Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ABSTRACT
Gadolinium is a strategic material and has broad usefulness, especially in high-tech
industries but it is difficult to obtain. Gadolinium separation of the rare-earth metal elements
is a very difficult process, because the chemical properties of rare earth ions in aqueous
solution are very similar to each other. It is necessary for process development research
gadolinium separation of associated minerals. Based on the physical properties of the
chemical europium, samarium and has a double valence is III and II which has a potential
value reduction is higher than the element gadolinium. These condition can be exploited to
change the oxidation state in advance by way of reduction in order to further facilitate the
separation of gadolinium. This research will be conducted using a separation gadolinium
method is combined with a reduction reaction, accompanied optimization mole ratio of metal
and reducing agent. This study consists of several methods. The first method is to analyze the
migration distance of each sample solution (Sm, Eu and Gd) using paper electrophoresis
apparatus; The second method is to analyze the wavelength of each sample solution (Sm, Eu
and Gd) using a UV-Visible spectrophotometer; The third method is to Precipitation using a
mixture of the two elements precipitation method after the reduction first. The results showed
that the gadolinium can be separated from the mixture of samarium and europium through
separation method after the reduction reaction of samarium and europium by sodium
borohydride in a mole ratio of 1: 5, and the results of the separation of the elements
gadolinium from a mixture of samarium and europium have a purity of the highest of 85 ,
01% (a mixture of Gd and Sm) and 88.74% (a mixture of Gd and Eu) after reduction by
sodium borohydride reaction and separation by precipitation method.
Keywords: Precipitation, Percent Reduction, Sodium Borohydride, Samarium, Europium,
Gadolinium
1
untuk mendeteksi jaringan tubuh yang rusak dan -0,35 V. Atas dasar inilah peneliti akan
pada diagnosa berbagai penyakit memanfaatkan perbedaan sifat fisika kimia
menggunakan peralatan Magnetic dari samarium dan europium sebelum
Resonance Imagine (MRI) (Hansen, 2014). dilakukannya pemisahan dengan merubah
Pemisahan unsur logam tanah jarang bilangan oksidasinya. Proses reduksi belum
kelompok sedang ke dalam elemen-elemen banyak digunakan oleh peneliti yang lain
individual merupakan proses pemisahan dan dalam pemisahan unsur tanah jarang secara
pemurnian yang memiliki potensi besar individual sedangkan proses reduksi ini
yang dapat dihasilkan dari komoditas unsur dapat dirasa memudahkan dalam pemisahan
logam tanah jarang khususnya dalam jangka individual selanjutnya
panjang dimana teknologi terus berkembang Dewasa ini proses pemisahan unsur
pesat, karenanya memerlukan ketersediaan logam tanah jarang dengan pengendapan
bahan tersebut (Hafni dkk., 1988). berkembang dengan pesat. Pada umumnya
Pemisahan gadolinium dari unsur lainnya metode pengendapan ini dilakukan dengan
adalah proses yang sangat sulit, karena sifat menambahkan hidroksida ke dalam larutan
kimia ion tanah jarang dalam larutan air untuk memperoleh endapan hidroksida.
sangat mirip satu sama lain. Selanjutnya, Metode ini didasarkan pada perbedaan
penelitian untuk pengembangan proses tetapan hasil kali kelarutan dari
sangat diperlukan untuk pemisahan unsur hidroksidanya (Amin, 2009). Pemisahan
tanah jarang dari mineralnya (Zulfikar dkk., unsur tanah jarang dengan pengendapan dari
2014). mineral monasit pada tahun 2015 dilakukan
Ditinjau dari sifat fisika kimianya oleh Kusuma. Kusuma menggunakan
samarium dan europium mempunyai rentang pH kelompok sedang yaitu pH 6,82
valensi rangkap yaitu III dan II dan – 7,30 untuk pengendapan unsur tanah
memiliki nilai potensial reduksi lebih tinggi jarang kelompok sedang. Penelitian ini
dibandingkan dengan unsur gadolinium. menghasilkan kemurnian 94,29% setelah
Sifat dari kedua unsur tersebut dapat dianalisis menggunakan Inductively coupled
dimanafaatkan untuk dilakukannya reaksi plasma – optical emission spectroscopy
reduksi terlebih dahulu untuk (ICP – OES).
