Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstract: This study explores the phenomenon of vlogging as a new business in the digital media
industry in Indonesia. Social media users who regularly upload a variety of video content with
various themes is a vlogger. Case study is used to describe and analyze Youtube’s significant role in
managing vlogger communities and also design support systems to make the communities growth
and sustainable. Vlogger role as online influencer is also explored in this article. The result of this
study is expected to be one of the references related to vlogger phenomenon in the context of digital
media studies in Indonesia.
Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi secara detail fenomena vlogging sebagai bisnis baru dalam
industri media digital di Indonesia. Pengguna media sosial yang aktif mengunggah beragam konten
video dengan tema yang bervariasi disebut vlogger. Penelitian yang menggunakan metode studi
kasus ini menemukan bahwa Youtube memiliki peran signifikan dalam membentuk dan mengelola
komunitas vlogger, merancang program, dan membangun sistem agar eksistensi vlogger dapat
berkelanjutan. Penelitian ini juga memaparkan peran vlogger sebagai online influencer. Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan terkait fenomena vlogging dalam konteks kajian
media digital di Indonesia.
Kata kunci: media digital, media sosial, vlog, vlogger, vlogging, Youtube
Media digital memicu munculnya variasi [Some] vloggers are turning their creative
skills into money-making ventures. Some of
bentuk presentasi diri. Video blogging the leading vloggers have several million
(vlogging), merupakan salah satu bentuk subscribers, and some have their own product
lines, with major brands looking to spend
presentasi diri yang kianpopuler. Hal ini serious advertising budgets on sponsored
didukung oleh kemunculan beragam media links. (Conway, 2014, h. 285)
sosial yang mengutamakan konten video.
Kajian mengenai vlogging masuk
Vlogging di era digital dianggap sebagai
ruang lingkup perkembangan media
bentuk inovasi entrepreneurship baru. Para
sosial. Istilah media sosial saat ini sering
pelaku vlogging disebut vlogger (video digunakan secara bebas untuk merujuk
blogger). Banyak orang menjadi vlogger pada situs-situs seperti Facebook, Twitter,
profesional dan meraup keuntungan Instagram, Tumblr, Path, dan Youtube.
material dan nonmaterial dari ketenaran Media sosial memungkinkan para
mereka. pengguna memproduksi konten media
61
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
berupa teks, foto, dan musik menggunakan sebelumnya hanya berstatus sebagai
teknologi Web 2.0 (user generated content) pembuat video amatir (Burgess & Green,
dan menyebarkannya kepada pengguna 2009b, h. 89).
lain di jaringannya (Murthy, 2012, h. Vlogging adalah salah satu bentuk
1060). Penggunaan media sosial dapat konten yang dominan ada di Youtube.
didorong oleh hobi dan ketertarikan Video yang dikategorikan sebagai vlog
pribadi, serta memungkinkan penggunanya biasanya berbentuk monolog yang
untuk berkomunikasi dan berinteraksi direkam menggunakan webcam dan teknik
dengan orang baru di luar jaringannya penyuntingan yang relatif sederhana. Para
sendiri. Bahkan para pengguna tersebut vlogger dapat membicarakan berbagai
dapat berinteraksi dengan figur publik dan pandangan pribadinya terkait politik,
selebritas (Murthy, 2012, h. 1061). sosial-budaya, hingga beragam hal remeh
Para vlogger identik dengan media sosial yang terjadi dalam kesehariannya (Burgess
Youtube. Media sosial ini mengedepankan & Green, 2009b, h. 94).
