Está en la página 1de 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN

DIABETES MELITUS
Dosen Pengampu : Indriati, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 02

1. Anggarani Cahya S. (03)


2. Millenia Nurfitriana S. D.M ()
3. Rika Dwi H. ()
4. Kartika Dwi S. ()
5. Yashinta Febrianti ()
6. Heylda Putri P. (20)
7. Mufida (19)
8. Melinda ()
9. Anita Puspitaningrum ()
10. Anggi Dwi A. ()
11. Galang Putra P. ()
12. Viera Nur Hidhayanti (47)
13. Dakirotul Basmalah (48)
14. Jihan Putri Kusuma D. (49)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI KEPERAWATAN BLORA
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus
Gestasional, merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil.
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan
toleransi glukosa, Intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu)
maupun berat.Penyakit kelainan metabolisme, dimana penderita tidak bisa secara
otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya, yang terjadi atau diketahui
pertama kali pada saat kehamilan berlangsung dan tidak diderita sebelum ibu hamil.

B. Etiologi
Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya
glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini
akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita
yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan.
Faktor Predisposisi :
1) Umur sudah mulai tua
2) Multiparitas
3) Penderita gemuk
4) Kelainan anak lebih besar dari 4000 g
5) Bersifat keturunan
6) Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine
7) Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir
mati, Sering mengalami keguguran
8) Glokusuria

C. Patofisiologi
Pada DMG terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak
optimal.Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek
insulin.Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula
darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga
ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi
berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga
mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa
dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam
darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin,
sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar
gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lain seperti
estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorpsi makanan maka
terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.Menjelang
aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan
normal.Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Secara
fisiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambah dengan insulin eksogen
ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan
produksi insulin, sehingga ia relative hipoinsulin yang menyebabkan hiperglikemia
atau diabetes kehamilan.

D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinis patogenesis Diabetes Melitus sebagai berikut :
1. Sering kencing pada malam hari (polyuria)
2. Selalu merasa haus (polydipsia)
3. Selalu merasa lapar (polyfagia)
4. Selalu merasa lelah atau kekurangan energy
5. Penglihatan menjadi kabur
6. Hyperglaisimia (peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah)
7. Glaikosuria (glukosa dalam urine)
8. Mata kabur
9. Pruritus vulva.
10. Ketonemia.
11. BB menurun
12. Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
13. Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
14. Gula darah puasa > 126 mg/dl.

E. Klasifikasi
Pada Diabetes Mellitus Gestasiona , ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu,
yaitu:
1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil.
2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil.

Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:


1) Kelas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan
menghilang setelah melahirkan.
2) Kelas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan
berlanjut setelah hamil.
3) Kelas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit
pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul
dan pembuluh darah perifer, 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes
termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II).

F. Pengaruh DM terhadap kehamilan


1. Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM
a. Kehamilan dapat menyebabkan status pre diabetik menjadi manifes (diabetik).
b. DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan.
2. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan di antaranya adalah :
a. Abortus dan partus prematurus
b. Hidronion
c. Pre-eklamasi
d. Kesalahan letak jantung
e. Insufisiensi plasenta
3. Pengaruh penyakit terhadap persalinan
a. Gangguan kontraksi otot rahim partus lama / terlantar.
b. Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.
c. Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia sampai dengan
lahirmati.
d. Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
e. Post partum mudah terjadi infeksi.
f. Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan
kematian.
4. Pengaruh DM terhadap kala nifas
a. Mudah terjadi infeksi post partum.
b. Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah menyebar.
5. Pengaruh DM terhadap bayi
a. Abortus, prematur, >usia kandungan 36 minggu.
b. Janin besar (makrosomia).
c. Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa.

G. Pencegahan
1. Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.
2. Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anti rokok, perawatan.
3. Tersier :
a. Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi, gangren dan amputasi.
b. Pemeriksaan optalmologist.
c. Albuminuria monitor penyakit ginjal.
d. Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein.
e. Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol medikasi.

H. Terapi
1. Dialysis : peritoneal, hemodialisa
2. Total Nutrisi Parenteral
3. Tube feeding Hyperosmolar
4. Pembedahan
5. Obat : Glukokortikoid, diuretic, dipenilhidonsion, Agmen Beta Adrenergik
Bloking, Agen Immunosupresive, diazoxida.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATANPADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES
MELITUS PADA Ny. A di RUANG ARIMBI RSUD dr. SOETIJONO
BLORA

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Pengkajian dilakukan pada tanggal 05Agustus 2018 pada pukul 08.00 WIB.
a. Pasien
Nama : Ny.A
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jln Pemuda No 32 Blora
Tanggal masuk RS : 05 Agustus 2018
Tanggal pengkajian : 05 Agustus 2018
No.RM : 2810200
Ruang : Arimbi
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. T
Umur : 29 tahun
Pendidikan :D3
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Pemuda No 32 Blora

2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh mual, muntah.

