan pasiva sehingga secara teori
maupun praktek sudah menyalahi prosedur
yang ada dalam PSAK.
2. Laba Rugi : tidak dicantumkan laporan laba rugi usaha.
3. Arus kas : dalam laporan arus kas tercatat selama lima
periode dan mengalami peningkatan kas
dan penurunan kas.
4. Perubahan Modal : dalam proposal ini tidak mencantumkan
laporan perubahan modal sehingga hal ini
dapat memberikan keraguan pada
perusahaan dalam perkembangannya tiap
periode.

4. Aspek Operasi/Tekhnis

Analisis ini diawali dengan mempelajari industry outlook, diantaranya


adalah apakah usaha yang dilakukan nasabah menurun/meningkat,
mempelajari industri tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi usaha tersebut, mempelajari tekhnik bagaimana memperleh
bahanbaku usaha tersebut dll.
Berdasarkan hasil analisa teknik yang dilakukan oleh perusahaan
FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel cukup teratur, yakni dari
pemesanan tiket, pemesanan akomodasi, mengurus kelengkapan berkas,
pelatihan ibadah umrah, dan pemberangkatan jamaah. Dalam proposal juga
dijelaskan bahwa proses atau teknis dalam pelayanan tersebut dilakukan
cukup memiliki keunggulan dari pesaing lain yakni tanggal keberangkatnya
sudah dipastikan di awal.
Hanya saja, alat-alat yang digunakan untuk melakukan operasional
seperti komputer untuk pemesanan tiket, kendaraan untuk akomodasi, dan
lainya masih belum ada.
5. Aspek Manajemen

Pada dasarmya calon nasabah hendaknya merupakan seorang yang


berjiwa wiraswasta dan mempunyai keahlian yang cukup tentang bidang
usahanya . struktur organisasi usahanya pun hendaknya cukup jelas dan
efesien, terutama kalau usahanya dalam tahap ekspansi.
Manajemen merupakan faktor produksi yang paling menentukan dalam
memelihara kelangsungan dan perkembangan hidup perusahaan. Kami
selaku AO menilai kemampuan nasabah debitur dalam mengelola
perusahaan mereka, antara lain :
a. Usia perusahaan
Usia perusahaan pemohon pembiayaan masih berumur satu tahun. Hal ini
masih rentan dengan kegagalan atau bisa dibilang masih tahap percobaan
/start up. Sehingga kami selaku AO menilai kelayakan usaha berdasarkan usia
dirasa masih belum terpenuhi. Karena usaha bisa dikatakan sudah kuat
minimal sudah berdiri selama tiga tahun untuk meminimalisir hal hal yang
merugikan pihak El Dinar FH.
b. Kualifikasi dan kekompakkan kerja pemimpin teras
Dalam proposal ini, belum ditampakan secara jelas mengenai peran dan
tanggungjawab setiap divisi dalam organisasi, sehingga belum bisa dikatakan
masuk dalam kualifikasi dan kekompakan kerja yang baik. Namun secara
garis besar dalam pembagian koordinator bagian sudah cukup saling
melengkapi. Mulai dari pemilik, bagian keuangan dan karyawan.
c. Kedudukan perusahaan di pasar
Usaha ini memiliki banyak pesaing yang sudah unggul dalam tingkat
pengalamannya karena memang sudah jelas kehadiran pesaing sudah lebih
lama dibanding dengan perusahaan pemohon pembiayaan. Selain itu juga
usaha FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel ini tidak memiliki
keunggulan sama sekali dibandngkan dengan para pesaing lainnya.
d. Kemampuan mengelola harta perusahaan
Dalam bagian ini, pemohon perlu bekerjasama dengan SDM dengan
keahlian dalam memanejemen keuangan perusahaan. Karena setelah melihat
analisa laporan keuangannya masih kurang sesuai dengan realita yang ada.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola
harta atau aset perusahaan sangat rendah. Hal ini menyebabkan pihak El-Dinar
meiliki banyak pertimbangan untuk meloloskan pembiayaan pada Usaha calon
penerima pembiayaan tersebut.
e. Kemampuan mengelola SDM
Dapat dikatakan baik, karena adanya keterbukaan pemilik usaha untuk
mau terjun langsung mengawasi dan memberikan serta meletakkkan SDM
sesuai dengan keahliannya masing-masing.
f. Kemampuan memperoleh keuntungan
Dalam bagian ini, pemohon masih belum menampakkan keseriusan dalam
mencapai atau memperoleh keuntungan. Pasalnya dari pihak pemohon masih
adanya ketidakjelasan pada laporan keuangannya.
6. Aspek Ekonomi dan Sosial
Aspek ekonomi dan sosial ini meliputi bagaimana keadaan
perekonomian dan keadaan lingkungan sosial sekitar tempat usaha tersebut.
Aspek ini berpengaruh terhadap suatu usaha, karena apabila keadaan
ekonomi dan lingkungan sosial buruk maka akan berpengaruh terhadap
kelangsungan suatu usaha. Dalam penilaian aspek ekonomi dan sosial
terhadap usaha FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel yang akan
dipasarkan di Pasuruan tersebut cukup baik karena pasuruan merupakan
kota Islami yang merupakan target pasar dari produk erjalan umrah dan haji,
meskipun beberapa pesaing sudah lebih mengungguli. Namun untuk
prospek beberapa tahun kedepan apabila usaha ini ditekuni maka akan
berkembang dengan baik.
7. Aspek Jaminan

