Está en la página 1de 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Hypnoparentingberasal dari dua kata hypnosis dan parenting, yaitu suatu metode
memberikan sugesti positif (hypnosis) yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya
berkaitan dengan perkembangan dan pendidikan anak. Hipnosis dipercaya sangat efektif
di aplikasikan pada anak-anak daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak
memiliki imajinasi yang kuat dan membuatnya lebih mudah untuk mengakses alam
bawah sadar serta membawa perubahan yang di inginkan. Secara profesional hipnosis
dilakukan oleh seorang terapis dengan tahapan-tahapan tertentu dalam melakukannya.
Tetapi orang tua dapat melakukan sendiri di rumah dengan teknik yang mudah atau
bahkan selama ini kita pernah melakukannya di rumah secara tidak sadar.
Hypnoparenting dilakukan pada saat anak berada pada gelombang
pikiran alpha dan theta yaitu kondisi di mana anak dalam keadaan rileks dan fokus atau
asyik pada sesuatu gambaran. Pada waktu-waktu yang rileks Anda sebagai orang tua bisa
menjalin komunikasi dengan anak tentang masalah yang dihadapi. Tunjukkan kasih
sayang dan perhatian Anda sebagai orang tua. Dalam memberikan sugesti, pilihlah kata-
kata positif dan keluarkan dengan lembut dan mendayu-dayu.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa jenis-jenis gelombang otak dan cara mengatasinya?
2. Apakah tahapan hypnoparenting?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui mengenai jeni-jenis gelombang otak dan cara mengatasinya
2. Mengerti dan memahami tahapan hypnoparenting

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 JENIS – JENIS GELOMBNG OTAK DAN MEKANISME KERJANYA


1. Beta
Gelombang ini terjadi ketika dalam keadaan sadar secara penuh. Gelombang ini
beroperasi 13-25 siklus per detik. Ketika kita melakukan aktivitas sehari-hari, baik itu
dalam hal olah raga, membaca buku atau ketika sedang berbincangbincang santai,
maka gelombang Beta yang berjalan. Gelombang Beta sangat diperlukan oleh otak
ketika kita berpikir rasional atau akan menganalisis dan memecahkan suatu persoalan.
Dalam keadaan Beta, seorang dewasa bisa memikirkan banyak hal secara sadar. Ini
bisa tiga, empat atau bahkan lima persoalan sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Kita dapat membagi perhatian terhadap banyak hal dalam satu waktu. Jadi keadaan
Beta ini benar-benar ada dalam kesadaran murni yang dapat memikirkan banyak hal
dalam satu waktu.
Seperti ketika kita mengendarai motor, maka perhatian tak hanya tertuju pada
pandangan kita ke depan. Tapi kadang kita memperhatikan motor atau mobil yang ada
di belakang, memperhatikan spanduk yang berisi iklan di pinggir jalan dan ada juga
yang sambil berbicara serius bersama orang yang diboncengnya atau melalui telepon.
Perhatian pengendara tersebut tak hanya pada satu hal, tapi banyak hal yang
diperhatikan. Dan ini membutuhkan kesadaran dan konsentrasi yang total agar
pengendara tak mengalami kecelakaan. Beta adalah keadaan yang didominasi oleh
kesadaran. Agar perhatian itu bisa terbagi, seseorang harus mengaktifkan seluruh
fungsi otak. Pada kondisi keadaan inilah seseorang bisa berpikir dengan sangat logis
serta analitis.
2. Alfa
Ini adalah gelombang otak yang terjadi ketika seseorang sudah mengalami
rileksasi atau ketika sedang meditasi. Gelombang ini beroperasi dalarr 8-12 siklus per
detik. Orang ketika dalam gelombang ini biasanya akan berada dalam keadaan antara
sadar dan tidak sadar. Dalam kondisi seperti ini imajinasi seseorang akan cenderung
melayang kemana-mana. Daya khayalannya cukup kuat ketika gelombang Alfa yang
lebih dominan. Ketika seseorang berada dalam keadaan Alfa, maka konsentrasi hanya