mempermudah pemisahan individual
selanjutnya. Jika direduksi dengan reduktor BAHAN DAN METODE
yang tepat akan merubah valensi, sedangkan
unsur lain tidak akan tereduksi. Reduksi Bahan-bahan yang digunakan dalam
terjadi jika nilai potensial reduksi lebih penelitian ini antara lain: padatan samarium
rendah dibandingkan dengan unsur yang oksida, gadolinium oksida, europium
akan direduksinya (Mackay et al., 1996). oksida, alizarin, asam nitrat, ammonium
Pemilihan reduktor tidak kalah pentingnya hidroksida, asam tartarat, natrium
dengan nilai potensial dari masing-masing hidroksida, natrium borohidrida, gas
unsur karena dengan reduktor akan nitrogen, dan akuades. Semua bahan kimia
mempercepat proses penurun nilai bilangan berkualitas p.a, E.merck.
oksidasi dari samarium dan europium. Agen Alat-alat yang digunakan pada penelitian
pereduksi logam yang baik salah satunya ini adalah seperangkat alat gelas yang biasa
adalah natrium borohidrida (James, 2011). digunakan di laboratorium, neraca analitis
Menurut Schlesinger (1953) nilai potensial digital, pengaduk magnet PMC 502, pH-
reduksi dari natrium borohidrida yaitu -1.24 meter Mettler Toledo MP 220, alat
V. Nilai tersebut dapat digunakan dalam elektroforesis kertas yang terdiri atas power
mereduksi samarium dan europium karena supply dan chamber, hairdryer, alat lampu
nilai potensial reduksi natrium borohidrida ultra lembayung λ 254 dan 365 nm dan
lebih rendah dibanding unsur tersebut yang Inductively Coupled Plasma Optical
bernilai secara berturut-turut yakni -1,15 V
2
Emission Spectrometry ( ICP-OES) seri 700 Reduksi larutan gadolinium 146 ppm
Agilent 725-ES. dalam 10 mL
Sebanyak 1,46 mL larutan stok
Persiapan Larutan: gadolinium 1000 ppm dipipet lalu
Persiapan larutan stok unsur logam tanah ditambahkan 0,01 mL natrium borohidrida
jarang 1M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 10
Larutan stok unsur logam tanah jarang mL kemudian ditambahkan dengan akuades
1000 ppm untuk samarium, europium dan hingga tanda batas dan dialiri gas nitrogen.
gadolinium dibuat dengan melarutkan Prosedur yang sama dilakukan dengan
sejumlah padatan oksida masing-masing menggunakan perbandingan mol 1:2; 1:3;
unsur tersebut dengan menggunakan asam 1:4 dan 1:5
nitrat 65% sampai larut sempurna kemudian
ditambahkan akuabides ditepatkan sampai Reduksi dan pengendapan larutan
tanda batas pada labu ukur 250 mL. samarium 142 ppm dalam 50 mL
Sebanyak 7,1 mL larutan stok samarium
Persiapan larutan natrium borohidrida 1N 1000 ppm dipipet lalu ditambahkan 0,055
Sebanyak 9,4575 g padatan natrium mL natrium borohidrida 1M lalu
borohidrida dimasukkan ke dalam labu ukur dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
250 mL lalu tambahkan natrium hidroksida kemudian ditambahkan dengan akuades
0,2 g kemudian homogenkan dengan hingga tanda batas dan dialiri gas nitrogen.
akuades. Endapkan larutan dengan ammonium
hidroksida hingga pH 7,11. Prosedur yang
Penentuan Reduksi dari Samarium, sama dilakukan dengan menggunakan
Europium dan Gadolinium dengan perbandingan mol 1:2; 1:3; 1:4 dan 1:5.
Elektroforesis Kertas dan Spektro UV-
Visible Reduksi dan pengendapan larutan
Reduksi larutan samarium 142 ppm dalam europium 86 ppm
10 mL Sebanyak 4,3 mL larutan stok
Sebanyak 1,42 mL larutan stok samarium gadolinium dimasukan ke dalam labu ukur
1000 ppm dipipet lalu ditambahkan 0,01 50 mL. Lalu, ditambahkan reduktor natrium
mL natrium borohidrida 1M lalu borohidrida dengan perbandingan mol (1:1;
dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL 1:2; 1:3; 1:4 dan 1:5) reduksi dilakukan
kemudian ditambahkan dengan akuades dalam ruangan jenuh oleh gas nitrogen dan
hingga tanda batas dan dialiri gas nitrogen. ditambahkan akuades hingga tanda batas,
Prosedur yang sama dilakukan dengan lalu dihomogenkan. Endapkan larutan
menggunakan perbandingan mol 1:2; 1:3; dengan ammonium hidroksida hingga pH
1:4 dan 1:5 7,11. Prosedur yang sama dilakukan dengan
menggunakan perbandingan mol 1:2; 1:3;
Reduksi larutan europium 86 ppm dalam 1:4 dan 1:5.
