Está en la página 1de 4

Proseding Seminar Nasional PGSD UPY

dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia

MENGENAL KESULITAN BELAJAR


DAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK

Purboyo Solek
Konsultan Asosiasi Disleksia Indonesia

Abstrak
“KESULITAN BELAJAR” adalah kesulitan yang ditemui pada individu yang memang
mengalami gangguan neurologis seperti tuna grahita, Autism Spectrum Disorder (Autis,
Asperger Syndrome, PDD-NOS), Down Syndrome, Rett Syndrome, Childhood Disinte-
grative Disorder, Gangguan Dengar dan Gangguan Lihat berat, Cerebral Palsy, dan
sindrom-sindrom lainnya. Sedangkan “KESULITAN BELAJAR SPESIFIK” menunjukkan
suatu kondisi dimana anak/individu yang diyakini mempunyai tingkat kecerdasan normal
(bahkan tidak sedikit yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata), ternyata mengalami
kesulitan yang signifikan dalam beberapa area perkembangan tertentu dalam
kehidupannya. Keduanya berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Kata kunci: kesulitan belajar, kesulitan belajar spesifik

I. Pendahuluan Perbedaan persepsi antar profesional


Keluhan kesulitan belajar sangat ini menyebabkan kerugian pada anak
sering dijumpai dalam kehidupan sehari- disleksia itu sendiri karena mereka tidak
hari. Keluhan ini banyak ditemui di mendapatkan haknya untuk belajar
sekolah, di praktek profesional seperti dengan akomodasi yang sesuai dengan
psikolog dan dokter anak. Hal ini sesuai kebutuhannya. Akhirnya timbul konflik
dengan yang dilaporkan dalam berbagai antara guru dan orang tua. Siswa jelas
jurnal penelitian di negara-negara maju, dirugikan karena tidak mendapatkan
yang menyebutkan bahwa angka pelayanan yang tepat. Hal ini berdampak
kejadian kesulitan belajar spesifik kepada kualitas masa depan sumber
(disleksia) berkisar antara 10-20%. daya manusia yang terancam. Bayang-
Sayangnya belum banyak profesi terkait kan, seorang individu diseksia yang
serta awam yang memahami dengan merupakan individu cerdas dan
tepat apa itu yang disebut sebagai istimewa, bukannya mendapatkan
disleksia, dan apa bedanya dengan kesempatan belajar yang tepat me-
kesulitan belajar secara umum. lainkan terancam putus sekolah karena

3
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia

salah dikenali dan salah kelola dari sindrom lainnya. “Kesulitan Belajar” ini
orang tua atau guru atau profesional lain ditemukan pada kondisi dimana individu
yang menanganinya. tersebut memiliki potensi kecerdasan/
II. Mengenali Gejala Kesulitan tingkat intelegensi yang di bawah rata-
Belajar Bagi Seorang Pengajar rata (Skor IQ <90). Karena potensinya
Secara umum, awam seringkali yang berada di bawah rata-rata, tentu
menggunakan istilah ‘kesulitan belajar’ saja sudah dapat diduga bahwa individu
pada semua kasus dimana ditemukan tersebut kesulitan untuk menerima dan
anak mengalami hambatan dalam proses menguasai materi pelajaran sesuai
pembelajaran. Secara umum pula, awam dengan yang seharusnya. Bahkan
seringkali melabel itu semua dengan individu tersebut bukan hanya kesulitan
satu terminologi misalnya : “disleksia”, mencerna materi pelajaran, namun
atau “kurang motivasi” atau “gak fokus” materi keterampilan kehidupan dasar
atau “hiperaktif”, atau “nakal”, dsb. pun mungkin kesulitan. Dalam klinis-
Padahal, seyogyanya setiap kasus nya, kita akan temukan individu yang
kesulitan belajar dapat dipetakan serba terlambat dalam perkembangan-
profilnya dengan seksama, mengarah nya, misalnya terlambat jalan, terlambat
pada satu diagnosis kerja tertentu. bicara, sulit memahami konsep bentuk
Kesulitan belajar dapat terjadi dasar, sulit menguasai warna –warna
karena faktor perilaku, atau karena dasar, berkomunikasinya ‘tidak nyam-
faktor akademis, bisa juga karena faktor bung’, sulit baca tulis dan hitung juga
kesehatan, dan bisa saja terjadi karena tentunya. Jadi, kesulitan belajar yang
gabungan faktor perilaku, akademis dan dialaminya bersifat umum, mengenai
kesehatan dalam waktu yang bersamaan. seluruh sendi-sendi perkembangannya
Istilah “KESULITAN BELAJAR” baik motorik kasar, motorik halus,
adalah kesulitan yang ditemui pada berbahasa, kognisi, dan abstraksi, serta
individu yang memang mengalami akademis. Kebutuhan kasus ini untuk
gangguan neurologis seperti tuna belajar tentu saja sangat tergantung
grahita, Autism Spectrum Disorder kepada kelainan yang mendasarinya.
(Autis, Asperger Syndrome, PDD- Seperti yang telah disebutkan di atas,
NOS), Down Syndrome, Rett Syndrome, kasus ‘kesulitan belajar’ bisa terjadi
Childhood Disintegrative Disorder, pada kasus autis, down syndrome,
Gangguan Dengar dan Gangguan Lihat intellectual disability, dan lain sebagai-
berat, Cerebral Palsy, dan sindrom- nya. Maka program ‘pembelajaran’ yang