3. Riwayat Kehamilan
- Diabetes melitus gestasional.
- Hipertensi karena kehamilan.

4. Riwayat KehamilanSekarang
Pasien mengatakan selama kehamilannya inidia merasa mual, muntah, Sering
berkemih 10x/hari dengan volume urine banyak,penurunan berat BB tiba-tiba,
turgor jelek, takikardi. Setelah keluarga dan pasien menyadari bahwa perlu
ditindak lanjuti keluarga pasien membawa pasien ke RSUD dr. R SOETIJONO
BLORApada tanggal 05Agustus2018.
5. Riwayat Kehamilan dahulu
Pasien mengatakan ini kehamilannya yang pertama.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit Diabetes Melitus.

7. Pengkajian Pola Fungsional


a. Pola persepsi kesehatan pasien
Pasien menganggap semua yang dikeluhkannya adalah bawaan dari
kehamilannya.
b. Pengetahuan tentang penyakit
Pasien tidak mengetahui secara detail tentang diabetes mellitus gestasional.
c. Pola nutrisi pasien
Pasien mengatakan :
1) Sebelum hamil:makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk, sayur-
sayuran. Pasien mengatakan dia menyukai semua jenis makanan dan
tidak mempunyai alergi terhadap makanan tertentu, pasien minum
±1000-1500 cc/hari.
2) Selama hamil :makan 5x/hari dengan menu nasi, lauk pauk, sayur-
sayuran. Pasien mengatakan dia menyukai semua jenis makanan dan
tidak mempunyai alergi terhadap makanan tertentu. Pasien minum
±1000-2000 cc/hari. Pasien juga mengatakan sering lapar dan haus.
d. Pola eliminasi pasien
BAK :
1) Sebelum hamil: Pasien mengatakan BAK 4x /hari
2) Selama hamil :Pasien mengatakan BAK 10x /hari dengan volume
banyak.
e. Pola aktivitas pasien
Pasien mengatakan pada saat beraktivitas dia merasa kelelahan yang
berlebihan, berkeringat, letih, lemah, denyut jantung cepat, pernapasan
dangkal dan pandangan kabur.
f. Pola istirahat tidur pasien
Pasien mengatakan tidur:
1) Sebelum hamil :± 8 jam/hari dengan nyenyak.
2) Selama hamil : ± 3 jam /hari, pasien tidur kurang nyenyak karena
sering terbangun pada malam hari untuk BAK.
g. Pola personal hygiene
Mandi :2x/hari
Menggosok gigi :2x/hari setelah makan dan sebelum tidur.
Keramas :3 hari sekali.

8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keluhan saat ini : TTV
o TD : 140/100 mmHg
o RR : 28x/ menit
o S : 38oC
o N : 100x/menit
o BB : 68 kg
d. Mata
Retinopati (kerusakan penglihatan).
e. Ekstremitas
- Ekstremitas atas : Terpasang infuse ditangan kiri
- Ekstremitas bawah : -
f. Abdomen :
- I: nampak tegang (kaku)
- A: terdengar bising usus 15 kali per menit
- Pa
 Leopold I : pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan ridak
melenting yaitu bokong janin.
 Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, datar, keras
yaitu punggung janin, pada bagian kiri ibu teraba bagian-bagian
kecil yaitu ekstremitas janin.
 Leopold III : Pada bagian terendah teraba bulat, keras, melenting
yaitu kepala janin.
 Leopold IV : Bagian terendah janin belum masuk PAP
- Auskultasi
 DJJ : 144x/menit
9. Therapy Dokter
Pasien mendapatkan therapy pemberian RL 20tpm.

B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah

1 DS = Diuresis osmotik Defisit volume


dari cairan
 Pasien mengeluh mual, hiperglikemia,
muntah mual, muntah.
DO =

 Sering berkemih 8x/hari


dengan volume urine banyak,
turgor jelek, penurunan berat
BB tiba-tiba, takikardi
 Keadaan umum: lemah

2. DS = Sering terbangun Gangguan


 Pasien mengatakan tidur pada malam hari istirahat(tidur)
kurang nyenyak karena sering untuk BAK dan
terbangun pada malam hari kelelahan yang
untuk BAK. berlebihan.
 Pasien mengatakan pada saat
beraktivitas dia merasa
kelelahan yang berlebihan,
berkeringat, letih, lemah,
pernapasan dangkal dan
pandangan kabur.

