Está en la página 1de 6

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4

RTRW CLUSTER 6
KABUPATEN KARANGASEM MUSEUM SEJARAH & PERJUANGAN
KAB.KARANGASEM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

TANGGAL : 17 DESEMBER 2012


NOMOR : 17 TAHUN 2012
TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN KARANGASEM

MATA KULIAH : NO: KETERANGAN : NAMA GAMBAR : SKALA : NO. LEMBAR : DOSEN KOORDINATOR : MAHASISWA :
I MADE ADI SUARTAMA
STUDIO PERANCANGAN IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, ( 1605522005 )
ARSITEKTUR 4 M.ERG. PUTU ARYA SANJAYA
( 1605522015 )
SEMESTER/TAHUN : GEDE RITZA NUGRAHA
TANGGAL : JML. LEMBAR: DOSEN PEMBIMBING : ( 1605522030 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR GANJIL / 2018 MADE KRISNA DWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK DR. Ngakan Kt.Acwin Dwijendera, ( 1605522039 )
UNIVERSITAS UDAYANA ST., MA.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
ANALISA SITE CLUSTER 6
TOPOGRAFI MUSEUM SEJARAH & PERJUANGAN
KAB.KARANGASEM

TOPOGRAFI No Kelas Persen (%) Penilaian


1 1 0-8 Datar
2 2 8 - 15 Landai
3 3 15 - 25 Agak curam
4 4 25 - 45 Curam
Morfometri DAS sangat ditentukan oleh kondisi fisioigrafi (topografi dan
5 5 > 45 Sangat curam
batuan) dan iklim terutama hujan.
Kondisi topografi
Dua unsur topografi yang berpengaruh adalah panjang lereng dan kemiringan
lereng, unsur lain yang mungkin berpengaruh adalah konfigurasi, keragaman,
dan arah lereng. Kondisi topografi yang berat atau curam dan sistem jaringan Beberapa pengaruh morfometri DAS,dalam hal ini terdiri atas luas,
sungai yang lebih padat pada umumnya akan mempercepat konsentrasi pada kemiringan lereng, bentuk DAS, dan kerapatan drainase DAS terhadap
titik di wilayah DAS dibandingkan dengan kondisi topografi yang relatif besaran dan timing dari hidrograf aliran yang dihasilkan (Asdak,2004).
Analisa curah hujan rata-rata daerah dihitung dengan cara polygon
Thiessen. Cara ini lazim digunakan dalam perhitungan curah hujan rata-
rata daerah, namun dalam hal tertentu harus disesuaikan dengan kondisi
topografi dan ketersediaan data yang ada (Buchari,2008). Cara ini
memberikan bobot tertentu untuk setiap stasiun hujan dengan
pengertian bahwa setiap stasiun hujan dianggap mewakili hujan dalam

Kondisi site yang kami pilih sebagai tempat berdirinya museum


memiliki persentase kemiringan 0-8 % berarti site ini termasuk ke
golongan
Penilaian site Datar dan cocok sebagai tempat bangunan museum
yang akan dibangun.

MATA KULIAH : NO: KETERANGAN : NAMA GAMBAR : SKALA : NO. LEMBAR : DOSEN KOORDINATOR : MAHASISWA :
I MADE ADI SUARTAMA
STUDIO PERANCANGAN IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, ( 1605522005 )
ARSITEKTUR 4 M.ERG. PUTU ARYA SANJAYA
( 1605522015 )
SEMESTER/TAHUN : GEDE RITZA NUGRAHA
TANGGAL : JML. LEMBAR: DOSEN PEMBIMBING : ( 1605522030 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR GANJIL / 2018 MADE KRISNA DWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK DR. Ngakan Kt.Acwin Dwijendera, ( 1605522039 )
UNIVERSITAS UDAYANA ST., MA.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
ANALISA SITE CLUSTER 6
UTILITAS MUSEUM SEJARAH & PERJUANGAN
KAB.KARANGASEM

