Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
KURIKULUM 2013
A. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan
Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3)
memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-
undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung
tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-
undang tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang
berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus
berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan
karakter.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
1
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat
dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan
2. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU
RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan
dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan
kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan
kehidupan bangsa di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya
di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup
dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya
tersebut akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap
dan kebiasaan, keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara, dan
anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa
dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini.
Oleh karena itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi
besar bangsa di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan
berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi,
budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia
dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam
membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memosisikan pendidikan yang tidak
terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari
kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan
budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari
kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun
dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten
pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi
kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan
formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten
pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade
dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi
Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik
2
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa
mendatang.
3. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan
teori pendidikan berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum.
Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan
pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi
Lulusan satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses,
konten, dan ruang lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses
adalah kemampuan minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi
kompetensi. Komponen konten adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok
manusia yang dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah keluasan
lingkungan minimal dimana kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi
antara satu satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan
pendidikan khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB).
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat,
dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk
mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil
belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan
dalam SKL.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP
nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang
dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada
pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran
yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan
pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan
kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis,
kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari
prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas
dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap
mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi dengan
mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran
menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam
dimensi proses suatu kurikulum.
Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum
menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang
mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman
guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program
3
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta
didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan
pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami
peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh
karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih
tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh
karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur
dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian
kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi
Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran
ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap
menjadi kepedulian utama kurikulum.
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi,
topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum”
atau “content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat
yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana
pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif
dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.
Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat
dijadikan tingkat memuaskan).
4. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang
resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-
turut 5,7%, 5,5%, 6,3%, 2008: 6,4%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012
diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara- negara ASEAN
sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR,
31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat
diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena
4
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai
pengarahnya.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain,
sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Kurikulum harus mampu
membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan
masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan
kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada
kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut bersumber dari kurikulum, namun beberapa ahli
pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah
implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan
peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik.
Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar
dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran
berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini
bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke
sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang
ada di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu
diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung
serta pembentukan karakter. Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan
wewenang, manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian
Nasional/UN menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan
antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka kurikulum
harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata
mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya
sumber air bersih, adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan
pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini
dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun
kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan
kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu
lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus
terus ditingkatkan. Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment),
yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, menunjukkan
peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil studi
TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa
Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi
yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur
dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil studi ini menunjukkan
perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan
konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara
untuk berperanserta dalam membangun negara pada masa mendatang.
5
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik
setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu.
Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu
satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang
dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai
Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi
dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan
dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka
pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan
pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik
yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan
dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap
dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata
pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi
horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip
akumulasi dalam pembelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum
berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip
perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah
ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam
program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan
awal peserta didik.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu
konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum
dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di
masyarakat.
6
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk
belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar
yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus.
Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut
dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di
sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan
kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap
kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta
didik.
7
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
BAB II.
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
C. VISI SEKOLAH
“Terwujudnya peserta didik yang berprestasi Disiplin, Berbudi Pekerti Luhur,
Berwawasan Nasional, Berlandaskan IMTAQ, IMTEK dan Lingkungan Hidup.”.
D. MISI SEKOLAH
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan siswa secara efektif dan kreatif
b. Menciptakan sekolah yang ceria dan kondusif
c. Menciptakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan
d. Mengembangankan bakat, minat dan potensi
E. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan minat dan
bakat peserta didik
2. Membina kepribadian peserta didik mandiri dan bertanggung jawab
3. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjudkan kejenjang yang lebih tinggi
8
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SDN Dayah Tanoh organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui
pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi
reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata
pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN Dayah
Tanoh menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan
atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan
seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum
terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
Tabel 1
Sturktur Kurikulum 2013
Alokasi Waktu Belajar
No Mata Pelajaran Perminggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 5 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 8 7 7 7
4 Matematika 5 5 5 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 30 30 30 36 36 36
9
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS,
sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat
pula kegiatan ekstrakurikuler SDN Dayah Tanoh antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SDN Dayah Tanoh meliputi sejumlah mata pelajaran
yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar
tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk
ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan
Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar
dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan
kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-
masing tingkat satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran
tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran
tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
10
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti
korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006.
4. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
11
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006.
12
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan
prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat , dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
Petugas yang melayani
Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
Monitoring Pelaksanan
Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
13
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan
dan akuntable)
Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Pencak Silat
c. Unit Kesehatan Sekolah
d. Kepemimpinan
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa
dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di
SDN Dayah Tanoh adalah sebagai berikut:
Sholat berjamaah
Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam
Al Qur’an
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada
tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
Pekan Kreatifitas dan olahraga
Peringatan Hari Besar Nasional
Karyawisata, darmawisata, study tour
Pekan Olahraga antar kelas
Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh
ruang.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan antri
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Berdiskusi dengan baik dan benar
Operasi Semut
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
14
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan
kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-
rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial
intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SDN Dayah
Tanoh Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut :
16
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
10 Pengembangan diri B B B B B B B
17
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
1. Kurikulum untuk SDN Dayah Tanoh , memasukkan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau
kecakapan vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
18
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
19
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
D. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 7 :
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari apa kreativitas, rasa ingin tahu,
yang diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan
mendapatkan informasi tambahan pertanyaan untuk
tentang apa yang diamati membentuk pikiran kritis
(dimulai dari pertanyaan faktual yang perlu
sampai ke pertanyaan yang bersifat untuk hidup cerdas dan
hipotetik) belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teliti, jujur,sopan,
eksperimen teks menghargai pendapat
- mengamati objek/ kejadian/ orang lain, kemampuan
- aktivitas berkomunikasi,
- wawancara dengan narasumber menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
mengolah dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur, teliti, disiplin, taat
informasi kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras,
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan menerapkan
mengamati dan kegiatan prosedur dan kemampuan
mengumpulkan informasi. berpikir induktif serta
- Pengolahan informasi yang deduktif dalam
dikumpulkan dari yang bersifat menyimpulkan .
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
20
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
an kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media kemampuan berpikir
lainnya sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
21
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat
kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada
waktu peserta didik belajar tentang pengetahun (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Ini Kelas I,II,III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
F. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk:
1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT;
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
23
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter .
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-
nilai karakter .
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial dan menanamkan serta menumbuhkan
nilai- nilai karakter .
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-
nilai karakter.
a. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-
nilai karakter .
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika dan menanamkan serta menumbuhkan
nilai- nilai karakter.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
24
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. dan menanamkan
serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
b. IPA
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1). Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2). Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter .
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-
nilai karakter.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-
nilai karakter.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter .
c. IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
i. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
ii. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
iii. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
iv. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
25
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
e. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter.
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dan menanamkan
serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-nilai karakter.
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
2. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum SDN Dayah Tanoh memasukkan pendidikan kecakapan hidup baik secara
generik/umum dan secara spesifik/khusus, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari sekolah dan/atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis
dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup
dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang
didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan
dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan
dan tantangan dalam kehidupan.
Pendidikan kecakapan hidup dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk
mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan
spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah
mata pelajaran yang ada.
Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan
kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam
menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu
dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
a. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan
b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill), dan
kecakapan sosial (social skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam
memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill). Kecakapan
mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan
26
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal dalam
meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya.
Kecapakan berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali dan menemukan
informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara
kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi
(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau
keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau
kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan
akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja
intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih
memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan
vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus
(occupational skill).
Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
Mengenal diri
Personal skill
Berpikir rasional Generic life skill
LIFE SKILL
Social skill
Academic skill
27
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal,
sosial, akademis, dan vokasional
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Kelompok mata pelajaran estetika
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Pendidikan kecakapan hidup mengarah kepada kecakapan yang harus dimiliki oleh
siswa agar mampu mandiri bagi siswa SDN Dayah Tanoh minimal :
1. Kelas II = Peserta didik dapat melaksanakan kegiatan piket sekolah
Peserta didik dapat belajar sendiri
Peserta didik dapat merapihkan tempat tidur sendiri
Peserta didik dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu
2. Kelas III = Peserta didik dapat bertanggung jawab akan kebersihan diri sendiri
Peserta didik dapat bertanggung jawab kebersihan lingkungan
Peserta didik rajin mengikuti kegiatan sekolah baik intra dan
ekstrakurikuler
3. Kelas V = Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan tempat
Tinggalnya
Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan sekolahnya
Peserta didik bertanggung jawab keberhasilan belajarnya
Peserta didik bertanggung jawab atas pergaulannya
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral
dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan
hidup akan diperoleh peserta didik melalui pembelajaran sehari-hari yang di emban oleh
mata pelajaran yang bersangkutan.
Pendidikan harus mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok,
yang sangat penting dalam dinamika global di mana pasar bebas sangat berpengaruh
pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri, berdaya saing serta mempunyai kemauan untuk
mampu bersanding hidup dengan suku dan bangsa lainnya.
Dengan demikian setiap individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan
hidup tersebut diharapkan seseorang berani menghadapi problema hidup dan kehidupan
dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif serta mencari,
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
A. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah setempat.
28
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Subtansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sendiri yang berbeda
antarsekolah dengan sekolah lainnya sesuai dengan Management Berbasis Sekolah (
MBS ) . Muatan lokal yang dilaksanakan di SDN Dayah Tanoh meliputi Bahasa
Inggris, Bahasa Daerah,tulisan Arab, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1. Bahasa Inggris
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah:
a. Agar peserta didik senang dan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa
Inggeris secara aktif baik lisan dan tulisan sesuai dengan perkembangan
usia anak sekolah dasar, yang mencakup komponen kebahasaan secara
holistik, yaitu aspek mendengar, berbicara, merasa, menggambarkan,
membaca, dan menulis.
b. Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan global ke depan dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter secara universal.
2. Bahasa Daerah
Tujuan mata pelajaran Bahasa Daerah adalah:
a. Agar peserta didik senang dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa daerah secara aktif baik lisan dan tulisan sesuai dengan
perkembangan usia anak sekolah dasar, sebagai wujud implementasi
pendidikan muatan lokal dengan latar budaya, bahasa, dan pengalaman
yang unik dan akan menumbuhkan respek dan solidaritas antarbudaya.
b. Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan global ke depan dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter secara universal.
3. Tulisan Arab Melayu
Tujuan :
Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa Al-qur-an.
Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi.
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan pembelajaran teknologi dan komunikasi adalah:
“Memperkenalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara patut dan
layak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik dalam
mendukung proses pembelajaran.
B. Pengembangan diri
Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan disesuaikan dengan
kondisi sekolah, serta bakat minat peserta didik secara individu, melalui pengintegrasian
nilai-nilai karakter dan budaya anti korupsi.
Kegiatan Pengembangan diri meliputi :
Ekstrakurikuler, pembiasaan, dan bimbingan konseling.
29
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
b) Bulu Tangkis (mandiri, tanggungjawab ,disiplin, kerja keras, menghargai
prestasi);
c) Sepakbola (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai
prestasi, kerjasama);
d) Volly Ball (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai
prestasi, kerjasama);
e) Tenis Meja (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai
prestasi).
3. Klinik Olimpiade
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, toleransi, cinta tanah
air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi.
Target olimpiade tahun ajaran 2018-2019, untuk Olimpiade MIPA meraih tingkat
Kota dan Olahraga meraih juara umum antar GUGUS. Kegiatan Olimpiade
dilaksanakan pada hari Sabtu.
3. Kegiatan Rutin
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
Religius Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh
satu peserta didik secara bergantian.
Setiap hari jum’at jam 08.00 – 08.35 siswa dan wali kelas
melakukan kultum bagi yang Muslim dan non muslim.
Setiap hari Jum’at melaksanakan kegiatan Infak bagi yang
Muslim dan non muslim.
