Está en la página 1de 9

LAPORAN PUSKESMAS DOKTER INTERNSIP

F5. PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

EDUKASI DAN PEMBERIAN OBAT PROFILAKSIS ERITROMICYN KEPADA MASYARAKAT KONTAK PASIEN

SUSPECT DIFTERI TONSIL

PUSKESMAS PAJARAKAN

Desember 2016 - Maret 2017

Oleh : dr. Arif Prianggara

Pendamping : dr. Lilik Ekowati, M. Mkes

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PPSDM KESEHATAN

2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Difteri merupakan penyakit akut yang mengancam nyawa yang disebabkan Corynebacterium

diphtheriae. Difteri bisa menular dengan cara kontak langsung maupun tidak langsung. Penyakit ini

dapat menyerang bayi, anak-anak dan orang dewasa. Faktor lain yang dapat mempermudah

mempermudah terinfeksi penyakit difteri, yaitu cakupan imunisasi kurang atau tidak mendapat

imunisasi secara lengkap,kualitas vaksin yang tidak bagus, faktor lingkungan tidak sehat seperti

sanitasi yang buruk dan rumah yang berdekatan yang mempermudah penyebaran difteri , tingkat

pengetahuan ibu rendah tentang imunisasi dan gejala difteri, akses pelayanan kesehatan yang kurang.

Kontak adalah orang yang berkontak erat dengan penderita seperti keluarga, teman sekolah,

teman bermain, teman mengaji.

Sehubungan dari itu diperlukannya kegiatan edukasi dan pemberian profilaksis terhadap

masyarakat yang kontakk erat dengan penderita

BAB II

PERMASALAHAN

1. Ditemukannya pasien dengan suspect difteri tonsil.

2. Masih kurangnya pengetahuan orangtua dan keluarga tentang bahaya dan penularan penyakt

tersebut.

3. Banyaknya anak-anak sekitar rumah yang kontak dengan pasien.


BAB III

PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Melakukan kegiatan edukasi dan pemberian obat profilaksis dengan sasarannya

yaitu keluarga dan orangtua yang serumah dengan pasien serta tetangga sekitar yang

kontak dengan pasien. Pada kegiatan ini dijelaskan mengenai pengertian, penyebab,

penularan, dan yang beresiko tertular, serta pencegahannya untuk yang sudah kontak

dengan pasien difteri.


BAB IV

PELAKSANAAN

Tempat : Rumah pasien An. Px difteri

Tanggal/Jam : 15 Desember 2016/ 09.30 WIB

Materi :

 Pengertian, penyebab, penularan, dan yang beresiko tertular, serta pencegahannya

untuk yang sudah kontak dengan pasien difteri.

 Pemberian obat profilaksis yaitu eritromicyn


Metode : Tatap muka

Narasumber :

1. dr. Arif Prianggara (dokter internsip)

2. Ibu ina (bidan desa Selogudigkulon)

3. Pak Munawar (pengelola program imunisasi)

4. Bapak BABINSA

Sasaran :

 Keluarga pasien

 Tetangga sekitar yang kontak dengan pasien

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

1. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.

2. Pelaksanaan bersinergi dengan baik antar elemen.

3. Orangtua mulai mengerti tentang penyakit yang diderita anaknya.

4. Antusiasme yang baik serta kooperatif dari pihak keluarga serta tetangga

sekitarnya.
5. Setelah pemberian obat profilaksis dan penjelasan tata cara minumnya ternyata

masih ada yang tidak paham dan salah aturan minumnya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kegiatan edukasi dan pemberian obt profilaksis secara keseluruhan berjalan

dengan lancar. Namun, karena waktu yang juga terbatas dan terbentur dengan jadwal

libur sekolah penderita, distribusi obat profilaksis eritromicyn untuk teman sekelas

penderita kita minta bantuan dari bidan desa guna mendistribusikannya.


6.2 Saran

Perlu dilakukan koordinasi juga dengan pihak sekolah untuk data jumlah anak

sekelas dengan penderita.

Pelaksanaannya sebaiknya bisa dilakukan lebih pagi mengingat jaraknya yang

sedikit jauh.

DAFTAR PUSTAKA

http://dewisartika29.blogspot.co.id/2013/03/penyakit-difteri.html diakses 19

Desember 2016

http://irenesusilo.blogspot.co.id/2015/01/difteri.html diakses 19 Desember 2016


Lampiran

También podría gustarte