Está en la página 1de 2

TUGAS ANALISIS FILM

Judul Film :
“ 5 CM “

Hasil Analisis :
Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah)
dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan sepuluh tahun
lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Zafran yang puitis, sedikit "gila", apa
adanya, idealis, agak narsis, dan memiliki bakat untuk menjadi orang terkenal. Riani yang
merupakan gadis cerdas, cerewet, dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya. Genta, pria yang
tidak senang mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu
membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria termacho di antara pemain lainnya, hobi
berolah raga, paling taat aturan, namun paling canggung kenalan dengan wanita. Ian, dia memiliki
badan yang paling subur dibandingkan teman-temannya, penggemar indomie dan bola, paling telat
wisuda. Ada pula Dinda (Pevita Pearce) yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik
yang sebenarnya dicintai Zafran.
Suatu hari Genta sebagai leader memiliki ide untuk berpisah sementara selama 3 bulan,
dan untuk merayakan reunian pertemuan mereka kembali, petualangan dimulai. Mereka berlima
merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah,
tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya. Selama tiga bulan berpisah
penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah
diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan.
Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan
mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Mahameru sebagai puncak
tertinggi gunung Semeru, puncak tertinggi pulau Jawa, menjadi tempat yang akan tak terlupakan
sebagai petualangan mereka.
Wujud sikap persahabatan meraka semakin terasa dalam setiap detik pendakian menuju
Mahameru. Beratnya medan dan minimnya pengalaman mereka, sangat membutuhkan sikap yang
sebenarnya dari sebuah persahabatan. Mereka dituntut untuk tidak gengsi jika tak kuat melangkah
lagi, dan sahabat yang lainnya akan mendekat, menolong, memeluk, seperti ketika Ariel merasa
kedinginan yang hebat bagai tertusuk jarum. Seperti ketika Zafran kakinya terluka, semua terluka,
Ian yang hampir mati terkena benturan runtuhan batu, semua terluka dan hampir putus asa.
Genta menyerahkan estafet leader kepada Zafran, untuk mencapai Mahameru. Dan Zafran mulai
berorasi motivasi semangat dan puitis, “taruh puncak itu, dan kita semua di sini”, biarkan mimpi
itu menggantung, sambil meletak jari telunjuk di depan kening dengan jarak 5 cm. Mimpi
mencapai Mahameru semakin dekat, dan luar biasa bahagianya mencapai puncak gunung Semeru,
Mahameru. Mencapai puncak sebagai simbol impian-impian mereka. Puncak dimana mereka
sadar akan kekayaan negeri, Indonesia, dan memacu untuk menjaga dengan segenap kemampuan
yang dimiliki. Puncak dimana mereka terkesima melihat “lukisan alam”, mereka merasa kecil dan
bersyukur oleh ciptaan sang Pencipta yang Agung.
Tepat tanggal 17 Agustus, seperti di sebagian besar puncak gunung di Indonesia sering
diadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan, mereka berikrar dan bersumpah
sebagai anak negeri dan bangsa Indonesia. Mereka sadar bahwa mereka lahir dan besar makan dari
tanah Indonesia, minum dari air Indonesia, hidup dari kekayaan alam Indonesia. Hingga akhirnya,
Ian sadar dan membatalkan rencananya ingin meneruskan studi di Manchester, England dan
memutuskan melanjutkan hidup bersama Indoensia. Dan sebenarnya, “perjalanan menuju
Mahameru adalah perjalanan hati”, keyakinan yang kuat dan memandu menapaki hidup yang
indah ini.

También podría gustarte