Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1
1.2 Motif Kesadaran
Motif kesadaran ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu yang masih berada dalam tingkat kesadaran
seseorang. Terdapat dua faktor penting dari motif kesadaran dalam konteks
pengambilan keputusan, yaitu:
a. Keinginan akan kestabilan atau kepastian
Keinginan akan kestabilan menegaskan adanya kemampuan untuk
memprediksikan. Ini menjadi pendorong bagi keinginan kita untuk
membuat bagian- bagian dari konsep yang cocok satu sama lain secara
konsisten.
b. Keinginan akan kompleksitas dan keragaman
Motif kompleksitas menimbulkan keinginan akan suatu stimulus dan
eksplorasi serta mengaktifkan pikiran sadar dan bawah sadar untuk
mencari data baru dari ingatan atau lingkungan, kemudian
menyeimbangkannya dan mengaturnya dengan motif.
Dengan menggunakan dimensi-dimensi kompleksitas dan kemampuan
untuk membuat prediksi, para ahli psikologi telah mengembangkan
empat jenis model keputusan :
1) Model keputusan yang diprogram secara sederhana
2) Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana
3) Model keputusan yang diprogram secara kompleks
4) Model keputusan yang tidak diprogram diprogram secara
kompleks
2
Model ini merupakan kebalikan ekstrem dari model ekonomi. Model ini
mengasumsikan bahwa manusia pada dasarnya tidak rasional dan bahwa
keputusan dihitung berdasarkan interaksi sosial.
c. Model Kepuasan Simon
Model ini lebih berguna dan model yang lebih praktis. Hal ini didasarkan
pada konsep Simon pada orang administrasi, di mana manusia dipandang
sebagai rasional karena mereka memiliki kemampuan untuk berpikir,
memproses informasi, membuat pilihan, dan belajar.
a. Intuisi
Intuisi adalah suatu proses bawah sadar tidak sadar yang timbul atau
tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang
berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah
terkena pengaruh Kebaikan pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah
1) Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
2) Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan
memberikan kepuasan pada umumnya.
3) Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat
berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
b. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya
keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga
3
masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat
menduga cara penyelesaiannya.
c. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan
yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima
keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
d. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan
we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
1) Kelebihan :
a) Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan
tsb secara sukarela ataukah terpaksa.
b) Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c) Memiliki otentisitas (otentik)
2) Kelemahan :
a) Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b) Mengasosiakan dengan praktek diktatorial
c) Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga
dapat menimbulkan kekaburan.
e. Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasarkan rasional, keputusan yg dihasilkan
ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran
atau sesuai dgn apa yg diinginkan. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan
dalam pengambilan keputusan secara rasional :
1) Kejelasan masalah : tidak ada lagi keraguan dan kekaburan masalah.
2) Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
3) Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya.
4) Preferensi yg jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
5) Hasil maksimal : Pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil
ekonomis yang maksimal.
4
3. Unsur – Unsur Yang Perlu Dipenuhi Dalam Pengambilan Keputusan
Agar pengambilan keputusan lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur dari
pengambilan keputusan tersebut, antara lain yaitu :
5
berdaya untuk mengatasinya. Misalnya keputusan membeli mobil baru itu perlu
dikaitkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan seperti pembelian bensin karena
hal itu akan berpengaruh terhadap penghematan bagi pemakaian kendaraan
tersebut. Untuk itu anda harus mengidentifikasi kemungkinan harga bensin
nantinya akan naik sebagai peristiwa diluar jangkauan manusia.
d. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu
pengambilan keputusan
6
rentan organisatoris.
b. Pembelajaran Organisasi
Ketika pendekatan pencarian tertentu menemukan solusi yang layak
untuk suatu masalah, organisasi kemungkinan besar akan mengulang
pendekatan yang sama dalam memecahkan masalahserupa di masa
mendatang. Ketika sebuah pendekatan khusus gagal, maka akan menghindari
dalam pencarian masa depan. yang sama berlaku untuk urutan alternatif yang
dipertimbangkan; juga, akan berubah jika organisasi mengalami kegagalan
dengan preferensi tertentu.
7
2)Gaya kognitif mereka dengan asumsi bahwa tidak ada satu gaya yang
selalu unggul karena dalam situasi masalah spesifik, lebih dari satu
pendekatan dapat menyebabkan hasil yang dapat diterima.
3)Struktur nilai mereka yang berubah.
4)Kecenderungan mereka untuk "memuaskan" daripada untuk melakukan
optimalisasi.
8
output atau laba yang ditentukan sebelumnya.
Ketika informasi akuntansi digunakan sebagai alat pengenalan masalah,
maka informasi tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan
konsekuensi yang dapat dikuantifikasi atas tindakan alternatif yang perlu
dipertimbangkan lebih lanjut.
