Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
A. PENGKAJIAN
Sumber Data : Klien dan Rekam Medis
Tanggal Masuk : 9 Mei 2017
Tanggal/Jam Pengkajian: 10 Mei 2017 jam 10.00
Diagnosa Medik : Dyspneu e.c CHF Grade III susp Pneumonia
1. IDENTITAS
a. IdentitasKlien
Nama : Ny. D
Umur : 81 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ngodiwinaton
No. RM : 565577
b. Identitas PenanggungJawab
Nama : Ny. S
Umur : 42 tahun
Alamat : Ngodiwinaton
Hubungan :Anak
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan dada terasa sesak dan mudah lelah tidak nafsu makan,
makan dan minum mual.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit karena sesak napas sejak 1
minggu yang lalu, kemudian bertambah sesak dan klien dibawa ke IGD RS
Jogja, kemudian dibawa ke ICU.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki sakit darah
tinggi, diabetes, maupun yang lain. Dalam keluarga tidak ada yang
mengalami atau mempunyai riwayat sakit penhyakit menular.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 01 Mei 2017
Kepala
- Kepala: Bentuk simetris, tidak ada kemerahan dan benjolan, tidak
ada nyeri tekan
- Rambut: tampak kusam, dominan putih
- Mata: tidak terdapat udem palpebra, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, penglihatan berkurang.
- Hidung: Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada pernapasan
cuping hidung, terpasang O2 Kanul Nasal 3 liter/menit
- Mulut: Mukosa bibir kering, tidak ada sariawan, terdpat gigi palsu
- Telinga: Bentuk simetris, tidak ada tanda-tanda peradangan, dan
pendengaran menurun
Leher Bentuk simetris, tidak ada lesi atau luka, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid tidak ada pembengkakan, tidak ada peninngkatan vena
jugularis
Paru :
I= Pengembangan dada seimbang saat inspirasi dan ekspirasi,
terpasang elektroda bedside monitoring, tidak ada jejas.
P= Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus getaran
lemah
P= Suara perkusi paru sonor pada kedua lapang paru.
A= Vesikuler pada kedua lapang paru.
Dada
Kardiovaskuler :
I= Iktus cordis tidak tampak.
P= Teraba iktus cordis di intercosta ke 5.
P= Suara paru lebih jelas di paru kiri dan redup pada paru sebelah
kanan.
A= Terdengar suara S1 dan S2 (lub dub).
Abdomen
I = Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada asites.
A= Peristaltik usus (11x/menit)
P = Thimpany
P = Tidak ada nyeri tekan
Ektermitas
Terpasang infus pada tangan kanan sejak 9 April 2017.
Edema:
- -
- -
Kekuatan otot:
4 5
5 5
Integumen
Kulit tidak elastis, turgor kulit lembab, akral teraba hangat.