KONSEP UTILITAS DALAM SITE


Saluran listrik dari pemerintah ( PLN ) terdapat Pada sisi jalan terdapat got
TUJUAN diDi tengah site terdapat got yang akan
· Untuk menentukan sistem penyediaan air bersih yang akan digunakan dimanfaatkan sebagai saluransepanjang jalan
· Untuk menentukan jumlah/persediaan air yang dibutuhkan untuk mensuplai kebutuhan bangunan dan pengamanan bangunan utama yang menjadi sumber listrik utama
warga

DATA/ PROGRAM

· T erd ap at utilitas air b ersih d ari p em erintah ( P D A M ) yaitu d i p ingg ir jalan yan g m erup akan sarana u ntu k w arga
· yan g d ap at d igu nakan p ad a p ro yek

DASAR PERTIMBANGAN Di tengah site terdapat got yang akan

1. Keamanan penempatan saluran air kotor dan air hujan terhadap lingkungan sekitar dimanfaatkan sebagai saluran

2. Penempatan supplai air bersih


3. Kemudahan penyaluran air kotor maupun air hujan
4. Efektifitas jaringan air kotor dan air hujan
5. Volume penampungan untuk jangka waktu tertentu
6. Peresapan air buangan yang sudah mengalami pemurnian
Sumber Daya Air
7. Ekonomis
Dengan kondisi topografi
8. Nyaman
wilayah kabupaten karangasem
9. Lancar
dikelilingi perbukitan pergunungan
dan dataran, untuk memenuhi
PENGARUH & PENENTU kebutuhan air selain bersumber pada
· Letak instalasi saluran air kotor PDAM juga memanfaatkan air sumur
· Volume septictank
· Acess pengurasan
· Drainase
Aliran air yang telah murni

MATA KULIAH : NO: KETERANGAN : NAMA GAMBAR : SKALA : NO. LEMBAR : DOSEN KOORDINATOR : MAHASISWA :
I MADE ADI SUARTAMA
STUDIO PERANCANGAN IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, ( 1605522005 )
ARSITEKTUR 4 M.ERG. PUTU ARYA SANJAYA
( 1605522015 )
SEMESTER/TAHUN : GEDE RITZA NUGRAHA
TANGGAL : JML. LEMBAR: DOSEN PEMBIMBING : ( 1605522030 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR GANJIL / 2018 MADE KRISNA DWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK DR. Ngakan Kt.Acwin Dwijendera, ( 1605522039 )
UNIVERSITAS UDAYANA ST., MA.
ANALISA SITE STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
CLUSTER 6
VEGETASI
MUSEUM SEJARAH & PERJUANGAN
KAB.KARANGASEM

JENIS JENIS VEGETASI


Vegetasi
Jenis dan pola vegetasi
merupakan sumber daya
rekreasi, visual dan ekologi ekologi
yang penting.
Jenis vegetasi berkaitan
dengan tanah, mikro-iklim,
hidrologi dan topografi.

JENIS JENIS VEGETASI YANG TERDAPAT PADA SITE :

1. Belukar (Shrub) : Tumbuhan yang memiliki kayu yang cukup besar, dan
memiliki tangkai yang terbagi menjadi banyak subtangkai.

2. Epifit (Epiphyte) : Tumbuhan yang hidup dipermukaan tumbuhan lain


(biasanya pohon dan palma). Epifit mungkin hidup sebagai parasit atau hemi-

3. Paku-pakuan (Fern) : Tumbuhan tanpa bunga atau tangkai, biasanya memiliki


rhizoma seperti akar dan berkayu, dimana pada rhizoma tersebut keluar tangkai
daun.

4. Palma (Palm) : Tumbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan


biasanya tinggi; tidak bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari
1 meter dan biasanya terbagi dalam banyak anak daun.

