Está en la página 1de 3

Nama : Rizca Nur HIdayati

NIM : G72217073

Activity Based Costing


Activity Based Costing adalah suatu pendekatan terhadap sistem akuntansi yang memfokuskan
pada aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi produk, dimana aktivitas tersebut merupakan
titik akumulasi biaya yang mendasar.

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini didasarkan pada konsep produk yang
mengkonsumsi aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya.Dengan metode ini diharapkan
manajemen dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai
tambah (aktivitas yang dipertimbangkan tidak memberi kontribusi terhadap nilai pelanggan atau
terhadap kebutuhan organisasi).

Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, perhitungan biaya per unit produk sangat
sederhana, yaitu total biaya yang berkaitan dengan unit produksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi. Ingat bahwa definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang dipenuhi.
Sebagai contoh, biaya produk seringkali didefinisikan sebagai biaya produksi, bahan langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead. Namun, biaya produk juga berguna untuk membuat beberapa
keputusan tertentu. Sebagai contoh, biaya produk dapat menjadi masukan penting untuk penetapan
harga penawaran. Sedangkan proses pengkaitan biaya dengan unityang diproduksi setelah biaya
tersebut diukur disebut pembebanan biaya (cost assignment).

 Manfaat Activity Based Costing

a. Metode ABC dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam
perusahaan.
b. Penentuan harga yang sudah melalui sistem ABC akan menghasilkan harga yang lebih baik
sehingga bisa bersaing dengan produk sejenis lainnya.
c. Dengan menggunakan ABC, analisis biaya bisa diperbaiki sehingga pihak manajemen bisa
melakukan peningkatan volume atas produk yang memiliki volume jual rendah.
d. ABC menjadikan manajemen berada pada posisi untuk melakukan penawaran yang lebih
kompetitif secara wajar.
e. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, pihak manajemen bisa melakukan
rekayasa ulang proses produksi dari bahan baku sampai jadi untuk mencapai mutu terbaik yang
lebih efektif dan efisien.

 Klasifikasi Activity Based Costing


1. Unit Level Activities (tingkat unit)

Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan sekali untuk setiap unit sehingga biaya
produk yang berhubungan dengan aktivitas yangdibebankan berdasarkan jumlah unit yang
diproduksi. Misalnya : jam tenaga kerja langsung. Semakin banyak jumlah unit yang
diproduksi maka semakin banyak juga tenaga kerja langsung dibutuhkan.

2. Bacth Level Activity (tingkat bacth)

Yaitu berupa ativitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung produksi sejumlah
order tertentu (batch). Aktivitas ini dilakukan sekali untuk setiap batch sehingga biaya
produksi yang berhubungan dengan aktivitas ini dibebankan berdasarkan jumlah batch
yang diproduksi misalnya : biaya set-up mesin. Semakin banyak unit yang diproduksi tidak
mempengaruhi biaya pada aktivitas set-up, tetapi semakin sering set-up dilakukan maka
semakin besar pula biaya set-up mesin.

3. Product Sustaining Activities

Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi suatu
produk, pemeliharaan produk, pengembangan produkdan inovasi produk.Beban biaya
yang terjadi pada aktivitas ini dapat ditelusuri pada setiap jenis produk yang dihasilkan,
tetapi sumber daya yang dikonsumsi tidak tergantung pada jumlah unit ataupun batch dari
produk yang dihasilkan perusahaan. Semakin banyak jenis produk yang dihasilkan maka
semakin sering aktivitas ini dilakukan sehingga semakin besar biaya yang dibutuhkannya.

4. Facility Sustaining Activities.

Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi


perusahaan, seperti pemasaran, sumber daya manusia, pengembangan sistem,
pemeliharaan fasilitas dan lain-lain. Tetapi aktivitas ini tidak berhubungan dengan jumlah
produk, batch maupun jenis produk.

 Dalam penerapannya, Activity Based Costing memiliki tiga syarat


wajib yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Perusahaan memiliki tingkat diversitas tinggi


Syarat yang pertama perusahaan diharuskan memiliki produksi bermacam-macam produk
atau lini produk yang diproses dengan fasilitas yang sama. Kondisi demikianlah yang
nantinya akan menimbulkan masalah dalam melakukan pembebanan biaya ke masing-
masing produk.
b. Tingkat persaingan yang tinggi
Jika persaingan produk dari perusahaan lain tinggi, maka perusahaan akan meningkatkan
persaingan untuk memperbesar jangkauan pasarnya, semakin besar jangkauan pasarnya
maka semakin besar pula peran informasi tentang penentuan harga pokok yang dilakukan
oleh pihak manajemen perusahaan.
c. Biaya pengukuran rendah
Syarat yang terakhir adalah biaya yang digunakan dalam pengukuran sistem ABC
haruslah lebih rendah dari manfaat yang akan diperoleh, jika sampai biayanya di atas dari
manfaat, maka perusahaan akan mengalami kerugian.

También podría gustarte