JELANG IDUL ADHA: INI 3 LANGKAH MEMILIH, MENYEMBELIH DAN MEMBAGIKAN

DAGING KURBAN YANG BENAR

(Aryo Mahendro/JawaPos.com)

Umat muslim terutama di Indonesia menunjukan antusiasnya menjelang perayaan Hari

Idhul Adha 1439 H. Antusiasme ini terlihat dari meningkatnya angka jumlah hewan kurban
yang dilaporkan mencapai 1.504.588 ekor, atau meningkat 5% dari tahun 2017. Seiring
dengan peningkatan jumlah hewan kurban, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya penjaminan kualitas hewan kurban juga
meningkat.

''Kesehatan hewan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, peyediaan daging
hewan yang sehat adalah tanggung jawab bersama, untuk itu kami menghimbau kepada
seluruh masyarakat agar membeli daging kurban yang memenuhi standar kesehatan,'' jelas
Amran, Selasa, 14 Agustus 2018.

Penjaminan daging hewan ini berprinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal). Penerapan
prinsip ASUH guna pencegahan penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke
manusia. Beberapa contoh penyakit zoonosis diantaranya antraks, cacing hati, dan lainnya.
Untuk menghindarinya berikut 3 langkah yang bisa dilakukan.

1. Memilih Hewan Kurban

Pertama perhatikan usia hewan kurban, untuk sapi/kerbau usia 2 tahun dan kambing
usia 1 tahun. Pastikan kandang hewan dalam kondisi baik, memiliki atap, pencahayaan
cukup, memiliki pagar pembatas antar hewan, dan menyediakan makanan serta
minuman yang cukup. Kondisi hewan ternak harus dalam keadaan baik, dapat dilihat
 dari nafas hewan yang teratur, postur badan tegak, tidak ada luka, bola mata bening,
mulut bersih, anus bersih dan kotoran hewan padat. Hewan yang layak dijadikan hewan
kurban memiliki Surak Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau telah memiliki Kalung
Sehat Tahun 2018.

2. Menyembelih Hewan Kurban

Gunakan sekat terpisah, agar terhindar dari stress upayakan hewan yang belum
disembelih tidak melihat proses penyembelihan yang sedang berlangsung. Sarana
penyembelihan juga perlu diperhatikan, seperti penggunaan pisau yang tajam, alas
tidak licin dan mudah dibersihkan, terdapat lubang penampung darah, penyangga
kepala dan akses air bersih. Pastikan proses penyembelihan dilakukan oleh petugas
yang ahli dan terampil, serta mampu memastikan hewan ternak mati setelah
disembelih.
3. Membagikan Daging Kurban
Sebelum dibagikan pastikan hewan benar-benar mati dan darah telah habis, daging
dikuliti dan dipotong pembagian (sebaiknya dengan posisi daging digantung). Sarana
pembagian juga harus bersih, penanganan daging dan jeroan dilakukan terpisah,
tempat cacah bukan dari balok kayu melainkan khusus daging, daging dibungkus
dengan plastik bening. Pihak panitia pun harus dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit
kulit, menggunakan sarung tangan, serta tidak makan minum maupun merokok
disekitar area tersebut.

Guna mencapai hasil yang maksimal, Kementan mengajak berbagai pihak untuk ikut
terlibat salah satunya dengan menggandeng Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Indonesia (ASKESMAVETI) untuk melaksanakan bimbingan teknis penataan kurban
untuk Tim Pemantau Hewan Kurban. Selain itu, pembuatan video edukasi dan media
sosialisasi lainnya juga dilakukan bekal masyarakat dalam advokasi penanganan hewan
kurban, penyembelihan halal dan penanganan daging kurban yang higienis, serta
pedoman kesejahteraan hewan kurban.

Harapan saya sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat agar dapat meningkatkan

peran dibidang kesehatan masyarakat, karena di peminatan epidemiologi sendiri telah
dipelajari mata kuliah kesehatan masyarakat veteriner yang diantaranya membahas
 penanganan daging, daging yang ASUH dan lain sebagainya. Harapan saya agar ilmu
tersebut dapat diaplikasikan secara langsung dimasyarakat.

Sumber:

https://www.jawapos.com/jpg-today/14/08/2018/disidak-pemkot-surabaya-banyak-
hewan-kurban-yang-luka-luka

http://www.depkes.go.id/article/view/18081600001/jamin-kualitas-daging-kurban-
pemerintah-terapkan-standar-asuh-.html

Nama Lengkap : Rizza Lisniar

NIM : 4001170019

Peminatan : Epidemiologi

Email : rizzalisniar7@gmail.com

Nomor WA : 083824215149