MATA KULIAH : NO: KETERANGAN : NAMA GAMBAR : SKALA : NO. LEMBAR : DOSEN KOORDINATOR : MAHASISWA :
I MADE ADI SUARTAMA
STUDIO PERANCANGAN IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, ( 1605522005 )
ARSITEKTUR 4 M.ERG. PUTU ARYA SANJAYA
( 1605522015 )
SEMESTER/TAHUN : GEDE RITZA NUGRAHA
TANGGAL : JML. LEMBAR: DOSEN PEMBIMBING : ( 1605522030 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR GANJIL / 2018 MADE KRISNA DWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK DR. Ngakan Kt.Acwin Dwijendera, ( 1605522039 )
UNIVERSITAS UDAYANA ST., MA.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
PERATURAN DAERAH CLUSTER 6
KABUPATEN KARANGASEM MUSEUM SEJARAH & PERJUANGAN
KAB.KARANGASEM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS


RENCANA POLA RUANG WILAYAH
KABUPATEN KARANGASEM Pasal 36
Bagian Kesatu
Pasal 3 (1) Kawasan strategis yang ada di Kabupaten, terdiri atas :
Umum
Tujuan penataan ruang Kabupaten Karangasem adalah Terwujudnya a. Kawasan Strategis Provinsi; dan
Pasal 17
Wilayah Karangasem yang sejahtera melalui pengembangan agribisnis b. Kawasan Strategis Kabupaten.
(1) Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana kawasan (2) Rencana kawasan strategis digambarkan dalam peta dengan tingkat
dan pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam lindung dan kawasan budidaya.
pemanfaatan ruang yang menerapkan aspek mitigasi bencana. ketelitian 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang
(2) Rencana pola ruang wilayah digambarkan dalam peta merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 4 dengan tingkat ketelitian 1:50.000 sebagaimana tercantum (3) Sebaran kawasan strategis sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Kebijakan penataan ruang kabupaten, terdiri atas : dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
a. penetapan pusat-pusat kegiatan dengan pendekatan terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 37
pengembangan wilayah dan dukungan prasarana wilayah guna
mengatasi dan mengurangi ketimpangan pertumbuhan antar Bagian Kedua Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten sebagaimana dimaksud
wilayah; dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a, terdiri atas:
Kawasan Lindung
b. pengembangan kawasan budidaya dengan pendekatan budaya a. Kawasan strategis Pelabuhan meliputi Pelabuhan Padangbai,
Pasal 18 Pelabuhan Pariwisata Tanah Ampo, Pelabuhan Amed, Pelabuhan Depo
lokal serta mitigasi bencana;
(1) Kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Minyak Labuhan Amuk yang merupakan kawasan strategis dari sudut
c. peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui
ayat (1), seluas kurang lebih 65.876, 66 Ha terdiri atas : a. kepentingan pertumbuhan ekonomi;
pengembangan sektor unggulan agribisnis dan pariwisata;
kawasan hutan lindung; b. Kawasan strategis pariwisata meliputi Candidasa, Ujung, Tulamben
d. pemerataan pembangunan wilayah Utara, Selatan, Timur, dan
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap yang merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan
Barat Karangasem yang melestarikan lingkungan hidup,
kawasan bawahannya; ekonomi, meliputi:
budaya, dan pariwisata yang berkelanjutan;
c. kawasan perlindungan setempat; 1. Kawasan Pariwisata Candidasa mencakup 10 (sepuluh)
e. pengembangan agribisnis dalam mewujudkan kegiatan
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; desa/kelurahan, yaitu: Desa Antiga Kelod, Antiga, Padangbai, Ulakan,
ekonomi berbasis pertanian organik dengan minimal 90% dari
e. kawasan rawan bencana; Manggis, Sengkidu, Nyuh Tebel, Bugbug, Pertima dan Kelurahan
luas kawasan pertanian ditetapkan sebagai lahan pertanian
f. kawasan lindung geologi; dan Subagan dengan panjang pantai 24 kilometer dengan kedalaman
pangan berkelanjutan;
g. kawasan lindung lainnya. maksimum 1000 meter dihitung dari garis pantai ke darat dengan luas
f. penataan wilayah pesisir untuk mewujudkan keselarasan dan
(2) Sebaran kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada 2.400 Ha;
kesinambungan antara pemanfaatan ruang daratan dan
ayat (1) tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan 2. Kawasan Pariwisata Ujung mencakup 5 (lima) desa/kelurahan, yaitu:
pemanfaatan ruang kawasan pesisir;
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Kelurahan Karangasem, Desa Tumbu, Seraya Barat, Seraya dan
g. penerapan kearifan lokal dalam pengendalian pemanfaatan
ruang Seraya Timur dengan panjang pantai 15 kilometer kedalaman
maksimum 1500 meter dihitung dari garis pantai ke darat dengan luas
2.250 Ha; dan
3. Kawasan Pariwisata Tulamben mencakup 9 (sembilan) desa yaitu:
Desa Bunutan, Purwakerti, Culik, Labasari, Datah, Tulamben, Dukuh,
Kubu, dan Baturinggit, dengan panjang pantai 23,5 kilometer dengan
kedalaman maksimum 1000 meter dihitung dari garis pantai ke darat
dengan luas 2.350 Ha.

