Está en la página 1de 7

HOME › KUMPULAN PUISI › PUISI

43+ Kumpulan Puisi Keindahan Alam


Indonesia dan Lingkungan
01.20

Puisi Alam - Puisi adalah sebuah karya sastra yang berbentuk tulisan. Puisi bisa menjadi
ungkapan kita akan sesuatu yang kita lihat dan kita rasakan dengan kata kata yang imajinatif.
Puisi punya banyak kategori seperti puisi cinta yang banyak disukai oleh kaum muda, puisi
perpisahan yang biasa dilantunkan saat perpisahan sekolah ataupun perpisahan dengan sahabat.

Nah, salah satu kategori puisi adalah puisi alam yang menggambarkan ketakjubkan keindahan
alam yang sangat menawan. Keindahan alam di Indonesia memang terkenal sangat indah
sehingga cocok untuk dijadikan bahan puisi. Berikut adalah contoh puisi yang menggambarkan
keindahan alam Indonesia.

Baca Juga
1. 150 Kumpulan Puisi Cinta Romantis, Sedih, Rindu, Galau Terbaik
2. 21 Contoh Puisi Hujan Kenangan Indah dan Kesedihan
3. 43 Kumpulan Puisi Keindahan Alam Indonesia dan Lingkungan
4. 31 Contoh Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa
5. 40+ Puisi Kehidupan Penuh Makna dan Harapan Penyemangat Hidup
pixabay.com
Senja Yang Indah

Keemasan cahaya di cakrawala


Di ufuk barat saat hari mulai senja..
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta..

Sang surya bersiap untuk tenggelam


Menjemput mesra ketenangan malam..
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam..

Lembayung indah tampak kekuningan


Gradasi warna bagaikan lukisan..
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman..

Sang Bulan Mengusap Lukaku


Senyuman manis sang bulan menyapaku..
Begitu indah mekarkan suasana hatiku..
Sejenak kuterdiam termangu..
Memandang indahnya yang tak pernah jemu..

Sinarmu terpancar mengusir gelap..


Menembus malam hadirkan terang..
Kunikmati cahayamu hangatkan malamku..
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari..

Bulan.. belailah jiwaku ini..


Yang begitu tegang menjalani hari..
Usaplah sesaknya asmara di dada ini..
Keringkanlah luka menganga dihati ini..

Bulan.. memandangmu membuatku mengerti..


Bahwa keindahan tak harus selalu didekati..
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki..
Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi..

Batu Kelapa

Dua muda bercermin cahaya,


sesaat terik melepas biasnya di perigi
harap. Jengkal waktu merayap malas, bertali
dua perempuan paruh nafas luruh di tepi daun kaca:
merayu sepasang batu kelapa, terpukul nyata.

Keajaiban bagai memikat beliung


rasa dua muda itu, dan gegas melambung
paruh demi sepasang batu kelapa;
memundak gersang terka.
Tak lama batu kelapa menanak
santannya di tempurung berekor bulu.
Mengasah dua muda untuk menilik: adanya
kisah batu di kelapa selepas gelap.

Potongan Surga Nusantara

Masih dalam renungan pagi


Saat burung berkata merdu
Menyanyi kicau sendu tentang alam hari ini

Disana terhampar potongan surga


Terlukis dalam ranah keindahan
Langit selaksa biru nan indah
Awan berarak mengikuti sang angin

Padi menunduk dalam kebersahajaan


Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan
Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya
Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari

Inilah Indonesiaku,
potongan syurga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita

Inilah Indonesiaku
Keindahan Lukisan TUhan yang tergores di kanvas negeriku

Inilah Indonesiaku
Hamparan Keindahan yang menghias tanah airku

Inilah Indonesiaku
Tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan
Awan

Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna – warna menawan
Bergelombang mengombak-ombak
Tebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karna sang selimut menutupinya

Jauh disana
Menyelimuti jagat raya

Tebal tipis
Beredar dimana-mana

Indah bukan buatan


Ingin rasanya memeluknya
Lembut dan menawan
Indah tak terperikan

Sawah

Sawah di bawah emas padu,


Padi melambai,melalai terlukai,
Naik suara salung serunai,
Sejuk di dengar,mendamaikan kalbu.

Sungai bersinar,menyilaukan mata,


Menyamburkan buih warna pelangi,
Anak mandi bersuka hati,
Berkejar-kejaran berseru gempita.

Langit lazuardi bersih sungguh,


Burung elang melayang-layang,
Sebatang kara dalam udara.
Desik berdesik daun buluh,
Di buai angin,dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara

Kemana Perginya Alam Lestari

Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru


Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu

Namun sekarang kemana?


Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
Kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku

Tapi kenapa sekarang tak nampak?


Cemara kehidupan tinggi menjulang
Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan
Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh

Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu


Mengapa bisa begitu?
Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga

Padahal dahulu tidak begitu


Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih

Anak-anaknya nakal semua


Biar dimarahi tapi tak pernah jera

Pantai

ditepi pantai
kupejamkan mata
lelah tak tau harus berbuat apa

tergeletak dihamparan pasir


dihiasi dengan ribuan sampah

También podría gustarte