9
keputusan. Para pengambil keputusan dapat menyadari bahwa aura otentisitas
akuntansi tidak berdasar dan bahwa akuntansi, paling tidak, adalah proses
dengan mana dampak dari kejadian ekonomi dilaporkan seakurat mungkin,
tetapi tanpa kepura-puraan akan kesempurnaan.
Para pengambil keputusan memandang akuntansi sebagai “ukuran yang
tidak sempurna” dengan kemungkinan besar bahwa nilai yang sesungguhnya
akan berbeda dengan nilai yang dilaporkan, karena kesalahn dan inakurasi dalam
proses pengukuran dan pelaporan tidak dapat dihindari.
Informasi akuntansi menjadi tujuan ketika penghargaan atau sanksi
dikaitkan dengan hasilnya. Misalnya, jika seorang manajer berharap untuk
dipromosikan jika ia dapat mengurangi biaya, maka manajer tersebut akan
melihat informasi akuntansi sebagai dasar untuk menentukan apakah ia telah
berhasil atau tidak.
Tingkat pengaruh informasi akuntansi juga bervariasi berdasarkan jenis
pengambil keputusan. Burns (1981) mengelompokkan pengambil keputusan ke
dalam tiga kelompok :
1) Para pembuat keputusan dalam perusahaan yang mengambil keputusan
mengenai operasi dan sistem akuntansi digunakan untuk menyusun
laporan.
2) Para pengambil keputusan dalam perusahaan yang hanya dapat membuat
keputusan mengenai operasi saja.
3) Mereka yang berada di luar perusahaan yang membuat keputusan
mengenai perusahaan tersebut yang dapat mempengaruhi lingkungan dan
operasinya, tetapi yang tidak memiliki kendali langsung atas operasi
perusahaan.
Para peneliti lain mempelajari pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana
para pengambil keputusan menyesuaikan terhadap perubahan dalam metode
dan terminologi akuntansi. Mereka menemukan bahwa ada dua faktor yang
menentukan tingkat penyesuaian, yaitu umpan balik dan fiksasi fungsional.
d. Umpan balik
10
Untuk memahami perubahan dalam metode akuntansi dan untuk
menyesuaikan aturan pengambilan keputusan sesuai dengan itu, maka
pengambil keputusan harus menerima informasi menerima informasi mengenai
perubahan tersebut atau memiliki umpan balik tidak langsung mengenai
perubahan tersebut. Jika seseorang mengabaikan dampak jangka pendek yang
mungkin akibat selang waktu antara perubahan dan indikasinya, maka kecil
kemungkinannya bahwa tidak terdapat umpan balik sama sekali.
e. Fiksasi Fungsional
Hal ini merupakan fenomena keperilakuan yang mengimplikasikan
ketidakmampuan di pihak pengguna informasi akuntansi untuk memahami apa
yang tersirat di balik label yang diberikan kepada suatu angka. Ketika mereka
menerima suatu pendekatan pengukuran akuntansi sebagai alat untuk mengelola
proses pengambilan keputusan mereka, maka perilaku mereka jarang sekali akan
dipengaruhi oleh perubahan dalam metode akuntansi yang digunakan. Sebagai
suatu atribut dari pengambilan keputusan, fiksasi fungsional bervariasi
tingkatnya dari situasi yang satu ke situasi yang lain, namun tidak pernah tidak
ada sama sekali.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://teknik-industriumri.blogspot.com/2012/10/fungsi-tujuan-dan-unsur-unsur.html
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
http://rahelhutasoit.blogspot.com/2010/10/unsur-unsur-pengambilan-keputusan.html
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018
http://mohayworld.blogspot.com/2016/12/aspek-keperilakuan-pada-pengambilan.html
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
https://reyvanfajar.wordpress.com/2016/04/28/dasar-dasar-pengambilan-keputusan/
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
https://zmanajemen.blogspot.com/2018/05/komponen-pengambilan-keputusan.html
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
https://psychosystem.wordpress.com/2011/02/09/pengambilan-keputusan/
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
http://eprints.undip.ac.id/5787/1/Pengambilan_Keputusan_-
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
http://id.scribd.com/doc/134445068/Rangkuman-Aspek-Keperilakuan-Dalam-Penilaian-
Kinerja#scribd http://mohamad-khaidir.blogspot.com/2013/07/makalah-akuntansi-
keperilakuan.html (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
12
https://www.academia.edu/8268924/Cover_ASPEK_KEPERILAKUAN_PADA_ PEN
GAMBILAN_KEPUTUSAN_DAN_PARA_PENGAMBIL_KEPUTUSAN
( (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
13