layanan bertukar video antarpengguna. Fenomena vlogging dapat pula dilihat
Awalnya, Youtube dipandang sebagai wadah dalam konteks industri media digital. Di
untuk “menyiarkan diri”, serta menampung Amerika Serikat, Michael Buckley dan
wacana budaya partisipasi dan kemunculan Marina Orlova adalah contoh vlogger yang
generasi konsumen baru yang lebih kreatif sukses mendapatkan keuntungan komersial
dan berdaya (Burgess & Green, 2009a, h. 4). melalui Youtube (Burgess & Green, 2009b,
Namun, seiring perkembangannya, Youtube h. 96-99). Pada 2015, Business Insider
menjelma menjadi sebuah media besar yang membuat daftar 15 pengguna Youtube
konten-konten videonya tidak hanya ditonton yang memiliki pendapatan paling besar di
oleh anggotanya saja, tetapi juga oleh banyak dunia. Urutan pertama daftar itu dikuduki
orang dari seluruh penjuru dunia. oleh vlogger dan komentator game asal
Kajian mengenai Youtube menarik Swedia bernama Felix Arvid Ulf Kjelberg
minat akademisi di seluruh dunia. Beberapa atau lebih populer menggunakan nama
topik yang telah muncul antara lain, analisis PewDiPie (Jacobs & Kosoff, 2015, h.
mengenai sistem user generated content 1). Selama 2014, Kjelberg memperoleh
dalam Youtube (Cha, Kwak, Rodriguez, pemasukan sebesar 7,4 juta dolar Amerika
Ahn, & Moon, 2007, h. 2), Youtube sebagai Serikat (Thomsen, 2015, h. 1).
media baru penerus (Uricchio, 2009, h. Indonesia adalah pasar potensial
21), perkembangan wacana autentisitas industri media digital. Negara ini
(authenticity) di Youtube (Tolson, 2010, mengalami peningkatan penggunaan
h. 278), timbulnya flaming dalam Youtube internet dan media sosial secara signifikan
(Moor, Heuvelman, & Verleur, 2010, h. (Kemp, 2016, h. 1). Seiring dengan
1537), hingga topik mengenai kemunculan kepopuleran vlogging di Indonesia, para
komunitas entrepreneurship baru yang vlogger dapat pula dilihat sebagai buzzer
62
Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...
63
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
dalam perkembangan komunitas vlogger dengan cepet di-push kan. Sedangkan kalo
Indonesia, Thailand sama Vietnam itukan tiga
dan vlogging sebagai bentuk bisnis baru lokal market yang bener-bener harus pake
di Indonesia. Kedua, mengetahui cara local language-nya. (Team Lead Youtube
Creator Partnership regional Asia Tenggara
pengelolaan vlogger melalui MCN (Multi- dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017)
Channel Network) untuk menjadi online
influencer yang semakin diperhitungkan Pada 2014, potensi vlogger di Indonesia
dalam konteks industri media digital di belum tergarap maksimal. Komunitas
Indonesia. vlogger belum terbentuk dan mereka masih
Community Project cenderung berkarya secara terpisah tanpa
Data penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan. Jumlah vlogger yang menonjol
kepopuleran vlogger di Indonesia sudah dengan konten video yang aktif dan konsisten
terlihat sejak sekitar tahun 2015 lalu. Penetrasi mendapatkan respons serta traffic atau views
media sosial yang tinggi di Indonesia menjadi yang tinggi tidak banyak.
salah satu pendukung utama kemunculan Pihak Youtube yang mengetahui
para vlogger ini. Google, salah satu raksasa bahwa Indonesia adalah pasar potensial
industri digital, tengah berfokus untuk berupaya mengembangkan berbagai cara
masuk dan mengembangkan berbagai model memunculkan vlogger baru, terutama
bisnisnya di Indonesia. Salah satu fokus vlogger yang memiliki potensi viewers dan
utama adalah ekspansinya lewat Youtube. subscribers tinggi. Salah satu upaya tersebut
Beberapa tahun belakangan, Youtube telah terwujud dalam program Community Project
menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang berkesinambungan. Program yang
emerging markets yang harus digarap serius. sejak dua tahun lalu dilakukan di Indonesia
Indonesia, Vietnam, dan Thailand ini dianggap sebagai salah satu pilot project
adalah pasar Google yang menjanjikan dan yang sukses, sehingga dijadikan contoh
sekaligus unik. Berbeda dengan Malaysia di berbagai negara lain di Asia Tenggara,
dan Singapore, ketiga negara tersebut seperti Thailand dan Vietnam.