2
fokus pada satu persoalan. Ini berbeda dari gelombang beta yang sebelumnya bisa
memecah perhatian terhadap beberapa persoalan. Gelombang Alfa hanya fokus pada
satu persoalan saja, tidak lebih. Ketika gelombang Alfa sudah menguasai seseorang,
maka ia fokus pada apa yang dipikirkan dengan tampa sadar tak menghiraukan apa
yang sedang terjadi dalam lingkungannya. Keadaan Alfa dapat mempercepat proses
bekerja seseorang. Karena keadaan ini seseorang tak hanya melibatkan pikiran, tapi
juga dengan imajinasi dan pencitraan yang total dalam alam bawah sadar seseorang.
Orang yang ada dalam keadaan Alfa seakan berada dalam dunia imajinasi dan bagi
orang lain mungkin ini bisa dianggap berkhayal karena lupa akan persoalan lain.
Kenapa bayi yang masih baru lahir hingga berusia tujuh tahun dapat melakukan
proses pembelajaran dengan sangat cepat? Tak lain jawabannya karena bayi itu dalam
kondisi Alfa. Ia seakan seperti bermimpi yang dapat menyerap informasi dengan
sangat cepat. Sesuatu yang diresapnya langsung menembus alam bawah sadarnya
sehingga langsung melekat dan sulit untuk dilupakan.
Keadaan Alfa kadang juga kerapkali terjadi pada kita di saat nonton film. Ketika
kita sudah terlarut dalam film yang menyenangkan, maka kita kadang lupa diri akan
perhatian dari lingkungan sekitar. Meskipun orang lain memanggil, tapi fokus
perhatian kita tetap tertuju pada film. Itulah kedaan Alfa. Seseorang melibatkan
semua fokus perhatiannya hanya pada satu persoalan. Persoalan beban hidup yang
kadang membuat stress ketika ada dalam keadaan Alfa akan hilang. Orang merasa
rileks dan enjoy dalam keadaan Alfa. Memasuki keadaan Alfa tak semua orang
mudah melakukannya. Kadang bagi orang yang tak biasa bermeditasi dan
berimajinasi, merasa kesulitan. Sandy Macgregor (2006) pernah menyarankan dalam
kesadaran murni yang dapat memikirkanbanyak hal dalam satu waktu. Lakukanlah
latihan ini dengan cepat. Ini adalah contoh mengenai berapa cepatnya Anda bisa
masuk ke dalam Alfa dan keluar dari Alfa. Saya ingin Anda berpikir tentang nama
panggilan atau nama kecil ibu Anda... apakah sudah dapat? Dan yang kedua adalah
dalam pikiran Anda, pergilah ke tempat tujuan yang Anda idam-idamkan, mungkin
tempat ini adalah tempatyang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, tempatyang
anda puja-puja. Ketika Anda berada di tempat tersebut, Anda betul-betul
menikmatinya. Bayangkanlah tempatyang indah itu dan raihlah imajinasi yang
sebelumnya anda cita-citakan /apakah sudah dapat..? Tahukah Anda, ketika Anda
mengakses nama panggilan ibu Anda, Anda hanya berpikir satu ha1.Hanya dalam
satu sepersekian detik anda berada di Alfa.

3
Keadaan Alfa ini bisa menjadi sumbu kreativitas bagi kita. Masalah yang rumit
dalam kehidupan bisa dipecahkan seseorang melalui keadaan Alfa. Karena hanya
dengan keadaan Alfa, seseorang benar-benar mengalami konsentrasi yang total.
Pendengaran penglihatan dan seluruh panca indra hanya tertuju pada satu persoalan.
Beberapa penemu seperti Einstein, Thomas Alfa Edition dan pemikir-pemikir lainnya
melakukan aktivitas berpikirnya dengan keadaan Alfa. Einstein yang akhir hayatnya
hidup di kampus Universitas Princeton selalu melakukan pekerjaannya dengan
keadaan Alfa. Einstein melakukan pekerjaannya (memikirkan teori kuantum) sambil
berjalan. Tapi kondisinya ia dalam keadaan Alfa. Tak heran ketika Einstein kerapkali
tersesat dan hilang arah setelah lepas dari keadaan Alfa menuju keadaan Beta.
Menyiasati itu, pihak Universitas menyediakan boks-boks telepon di hampir semua
tempat di kampus. Setelah melakukan pekerjaannya dan keluar dari keadaan Alfa
menjadi Beta, Einstein langsung ke boks telepon tersebut dan ia mengabarkan bahwa
dirinya tersesat dan minta untuk dijemput. Itulah cara kerja Einstein sehingga bisa
melahirkan teori yang menggemparkan bagi dunia. Tak jauh beda dengan Thomas
Alfa Edition. Sebelum ia menemukan Alat Pijar, ia melakukan percobaan ribuan kali.
Cara kerja Edison cukup unik. Ia duduk di atas kursi dengan membawa batu bata yang
diletakkan di antara dua lututnya yang di bawahnya diberi ember kaleng. Ia berusaha
masuk dalam kondisi Alfa dan Theta. Dalam kondisi inilah ia memecahkan beragam
persoalan yang rumit hingga ia memecahkannya dan melahirkan penemuan yang luar
biasa bagi dunia.
Edison menaruh batu di antara kedua lutut dan memberi ember yang berisi air
agar dirinya ketika masuk dalam kondisi Delta batu itu akan jatuh ke air dan akan
terbangun. Edison tak ingin dirinya masuk dalam keadaan Delta, kondisi tertidur.
Itulah yang dilakukan Edison dalam melakukan eksperimennya. Dan masih banyak
beberapa pemikir-pemikir terkemuka yang melakukan aktivitasnya dalam kondisi
Alfa.
3. Teta
Ini adalah gelombang otak yang biasa terjadi pada saat-saat akan tidur atau dalam
kondisi seseorang sedang mengantuk. Gelombang ini biasa beroperasi antara 4-7
siklus per detik. Gelombang ini tak hanya terjadi pada saat-saat akan tidur, tapi juga
bisa terjadi pada seseorang yang melakukan meditasi dengan konsentrasi penuh atau
melakukan ritual do’a dengan sangat khusuk. Keadaan Teta juga terjadi dimana
pikiran menjadi sangat inspiratif dan kreatif. Teta oleh banyak kalangan juga