DO =
 Selama hamil : Pasien tidur ±
3 jam /hari
- TTV :
TD : 140/100 mmHg
RR : 28x/menit
S : 38C
N : 100x/menit
BB : 68 kg
3. DS = Keterbatasan Defisit
 Pasien tidak mengetahui kognitif pengetahuan
secara detail tentang diabetes
mellitus gestasional
 Pasien mengatakan tidak
mengetahui tentang tindakan
yang harus dilakukan.
 Pasien menganggap semua
yang dikeluhkannya adalah
bawaan dari kehamilannya.

DO =
 Wajah pasien nampak
kebingungan saat ditanya oleh
perawat tentang diabetes
mellitus gestasional.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit volume cairan b.d Diuresis osmotik dari hiperglikemia, mual, muntah d.d
Pasien mengeluh mual, muntah,turgor jelek, penurunan berat BB tiba-tiba,
takikardi, sering berkemih 8x/hari dengan volume urine banyak, keadaan umum
lemah.
2. Gangguan istirahat (tidur) b.d Sering terbangun pada malam hari untuk BAK dan
kelelahan yang berlebihan d.d Pasien mengatakan tidur kurang nyenyak karena
sering terbangun pada malam hari untuk BAK ,pada saat beraktivitas dia merasa
kelelahan yang berlebihan, berkeringat, letih, lemah, pernapasan dangkal dan
pandangan kabur, Selama hamil : Pasien tidur ± 3 jam /hari.
3. Defisit pengetahuanb.d keterbatasan kognitif d.dPasien tidak mengetahui secara
detail tentang diabetes mellitus gestasional, Pasien mengatakan tidak mengetahui
tentang tindakan yang harus dilakukan, Pasien menganggap semua yang
dikeluhkannya adalah bawaan dari kehamilannya, Wajah pasien nampak
kebingungan saat ditanya oleh perawat tentang diabetes mellitus gestasional.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari No Tujuan Ttd


/tanggal Dx Intervensi Rasional

05-08- 1 Setelah dilakukan 1. Kaji intensitas dari gejala Agar mual muntah
2018 tindakan selama 1x24 seperti muntah, pengeluaran yang dialami pasien
jam diharapkan mual urine yang sangat berlebihan dapat hilang
muntah hilang dengan 2. Pantau tanda-tanda vital
kriteria hasil : terutama pada purubahan TD
 Tidak mual dan ortostatik
tidak muntah
3. Pantau suhu, warna kulit atau
 Berkemih
normal 6x/hari kelembabannya
 Turgor bagus 4. Pantau masukan dan
 Berat BB pengeluaran, catat berat jenis
kembali normal
 Denyut jantung urine
normal 5. Ukur berat badan setiap hari

05-08- 2 Setelah dilakukan 1. Berikan kesempatan untuk Agar pasien dapat


2018 tindakan selama 1x24 beristirahat/tidur sejenak, tidur nyenyak dan
jam diharapkan 2. Evaluasi tingkat stress/orientasi tidak sering bangun
kebutuhan istirahat sesuai perkembangan hari demi untuk BAK
(tidur) pasien terpenuhi hari
Dengan kriteria hasil : 3. Berikan makanan kecil sore
 Pasien dapat hari, susu hangat mandi dan
tidur pulas masase punggung
 BAK normal 4. Turunkan jumlah minum pada
sore hari. Lakukan berkemih
sebelum tidur
5. Putarkan musik yang lembut
atau suara yang jernih

05-08- 3 Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan pasien Agar pasien


2018 tindakan selama 1x1 tentang proses tindakan mengetahui
jam diharapkan pasien terhadap penyakit, diet, latihan gambaran umum
mengerti tentang kebutuhan insulin. penyakit Diabetes
gambaran umum 2. Beri informasi cara kerja dan Melitus Gestasional
Diabetes Melitus efek dari insulin
Gestasional dengan 3. Beri informasi dampak
kriteria hasil : kehamilan dengan diabetes dan
 Pasien harapan masa depan
menyatakan
pemahamannya
tentang
penyakit,
prognosis dan
program
pengobatan
 Pasien mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan
secara benar
 Pasien mampu
menjelaskan
kembali apa
yang dijelaskan
perawat
E. IMPLEMENTASI

Tanggal / No Implementasi Respon Ttd


Jam Dx
1 1. Mengkaji intensitas
05-08-2018 S= pasien mengatakan
08.00 dari gejala seperti semalam mual mutah kurang
muntah, lebih 6 kali
pengeluaran urine O: Pasien tampak lemas
yang sangat
berlebihan
08.30 1 2. Memantau tanda- S: Pasien mengatakan mau
diukur TTV
tanda vital terutama O: - Pasien tampak tenang
pada purubahan TD -TTV =
ortostatik TD : 140/100 mmHg
RR : 28x/ menit
S : 38oC
N : 100x/menit