memiliki tingkat lokalitas tinggi. Google, Kita ngepilot Community Project itu pertama
kali di Indonesia... Indonesia selalu jadi
dalam usaha menembus pasar di tiga pilot project semua produk…kebanyakan di-
negara ini, harus mampu menerjemahkan launching di Indonesia dulu baru followed by
Thailand, Vietnam selalu jadi yang terakhir.
semua lini produknya menjadi menarik (Team Lead Youtube Creator Partnership
dan relevan dengan selera lokal, misalnya regional Asia Tenggara dan Australia,
wawancara, 13 Agustus 2017)
memperbanyak konten yang menggunakan
bahasa dan ciri khas lokal. Salah satu implementasi program
Dari dua tahun yang lalu sih sebenernya Community Project tersebut adalah
Indonesia emang fokus marketnya, Google…
secara overall Indonesia tuh salah satu dari beragam Event Gathering. Acara ini
top focus market-nya Google gitu di semua mempertemukan beberapa vlogger atau
produknya... kalo misalnya bahasanya di
market yang bahasanya bisa bahasa Inggris, content creator berpengalaman yang secara
enggak perlu di-localize produknya bisa statistik memiliki kepopuleran yang baik
64
Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...
65
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
66
Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...
67
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
Vlogger dalam Mata Rantai Industri model bisnis baru seperti vlogger ini
Periklanan menjadi salah satu perbincangan hangat
Beberapa tahun belakangan, para pelaku industri media digital. Salah satu
influencer yang menggunakan akun Youtube informan penelitian ini kerap mencari
miliknya untuk kepentingan promosi banyak informasi melalui forum Social Media
bermunculan. Di Indonesia, vlogger atau Strategist Club di Facebook supaya dapat
kerap disebut dengan istilah buzzer atau menentukan karakter influencer yang cocok
influencer (Paramaditha, 2013, h. 1; Gilliam, digunakan untuk kampanye periklanan
2015, h. 1), dapat memperoleh keuntungan yang sedang dikerjakannya.
finansial dari beragam sumber, misalnya iklan Ini [Social Media Strategist Club] tuh
(Google AdSense) atau terlibat dalam industri sebenarnya kumpulan anak-anak agency
[yang] mencari kontak [misalnya] ‘eh, gue
media digital dengan melakukan endorsement
butuh buzzer di Makassar atau gue butuh
dan product placement. vlogger yang khusus teknologi’ gitu. Nah, itu
biasanya kita saling share. Jadi, itu memang
Beragam tawaran product endorsement satu grup di Facebook untuk nge-share kontak
diterima oleh para vlogger, baik secara [influencer] gitu. (DG, Digital Strategist,
wawancara, 29 Agustus 2017)
langsung maupun melalui agensi
periklanan. Para vlogger yang menjadi
Pada tahun 2012, menurut para
informan penelitian ini menuturkan bahwa
informan dari industri media digital,
kegiatan mempromosikan suatu barang
bermunculan beberapa vlogger yang tenar
untuk mendapatkan keuntungan finansial
dan memiliki basis massa (penggemar)
sudah tidak asing lagi bagi mereka.
cukup besar. Namun, saat itu belum banyak
Sudah banyak sih ya, kalau dari endorse,
teknologi gitu. Kayak handphone Samsung, kita vlogger yang secara terbuka menggunakan
dulu itu pernah ngerjain, terus Tokopedia, terus
Lenovo, kita pernah ngerjain, gitu. Terus di luar
kepopulerannya untuk mempromosikan
itu ada juga kita ngerjain. Banyak sih, produk F produk tertentu. Price rate atau biaya
& B Bear Brand, kita pernah ngerjain. Dari situ
juga hubungan antara kita dengan brand lebih yang dikeluarkan untuk menggunakan
dekat ya. Dengan agency juga. (UD, vlogger, jasa vlogger pun masih belum terbilang
wawancara, 13 Agustus 2017)
besar. Namun, seiring berkembangnya
Beberapa kali aku sudah dapat endorsement
ya. Kayak misalnya bulu mata, terus masker. kepopuleran vlogger, banyak di antara
Terus undangan pergi ke mana, juga terus ke mereka yang mulai menggunakan jasa MCN
talk show. (AO, beauty vlogger, wawancara,
13 Agustus 2017) (Multi-Channel Network) sebagai perantara
Di Youtube ini lumayan lancar ya. Jadi, dengan pihak brand atau agency yang ingin
biasanya satu brand itu kalau mau mesen ‘eh menggunakan jasa mereka. Hal ini sekaligus
aku mau Instagram sama sekalian video juga
ya’. Jadi, biasanya agency kalau mau make mengakibatkan semakin tingginya biaya
service kita, influencer ini, biasanya satu
penggunaan jasa para vlogger ini.