4
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia

akan diterapkan sangat tergantung pada mengingat dan menjalankan instruksi


kasus apa yang sedang kita hadapi. yang panjang, kesulitan dalam peng-
Istilah “KESULITAN BELAJAR organisasian, kesulitan dalam pengelo-
SPESIFIK” menunjukkan suatu kondisi laan waktu, kesulitan dalam pengelolaan
dimana anak/individu yang diyakini uang, bingung arah dan preposisi, dan
mempunyai tingkat kecerdasan normal lain sebagainya.
(bahkan tidak sedikit yang mempunyai Selain itu, tidak jarang ‘Kesulitan
kecerdasan di atas rata-rata), ternyata Belajar Spesifik’ ditemukan bersamaan
mengalami kesulitan yang signifikan dengan gangguan perilaku tertentu,
dalam beberapa area perkembangan semisal: Attention Deficit Hyperactivity
tertentu dalam kehidupannya. Area per- Disorder (ADHD), Oppositional Defiant
kembangan yang mengalami kesulitan Disorder (ODD) dan Conduct Disorder
itu ternyata SPESIFIK meliputi bidang- (CD). Pada kasus yang ditemukan ber-
bidang akademis seperti (utamanya) samaan, misalnya : “DISLEKSIA +
kemampuan baca, tulis dan hitung. ADHD”, seringkali kita luput men-
“Kesulitan Belajar Spesifik” inilah yang cermati kondisi kasus dengan seksama
disebut sebagai DISLEKSIA (kesulitan dan komprehensif, yang sering terjadi
belajar terutama di area berbahasa adalah kita hanya terfokus pada satu
tulisan, bahasa lisan, dan bahasa sosial), keluhan yang dominan/menyolok saja.
DISKALKULIA (kesulitan belajar ter- Misalnya kita hanya terpaku pada
utama di area berhitung), dan DIS- perilakunya saja yang sangat tidak bisa
GRAFIA (Kesulitan belajar terutama di diam atau membangkang (seringkali
area menulis). Kenyataannya, dalam dianggap anak nakal) namun luput mem-
setting klinis, seringkali orang menge- perhatikan bahwa anak tersebut juga
nali disleksia sebagai hal yang sederhana mengalami kesulitan belajar spesifik di
saja yakni ‘anak yang susah baca’, ‘anak area baca tulis dan hitung. Atau terjadi
yang kalau menulis maka tulisannya sebaliknya, orangtua/guru hanya terpaku
berantakan, banyak huruf hilang’, dsb. dengan kesulitannya membaca saja, tapi
Padahal ‘kesulitan belajar spesifik’ tidak luput memperhatikan perilakunya yang
sesederhana itu, karena selain meliputi tidak bisa diam, impulsif dan sulit sekali
kesulitan di bidang akademis, KBS juga menumpukan perhatian. Akibatnya,
menunjukkan kesulitan dalam me- anak tidak dikelola secara komprehensif,
numpukan perhatian, kesulitan untuk dan tentu saja tidak menunjukkan
mengingat sesuatu, kesulitan dalam perbaikan yang bermakna.

5
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY
dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia

Pada kasus KESULITAN BE- cara belajarnya. Pada kasus disleksia ini,
LAJAR SPESIFIK, jika dikenali dini tenaga pengajar harus mempunyai stra-
dan diintervensi dini dengan teknik serta tegi yang tepat untuk dapat meningkat-
metode yang tepat dan terstruktur maka kan kemampuan siswa disleksianya
akan menunjukkan hasil yang sangat mengejar ketertinggalannya pada bebe-
baik. Namun sebaliknya, jika kasus rapa topik spesifik, dan tetap mampu
disleksia ini salah dikenali, apalagi salah mengikuti irama kelas ‘mainstream’
kelola, tidak jarang mereka berakhir pada waktunya nanti. Jangan sampai
menjadi kasus yang berat, disertai anak disleksia ini dibiarkan mengikuti
dengan self-esteem yang rendah dan irama kelas mainstream tanpa ada
seringkali dengan kecemasan luar biasa, strategi bagaimana dia bisa mengejar
stres, depresi bahkan beberaa kasus materi-materi tertentu yang dia memang
berakhir dengan bunuh diri. kesulitan dan ketinggalan dibandingkan
III. Peran Pengajar terhadap Kesulit- kecepatan kelasnya.
an Belajar Penyandang disleksia ini diyakini
Dengan demikian kompleksnya dapat memahami materi yang diberikan
kesulitan belajar yang mungkin dihadapi jika kita mengntervensi dini dan
seorang tenaga pengajar, maka seorang mengajarkannya dengan metode yang
tenaga pengajar mutlak memperkaya tepat dan terstruktur. Namun perhatikan
kompetensinya dengan pengetahuan dan bahwa yang sebaliknya akan terjadi.
pemahaman yang komprehensif ter- Mereka mungkin tidak pernah bisa
hadap berbagai jenis kesulitan belajar mengejar ketinggalannya pada topik-
yang mungkin ada di lapangan. topik tertentu jika intervensi yang
Pada kebanyakan kasus kesulitan dilakukan tidak tepat, tidak terstruktur
belajar yang masih mungkin dan dilakukan setelah usia 8 tahun.
mengenyam pendidikan di sekolah, Jika tenaga pengajar sudah melaku-
selalu dibutuhkan program pembelajaran kan intervensi dengan metode yang tepat
yang sifatnya individual tergantung dan terstruktur selama 3 bulan, namun
kepada diagnosis dari kesulitan belajar- siswa disleksia tidak kunjung menunjuk-
nya. kan perubahan yang bermakna,
Sedangkan pada disleksia atau ke- seyogyanya pihak tenaga pengajar
sulitan belajar spesifik, juga dibutuhkan melakukan evaluasi dan merujuk kasus
program pembelajaran individual yang tersebut kepada pihak profesional yang
spesifik pada kebutuhan dan kekhususan kompeten.

También podría gustarte