10 mL
Sebanyak 0,86 mL larutan stok Reduksi dan pengendapan larutan
samarium 1000 ppm dipipet lalu gadolinium 146 ppm dalam 50 mL
ditambahkan 0,03 mL natrium borohidrida Sebanyak 7,3 mL larutan stok samarium
1M lalu dimasukkan kedalam labu ukur 10 1000 ppm dipipet lalu ditambahkan 0,055
mL kemudian ditambahkan dengan akuades mL natrium borohidrida 1M lalu
hingga tanda batas dan dialiri gas nitrogen. dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
Prosedur yang sama dilakukan dengan kemudian ditambahkan dengan akuades
menggunakan perbandingan mol 1:2; 1:3; hingga tanda batas dan dialiri gas nitrogen.
1:4 dan 1:5. Endapkan larutan dengan ammonium
hidroksida hingga pH 7,11. Prosedur yang
3
sama dilakukan dengan menggunakan Analisis panjang gelombang dari larutan
perbandingan mol 1:2; 1:3; 1:4 dan 1:5. ULTJ dengan Spektro UV-Vis
Pengendapan selektif campuran dua unsur Masing-masing larutan sampel yang telah
Larutan Gadolinium dan Samarium disiapkan diukur absobansi paling tinggi
Sebanyak 7,3 mL larutan stok yang dihasilkan untuk menentukan daerah
gadolinium 1000 ppm dan 7,1 mL larutan serapannya dengan menggunakan
stok samarium 1000 ppm dimasukan ke spektrofotometer UV-Visible pada panjang
dalam labu ukur 50 mL. Lalu, ditambahkan gelombang 200 sampai dengan 600 nm
reduktor natrium borohidrida dengan dengan rentang 10 nm.
perbandingan mol (1:1; 1:2; 1:3; 1:4 dan
1:5) reduksi dilakukan dalam ruangan jenuh Analisis persen reduksi menggunakan
oleh gas nitrogen dan ditambahkan akuades ICP-OES
hingga tanda batas, lalu dihomogenkan. Hasil dari pengendapan selektif
Endapkan larutan dengan ammonium menghasilkan filtrat dan endapan dari
hidroksida hingga pH 7,11. masing-masing larutan, filtrat tersebut
diukur dengan ICP-OES dan endapan yang
Larutan Gadolinium dan Europium dihasilkan dibaca juga dengan ICP-OES
Sebanyak 7,3 mL larutan stok setelah proses pelarutan kembali dengan
gadolinium 1000 ppm dan 4,3 mL larutan asam nitrat.
stok europium 1000 ppm dimasukan ke
dalam labu ukur 50 mL. Lalu, ditambahkan HASIL DAN PEMBAHASAN
reduktor natrium borohidrida dengan
perbandingan mol (1:1; 1:2; 1:3; 1:4 reduksi A. Penentuan Reduksi Unsur Samarium,
dilakukan dalam ruangan jenuh oleh gas Europium dan Gadolinium
nitrogen dan 1:5) dan ditambahkan akuades menggunakan Elektroforesis Kertas dan
hingga tanda batas, lalu dihomogenkan. Spektrofotometer UV-Visible
Endapkan larutan dengan ammonium Unsur samarium, europium, dan
hidroksida hingga pH 7,11. gadolinium dapat dipisahkan melalui reaksi
reduksi. Mengetahui terjadi atau tidaknya
Analisis jarak migrasi dari larutan reduksi harus dilakukan beberapa pengujian
masing-masing ULTJ dengan untuk melihat perbedaan sifat fisik dari
Elektroforesis Kertas keadaan sebelum dan sesudah reduksi,
Sampel yang telah disiapkan sebelumnya diantaranya dengan menguji jarak migrasi
ditotolkan didaerah tengah kertas, dari masing-masing unsur logam
dikeringkan dengan hairdryer. Kertas menggunakan alat elektroforesis kertas dan
elektroforesis dipasang dengan posisi daerah dilakukan pembacaan daerah serapan
negatif berada di sisi anoda dan daerah menggunakan alat spektrofotometer uv-vis,
positif berada di sisi katoda, seluruh hal ini mengacu pada penelitian Danja et al.,
permukaan kertas dibasahi dengan (2012) yaitu mengukur daerah panjang
penyangga tartarat pH 5 0,01 M. gelombang yang dihasilkan sebelum
Elektroforesis dilakukan dengan waktu mereduksi unsurnya. Tujuannya untuk
selama 2 jam dan tegangan 200 Volt. membuktikan tereduksi tidaknya dari
Setelah selesai kertas diangkat dan masing-masing unsur logam tersebut yang
dikeringkan. Kertas yang telah kering nantinya akan dibandingkan dengan nilai
ditandai pergeseran nodanya oleh alizarins panjang gelombang sesudah reduksi.