Setiap pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada
guru.
Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah
kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan
memperhatikan sopan santun.
Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf,
permisi dan tolong
Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain
Meminta ijin untuk menggunakan barang orang lain.
Kedisiplinan Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik
Jam 07.45 semua siswa harus sudah berada di sekolah dan
pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswa
yang melanggar diberikan sangsi berupa membersihkan
lingkungan sekolah.
Jam 07.40 semua guru harus sudah berada di sekolah Pegawai
Tata Usaha jam 08.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang
tepat waktu. Untuk hari Senin s. d hari Rabu pulang jam 13. 15.
Hari Kamis pulang jam 13. 15, sedangkan hari Jumat pulang jam
11.30, hari Sabtu jam 12. 45.
Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat
pemberitahuan ke sekolah.
Kerapian dan kebersihan pakaian, di cek setiap hari (oleh seluruh
guru), diawali oleh guru jam pertama . Siswa yang tidak
berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara
berpakaian rapi. (Kriteria rapi : baju dimasukkan, atribut
lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan)
Kerapian rambut, di cek setiap hari (oleh seluruh guru), panjang
ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan krah baju. Apabila
menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan
yang ditetapkan, maka diminta untuk bercukur rambut dan diberi
tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka
akan dipotong oleh guru /petugas yang ditunjuk oleh sekolah
Guru dan Pegawai berpakaian Linmas setiap senin dan
berpakaian ghaki dengan rapi dan seragam, Setiap tanggal 25
berpakaian seragam PGRI ( apabila ada peringatan HUT PGRI )
31
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
33
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
membuang sampah sembarangan berupa membersihkan WC
Peduli Mengunjungi teman yang sakit
Sosial Melayat apabila ada orang/wali murid yang meninggal dunia
Mengumpukan sumbangan untuk bencana alam
Membentuk ketua pengumpulan sumbangan di setiap kelas
Kejujuran Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian
Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya
5. Keteladan
Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
Religius Pendidik berdoa bersama sebelum dan setelah jam pelajaran.
Pendidik dan tenaga kependidikan setiap hari jum’at jam 07.45
– 08.15 siswa dan wali kelas melakukan Tadarus bagi yang
Muslim
Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan shalat zuhur
berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa,
maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu’ dan
dalam bahasa yang Indonesia sehingga dimengerti oleh anak.
Kedisiplinan Jam 07.45 semua guru harus sudah berada di sekolah Pegawai
Tata Usaha jam 07.30 harus sudah berada di sekolah dan
pulang pulang jam 13.30.
Guru dan Pegawai berpakaian rapi dan seragam Guru / Pegawai
dilarang merokok di kelas / kantor
Mengambil sampah yang berserakan
Berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
34
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
tempatnya
Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan
sekolah bersama peserta didik
Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang
berserakan
Guru dan siswa bersama- sama menanam beberapa tanaman
hias.
6. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter dan budaya anti korupsi,
maka SDN Dayah Tanoh mengkondisikan berbagai kegiatan sebagai pendukung,
misalnya:
a) Menumbuhkan budaya membaca (literasi)
Budaya membaca tidak bisa tumbuh sendiri tanpa ada pengkondisian sekolah
terhadap merawat minat baca peserta didik. Cara sederhana untuk
menyediakan sarana baca adalah dengan membuat rak buku bacaan dari
talang air di setiap kelas (foto terlampir). Untuk mengembangkan koleksi
buku cerita, maka di samping rak buku disediakan kotak sedekah dari kardus
yang menampung sumbangan keikhlasan dari peserta didik. Hasil
sumbangan peserta didik dapat dibelikan buku-buku cerita lainnya yang
dapat dipertukarkan dengan kelas lain.
7. Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling dilaksanakan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran yang
terdiri dari bimbingan karir, bimbingan sosial, bimbingan individu dan bimbingan
pembelajaran. Bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan terhadap anak-anak
yang memiliki bakat baik di edukatif maupun non edukatif.