paket gitu lho. Akhir-akhir ini juga Youtube
aku isinya ya lebih banyak brand isinya. (JI, Buat gua yang paling kerasa enggak masuk akal
beauty vlogger, wawancara, 13 Agustus 2017) tuh harganya sih…dulu gue masih bisa misalnya
30 juta gitu untuk beberapa video, sekarang
bahkan ada yang minta 90 juta cuma untuk satu
Di Indonesia, negara yang memiliki
video, harganya sudah gila-gilaan. (DG, Digital
penetrasi internet dan media sosial tinggi, Strategist, wawancara , 29 Agustus 2017)
68
Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...
Sebetulnya sekarang mahal banget tau buat way kita kasih edukasi. (Team Lead Youtube
make mereka. Dan anehnya kayak ga ada Creator Partnership regional Asia Tenggara
standar harga gitu loh, jadi pada nentuin sendiri dan Australia, wawancara, 13 Agustus 2017)
aja, padahal belum ada juga gitu gimana cara
ngukur efektivitas mereka secara komplit.
Hal ini disambut baik oleh para vlogger
(AFM, Account Director, wawancara, 1
September 2017) yang bergabung dalam komunitas binaan
Youtube karena para vlogger tersebut
Beberapa layanan yang dimiliki mendapatkan support system daring, serta
oleh MCN dan ditawarkan kepada para berbagai pelatihan dan workshop lengkap
kreator konten atau vlogger ini dapat untuk membangun dan mengembangkan
dibagi dalam beberapa kategori, yaitu bisnis mereka. Beberapa vlogger mengaku
production supports (pembuatan video, mendapatkan penghasilan dalam taraf yang
pelatihan), content management (riset, sudah sangat baik dan memuaskan. Para
analytic, pengurusan hak cipta), dan vlogger tersebut juga merasa puas dengan
Marketing Supports (menjadi perantara berbagai pengalaman baru yang mereka
segala kegiatan dan kerja sama antara miliki.
pihak youtuber dengan klien/brand). MCN Indonesia agak lumayan telat ya, orang
mendapatkan keuntungan dalam berbagai mungkin agak menyepelekan youtuber,
‘Youtuber itu ngapain, orang dapet duit dari
hal melalui kerja sama ini, misalnya, mereka mana?’ Gitu kan … tapi they don’t know …
mendapatkan persentase keuntungan dari aku bisa bilang ya, dulu aku kerja kantoran,
sekarang aku freelancer, I manage myself and
masing-masing kontrak yang didapatkan I can say that my income right now is more
oleh youtuber yang terlibat dalam kegiatan satisfying … aku merasa orang ke depannya
akan semakin tidak meremehkan … ya beauty
dengan klien mereka. Selain itu, MCN juga influencer, beauty vlogger. Ke depannya
dapat memiliki perjanjian bagi hasil terkait industri ini sendiri akan semakin terbuka,
dan semakin juga membuka usaha buat yang
keuntungan dari Google AdSense yang lain-lain. (JI, beauty vlogger, wawancara, 13
didapatkan oleh youtuber. Agustus 2017)
69
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
terutama mereka yang berada di kota besar, vlogger yang menjadi informan penelitian
sedikit demi sedikit mulai meninggalkan ini mengaku bahwa awalnya cara dan gaya
televisi dan beralih ke media daring dan bercerita lewat vlog bukanlah cara mereka
media sosial seperti Youtube. Salah satu berekspresi dalam bentuk audio-visual.
