Está en la página 1de 3

DNA (Deoxyribo Nukleat Acid)

Letak Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, senriol.

Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin panjang

Gula Deoxyribosa

Basanya Golongan purin : adenine dan guanine

Golongan pirimidin : cytosine dan timin

Fungsi - mengontrol sifat yang menurun

- sintesis protein

- sintesis RNA

Kadarnya Tidak dipengaruhi sintesis protein. Letak basa nitrogen dari kedua pita
ADN saling berhadapan dengan pasangan yang tetap yaitu Adenin selalu
berpasangan dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu
diikatkan oleh ikatan hidrogen.

RNA (Ribo Nukleat Acid)


Letak Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom.

Bentuk Polinukleotida tunggal dan pendek

Gula ribosa

Basanya Golongan purin : adenine dan guanine

Golongan pirimidin : cytosine dan urasil

Fungsi sintesis protein

Kadarnya Dipengaruhi sintesis protein.

Macam ARN :

ARN duta

ARN ribosom

ARN transfer
Struktur DNA :

DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat,
gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga
komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong
sebagaipolinukleotida. Rantai DNA memiliki lebar 22–24 Å, sementara panjang satu unit
nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan
nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia
terdiri atas 220 juta nukleotida.

Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan


timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda. Rangka utama
untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA
adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung
dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu
gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan
RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.

DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada
struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan
orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagaianti paralel. Masing-masing
untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang
berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA
disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai
tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenin (dilambangkan A), sitosin
(C, daricytosine), guanin (G), dan timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin,
sedangkan guanin berikatan dengan sitosin.

STRUKTUR RNA

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun
dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus gula
ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-
seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa dari nukleotida
yang lain. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan
pada cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama
dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap
ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida. Selain itu,
bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi
sesuai dengan tipe dan fungsinya.
PEPTIDA

Peptida merupakan molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Jika
jumlah asam amino masih di bawah 50 molekul disebut peptida, namun jika lebih
dari 50 molekul disebut dengan protein. Asam amino saling berikatan dengan
ikatan peptida. Ikatan peptida terjadi jika atom nitrogen pada salah satu asam
amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino lain. Peptida terdapat
pada setiap makhluk hidup dan berperan pada beberapa aktivitas biokimia.
Peptida dapat berupa enzim, hormon, antibiotik, dan reseptor.

Peptida dapat dikelompokkan menurut kemiripan struktur dan fungsinya.[3]

[sunting] Peptida Ribosomal

Peptida ribosomal disintesis dari translasi mRNA. Peptida ini berfungsi sebagai
hormon dan molekul signal pada organisme tingkat tinggi. Secara umum, peptida
ini mempunyai strukstur linear.[4]

[sunting] Peptida non-Ribosomal

Peptida non-Ribosomal disintesis dengan kompleks enzim. Peptida ini terdapat


pada organisme uniselular, tanaman, dan fungi. Pada peptida ini terdapat struktur
inti yang kompleks dan mengandung pengaturan yang berbeda-beda untuk
melakukan manipulasi kimia untuk menghasilkan suatu produk. Secara umum,
peptida ini berbentuk siklik, walaupun ada juga yang berbentuk linear.[5]

[sunting] Peptida Hasil Digesti (Digested peptides)

Peptida ini terbentuk dari hasil proteolisis non-spesifik dalam siklus digesti.
Peptida hasil digesti secara umum merupakan peptida ribosomal, akan tetapi
tidak dibentuk dari translasi mRNA. Peptida ini juga dapat dibentuk dari protein
[yang didigesti dengan protease spesifik, seperti digesti trypsin yang sering
dilakukan sebelum mass spectrometry peptide analysis.

También podría gustarte