Está en la página 1de 7

KASUS

Hasilpengkajianolehperawatpuskesmas di RW 08 DesaSukamajudidapatkan data 47%


remajapernahmencobamerokok, reratausiapertamamerokok 10,3 tahun. Saatini 32%
remajamasihmerokok, jumlahrokok yang dihabiskandalamsehari 1-5 batang.
Alasanremajamerokok 15% karenacoba-coba, 42% karenaikut-ikutanteman, 43% agar
terlihatgaul. Masyarakatsekitarmenyatakanbanyakremaja yang nongkrong di warung-
warungsambilmerokok.

Data tambahan :

Lingkungan di wilayah Desa Sukamaju padat dan cenderung


kumuh.Dalammenggulangibahayarokokbagiremajasalahsatusolusinyangdibuatilehpemerintah
adalahmengeluarkanperaturan yang tertuangdalam:PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR
03 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK .Karenakekumuhandanbanyakwarga yang
merokokangkakematian di DesaSukamajulebihtinggidaripadaangkakelahiran.Warga Desa
Sukamaju yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan harus menempuh jarak 5 km untuk
mencapai puskesmas terdekat, di desa tersebut terdapat posyandu dan aktif melaksanakan
kegiatan 1 bulan sekali namun belum terdapat posbindu. Tidakbanyakwargadesa yang
memilikirumahsendiri,
kebanyakanwargatinggaldenganmengontrakataumenyewarumah.Sebagian besar warga
bekerja sebagai buruh,di sawah dengan penghasilan yang bervariasi setiap keluarga,
kebanyakan remaja yang suka nongkrong di warung-warung adalah yang tidak sekolah atau
tidak punya pekerjaan.Terdapat 20 orang warga yang tinggalsendiridan rata rataadalahlansia.
. Di desa tersebut terdapat angkutan umum untuk dijadikan transportasi untuk bepergian, ada
juga warga yang mempunyai motor pribadi sehingga lebih mudah bila ingin ke pelayanan
kesehatan. Setiap minggu di desa tersebut diadakan siskamling untuk menjaga keamanan
desa. Penduduk desa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, remaja cenderung
menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi. Rata-rata pendidikan warga desa tergolong
rendah yaitu tamatan SMP bahkan ada yang tamatan SD. Anak-anak atau remaja suka
bermain di lapangan karna tidak ada taman bermain atau fasilitas rekreasi.Masyarakat
mengaku belum pernah mendapatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan terutama
masalah bahaya merokok. Rata-rata pendudukberagama Islam, di Desaterapatbanyak masjid
yang digunakanuntuksholatberjamaah. Di DesaSukamajujugaterdapatadatistiadat yang
diturunkandarinenekmoyangmerkasepertiupacaramintahujan.

1. Pengkajian CAP

Format PenulisanHasilPengkajianKomunitas

Varia Sub Variabel HasilPengkajian


bel

Core Demografi -Karenakekumuhandanbanyakwarga yang merokokangkakematian


di DesaSukamajulebihtinggidaripadaangkakelahiran.
-Tidakbanyakwargadesa yang memilikirumahsendiri,
kebanyakanwargatinggaldenganmengontrakataumenyewarumah

-Terdapat 20 orang warga yang tinggalsendiridan rata


rataadalahlansia. .

Etnis Penduduk desa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, remaja


cenderung menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi.

NilaidanKeyan Rata-rata pendudukberagama Islam, di Desaterapatbanyak masjid


kinan yang digunakanuntuksholatberjamaah. Di
DesaSukamajujugaterdapatadatistiadat yang
diturunkandarinenekmoyangmerkasepertiupacaramintahujan

Subsy LingkunganFisi Lingkungan di wilayah Desa Sukamaju padat dan cenderung kumuh
stem k

Sistem Warga Desa Sukamaju yang ingin mendapatkan pelayanan


kesehatan kesehatan harus menempuh jarak 3 km untuk mencapai puskesmas
terdekat, di desa tersebut terdapat posyandu dan aktif melaksanakan
kegiatan 1 bulan sekali namun belum terdapat posbindu.
Masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan terutama masalah bahaya merokok.

Ekonomi Sebagian besar warga bekerja sebagai buruh, petani dengan


penghasilan yang bervariasi setiap keluarga.

Transportasida Di desa tersebut terdapat angkutan umum untuk dijadikan


nKeamanan transportasi untuk bepergian, ada juga warga yang mempunyai
motor pribadi sehingga lebih mudah bila ingin ke pelayanan
kesehatan. Setiap minggu di desa tersebut diadakan siskamling
untuk menjaga keamanan desa.

Kebijakan Dalammenggulangibahayarokokbagiremajasalahsatusolusinyangdib
danPemerintah uatilehpemerintahadalahmengeluarkanperaturan yang
an tertuangdalam:PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN
2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

Komunikasi Penduduk desa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, remaja


cenderung menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi.

Pendidikan Rata-rata pendidikan warga desa tergolong rendah yaitu tamatan


SMP bahkan ada yang tamatan SD. Masyarakat mengaku belum
pernah mendapatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan
terutama masalah bahaya merokok.
Rekreasi Anak-anak atau remaja suka bermain di lapangan karna tidak ada
taman bermain atau fasilitas rekreasi.

2. Analisa Data

Data fokus Etiologi Masalah Keperawatan

Ds : Merokok Perilaku kesehatan


Masyarakatsekitarmenyatakanbanyakremaja cenderung beresiko
yang nongkrong di warung-
warungsambilmerokok.
Alasanremajamerokokkarenacoba-coba,
ikut-ikutanteman,agar terlihatgaul.