Aspek jaminan sangat penting dalam analisa pembiayaan. Karena


jaminan adalah aset yang diikat sebagai jaminan bilamana terjadi
wanprestasi. Dalam proposal yang diajukan calon penerima pembiayaan
tidak mencantumkan jaminan/agunan, sehingga pihak El-Dinar Finance
tidak bisa meloloskan prposal tersebut. Hal ini dikarena risiko yang akan
dihadapi pihak El-Dinar terlalu besar.

8. Aspek Amdal/Dampak Lingkungan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan dalam analisis ini


adalah pemenuhan kewajiban yang berkaitan dengan dengan Aanalisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan sosial, tidak ada
pembiayaan untuk proyek atau usaha yang membayakan lingkungan dan
mitigasi yang dilakukan atas analisis aspek lingkungan dan sosial.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada proposal, jenis usaha yang sudah
dilakukan nasabah tidak berdampak buruk pada lingkungan karena usaha
tersebut tidak membahayakan lingkungan, seperti pembuangan limbah dan
lain sebagainya.

D. KEPUTUSAN PEMBIAYAAN
PROPOSAL BISNIS FALAHUL MUKHLASIN Tour & Travel
Berdasarkan analisis yang dilakuan secara keseluruhan, isi dari proposal ini
sudah bisa dikatakan layak menerima pembiayaan di El-Dinar Finance House,
dengan alasan :
1. Prospek usaha masih tergolong biasa, dan tidak memiliki keunggulan lebih
dibanding pesaing sejenis.
2. Melihat dari pendekatan 5C, tidak ada yang dapat terpenuhi cukup baik
dan semuanya masih membutuhkan perbaikan.
3. Berdasarkan analisis dari pendekatan lainnya, ada beberapa aspek yang
cukup penting ketika pemohon mengajukan pembiayaan yakni aspek
keuangan. Dari aspek ini AO menilai terdapat beberapa kesalahan
mengenai pencatatan laporan keuangannya yakni di laporan neraca yang
tidak balance, hasil penjualan yang tinggi dan ketidakjelasan harga tiap
produk yang dijual, serta ketiadaan proyeksi keuangan yang dibutuhkan
untuk pengembangan bisnis di masa yang akan datang. Selain itu masih
banyak yang tidak dicantukan pada proposal yang mana bagian tersebut
sangat dibutuhkan dalam menganalisis pemberian pembiyaan tersebut.
Misalnya laporan laba rugi darii usaha, jumlah pembiayaan yang diajukan
calon penerima embiayaan, dan jaminan yang dijaminkan calon penerima
pembiayaan keada pihak El-Dinar Finance House. Sehingga masih perlu
beberapa pertimbangan AO dan SPV terlebih dahulu.
4. Aspek legalitas usaha yang belum lengkap karena usaha ini masih
terbilang baru.

También podría gustarte