keunggulan Youtube adalah konsistensi Namun, mereka mengakui bahwa melalui
mereka dalam memakai berbagai cara unggahan vlog, mereka menceritakan
untuk menyasar calon penontonnya. bagian dari kehidupan pribadinya kepada
Ada teman saya di sebuah stasiun TV, khalayak. Beberapa vlogger menyampaikan
pendapatan mereka turun 30% ... lari ke
digital, salah satunya Youtube. Saya juga
bahwa keputusan mereka untuk membuat
salut sama Youtube karena penetrasinya ke vlog justru muncul berdasarkan permintaan
masyarakat juga luar biasa, mereka berbicara
off air, mereka bikin roadshow.... (DA, MCN
dari khalayak yang ingin lebih tahu
Founder, wawancara, 27 September 2017) mengenai keseharian mereka.
Awalnya itu, kita diawali bukan dari vlogger ya,
Dalam konteks partisipasi dan presentasi tapi dari video parodi. Tapi kemudian banyak
para subscriber yang pengen tahu lebih dekat
diri melalui media daring, vlog menjadi salah
[dengan kita]. Akhirnya di situ kita mulai bikin
satu format konten yang sangat populer selama vlog-vlog, video blog gitu. Awalnya, kita bikin
question and answer, lalu mereka pengen
beberapa tahun belakangan ini. Kepopuleran
tahu kehidupan kita di belakangnya seperti
presentasi diri dalam bentuk video terkait apa, dari situ kita bikin ya, vlog gitu. Kalau
lagi jalan-jalan kita suka bikin videonya, ya
dua hal, yaitu aspek teknis pembuatan video
tujuannya supaya subscriber lebih dekat dan
pribadi yang semakin mudah dan murah kenal sama kita juga gitu. (UD, technology
vlogger, wawancara, 13 Agustus 2017)
dan kemunculan berbagai media sosial yang
mulai menggunakan video sebagai salah satu
Para vlogger ini juga merasakan bahwa
bentuk interaksi utamanya.
keuntungan dari menceritakan berbagai
Facebook dan Twitter, dua media kesehariannya adalah kedekatannya dengan
sosial yang sangat populer di Indonesia, subscriber. Para vlogger melihat bahwa
kini juga banyak menggunakan konten- video-video yang mereka buat mendapatkan
konten video. Selain itu, konten video respons positif dari para subscriber. Vlog
dalam durasi singkat juga banyak terdapat sebagai bentuk partisipasi dalam media baru
pada Instagram dan Snapchat. Namun, memiliki keterkaitan dengan berbagai praktik
Youtube adalah media sosial utama tempat lain yang telah ada, seperti webcam culture,
berbagai konten video bermunculan. personal blogging, dan confessional culture
Vlog juga dapat dilihat sebagai salah (Burgess & Green, 2009b, h. 94).
satu genre dari beragam konten video yang Vlog adalah salah satu genre dalam
ada di media sosial seperti Youtube. Para komunikasi yang kerap mengundang
kreator konten menggunakan vlog untuk komentar, seperti kritik, debat, dan diskusi
mengekspresikan diri secara lebih personal lain secara interaktif. Ada pula beberapa
dan seolah-olah sedang berinteraksi vlog yang dibuat saling bersahut-sahutan
langsung dengan khalayaknya. Beberapa satu sama lain. Bentuk vlog berkembang
70
Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...
seiring waktu dan semakin banyak yang Banyak orang biasa yang dapat menjadi
diproduksi secara profesional dengan populer tanpa bantuan industri media
teknik penyuntingan yang semakin konvensional (Marwick, 2013, h. 229).
kompleks. Vlog sebenarnya bukanlah hal Micro-celebrity juga dapat dipahami secara
baru dan hanya muncul di Youtube. Namun, lain.