4
disandingkan dengan keadaan diri yang mempunyai sugesti yang tinggi untuk
melahirkan kreativitas yang agung. Keadaan Teta ternyata juga dapat menyembuhkan
orang dari beberapa penyakit. Banyak orang yang penyakitnya tak bisa disembuhkan
secara medis tapi melalui latihan untuk menikmati kondisi Teta ternyata bisa sembuh.
Gawler, dalam Sandy (2006), adalah seorang penderita penyakit kanker tulang serta
kehilangan kakinya. Dokter telah mengatakan bahwa dirinya tak bisa disembuhkan
karena kankernya sudah menyebar. Ia lalu menggunakan keadaan keadaan Teta untuk
proses penyembuhannya. Ia mensugesti dirinya dengan sangat tenang dan
berlangsung secara rutin. Akhirnya ia dapat sembuh.
Proses penyembuhan itu tak bisa diterangkan secara ilmiah. Medis tak bisa
menjelaskan kenapa orang itu bisa sembuh. Yang pasti orang iu selalu berusaha untuk
melakukan proses penyembuhannya sendiri dalam keadaan Teta. Dan ini tentu berada
di laur batas nalar manusia. Untuk menemukan keadaan Teta ini banyak orang yang
melakukan meditasi, yoga, dan beberapa proses mental lainnya. Ini terutama banyak
terjadi di tengah-tengah perkotaan. Orang yang tiap hari tiap berpikir dan bekerja
keras merasa jenuh dan bosan. Itu sungguh bisa menyebabkan stres. Agar otak tak
tegang dan tak cepat stres, maka releksasi dengan mengikuti pelatihan meditasi dan
yoga menjadi pilihan. Yang dicari dari mereka tak lain adalah keadaan Teta. Mereka
ingin menghilangkan stres dengan kondisi Teta.
4. Delta
Gelombang otak ini biasa terjadi pada saat tidur lelap dan tanpa mimpi. Siklusnya
tercatat hanya 0,5per detik. Ini adalah fase gelombang yang cukup rendah dibanding
dengan fase-fase lainnya. Banyak orang yang mengatakan ini adalah fase istirahat
bagi tubuh dan pikiran, tapi tidak bagi otak. Pada kondisi seperti ini sel-sel yang
sebelumnya terputus dan jaringannya putus akan mengalami perbaikan dan
penyembuhan.
5. Gemma
Gelombang ini biasa terjadi pada manusia saat berada dalam kondisi mental
yang cukup tinggi dan menegangkan. Kalau kita berada dalam kondisi tegangan
mental yang tinggi, entah karena berbicara di depan publik atau karena berada dalam
kondisi genting karena menunggu pengumuman kejuaraan, gelombang otak Gemma
yang akan bekerja. Gelombang ini terjadi pada saat orang berada dalam keadaan
sadar.

5
2.2 TAHAPAN HYPNOPARENTING
Dalam hypnoparenting yang ideal, ada beberapa tahapan hipnoterapi yang diterapkan
sebagai berikut :
1. Tahapan pre-talk
Ini merupakan tahapan awal ketika orangtua atau terapis mulai menggali masalah
secara ideal. Tanyakan mengapa bisa terjadi, kapan, bagaimana, dimana, siapa, dan
sebagainya. Selain pada anak, terapis bisa mencari tahu lewat orangtuanya atau
orangtua mencari informasi melalui teman bermainnya, pengasuhnya, atau orang
terdekat lainnya. Tahapan ini biasanya merupakan tahapan yang membutuhkan waktu
paling lama.
2. Tahapan pre-induction
Ini adalah tahapan ketika si anak menjadi nyaman. Perdengarkan music, lalu elus
punggung dan kepalanya. Buat dia merasa tenang. Begitu mata dan tubuh tidak
digerakkan serta tidak lagi menelan-nelan ludahnya, minta dia menarik nafas,
lepaskan, dan merasa jauh lebih tenang. Minta dia menghitung mundur dari angka
100. Biasanya dihitungan ke-60 dia sudah tidak bergerak.
3. Tahapan induction
Tanyakan pada anak, “ Apakah kamu mendengar suara bunda? Jika iya
mengangguklah “
Jika dia menjawab dengan lemah atau tidak menjawab dia sudah masuk ke gelombang
alpha. Dalam kondisi ini, anak seperti sedang dibius dan biasanya mendengar suara
dengan sayup-sayup. Selalu pantau kondisi fisiologis anak, pastikan anak tidak
sampai tertidur. Biasanya bola matanya masih bergerak, masih menelan ludah, dan
tubuh tetap bergerak atau berubah-ubah posisinya. Pada gelombang ini, 80-90%
aktifitas otak kiri mulai melamban sehingga penolakan menjadi berkurang dan anak
menurut, tetapi belum bisa dimasukkan sugesti.