0,1% dan dianalisis dengan lampu Kondisi optimum pemisahan dalam
lembayung dengan λ 365 nm. Prosedur yang penelitian ini dilakukan reduksi unsur logam
sama dilakukan dengan menggunakan samarium, europium dan gadolinium dan
perbandingan mol yang berbeda. reduksi campuran dua unsur setelah itu
4
dilakukan pemisahan dengan metode jari-jari ion yang dimiliki samarium pada
pengendapan pada variasi perbandingan mol keadaan +2 (1,11Å) lebih besar
logam dan reduktornya 1:1; 1:2; 1:3; 1:4 dan dibandingkan dalam keadaan +3 (0,96Å)
1:5. Variasi reduktor dilakukan untuk keadaan ini akan memperlambat pergerakan
mengetahui penurunan bilangan oksidasi pada ion, oleh karena itu seiring
dari masing-masing logam. perbandingan mol logam dan reduktor posisi
noda semakin mendekat pada penotolan
Hasil elektroforesis kertas dan awal tetapi reduksi ini tidak dapat
spektrofotometer uv-vis untuk samarium menentukan kekurangan keadaan biloks dari
setelah direduksi oleh natrium borohidrida ion tersebut.
5
Data dari Gambar 3, memperlihatkan bahwa Data dari Gambar 4, bahwa keadaan
nilai panjang gelombang dari samarium europium setelah direduksi menunjukkan
berbeda pada setiap perbandingan molnya. perbedaan noda, noda yang dihasilkan
Dibandingkan dengan nilai panjang
sesudah reduksi yaitu mengalami
gelombang samarium sebelum reduksi yaitu
330 nm, nilai tersebut lebih tinggi dari pengurangan jarak dari keaadan sebelum
panjang gelombang sesudah reduksi yaitu reduksi. Hal ini dapat disebabkan dari sifat
315, 313, 318, 305, dan 318 nm. Menurut fisik europium itu sendiri, yang memiliki
Hendayana dkk., (2001) hal ini dapat keadaan dwivalen atau mempunyai dua
disebabkan adanya perpindahan elektron valensi. Ditinjau dari nilai jari-jari europium
dari samarium akibat dikenai energi di keadaan +2 mempunyai nilai 1,10Å,
(cahaya) dari keadaan dasar menuju keadaan
sedangkan di keadaan +3 mempunyai nilai
yang energinya lebih tinggi. Samarium
memiliki orbital f yang tidak terisi penuh, 0,95Å (Hang, 2010), ini artinya pergerakaan
ini yang menyebabkan perpindahan elektron ion dari europium akan menjadi lambat jika
ke orbital lain membutuhkan energi serapan tidak dalam keadaan +3, sehingga
yang lebih tinggi sehingga menghasilkan pembacaan melalui elektroforesis kertas
panjang gelombang yang lebih rendah. mengalami penurunan jarak noda dari
keadaan sebelum direduksi. Muatan
Hasil elektroforesis kertas dan
senyawa ion akan mempengaruhi arah
spektrofotometer uv-vis untuk europium
setelah direduksi oleh natrium borohidrida pergerakan senyawa ion itu. Semakin tinggi
valensi, pergerakan akan semakin cepat, jika
kekuatan ion semakin tinggi lintasan yang
ditempuh semakin jauh dan lebih cepat.
d
d
Gambar 5. Perbandingan nilai d unsur europium
sebelum dan sesudah direduksi dengan perbandingan
mol natrium borohidrida yang berbeda
d
Data dari Gambar 5, terlihat bahwa
semakin banyak perbandingan mol natrium
d borohidrida yang ditambahkan pada unsur
europium semakin melambat kecepatan
migrasi yang dihasilkan hal ini karena
d pergerakan dari ion europium menjadi
Gambar 4. Hasil elektroforesis kertas untuk larutan lambat disebabkan oleh reduktor. Sifat
europium sebelum dan sesudah direduksi oleh natrium borohidrida sendiri adalah
natrium borohidrida perbandingan mol logam dan
reduktor secara urutan dari atas kebawah yaitu pereduktor yang baik dalam hal menurunkan
sebelum reduksi, 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5 bilangan oksidasi dari logam.
