Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang
rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari lempeng
tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya
Prevalensi Osteoarthritis lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5%
pada pria, dan 12,7% pada wanita. Pasien Osteoarthritis biasanya mengeluh nyeri pada
waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena (Soeroso
nyeri, memperbaiki mobilitas, dan meminimalkan disabilitas. Para ahli menyarankan agar
seperti: menurunkan berat badan, Activity Daily Living, dan pemberian edukasi. Walau
edukasi pada pasien melalui promosi kesehatan. Edukasi tersebut mengenai manajemen
diri, motivasi, nasehat tentang olahraga, rekomendasi untuk mengurangkan beban pada
sendi yang terlibat. Menurut American geriatrics society, edukasi pasien menjadi komponen
1
2
penting untuk rehabilitasi yang efektif (Rachmah, 2011). Melalui kegiatan promosi
kenyataannya menurut hasil survei dan observasi yang dilakukan masih terdapat lansia
dengan baik. Meskipun mereka datang ke posyandu dan menerima promosi kesehatan
memberikan edukasi berupa konseling dan motivasi kepada lansia agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan dengan baik. Perawat bisa menggunakan teori konsep
Health Promotion Model (HPM) atau Model Promosi Kesehatan yaitu suatu cara untuk
berbagai dimensi.
Hasil yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2012,
penderita Osteoarthritis pada wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo tahun 2012 terdata ada 694
hasil kunjungan lansia ke posyandu lansia pada bulan September-November 2013 adalah
1013 orang lansia. Laki-laki berjumlah 273 orang lansia dan perempuan berjumlah 740
orang lansia. Dari 1013 lansia yang melakukan pelayanan di posyandu lansia, 74 lansia
menderita osteoartritis. Kemungkinan hasil tersebut akan bertambah lebih banyak karena
farmakologi kepada lansia. Motivasi dalam promosi kesehatan bisa dilakukan perawat
Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan harus bisa melakukan pendekatan motivasi
Dari hasil diatas, peneliti ingin melakukan pendekatan insentif dalam hal
latihan pada penderita Osteoarthritis. Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti
tentang “Hubungan Motivasi dengan Activity Daily Living pada lansia penderita Osteoartritis di
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang”. Sebagai upaya promotif dan pencegahan
sekunder terhadap permasalahan yang terjadi pada agregat lansia di Wilayah Kerja
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Adakah Hubungan Motivasi Dengan
Activity Daily Living (ADL) Pada Lansia Penderita Osteoartritis di Wilayah Kerja
sehingga menjadi bekal di kemudian hari yang kelak dapat diterapkan dalam
praktek yang sesungguhnya sehingga tercapai keselarasan antar teori dan praktek
secara ilmiah.
5
sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan
Osteoarthritis non-farmakologi.
c. Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi keperawatan komunitas, dalam ini fokus
Penelitian ini akan mengkaji bagaimana motivasi yang diberikan kepada lansia
1. Hubungan adalah suatu kaitan atau sangkut paut antara dua variabel. Dalam
penelitian ini peneliti mengkaji hubungan antara dua variabel yaitu pemberian
2. Motivasi
dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku. Adapun perilaku itu
yang merupakan aktivitas pokok bagi perawatan diri. Activity Daily Living
dalam hal ini adalah ke toilet, makan, berpakaian, mandi, dan berpindah
4. Osteoarthritis
5. Lansia
Menurut WHO adalah mereka yang memiliki usia 45-59 tahun (midle age),
Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia
yaitu uji mann whitney. Judul “Perbedaan Motivasi Untuk Melakukan Senam
perbedaan motivasi untuk melakukan senam nifas pada ibu postpartum yang
8
adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 pasien DM Tipe 2.
Analisa data menggunakan Chi Square, Uji T Independen dan Regresi Logistik
9
Berganda. Hasil penelitian adalah ada hubungan antara motivasi dengan efikasi
Analisa data yang digunakan adalah uji Continuity Correction dengan sampel
pelayanan dengan pemenuhan ADL pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wening
bivariat dengan chi-square diolah dalam bentuk cross tab dengan alpha =0,05.
dan p value = 0,000. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa ada hubungan