4. Tahapan sugesti
Jika dia sudah tidak berkedip, tidak menelan ludah, dan tidak menggeser tubbuhnya,
saat itu berarti dia telah masuk dalam gelombang teta. Dan ini merupakan waktu yang
tepat untuk memasukkan sugesti ( golden moment)
Cegah anak tertidur. Begitu dia mulai mendengkur, minta dia menarik nafas dan
segera masukkan sugesti. Gunakan sugesti yang bernada menenangkan, gunakan

6
suara perut, dan tancapkan sugesti positif. Otak seseorang amatlah cerdas. Hanya saja
otak tidak mampu menerjemahkan kaya “ tidak “ atau “ jangan” sehingga sepertii
fenomena perilaku babi hutan, yang jika didorong justru semakin mundur dan jika
ditarik akan semakin maju. Misalnya, saat anak mengompol, anda berkta “ nak,
jangan mengompol “ yang terjadi anak justru mengompol
Gunakan kata yang membangung atau konstruktif. Misalnya “ saat kakimu terasa
dingin dan ngin pipis, kamu akan seger bangun “ pastikan dia mengerti sugesti yang
diberikan. Dalam tahap ini, sesungguhnya anada sedang berbicra dengan alam bawah
sadar. Lakukan dengan cepat dan efektif. Jangan smpai anak tertidur atau masuk
kegelombang delta, karena hypnosis akan menjadi sia-sia.
5. Tahapan post-hypnotic suggestions
Tahapan ini adalah saat sugesti dimasukkan dan diharapkan akan menetap. Misalnya
sebagai beriku :
 “ Sayang, mulai saat ini ketika mama pegang bahu kananmu maka kamu akan
gembira dan semangat “
 “ Saat kamu melihat logo sekolahmu, kamu akan naik kelas “
 “ Saat kamu melihat video gamemu, maka kamu akan merasa sangat bosan “
 “ Mulai saat ini, ketika kamu melihat lambing warna putih dimeja belajarmu,
maka kamu ingin sekli membuka buku pelajaran dan belajar “

7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis gelombang otak beta yaitu gelombang ini terjadi ketika dalam keadaan
sadar secara penuh, alfa adalah gelombang otak yang terjadi ketika seseorang sudah
mengalami rileksasi atau ketika sedang meditasi, teta adalah gelombang otak yang
biasa terjadi pada saat-saat akan tidur atau dalam kondisi seseorang sedang
mengantuk, delta adalah gelombang otak ini biasa terjadi pada saat tidur lelap dan
tanpa mimpi, gemma adalah gelombang ini biasa terjadi pada manusia saat berada
dalam kondisi mental yang cukup tinggi dan menegangkan. Dalam hypnoparenting
yang ideal, ada beberapa tahapan hipnoterapi yang diterapkan sebagai berikut,
tahapan pre-talk adalah tahapan awal ketika orangtua atau terapis mulai menggali
masalah secara ideal, tahapan pre-induction adalah tahapan ketika si anak menjadi
nyaman, tahapan induction adalah tahapan sugesti jika dia sudah tidak berkedip, tidak
menelan ludah, dan tidak menggeser tubbuhnya, saat itu berarti dia telah masuk dalam
gelombang teta, Tahapan post-hypnotic suggestions adalah saat sugesti dimasukkan
dan diharapkan akan menetap.
3.2 Saran
Sebagai orang tua, hendaknya mampu mendidik anaknya agar menjadi anak
yang berkepribadian baik dan mandiri. Orang tua juga harus mampu memberikan
contoh perilaku yang positif terhadap anak, memberikan penanaman konsep diri yang
sehat serta menciptakan pikiran positif agar anak dapat mandiri dan berperilaku
positif pula.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sandy Macgregor, Piece ofMind, Mengaktifkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar untuk
Mencapai Tujuan, (Jakarta: Gramedia, 2006)

También podría gustarte