berdasarkan analisis dan penelusuran yang Sebuah mindset atau sebuah praktik di mana
khalayak seseorang dianggap sebagai sebuah
telah dilakukan, Youtube memiliki peran basis penggemar (fanbase), kepopuleran
yang signifikan dalam perkembangan dan seseorang dikelola melalui manajemen
penggemar, dan presentasi diri seseorang
keberlangsungan vlogger di Indonesia. dikonstruksi secara hati-hati sebagai bahan
Hal ini dapat dilihat dari cara Youtube konsumsi orang lain. (Marwick, 2013, h. 230)
membangun sistem yang komprehensif,
Fenomena vlogger atau youtuber
baik secara online maupun offline, untuk
sebagai selebritas daring juga dapat
memperkuat persepsi bahwa vlogger adalah
dilihat melalui diadakannya salah satu
sebuah pilihan karier yang menjanjikan,
acara terbesar Youtube bertajuk Youtube
sekaligus memperkuat komunitas dan
FanFest. Salah satu rangkaian event
jejaring vlogger di Indonesia.
dalam strategi Community Project dari
Kepopuleran para vlogger
Youtube adalah diselenggarakannya
mengindikasikan bahwa mereka menjelma
event yang mempertemukan para vlogger
menjadi layaknya seorang selebritas
atau youtuber dengan penggemar yang
dunia daring. Fenomena selebritas daring
mereka miliki. Acara Youtube FanFest
bukanlah fenomena baru. Fenomena
ini mempertemukan para vlogger atau
sejenis dapat dilihat pula pada berbagai
youtuber dengan penggemar mereka dalam
media sosial lain yang lebih dahulu populer
sebuah acara seremonial besar.
di Indonesia, seperti kemunculan selebritas
Acara ini juga sekaligus memperlihatkan
di Twitter (Rahmawan, 2014, h. 2) dan
antusiasme khalayak yang dimiliki oleh
Instagram (Krisnawati, 2016, h. 178).
para vlogger tersebut. Youtube FanFest
Sebelumnya, konsep mengenai sele
Indonesia pertama kali diselenggarakan pada
britas yang berkaitan dengan internet telah
2015. Menurut Gautam Anand, director of
dipelajari oleh Senft (2008) yang kemudian
content and operation Youtube Asia Pasifik,
mencetuskan terminologi micro-celebrity.
antusiasme penggemar Youtube di Indonesia
[Micro-celebrity] adalah sebuah cara atau
gaya baru dalam perilaku online di mana sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari
seseorang melakukan berbagai macam cara peningkatan jumlah konten sebesar 600%
untuk meningkatkan kepopulerannya di
internet menggunakan berbagai teknologi, dan kenaikan jumlah penonton sebesar 130%
seperti video, blog, dan situs jejaring sosial. pada 2015 (Haniy, 2015, h. 1).
(Senft, 2008, h. 25)
Status sebagai selebritas daring ini
Internet telah membuat konsep pula yang membuat para vlogger dipandang
selebritas menjadi semakin demokratis. sebagai persona yang dapat digunakan
71
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
dalam kegiatan promosi dan memiliki penelitiannya, Burgess & Green melihat
pengaruh besar kepada khalayaknya. Hal bahwa vlogger adalah generasi baru
ini dinyatakan oleh salah seorang vlogger pembuat video “amatir” yang memproduksi
berinisial UD sebagai berikut: “Sekarang video dalam bentuk monolog yang
anak-anak muda banyak banget yang direkam menggunakan webcam dan teknik
nonton Youtube ya, dan kita, vlogger, juga penyuntingan yang relatif sederhana. Para
punya pengaruh besar banget ke mereka” vlogger ini membicarakan berbagai hal,
(UD, vlogger, wawancara, 13 Agustus mulai dari pandangan pribadinya terkait
2017). politik, sosial-budaya, hingga keseharian
Besarnya pengaruh vlogger kepada kehidupan mereka (Burgess & Green,
anak muda sebagai mayoritas khalayak 2009b, h. 94).
