Está en la página 1de 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMASANGAN

EKG PADA KLIEN Tn.P DENGAN HIPERTENSI EMERGENCY


DI IGD RSUD UNGARAN

DISUSUN OLEH :
DORY ASTI SEPTIANINGRUM
G3A017201

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Nama Mahasiswa : Dory Asti Septianingrum
Nim : G3A017201
Tanggal : 04 September 2018
Tempat : IGD RSUD Ungaran

1. IDENTITAS KLIEN :
a. Nama pasien : Tn.P
b. Umur : 56 th
c. Alamat : Ungaran Barat

2. DIAGNOSA MEDIS
Hipertensi Emergency

3. DASAR PEMIKIRAN:
Hipertensi emergensi merupakan spektrum klinis dari hipertensi dimana
terjadi kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol yang
berakibat pada kerusakan organ target yang progresif. Berbagai sistem organ
yang menjadi organ target pada hipertensi emergensi ini adalah sistem saraf
yang dapat mengakibatkan hipertensi ensefalopati, infark serebral, perdarahan
subarakhnoid, perdarahan intrakranial; sistem kardiovaskular yang dapat
mengakibatkan infark miokard, disfungsi ventrikel kiri akut, edema paru akut,
diseksi aorta; dan sistem organ lainnya seperti gagal ginjal akut, retinopati,
eklamsia, dan anemia hemolitik mikroangiopatik.
4. ANALISA SENTESA

Arterioklerosis

Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku

Darah dipaksa melalui pembulu darah yang sempit

Vasokontriksi

Tekanan darah menjadi naik

5. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DI LAKUKAN


Pemasangan EKG

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri kepala b/d Vasokontriksi

7. DATA FOKUS
Tn.P usia 56 th di bawah ke IGD dengan keluhan pusing berputar , mual,
gemetar. Keluhan dirasakan sejak sehari yang lalu sebelum dibawa ke rumah
sakit.Spo2: 98% RR : 20 x/mnt, TD : 210/100 mmHg, Hr :110, Suhu : 37,2
°C. GDS : 206.

8. TINDAKAN KEPERAWATAN
Pemeriksaan EKG 12 Lead
a. Sandapan I : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan
tangan kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan
(+).
b. Sandapan II : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan kaki
kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
c. Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri dengan kaki kiri,
dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
d. Sandapan aVR : merekam potensial listrik pada tangan kanan, dimana
tangan kanan (+), tangan kiri dan kaki membentuk elektroda indeferen.
e. Sandapan aVL : merekam potensial listrik pada tangan kiri, dimana tangan
kiri (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
f. Sandapan aVF : merekam potensial listrik pada kaki kiri, dimana kaki kiri
(+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.

9. PRINSIP TINDAKAN
a. Bersih
Rasional : menuci tangan dan menggunakan handscoen sebelum
melakukan tindakan ke pasien
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
Rasional : ketepatan tindakan mempengaruhi hasil rekam jantung
c. Menggunakan EKG 12 Lead
Rasional : untuk merekam aktivitas kelistrikan pada jantung.
d. Memberikan posisi nyaman pada klien
Rasional : agar pasien reileks dalam pemberian tindakan
e. Memasang sandapan dengan benar dan diberi jeli.
Rasional : ketepatan pemasangan sadapan bemberikan hasil yang benar.
f. Klien jangan menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik
Rasional : mempengaruhi hasil perekaman jantung
g. Klien sedang tidak diperiksa
Rasional : gerakan tambahan akan memepengauhi interpretasi asil
perekaman jantung
h. Klien tenang, tidak batuk, tidak gelisah
Rasional : gerakan tambahan memepengaruhi interpretasi ekg
i. Persiapan setting alat EKG
Rasional : untuk mengetahui aktivitas kelistrikan pada jantung.
10. TUJUAN TINDAKAN
Menentukan apakah ada kelainan seperti gangguan irama jantung,
pembesaran atrium dan ventrikel, iskemik atau infark pada otot jantung.

11. ANALISA TINDAKAN YANG DILAKUKAN


Pemeriksaan EKG bertujuan untuk mengetahui gelombang listrik jantung
sehingga dapat diketahui adanya system hantaran, gangguan irama, area
jantung yang mengalami gangguan irama dan area jantung yang mengalami
gangguan lainnya. Dengan dilakukannya pemeriksaan EKG maka dapat
diketahui bagian jantung yang mengalami kelainan.
Perekaman EKG 12 lead pada pasien dengan chest pain selama episode
nyeri akan tergambar takhikardi/disritmia, T inverted, ST elevasi/depresi dan
gambaran Q patologis. Sedangkan pada pasien angina pectoris akan ada
gambaran depresi pada segmen ST dan terlihat gelombang T terbalik. Namun,
EKG sering kali didapatkan kesan normal bila dilakuka pada waktu tidak
timbul serangan.

12. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN


TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHANYA
Jika pemasangan EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil
interpertasi rekam jantung yang salah dalam menegakkan diagnosa.
Pencegahannya jika hasil rekam jantung salah maka harus di cek kembali
setiap sandapan dan menyingkirkan bahan bahan logam dan bahan lain yang
dapat menimbulkan energi listrik.
13. EVALUASI
a. Evaluasi Tindakan
Tindakan pemasangan EKG telah dilakukan sesuai dengan prosedur
pemasangan, dan tindakan pemasangan tetap menjaga privasi klien .
b. Evaluasi Hasil
S: Klien masih mengeluh pusing berputar
O: klien tampak lemah, klien tampak mengeluh pusing sekali, SPo2: 98%
RR : 20x/mnt,TD : 210/100 mmHg, suhu : 37,2 °C, Hr : 110 x/menit,
EKG: Sinus Takikardi , GDS: 206
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi. Pasien dipindahkan ke ruangan

También podría gustarte