S: pasien mengatakan
09.45 1 3. Memantau suhu, kulitnya kering
warna kulit atau O: Turgor kulit pasien tampak
kelembabannya pucat

S= Pasien mengatakan BAK


10.00 1 4. Memantau masukan 10X/hari
dan pengeluaran, O= Urine 1600 ml

catat berat jenis


urine

11.15 1 4. Mengukur berat S : Pasien mengatakan


badan setiap hari badannya terasa ringan
O: berat badan pasien 68 kg

11.30 2 1. Memberikan S: Pasien mengatakan dapat


kesempatan untuk tidur
O : Pasien nampak mencoba
beristirahat/tidur
memejamkan mata dan tidur
Sejenak

S = pasien mengatakan nafsu


13.00 2 2. Memberikan makan kurang
makanan kecil sore
O = Pasien makan ¼ porsi
hari, susu hangat
sesuai porsi yang diberikan
mandi dan masase oleh RS
punggung
13.40 2 3. Menurunkan jumlah S: Pasien mengatakan
minum pada sore berkemih dengan jumlah
banyak
hari. Menganjurkan O : Jumlah urine 300 cc
berkemih sebelum
tidur
13.50 2 4. Memutarkan musik S : pasien mengatakan lebih
yang lembut atau nyaman
suara yang jernih O : pasien tampak menikmati
musik

14.10 3 1. Mengkaji S = Pasien mengatakan belum


pengetahuan pasien tahu tentang penyakit yang
tentang proses dideritanya
tindakan terhadap O= Pasien tampak
penyakit, diet, latihan kebingungan saat dijelaskan
kebutuhan insulin tentang penyaktnya

14.40 3 2. Memberi informasi S = Pasien belum paham


dampak kehamilan tentang penyakit yang
dengan diabetes dan dideritanya
harapan masa depan O= Pasien tampak paham
pada saat dijelaskan tentang
penyakitnya

3 3. Mengevaluasi tingkat S= Pasien memikirkan


stress/orientasi sesuai tentang penyakit yang
perkembangan hari dideritanya
demi hari O= Pasien tampah sedih
mengenai penyakitnya
D. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal / No Implementasi Ttd


Jam Dx
01 S : Pasien mengatakan mual muntah kuraang
05 Agustus
2018 lebih 6x.
08.00 0 : Pasien tampak lemas.
A : Masalah mual muntah b/d defisit volume
cairan belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
- Kaji intensitas dari muntah
- Kaji pengeluaran urine
- Kaji TTV

S : pasien mengatakan mau diukur TTV.


O : Pasien tampak tenang.
08.30 01
- TTV : TD: 140/100mmHg.
- RR : 28x/mnt
- S : 38oC
- N : 100x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

S : Pasien mengatakan BAK 10/hari


O : Urine 1600ml
A : Masalah BAK 10x/hari b/d gangguan
09.45 01
istirahat belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan makanan kecil,sore
hari susu hangat
- Mandi dan masase
punggung.
S : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
O : Pasien makan ¼ porsi sesuai porsi yang
diberikan oleh RS
10.00 02 A : Masalah nafsu makan kurang b/d
pengetahuan belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji pengetahuan pasien
tentang proses tindakan
terhadap penyakit,diet,
latihan kebutuhan insulin.

11.15 03 S : pasien mengatakan belum tahu tentang


penyakit yang dideritanya.
O : pasien tampak paham pada saat dijelaskan
tentang penyakitnya.
A : Masalah belum teratasi pasien belum
mengetahui tentang penyakitnya
P : lanjutkan intervensi
- Beri informasi dampak
kehamilan dengan diabetes
dan harapan masa depan.

11.30 03 S : Pasien belum paham tentang penyakit yang


diderita.
O : Pasien tampak paham pada saat dijelaskan
tentang penyakitnya.
A : Masalah belum teratasi, pasien belum paham
tentang penyakit yang diderita.
P : Lanjutkan intervensi
- Evaluasi tingkat
stress/orientasi sesuai
perkembangan hari demi
hari

13.00 02 S : Pasien memikirkan tentang penyakit yang


dideritanya.
O : Pasien tampak sedih mengenai penyakitnya.
A : maslah belum teratasi, karena pasien masih
memikirkan penyakit yang diderita
P : Lanjutkan intervensi
- Turunkan jumlah minum
pada sore hari. Lakukan
berkemih sebelum tidur.

13.40 02 S : Pasien mengatakan bersedia


O : Pasien melakukan seperti perintah perawat.
A: Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan kesempatan untuk
beristirahat/tidur sejenak.
13.50 02
S : Pasien bersedia untuk istirahat
O : Pasien tampak nyaman saat beristirahat.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.

También podría gustarte