mereka juga diakui oleh salah seorang Lambat laun, para vlogger ini
informan dari industri media digital yang berkumpul, berjejaring, dan menjadi
mengatakan bahwa kebiasaan menonton sebuah komunitas besar. Dalam hal ini,
anak-anak muda di Indonesia mengalami peran Youtube sebagai salah satu media
perubahan. sosial besar di Indonesia menjadi sangat
Karena sekarang anak-anak muda, gua dapet signifikan. Youtube secara aktif mencari
data tuh, nonton video di Youtube increase dari
80% dari tahun lalu gitu. Dan mostly [anak
talenta baru, membentuk dan mengelola
muda] tuh tv rata-rata udah enggak lihat. Mereka komunitas, serta membangun beragam
rata-rata ngeliat-nya ke Youtube. (DG, Digital
Strategist, wawancara, 13 Agustus 2017).
sistem agar para vlogger ini memiliki bisnis
atau karier yang berkelanjutan melalui
Berbagai paparan di atas telah program Community Project dan “Manfaat
memperlihatkan bahwa perkembangan Youtube untuk Kreator”. Berbagai program
vlogger terus dikelola dan dipantau secara tersebut memberi kesempatan para vlogger
konsisten oleh pihak Youtube, baik sebagai di Indonesia untuk mendapatkan informasi,
komunitas maupun online influencer. panduan yang dapat dipraktikkan secara
Merujuk pada paparan tersebut serta penetrasi langsung, dan berbagai bantuan bersifat
internet dan media sosial yang akan terus personal yang dapat digunakan untuk
bertambah tinggi dalam beberapa tahun ke mengembangkan bisnis mereka.
depan, fenomena vlogger sebagai bentuk Para vlogger ini dapat memperoleh
bisnis baru yang menjanjikan dalam industri informasi terkait pengelolaan akun melalui
media digital di Indonesia akan tetap bertahan aplikasi Creator Studio, mendapatkan
dan berpotensi untuk terus berkembang. berbagai bantuan langsung dari pihak
Youtube, dan dapat pula bergabung dalam
SIMPULAN
“Akademi Pembuat Konten” untuk
Vlogger atau youtuber adalah sebuah mendapatkan informasi terkait hal teknis
fenomena menarik dalam perkembangan maupun nonteknis yang dibahas secara
industri media digital. Dalam salah satu lebih detail. Selain itu, mereka juga
72
Jimi N. Mahameruaji, dkk. Bisnis Vlogging dalam...
mendapatkan beragam gambaran mengenai tubes: Analyzing the world’s largest user
berbagai potensi untuk mendapatkan generated content video system. IMC. San-
Diego, California: ACM. <http://conferences.
keuntungan finansial (monetisasi) dengan
sigcomm.org/imc/2007/papers/imc131.pdf>
berbagai cara.
Conway, C. (2014). The vlogger entrepreneurs.
Penelitian ini juga memaparkan peran International Journal of Entrepreneurship and
vlogger yang menjelma menjadi generasi Innovation, 15 (4), 285-285. <doi:10.5367/
ijei.2014.0166>
selebritas baru yang populer dan memiliki
Cresswell, W. J. (1994). Qualitative inquiry and
pengaruh besar, terutama di kalangan
research design: Choosing among five
anak muda. Pengelolaan vlogger secara traditions. London, UK: Sage Publication.
konsisten oleh pihak Youtube mendorong Gilliam, C. (2015, December 4). Instagram
bisnis vlogger dalam industri media digital and Indonesia: How social media selling
terus berkembang pesat. is disrupting eCommerce. <https://www.
tradegecko.com/blog/instagram-and-
Saran
indonesia-how-social-media-selling-is-
Penelitian tentang vlogger, terutama disrupting-ecommerce>
dalam konteks Indonesia, masih sangat Haniy, S. U. (2015, Oktober 23). 5 alasan mengapa
jarang ditemukan. Oleh karena itu, Indonesia kedatangan YouTube FanFest.