6
Hasil elektroforesis kertas dan
spektrofotometer uv-vis untuk gadolinium
sebelum dan sesudah direduksi oleh
natrium borohidrida
7
dua fasa yaitu fasa filtrat dan endapan. Fasa
filtrat akan menampung konsentrasi unsur
yang tereduksi, hal ini karena unsur
tereduksi akan membentuk larutan
sedangkan unsur yang akan terendapkan
adalah unsur stabil dalam valensi +3.
Endapan dipisahkan dari filtratnya dengan
melakukan penyaringan, baik menggunakan
corong Buchner maupun manual
menggunakan kertas saring.
Gambar 8. Perbandingan nilai panjang
gelombang europium sebelum dan sesudah
reduksi dengan perbandingan mol logam
dan reduktor yang berbeda
9
diukur dan terbaca sebagai unsur yang Danja, B.A. and Stanislaus, N.N. 2012.
diinginkan, sehingga hasil pengukuran Modified Jones Reductor for
3+ 2+
analisis menjadi lebih besar dari yang Reduction of Eu to Eu in solution.
sebenarnya. Archives Of Applied Science Research.
Volume 4 (6): 2435-2440.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Hafni LN, Faizal R, Sugeng W, Budi S, Arif
pembahasan disimpulkan bahwa: S & Susilaningtyas. 1998. Pengolahan
1.Unsur gadolinium dapat dipisahkan dari Monasit dari Limbah Penambangan
campuran samarium dan europium melalui Timah : Pemisahan Logam Tanah
reaksi reduksi oleh natrium borohidrida dan Jarang (RE) dari U dan Th. Pusat
pemisahan metode pengendapan sebagai Pengembangan Bahan Galian Nuklir –
garam hidroksida pada perbandingan mol BATAN.
logam dan reduktornya 1:5.
2.Hasil pemisahan unsur gadolinium dari Hansen, M.M., Knutson, H.K., Jonsson, C.,
campuran samarium dan europium memiliki Borg, N. & Nilsson, B. 2014.
kemurnian yang paling tinggi yaitu 85,01% Experimental productivity rate
(Gd dan Sm) dan 88,74% (Gd dan Eu) optimization of rare earth element
setelah melalui reaksi reduksi oleh natrium separation through batch-wise HPLC
borohidrida dan pemisahan dengan metode ion-exchange chromatography. PhD
pengendapan sebagai garam hidroksida. thesis, Department of Chemical
Engineering, Centre for Chemistry and
UKNOWLEDGE Chemical Engineering,Lund University.
Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan
hati, penulis mengucapkan terima kasih Hang, chunhui. 2010. Rare Earth
yang tulus dan ikhlas kepada Prof. Dr. Coordination Chemistry. China: John
Husein H. Bahti dan Dr.Anni Anggraeni, Willey and Sons.
M.Si.selaku Tim Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta ilmu- Hendayana, 2001.Kimia Analitik Instrumen.
ilmu yang bermanfaat dalam melakukan Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta
penelitian dan penulisan tugas akhir ini.
James. 2011. Sodium Borohydride (NaBH4).
DAFTAR PUSTAKA Master Organic Chemistry. Diakses
Februari 2016.
Amin, A., 2009. Pemisahan Unsur
Samarium dan Yttrium dari Mineral Kusuma, W.N.Y. 2015. Pemisahan Unsur
Tanah Jarang dengan Teknik Membran Tanah Jarang Kelompok Berat,
Cair Berpendukung (Supported Liquid Sedang dan Ringan dalam Unsur
Membrane). Jurnal Rekayasa Kimia Tanah Jarang Hidroksida dengan
dan Lingkungan, 7(1), pp. 15-23. Metode Pengendapan. Skripsi.
Diterbitkan oleh UNPAD.
Atwood, David A. 2012. The Rare Earth
Elements Fundamentals and Mackay, K. M., Mackay, R. A. &
Applications. Willey. USA Henderson, W., 1996. Introduction to
Modern Inorganic Chemistry.
Cotton F. A., & G. Wilkinson. 2007. Kimia Cheltenham: Stanley Thornes
Anorganik Dasar, diterjemahkan oleh (Publisher) Ltd.
S. Suharto. Penerbit UI. Jakarta.
10
Schlesinger, H.J. and Brown, H.C. 1953
New developments in the chemistry of
diborane and the borohydrides,
general summary. J. Am. Chem. Sot.,
75 186-190.
11