Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Nim : 11.511.0007
Tanggal : 2 Agustus 2012
Judul Lp : Meningitis Tb
“Meningitis Tb ”
I. Defenisi
II. Etiologi
Meningitis tuberkulosa di sebabkan oleh mikrobacterium tuberkulosa
jenis hominis, jarang oleh jenis bovinum atau aves.
III. Patofisiologi
Meningitis tuberkulosis terjadi akibat reaktivasi lambat suatu infeksi
pada daerah otak sendiri dan paru – paru. Akibat reaktivasi terjadi penjalaran
kuman tuberkulosis ke susunan saraf pusat melalui bakteremia. Kuman
tuberkulosis yang dorman di dalam paru – paru akan aktif kembali jika terdapat
infeksi dan imunitas yang menurun. Terbentuk Fokus Rich oleh kuman
tuberkulosis pada ruang subarachnoid di hemisfer serebri. Kuman tuberkulosis
menyebar secara hematogen ke Fokus Rich yang berada di ruang subarachnoid.
Meningitis tuberkulosis baru terjadi setelah kuman tuberkulosis menyebar
langsung dalam ruang subarachnoid akibat ruptur dari fokus rich. Keadaan dan
luas lesi pada meningitis tuberkulosis tergantung dari jumlah dan virulensi
kuman serta keadaan kekebalan atau alergi penderita. Bilamana jumlah kuman
sedikit dan daya tahan tubuh penderita cukup baik, maka reaksi peradangan
terbatas pada daerah sekitar tuberkel perkijuan. Bilamana didapatkan reaksi
hipersensitif yang hebat, maka akan terjadi meningitis tuberkulosis yang luas
disertai peradangan hebat dan nekrosis.
V. Pengkajian sekunder
Riwayat kesehatan sekarang
Aktivitas
Sirkulasi
Eliminasi
Makanan/cairan
2. Pemeriksaan darah
3. Tes tuberkulin
Tes tuberkulin seringkali positif tetapi dapat negatif bila keadaan umum
penderita buruk.
VII. Komplikasi
1. Oftalmoplegia
2. Pan arteritis hemiplegia
3. Hidrosefalus
4. Arachnoiditis
- Sirkulasi
- Eliminasi
- Makanan/cairan
- Higiene
- Neurosensori
- Nyeri/keamanan
- Pernafasan
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan
tekanan intrakranial
Tujuan : keadaan status neurologis yang membaik
Kriteria hasil : Tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu 110 /70 -
120 /80 mmHg,Kesadaran pasien meningkat GCS 4-5.
Intervensi :
- Perubahan tirah baring dengan posisi kepala datar dan pantau
tanda vital sesuai indikasi setelah dilakukan fungsi lumbal.
Rasional : perubahan tekanan CSS mungkin merupakan adanya
resiko herniasis batang otak yang memerlukan tindakan medis
dengan segera.
- Pantau / catat status neurologis dengan teratur dan bandingkan
dengan keadaan normalnya, seperti GCS.
Rasional : pengkajian kecenderungan adanya perubahan tingkat
kesadaran dan potensial peningkatan TIK adalah sangat berguna
dalam menntukan lokasi, penyebaran / luas dan perkembangan
dari kerusakan serebral.
- Pantau masukan dan keluaran . catat karakteristik urine, turgor
kulit, dan keadaan membrane mukosa.
Rasional : hipertermia meningkatkan kehilangan air tak kasat
mata dan meningkatkan resiko dehidrasi, terutama jika tingkat
kesadaran menurun / munculnya mual menurunkan pemasukan
melalui oral.
- Pantau gas darah arteri. Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan.
Rasional : terjadinya asidosis dapat menghambat masuknya
oksigen pada tingkat sel yang memperburuk / meningkatkan
iskemia serebral.
Intervensi :
- Pertahankan teknik aseptik dan cuci tangan baik pasien,
pengunjung, maupun staf.
Rasional ; menurunkan resiko pasien terkena infeksi sekunder.
Mengontrol penyebaran sumber infeksi, mencegah pemajanan pada
individu terinfeksi ( mis : individu yang mengalami infeksi saluran
napas atas )
- Pantau dan catat secara teratur tanda-tanda klinis dari proses
infeksi.
Rasional : Terapi obat akan diberikan terus menerus selama lebih 5
hari setelah suhu turun ( kembali normal ) dan tanda-tanda klinisnya
jelas. Timbulnya tanda klinis terus menerus merupakan indikasi
perkembangan dari meningokosemia akut yang dapat bertahan sampai
berminggu minggu / berbulan bulan atau penyebaran pathogen secara
hematogen / sepsis.
- Ubah posisi pasien dengan teratur tiap 2 jam.
Rasionalisasi ; Mobilisasi secret dan meningkatkan kelancaran secret
yang akan menurunkan resiko terjadinya komplikasi terhadap
pernapasan.
- Catat karakteristik urine, seperti warna, kejernihan dan bau
Rasionalisasi ; Urine statis, dehidrasi dan kelemahan umum
meningkatkan resiko terhadap infeksi kandung kemih / ginjal / awitan
sepsis.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara C.Long. 2003. Keperawatan medikal bedah, jilid 2. Bandung : Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran Bandung.
DI SUSUN OLEH :
BERLIANTY NOVA
11.511.0007