Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun oleh:
TRIAS YUNIARTI
1811040006
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi
klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut
dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan
pemecahan masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan
profesional sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan
secara komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan
secara baik dan benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan
yang perlu penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak
pihak. Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian
asuhan keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu
komponen MAKP yang dilakukan untuk pencarian solusi dari
permasalahan pasien adalah ronde keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai
hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat pelaksana maupun ketua tim
untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang
melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah
meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau
langka.
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang
dialami klien dapat diatasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien
b. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien
c. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
h. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
C. Manfaat
1. Bagi pasien
a. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
b. Mengurangi masa rawat inap
c. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada
pasien.
d. Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi perawat
a. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional
b. Terjalin kerjasama antara TIM
c. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan yang tepat
dan benar
3
3. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan
c. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap rumah sakit
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
katim dan atau konsuler, kepala ruangan, perawat pelaksana, yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota (Nursalam, 2007).
B. Karakteristik Ronde
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan
3. Katim, PP dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Konsuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan Katim dan PP untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
5
D. Manfaat Ronde Keperawatan
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar
E. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk ronde keperawatan adalah pasien yang
mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langka
6
2. Peran ketua tim Lain dan Konselor
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
7
Alur Ronde Keperawatan
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/
Validasi data
TAHAP RONDE
DI BED PASIEN Validasi data
8
Keterangan :
1. Pra ronde
a. Menentukan kasus dan topik
b. Menetukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi: apa diagnosis keperawatan, apa data yang mendukung,
bagaimana intervensi yang sudah dilakukan, dan apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh katim yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau
serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh katim atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi pelaksanaan ronde
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis dan intervensi
keperawatan selanjutnya.
9
BAB III
PERENCANAAN
A. Hasil Pengkajian
No Prosedur Ya Tidak
1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 harisebelum waktu pelaksanaan V
ronde V
b. Pemberian inform consent kepada klien/keluarga
2 Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini V
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan /telah dilaksanakan dan memilih prioritas V
yang perlu di diskusikan V
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut V
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer /perawat
konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan
yang akan dilakukan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan
yang akan ditetapkan.
3 Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta V
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
4 Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah berikut :
1) Struktur V
a. Persyaratan administrative (informed consent, alat dan V
lainnya). V
b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan
ronde keperawatan V
c. Persiapan dilakukan sebelumnya V
2) Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir V
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde V
sesuai peran yang telah ditentukan V
3) Hasil
10
a. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah klien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
Meningkatkan kemampuan validitas data klien
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah klien
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
Total 0
Presentase 0%
Analisa data :
Berdasarkan pengkajian selama 1 minggu bahwa di Ruangan bima
tidak melakukan ronde keperawatan, SPO ronde keperawatan ruangan
hilang tidak diketemukan.
B. Perencanaan Kegiatan
11
Role Play dengan SPO.
Ronde
Keperawatan
di ruang Bima
Memotivasi
perawat
ruangan untuk
menjalankan
Ronde
Keperawatan
Mengobservas
i pelaksanaan
Ronde
Keperawatan
di Ruang
Bima
Evaluasi
pelaksanaan
Ronde
Keperawatan
di Ruang
Bima
12
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
13
Pada tanggal 7 Februari 2019 dilakukan pemberian informasi
Keperawatan.
14
B. Evaluasi
No Prosedur Ya Tidak
1 Persiapan
c. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan V
ronde V
d. Pemberian informed consent kepada klien/keluarga
2 Pelaksanaan
e. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini V
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan /telah dilaksanakan dan memilih prioritas V
yang perlu didiskusikan V
f. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut V
g. Pemberian justifikasi oleh perawat primer /perawat
konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan
yang akan dilakukan
h. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan
yang akan ditetapkan.
3 Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta V
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
15
4 Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah berikut :
4) Struktur V
d. Persyaratan administrative (informed consent, alat dan V
lainnya). V
e. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan
ronde keperawatan V
f. Persiapan dilakukan sebelumnya V
5) Proses
c. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir V
d. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde V
sesuai peran yang telah ditentukan V
6) Hasil V
d. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan V
e. Masalah klien dapat teratasi V
f. Perawat dapat: V
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis V
Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
Meningkatkan kemampuan validitas data klien
Meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosis keperawatan
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah
klien
Meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
Total 21
Presentase 95%
dilakukan pada pagi hari sebagai salah satu tugas dari semua
16
95% (Kategori baik). Hal ini perawat menjalankan ronde
ruangan.
Ruang Bima
Ruang Bima.
b. Faktor penghambat
yang bervariatif.
17
2. Kesinambungan
pertama untuk melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien dan yang
kedua untuk mengamatai kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan
Bima mampu memberikan contoh kepada ruang yang lain yang belum
dukungan dari Karu, Katim dan Perawat Pelaksana yang ada diruang Bima
direncanakan.
18
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Plan Of Action dengan pengoptimalan perawat
dalam pelaksanaan ronde keperawatan. Dengan dilakukannya sosialisasi
dan demonstrasi ronde keperawatan serta memotivasi perawat untuk
menjalankan kembali ronde keperawatan dengan maksimal dan terjadwal
sesuai SPO ruangan, diharapkan bisa menjadi peningkatan mutu pelayanan
yang sesuai SP2KP. Dalam pelaksanaaan Ronde keperawatan di Ruang
Bima mengalami peningkatan dari 0 % menjadi 95 %, dari kategori kurang
menjadi baik. Hal ini diharapkan perawat mampu mempertahankan dan
merealisasikan Ronde keperawatan yang sudah terjadwal dengan lebih
baik.
B. Saran
1. Bagi kepala ruang
Kepala ruang diharapkan agar selalu mendelegasikan informasi ke
koordinator shift.
2. Diharapkan Perawat ruang Bima bisa mempertahankan untuk lebih
meningkatkan komitmen dalam menjalankan Ronde Keperawatan
yang terjadwal dan terlaksana dengan lebih baik. Dan minimal
dilakukan Ronde Keperawatan yaitu sebulan sekali.
19
DAFTAR PUSTAKA
Medika
20