MATA KULIAH : NO: KETERANGAN : NAMA GAMBAR : SKALA : NO. LEMBAR : DOSEN KOORDINATOR : MAHASISWA :
I MADE ADI SUARTAMA
STUDIO PERANCANGAN IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, ( 1605522005 )
ARSITEKTUR 4 M.ERG. PUTU ARYA SANJAYA
( 1605522015 )
SEMESTER/TAHUN : GEDE RITZA NUGRAHA
TANGGAL : JML. LEMBAR: DOSEN PEMBIMBING : ( 1605522030 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR GANJIL / 2018 MADE KRISNA DWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK DR. Ngakan Kt.Acwin Dwijendera, ( 1605522039 )
UNIVERSITAS UDAYANA ST., MA.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
ANALISA SITE CLUSTER 6
RUANG PUBLIK MUSEUM SEJARAH & PERJUANGAN
KAB.KARANGASEM

KONSEP PENATAAN RUANG LUAR

TUJUAN OUTPUT

· Untuk memperoleh penataan elemen-elemen ruang luar yang mendukung wujud bangunan Elemen lansekap : a .Softscape : Vegetasi yang digunakan
secara keseluruhan · Konsep Parkir & Landscape yang memanfaatkan vegetasi peneduh baik berupa pohon
cemara, palem, yang dimana berfungsi sebagao vegetation as acreating shadow & sebagai
building beautiful movement. Yaitu sbg penghas & mempercantik bangunan.
akan lebih ditekankan pada peneduh
pada sirkulasi pejalan kaki & parkir kendaraan bermotor.
DASAR PERTIMBANGAN
1. Harmoni
2. Kenyamanan
3. Penataan ruang luar harus mampu menciptakan suasana yang mendukung fungsi wadah/site.
4. Penataan ruang luar harus memperhatikan pengendalian terhadap iklim, pandangan, dan aliran
udara dalam tapak.
5. Ruang luar secara psikologis harus mampu memberi kenyamanan bagi setiap civitasnya
sehingga dapat melakukan aktivitasnya dengan baik.
6. Memberikan kenyamanan
7. Kesan yang menarik dan estetis
8. Mampu beradaptasi dengan iklim dan kondisi lingkungan sekitar tapak

PENGARUH & PENENTU


· Konsep dasar
· Konsep zoning, bentuk dan pola massa
· Pemanfaatan potensi/karakteristik site yang ada misalnya seperti transis pada site,
vegetasi, view, topografi, iklim, tingkat kebisingan (noise), dan tata guna lahan disekitar tapak.

MATA KULIAH : NO: KETERANGAN : NAMA GAMBAR : SKALA : NO. LEMBAR : DOSEN KOORDINATOR : MAHASISWA :
I MADE ADI SUARTAMA
STUDIO PERANCANGAN IR. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, ( 1605522005 )
ARSITEKTUR 4 M.ERG. PUTU ARYA SANJAYA
( 1605522015 )
SEMESTER/TAHUN : GEDE RITZA NUGRAHA
TANGGAL : JML. LEMBAR: DOSEN PEMBIMBING : ( 1605522030 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR GANJIL / 2018 MADE KRISNA DWIPAYANA
FAKULTAS TEKNIK DR. Ngakan Kt.Acwin Dwijendera, ( 1605522039 )
UNIVERSITAS UDAYANA ST., MA.

También podría gustarte