Do :47% remajapernahmencobamerokok,
reratausiapertamamerokok 10,3 tahun.
Saatini 32% remajamasihmerokok,
jumlahrokok yang dihabiskandalamsehari
1-5 batang.

Ds : Masyarakat mengaku belum pernah Sumber daya Defisiensi kesehatan


mendapatkan penyuluhan atau pendidikan kurang memadai komunitas
kesehatan terutama masalah bahaya
merokok.

Do : Rata-rata pendidikan warga desa


tergolong rendah yaitu tamatan SMP
bahkan ada yang tamatan SD.
3. Rencana Asuhan Keperawatan

N DiagnosaKep Tujuan RencanaKegiatan Evaluasi


o erawatan
Intervensi Strategi Standar Kriteria

1 Defisiensikes TujuanUmum : Pencegahan Primer : 1. Pembagiankelomp Terjadipeningkatanpengetahu Kognitif


. ehatankomun oksesuaidenganusi ansecarasignifikanpadaremaj
Setelah dilakukan tindakan 1. Penyuluhankesehatan a
itas amampunegidentifikasialas
keperawatan selama tentangPenyuluhan 2. Perawatmengidenti anmerokok.
mengenairokok, fikasisejauhmanape
TujuanKhusus komposisirokok, Remajadapatmenjawabpert
ngetahuan yang
dampakrokokbagik anyaan:
Setelahdilakukanintervensisela dimilikiolehremaja
esehatandanberbaga 3. Perawatmengidenti  Apaalasanmerokok
maduabulan, ikerugian yang ?
fikasifaktorremaja
remajamengetahuipengetahuan diakibatkanolehrok merokok  Sejakkapan
mengenairokok, ok 4. Penyuluhandilakuk merokok?
komposisirokok, an di balaidesa
 Apa yang
dampakrokokbagikesehatan, 5. Perawatmenyiapka
n media dirasakansaatmero
danberbagaikerugian yang
presentasiberupa kok?
diakibatkanolehrokok
video  Apa yang
dangambarPendkes dirasakansaattidak
PembentukanKelompok merokok?
Pemberdayaan  Dimanamendapatk
an/membelirokok?
Kemitraan  Apakahadaanggota
keluarga lain yang
merokok?
 Apakomposisiroko
k
 Apabahayarokokba
gikesehatan?
 Apakerugianrokokt
erhadaplingkungan
?
Setelahdilakukanintervensisela 1. Mengadakandiskusid 1. Acara diadakan Remajamampumenyatakan Kognitif,
maduabulanremajadapatmeras anbermainperanberte di balaidesa ketidaksetujuanterhadapro afektif
akanbahwarokokitumerugikan mamenghindariroko 2. Remajadibagim kok,
k enjadibeberapa
dirisendiridan orang lain keinginanuntukberhentime
2. Mengadakanpenyuli kelompokkecil
hanbagaimanacarabe 3. Perawatmemim rokokdanmengungkapkanb
rhentimerokok pindiskusitentan ahwarokokmerugikandiris
grokok endiridan orang lain
4. Perawatmengek
splorlebihbanya
kperasaanremaja
tentangrokok
5. Remajaakandibe
ritugasuntukmen
gadakanpertunju
kansenibertema
menghindarirok
ok yang
akandipersemba
hkankepadapend
udukdesa
Setelahdiadakanintervensisela 1. Bekerjasamadengan 1. Sosialisasikans 1.Remaja Kognitif,
maduabulanremajamemilikikei pemerintahsetempat aranaumumseb mengetahuidanmampume afektif,
nginanuntukberhentimerokokd untukmenjadikanbe agaibebas asap mpraktekanberbagaicarabe psikomot
andapatmengungkapkannya berapasaranaumum rokok rhentimerokok
or
bebas asap rokok 2. Redemonstrasib 2.Remaja
2. Mendemonstrasikan erbagaicaraberh dapatmengurangikonsumsi
berbagaicaraberhent entimerokokole rokok
imerokok hremaja 3.Remaja
3. Adakansatuhari memilikikeinginanuntukbe
tanparokokdala rhentimerokok
mseminggu
2 Perilaku Tujuan Umum: Melakukan Pendidikan kesehatan 90% remaja mengetahui Kognitif
. kesehatan Setelah dilakukan tindakan pendidikan tentang masalah perilaku
cenderung keperawatan komunitas kesehatan merokok
selama... pertemuan mengenai
beresiko
diharapkan masalah perilaku masalah
merokok kesehatan cenderung beresiko perilaku
merokok pada kelompok merokok
remaja tidak terjadi.

Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan
pengetahuan remaja
mengenai masalah
perilaku merokok
2. Meningkatkan Penyebaran Proses kelompok 90% remaja mampu afektif
kesadaran dan motivasi leaflet tentang memperbaiki sikap terkait
remaja terhadap masalah masalah perilaku merokok
pemeliharaan perilaku
kesehatan mengenai merokok
masalah perilaku
merokok
3. Meningkatkan Melakukan Pendidikan kesehatan 90% remaja mengetahui Kognitif
pengetahuan remaja pendidikan mengenai terapi SEFT
mengenai terapi SEFT kesehatan sebagai salah satu upaya
sebagai upaya mengenai terapi pengendalian stress yang
pengendalian stress SEFT dapat memicu terjadinya
yang dapat menjadi perilaku merokok
salah satu faktor
pemicu terjadinya
perilaku merokok
4. Melatih anggota Pelatihan Pemberdayaan 90% anggota remaja psikomot
remaja melakukan anggota remaja mampu mempraktekkan or
terapi SEFT dalam dan mengaplikasikan
melakukan terapi SEFT
terapi SEFT

También podría gustarte