Está en la página 1de 4

Nama : Gilang Arrachman

Kelas : 7A D4
NIM : 15642006

Soal!

1. Jelaskan prinsip kerja pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dengan rangkaian


resonansi!
2. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengukuran tegangang puncak dengan sela bola
pada pengukuran tegangang tinggi bolak-balik!
3. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengukuran dengan kapasitor ukur pada
pengukuran tegangan tinggi bolak-balik!
4. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengukuran tegangan puncak dengan pembagi
tegangan kapasitif pada pengukuran tegangan tinggi bolak-balik!
5. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengukuran nilai tegangan efektif dengan meter-
Volt elektrostatik pada pengukuran tegangan tinggi bolak-balik!

Jawab!

1. Dalam gambar dibawah ditunjukkan bahwa resonansi seri pada trafo uji dengan
beban kapasitif dapat meningkatkan tegangan pada sisi sekunder. Proses tersebut
dapat digunakan untuk membangkitkan tegangan uji bolak-balik; untuk
memperbesar rentang penalaan maka induktansi hubung-singkat dan trafo uji
diperbesar dengan suatu induktor tegangan tinggi. Resonansi seri antara induktansi
dan kapasitansi beban dapat dieksitasi dengan tegangan sekunder trafo yang relatif
rendah. Rangkaian resonansi sangat sesuai terutama untuk beban kapasitif yang
besar misalnya kabel tegangan tinggi. Kelebihan rangkaian resonansi seri yang
utama ialah tegangan keluaran yang hampir sinusoidal serta kompensasi daya
reaktif untuk objek uji dapat terpenuhi.
(Diagram rangkaian) (Rangkaian ekivalen)

2. Sela dua buah bola bila diberi tegangan akan menghasilkan medan listrik yang
merata pada ruang antara kedua bola tersebut. Ia selalu mempunyai tegangan
percikan yang nilainya sama, sesuai dengan nilai yang ditetapkan, pada keadaan
yang tetap. Oleh karena itu sela bola ini dapat dipakai untuk mengukur tegangan
puncak dari suatu tegangan sesuai dengan jarak sela udara yang diketahui.
Nilai tegangan tembus (breakdown) pada sela percikan, terutama tegangan
tembus dari sela bola (dua elektroda berbentuk bola) biasanya tidak tergantung
pada bentuk gelombang tegangan yang digunakan, tetapi sesuai dengan
pengukuran tegangan bolak-balik.
Sela bola dapat disusun secara vertikan dan horizontal. Pada susunan vertikal,
bola yang terletak dibawah disambung dengan tanah. Sedangkan pada susunan
horizontal, salah satu bolanya disambung ketanah. Biasanya bola yang tidak
bertegangan. Tegangan yang akan diukur disambungkan pada salah satu bola
yang bertegangan dengan melalui suatu tahanan. Tahanan ini untuk membatasi
arus yag mengalir bila terjadi hubungan singkat antara kedua bola tersebut. Nilai
tahanan ini bernilai sekitar 100 sampai 1000 K Ohm untuk tegangan searah dan
tegangan bolak balik.
Pengukuran dari sela dua buah bola sangat tergantung pada beberapa hal, oleh
karena itu tegangan percikan juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti berikut :
1. Tergantung pada keadaan udara disekitarnya (tekanan, suhu, kerapatan) dan
kelembaban.
2. Jarak bola dengan bangunan / benda lain yang terhubung dengan tanah.
3. Penyinaran (radiasi) dari sinar ultra violet dan kosmis.
4. Polaritas tegangan (untuk tegangan A,S dan impulse) dan waktu yang
diperlukan (waktu yang diperlukan/waktu kenaikan gelombang tegangan)
3. Pada gambar di bawah ditunjukkan suatu rangkaian untuk mengukur dengan tepat
dan secara kontinu nilai puncak tegangan tinggi bolak balik terhadap bumi.Arus i
yang tergantung pada laju perubahan tegangan u (t) mengalir melalui kapasitor
tegangan tinggi C dan dilalukan menuju bumi melalui dua penyearah V1 dan V2 yang
terpasang antiparalel.Nilai rata-rata Ī1 dari arus i1 diukur dengan piranti kumparan
putar, pada kondisi tertentu nilai I1 sebanding dengan nilai puncak tegangan tinggi
U.Dengan mengandaikan penyearah ideal maka pada saat V1 melalukan arus
diperoleh persamaan berikut :

untuk t = 0 … T/2

4.

5. Jika diterapkan tegangan u(t) pada suatu susunan elektroda, misalnya seperti dalam
gambar 3.11-a, maka medan elektrik menghasilkan gaya F(t) yang cenderung
mempersempit sela elektroda s. Dalam gambar 3.11-b dicontohkan dengan
sederhana suatu piranti ukur elektrostatik yang dirancang oleh Starke dan
Schroeder. Gaya F(t) bekerja pada pelat kecil I yang ditempatkan pada tuas dengan
sebuah poros; pada ujung tuas yang lain ditempatkan cermin 3 yang memantulkan
berkas cahaya untuk penunjukkan optik. Pegas pelat 2 berfungsi untuk
menghasilkan momen penahan.
Meter-Volt elektrostatik dicirikan dengan resistansi dalam yang sangat tinggi serta
kapasitansi yang sangat kecil; oleh karena itu piranti tersebut juga sesuai untuk
digunakan mengukur tegangan tinggi secara langsung dengan frekuensi hingga
rentang MHz.

También podría gustarte