<http://www.rappler.com/indonesia/110409-
penelitian ini diharapkan dapat menjadi
alasan-indonesia-datang-youtube-fanfest>
salah satu rujukan terkait fenomena vlogger
Jacobs, H., & Kosoff, M. (2015, September
dalam konteks perkembangan industri 18). The 15 most popular youtubers in the
media digital di Indonesia. Penelitian world. Businessinsider.com. <http://www.
lanjutan dapat dilakukan dengan metode businessinsider.com/the-most-popular-
youtuber-stars-in-the-world/?IR=T#15-ksi-1>
yang berbeda, seperti survei kuantitatif
Kemp, S. (2016, January 27). Special Reports:
dengan jumlah responden lebih besar
Digital in 2016. <http://wearesocial.com/uk/
untuk melihat fenomena vlogger secara special-reports/digital-in-2016>
lebih general maupun lebih detail tentang Krisnawati, E. (2016). Mempertanyakan privasi di
pengaruh vlogger dalam konteks sosial- era selebgram: Masih adakah? Jurnal Ilmu
Komunikasi (JIK), 13(2), 179-200.
budaya dan politik.
Marwick, A. (2013). Status update: Celebrity,
DAFTAR RUJUKAN publicity, and branding in the social media
age. New Haven: Yale University Press.
Burgess, J., & Green, J. (2009a). Youtube: Online
Maulana, R. (2016, September 8). Youtube membuka
video and participatory culture. Cambridge,
youtube pop-up space pertama di Jakarta.
UK: Polity.
<https://id.techinasia.com/Youtube-membuka-
Burgess, J., & Green, J. (2009b). The entrepreneurial Youtube-space-pertama-di-indonesia>
vlogger: Participatory culture beyond the
Moor, J. P., Heuvelman, A., & Verleur, R. (2010).
professional-amateur divide. In Pelle Snickars,
Flaming on youtube. Computers in Human
& Patrick Vonderau (eds), The Youtube Reader
Behavior , 26(6), 1536–1546.
(p. 89-107). London, UK: Wallflower Press.
Murthy, D. (2012). Towards a sociological
Cha, M., Kwak, H., Rodriguez, P., Ahn, Y.-Y., & understanding of social media: Theorizing
Moon, S. (2007). I tube, you tube, everybody twitter. Sociology , 46 (6), 1059-1073.
73
Jurnal
ILMU KOMUNIKASI VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018: 61-74
Paramaditha,A. (2013,August 23). In Indonesia, buzzers Senft, M. T. (2008). Camgirls: Celebrity &
are not heard, but tweet for money. Reuters. community in the age of social networks. New
com. <http://www.reuters.com/article/net-us- York, USA: Peter Lang Publishing.
indonesia-twitter-idUSBRE97L14T20130822> Social Blade. (2017, January 17). Top 250 youtubers
Putri, A. W. (2016, September 23). Kaya raya berkat in Indonesia sorted by subscribers. <https://
youtube. Tirto.id. <https://tirto.id/kaya-raya- socialblade.com/youtube/top/country/id/
berkat-YouTube-bL9w> mostsubscribed>
Rahmawan, D. (2014). Selebtwit: Micro-celebrity Thomsen, M. (2015, Juli 11). Pewdiepie doesn’t
in indonesian twittersphere. Jurnal Kajian make anywhere close to what he should be
Komunikasi, 2(1), 1-11. making. Forbes.com. <http://www.forbes.
Saleh, D. (2013). Indonesia falls for social media: com/sites/michaelthomsen/2015/07/11/
Is Jakarta the world’s number one twitter city? pewdiepie-doesnt-make-anywhere-close-to-
<https://www.ipra.org/news/itle/indonesia- what-he-should-be-making/#5b26a9a24a26>
falls-for-social-media-is-jakarta-the-worlds- Tolson, A. (2010). A new authenticity? Communicative
number-one-twitter-city/> practices on youtube. Critical Discourse Studies,
Semiocast. (2012). Twitter reaches half a 7 (4), 277–289.
billion accounts; More than 140 millions Uricchio, W. (2009). The future of a medium once
in the U.S. <http://semiocast.com/en/ known as television. In Pelle Snickars, &
publications/2012_07_30_Twitter_reaches_ Patrick Vonderau (eds), The Youtube Reader
half_a_billion_accounts_140m_in_the_US> (p. 24-39). London, UK: Wallflower Press.
74