-
550 cc 450 cc 167 cc 1,1 cc/KgBB/jam -6,7
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. AGD Tgl/ jam : - (Tidak dilakukan pemeriksaan AGD)
Kesan : -
Uraian Hasil Nilai rujukan
pH - -
PCO2 - -
PO2 - -
SatO2 - -
HCO3 - -
BE - -
b. Pemeriksaan darah lengkap
GULA DARAH
Glukose Darah Puasa 79 70-116 mg/dl GOP-PAP
GINJAL
Asam Urat 11.1 2.4-5.7 mg/dl Colorimetric
7. Therapy
02 binasal 4 lpm Inhalasi 1) Pada pasien dengan obstruksi nasal dan Pasien yang
Pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula
untuk memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak). apneu
Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti klien dengan asthma, PPOK,
atau penyakit paru yang lain Pada pasien yang membutuhkan terapi
oksigen jangka panjang
Pantoprazole 40mg/8jam IV Untuk kondisi yang berhubungan dengan hiperasiditas misalnya tukak Pada pasien yang hipersensitif pantoprazol
lambung atau duodenum, refluks esofagus, hipersekresi patologis pada
pasien yang tidak dapat diberikan terapi oral (pasien tidak sadar atau tidak
dapat menelan)
ANALISA DATA
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 7 jam Cardiac Care
jantung diharapkan masalah penurunan curah jantung teratasi 1. Observasi adanya
dengan kriteria hasil: 2. Monitor TTV
Cardiac Pump effectivenes 3. Monitor keseimbangan cairan
1. Tekanan darah sistolik dan diastolik dalam rentang 4. Edukasikan untuk mengurangi stress
normal 5. Kolaborasi pemberian obat jantung
2. Urine output normal
3. Balance Intake-output 24 jam normal
4. Tidak mudah lelah
IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN
1. Diagnosa : Intoleransi Aktiitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- S:
1. Mengobservasi KU klien - Klien mengatakan sesak berkurang
2. Mengukur TTV - Lelah mulai berkurang
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan - Nyaman ketika melakukan PLB
kelelahan - O:
4. Membantu ADL klien makan dan mandi - KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
5. Mengobservasi saturasi dan oksigen klien - Klien tampak lemes
8. Mengajarkan teknik PLB - Klien dapat melakukan PLB
9. Mengkaji status pernapasan klien - Klien terpasang O2
- Tanda tanda vital tidak meningkat
TD 110/80 mmHg N: 84x/menit RR 26x/menit S: 36,3
Pantoprazole 1 Ampul/IV
A:
- Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
1. Sesak dan lelah berkurang
2. Saturasi O2 100%
3. Klien mampu melakukan teknik PLB
- P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor saturasi dan O2 klien
- Monitor status pernapasan klien
- Ajarkan teknik Pursed Lips Breathing
- Bantu ADL klien
1. Mengobservasi KU klien
- S:
2. Mengukur TTV
- Klien mengatakan sesak berkurang
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan
- Lelah mulai berkurang
kelelahan
- Nyaman ketika melakukan PLB
4. Membantu ADL klien makan dan mandi
- O:
5. Mengobservasi saturasi dan oksigen
- KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
binasal kanul 3 lpm
- Klien tampak lemes
6. Mengkaji status pernapasan klien
- Klien dapat melakukan PLB
- Klien terpasang O2 binasal kanul 3 lpm
- Tanda tanda vital tidak meningkat
TD 100/90 mmHg N: 87x/menit RR 25x/menit S: 36,3
A:
- Masalah teratasi sebagian
1. Sesak dan lelah berkurang
2. Saturasi O2 100%
- P : Lanjutkan Intervensi
2. Diagnosa : Penurunan Curah Jantung
2 - S:
1. Mengobservasi KU klien - Klien mengatakan sesak berkurang
2. Mengukur TTV - Lelah mulai berkurang
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan
- O:
kelelahan - KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
4. Membantu ADL klien makan dan mandi - Klien tampak lemes
5. Memberikan posisi yang nyaman - Klien terpasang O2
semifowler - Tanda tanda vital
6. Mengobservasi saturasi dan oksigen TD 110/80 mmHg N: 84x/menit RR 26x/menit S: 36,3
klien - Balance Cairan 24 Jam
7. Menghitung balance cairan Input : 700
Output : 100
IWL : 167
Balance : +433
Diuresis : 0.25 cc/KgBB/jam
A:
- Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
- P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor monitor balance cairan
3 - S:
1. Mengobservasi KU klien - Klien mengatakan sesak berkurang
2. Mengukur TTV - Lelah mulai berkurang
3. Memberikan posisi yang nyaman
- O:
semifowler - KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
4. Mengobservasi saturasi dan oksigen - Klien tampak lemes
binasal kanul 3 lpm - Klien terpasang O2 binasal kanul 3 lpm
5. Mengkaji status pernapasan klien - Tanda tanda vital
TD 100/90 mmHg N: 87x/menit RR 25x/menit S: 36,3
A:
- Masalah teratasi sebagian
- P:
Dischage Planning
- Kontrol tekanan darah