Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
KERUSAKAN, DAN
KEMATIAN SEL
POPI SOPIAH,S.Kp.,M.Biomed
• Sel adalah unit struktural dan fungsional jaringan dan
organ. Kemampuan sel untuk berespon mempertahankan
struktur dan fungsinya terhadap berbagai kondisi fisiologis
dan patologis disebut adaptasi seluler
• Aerobic respiration –
• Penurunan sintesis ATP .
• Cell membranes - plasma membranes,
mitochondrial, lysosomal and other organelle
membranes.
• Protein synthesis.
• Cytoskeleton.
• Genetic apparatus.
Cedera dan kematian sel
• Reversible – penurunan ATP, sel bengkak
• Irreversible – 2 tipe kematian sel
Necrosis – patologis
Apoptosis – physiologic / pathologic
Necrosis vs. Apoptosis
Penyebab cedera sel
• Oxygen deprivation (hypoxia or ischemia)
• Physical Agents (trauma)
• Chemical agents and Drugs
• Infectious Agents
• Immunologic Reactions
• Genetic Derangements
• Nutritional Imbalances
Reversible VS Irreversible Cell Injury
KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL
• pada stadium awal terjadinya kerusakan atau pada
kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan morfologi akan
dapat kembali normal jika penyebab dari kerusakan
tersebut dihilangkan.
• Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel secara
signifikan, namun tidak terjadi kerusakan baik pada
membran sel maupun pada pada inti.
KEMATIAN SEL
• pada kerusakan yang terjadi secara terus menerus, maka
kerusakan tersebut menjadi irreversibel dan akhirnya sel
tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan
sehingga menyebabkan sel mati.
• Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan dari
morfologi, mekanisme dan perubahan fisiologis dan
penyakit, yaitu apoptosis dan nekrosis.
Apoptosis
• kematian sel oleh sel itu sendiri (programed cell death)
• disebabkan oleh growth factor atau DNA sel atau protein
yang dihancurkan dengan maksud perbaikan.
• Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami
pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran sel.
• Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan
merupakan suatu proses yang memerlukan energi
• Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan
kromatin di sepanjang membran inti
Apoptosis sel hati oleh virus hepatitis
Physiologic Pathologic
• Embryogenesis and fetal • DNA damage due to radiation,
development. chemotherapy.
• Hormone dependent involution.
Prostate glandular epithelium after • Accumulation of misfolded
castration proteins leads to ER stress
Regression of lactating breast after which ends with apoptosis.
weaning
• Cell loss in proliferating cell • Cell death in viral infections
populations. that induce apoptosis such as
Immature lymphocytes HIV and Adenovirus or by the
Epithelial cells in the GI tract host immune response such as
• Elimination of self-reactive hepatitis.
lymphocytes.
• Death of cells that have served • Organ atrophy after duct
their function. obstruction.
Neutrophils, Lymphocytes
Nekrosis
• terjadi kerusakan membran, lisosom mengeluarkan enzim
ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel keluar
dikarenakan kerusakan membran plasma dan
mengakibatkan reaksi inflamatori.
• Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi pada
kematian sel yang diakibatkan oleh:
- Ischemia
- Keracunan
- infeksi dan
- trauma
PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA
NECROSIS DAN APOPTOSIS
Reversible and Irreversible Cell Injury
normal kidney tubules reversibly injured irreversibly injured
kidney tubules kidney tubules
Nuclear (3 patterns)
Karyolysis - nucleus becomes
pale and eventually disappears
Karyorrhexis – nucleus
undergoes fragmentation
• Gambaran mikroskopik :
• struktur sel dan jaringan masih jelas, inti sel mengalami piknotik
(menghilang), sitoplasma lebih acidophilic
Nekrosis liquefaktif
(Liquefactive Necrosis)
• Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis enzimatik sel-
sel yang mati.
• Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu terjadi
pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel yang mati.
• Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan purulen
akibat efek heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus.
• Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi lunak,
mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel yang
mengalami disintegrasi dan cairan.
Nekrosis liquefaktif-infark otak
.
• Gambaran makroskopik :
• adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula tipis dan
ireguler.
• Gambaran mikroskopik :
• tampak ruang kosong dengan sisa kapsula yang ireguler,
terlihat fibrin dan neutrophil disekitarnya.
KIDNEY
• Gambaran mikroskopik :
• struktur histologi sudah tidak terlihat lagi membentuk masa
bergranulasi.
• Dengan pengecatan HE berwarna keabu-abuan, dikelilingi oleh
epiteloid dan limfosit.
NEKROSIS FIBROID
(FIBRINOID NECROSIS)
Cedera terjadi pada dinding arteri oleh penyebab
vasculitis. Kerusakan pada sel otot polos bagian
tunica media dan endothelial rusak diikuti
kerusakan protein plasma, (terutama fibrin)
bertumpuk diarea medial dari jaringan nekrotik.
FIBRINOID NECROSIS
•
KESIMPULAN
Cedera sel bisa terjadi oleh berbagai mekanisme seperti bersumber
dari endogen (ischemia/inflammation) atau eksogen (drugs/toxins)
• Cedera sel bisa reversible atau irreversible.
• Cedera sel Reversible terjadi perubahan sel yang bisa diperbaiki
ketika penyebab dihilangkan.
• Cedera sel Irreversible (lethal) menyebabkan kerusakan permanen
fungsi sel jika sel sel yang mati tidak bisa diganti.
• Cell death (apoptosis) adalah mekanisme normal untuk mengganti
sel yang rusak yang bisa teraktivasi saat kondisi patologis.
• Mungkin saja terjadi penumpukan Substansi sel sebagai respon sel
terhadap cedera.
SELAMAT BELAJAR DAN
TETAP SEMANGAT