Bimbingan Sosial dilakukan dalam pembelajaran kelompok agar terbina kompetensi
interpersonal dan intra personal dan menggali nilai-nilai karakter dan budaya anti
korupsi.
Bimbingan individu dan bimbingan belajar dilakukan untuk mencapai KKM.
2. Kriteria Kelulusan
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ;
Agama dan Akhlaq mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika,
Jasmani Olahraga dan kesehatan.
36
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Lulus Ujian Nasional dan ujian sekolah.
39
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
40
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
SDN Dayah Tanoh terletak di wilayah pedesaan dan pinggir jalan serta berada disekitar
pertanian. Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani dan pegawai negeri. Foto
sekolah
B. Keadaan Sekolah
1. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI DAYAH TANOH
2 NPSN : 10100852
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jln.adan
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 24173
Kelurahan : Beureu Eh Ii
Kecamatan : Kec. Mutiara Timur
Kabupaten/Kota : Kab. Pidie
Provinsi : Prop. Aceh
Negara :
6 Posisi Geografis : 5.2733 Lintang
95.9855 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 136/IMB/XII/2008
8 Tanggal SK Pendirian : 2008-12-05
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : 640/1925/2015
11 Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01
12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
13 Nomor Rekening : 081 02 03 009311 2
14 Nama Bank : BPD Aceh
15 Cabang KCP/Unit : Beureunuen
16 Rekening Atas Nama : SD DAYAH TANOH
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 1986
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP :
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon :
21 Nomor Fax :
22 Email : sdnegeri_dayahtanoh@yahoo.com
23 Website :
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
41
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 0
29 Akses Internet : Telkomsel Flash
30 Akses Internet Alternatif :
5. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah : ASMAINAH
32 Operator Pendataan : AZIZAH
33 Akreditasi :
34 Kurikulum : Kurikulum 2013
2. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 10
2 Ruang Lab 0
3 Ruang Perpus 1
TOTAL 11
42
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
BAB V
PENUTUP
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan
diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab,
dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih
luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada
akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan
pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah
yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan
juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman
nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai
yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini
perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.
43
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
LAMPIRAN
44
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH
Nomor : 422.2/SD/ /2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN KURIKULUM 2013
SD NEGERI DAYAH TANOH KECAMATAN MUTIARA TIMUR
Dra. ASMAINAH
Nip. 195912311983092009
45
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
Tahun Pelajaran 2018-2019
Kepala Sekolah
Dra. ASMAINAH
Nip. 195912311983092009
46
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH
Kepala Sekolah
Dra. ASMAINAH
NIP. 195912311983092009
47
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH
Kepada Yth,
Sdr. Pengurus Komite/ Guru/ Tokoh Masyarakat
SD Negeri Dayah Tanoh
Masing-masing
Di
Tempat
Assalamu’alaikum Wr/ Wb
Demikian atas kehadiran saudara (i) pada komite dan dewan guru tepat pad awaktunya
sangat kami harapkan dan kami aturkan terima kasih.
Dra. ASMAINAH
NIP. 195912311983092009
48
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan kepada hasil musyawarah TIM penyusun Kurikulum SDN Dayah Tanoh
dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum 2013
SDN Dayah Tanoh disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2018/2019.
Yang mengesahkan,
Menyetujui, Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pidie
49
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
Tahun Pelajaran 2018-2019
Kepala Sekolah
Dra. ASMAINAH
NIP. 195912311983092009
50
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
REKOMENDASI
KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PIDIE
----------------------------------------------------------------------------------------------------
51
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
KATA PENGANTAR
TTD
Tim Penyusun
52
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 ................................................................ i
REKOMENDASI .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................ ............................................................................. iii
DAFTAR ISI....................................................................................... ..................... iv
BAB II TUJUAN...................................................................................................... 11
A. Tujuan Pendidikan Dasar......................................................................... 11
B. Visi Sekolah............................................................................................. 11
C. Misi Sekolah............................................................................ ................ 11
D. Tujuan Sekolah....................................................................... ................. 11
LAMPIRAN
53
Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019