Está en la página 1de 8

IDENTIFIKASI GEN blaNDM PADA CARBAPENEM-RESISTANT Enterobacteriaceae

YANG DIISOLASI DARI PASIEN INFEKSI YANG DIRAWAT DI RSUP


DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Deasy Nataliani1, Tia Sabrina2, Yuwono3, Ella Amalia4


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
2,3,4
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Jl. Dr. Mohd. Ali, Kompleks RSMH, KM. 3,5, Palembang, 30126, Indonesia

Email: deaanataa@gmail.com

Abstrak
Gen blaNDM memainkan peran penting dalam meningkatkan kejadian resistensi Enterobacteriaceae terhadap antibiotik
golongan karbapenem melalui produksi enzim karbapenemase NDM di berbagai rumah sakit di seluruh dunia.
Penyebaran gen blaNDM dari satu organisme ke organisme bakteri lain dapat terjadi begitu cepat karena gen ini terletak
pada plasmid. Saat ini, infeksi Enterobacteriaceae yang membawa gen blaNDM telah menyebar ke berbagai negara di
Asia, termasuk Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gen blaNDM pada CRE di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif di laboratorium dengan
menggunakan 730 sampel Enterobacteriaceae dari pasien infeksi yang terkumpul di Laboratorium Mikrobiologi RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama periode September hingga November 2017. Deteksi karbapenemase
dilakukan melalui uji dilusi menggunakan Vitek 2 Compact bioMerieux, sedangkan deteksi gen blaNDM dilakukan
dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang menghasilkan satu pita DNA sepanjang 621 bp. Produk PCR
divisualisasi melalui elektroforesis gel agarosa 2%. Dari 730 isolat Enterobacteriaceae, isolat CRE teridentifikasi
sebanyak 35(4,8%). Dari 35 isolat CRE, PCR mengonfirmasi sebanyak 12(34,3%) isolat membawa gen blaNDM dengan
distribusi isolat 11(91,7%) pada Klebsiella pneumoniae dan 1(8,3%) pada Enterobacter cloacae. Berdasarkan asal
sampel, isolat dengan gen blaNDM positif terbanyak ditemukan pada sampel sputum (n=5; 41,8%). Semua isolat yang
memiliki gen blaNDM bersifat resisten terhadap antibiotik meropenem. Pada penelitian ini, gen blaNDM teridentifikasi
pada 12(34,3%) isolat CRE dengan distribusi pada Klebsiella pneumoniae (91,7%) dan Enterobacter cloacae (8,3%).

Kata kunci: Enterobacteriaceae, Karbapenemase, Gen blaNDM, PCR.

Abstract
Identification of blaNDM Gene in Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae Isolated from Patients with Infection
Hospitalized in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. The blaNDM gene plays the important role in increasing
the resistance cases of Enterobacteriaceae to carbapenem by producing NDM carbapenemase enzyme in many
hospitals in the whole world. The spread of blaNDM gene from one bacteria organism to another can be happened so fast
because this gene is located in plasmid. Nowadays, the infections of Enterobacteriaceae that carried blaNDM gene have
been spreaded to many countries in Asia, included Indonesia. Thus, this study was undertaken to identify the blaNDM
gene in Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae (CRE) in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. This study was
a descriptive observational study in laboratory using 730 Enterobacteriaceae samples from infection patients collected
in Microbiology Laboratory RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang from September to November 2017. The
detection of carbapenemase was conducted by dilution test using Vitek 2 Compact bioMerieux, whereas the detection of
blaNDM gene was conducted by polymerase chain reaction (PCR) method that will produce one DNA band with length
621 bp. PCR product then visualized by 2% agarose gel electrophoresis. Out of 730 Enterobacteriaceae isolates,
35(4,8%) CRE isolates were identified. Out of 35 CRE isolates, PCR confirmed that 12(34,3%) isolates carried blaNDM
gene with the isolates distribution 11(91,7%) in Klebsiella pneumoniae and 1(8,3%) in Enterobacter cloacae. Based on
the sample origin, the isolates with positive blaNDM gene mostly found in sputum samples (n=5; 41,8%). All of the
positive blaNDM gene isolates were resistant to meropenem. In this study, blaNDM gene was identified in 12(34,3%) CRE
isolates with the distribution in Klebsiella pneumoniae (91,7%) and Enterobacter cloacae (8,3%).

Keyword: Enterobacteriaceae, Carbapenemase, blaNDM Gene, PCR.


1. Pendahuluan dapat menyebabkan suatu bakteri menjadi
multi-drug resistant dan gen ini dilaporkan
Angka kesakitan dan kematian akibat paling banyak ditemukan pada bakteri
penyakit infeksi masih tinggi di seluruh dunia. penyebab infeksi komunitas serta
World Health Organization (WHO) (2015) distribusinya telah meluas ke berbagai negara
melaporkan bahwa dari 56,4 juta jiwa yang di Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan
mengalami kematian di dunia pada tahun Eropa, dengan endemisitas terletak di benua
2015, 10% kematian disebabkan oleh Asia.7 Angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit infeksi.1 Enterobacteriaceae Enterobacteriaceae penghasil karbapenemase
merupakan salah satu famili dari berbagai di dunia mencapai 40-50% tergantung jenis
spesies bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pasien, spesies bakteri dan pilihan
berbagai penyakit infeksi, baik infeksi terapi.4
nosokomial yang dikenal dengan Healthcare
Associated Infections (HAIs) maupun infeksi 2. Metode Penelitian
yang berasal dari komunitas atau Community
Acquired Infections (CAIs).2 Penelitian ini merupakan penelitian
Sejak berbagai isolat Enterobacteriaceae observasional deskriptif di laboratorium
teridentifikasi membawa enzim Extended- menggunakan 730 isolat Enterobacteriaceae
Spectrum β-Lactamases (ESBLs) pada tahun dari berbagai jenis spesimen klinis yang telah
1990, antibiotik karbapenem menjadi obat terkumpul di Laboratorium Mikrobiologi
terpenting yang digunakan secara luas dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
mengatasi infeksi akibat bakteri ini karena selama periode September-November 2017.
ketahanannya terhadap kerja enzim tersebut.3 Deteksi karbapenemase dan uji kepekaan
Namun hal ini memberikan konsekuensi antibiotik karbapenem dilakukan dengan
semakin mudahnya Enterobacteriaceae menggunakan Vitek 2 Compact bioMerieux®.
menjadi resisten terhadap antibiotik Antibiotik golongan karbapenem yang diuji
karbapenem hingga dikenal sebutan adalah ertapenem dan meropenem. Bakteri
Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae berumur 18-24 jam yang akan diuji dibuat
(CRE).3 menjadi suspensi dengan larutan NaCl 0,45%
Indonesia merupakan negara dengan pH 4,5 dan kekeruhannya disesuaikan pada
angka kejadian resistensi Enterobacteriaceae standar 0,5 Mc.Farland menggunakan
terhadap karbapenem tertinggi di Asia DensiCheck. Isolasi DNA dilakukan terhadap
Tenggara yaitu sebesar 5,8%.4 Data pola semua isolat yang telah teridentifikasi sebagai
kuman dan kepekaan terhadap antibiotik di CRE. Bahan-bahan yang digunakan dalam
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang proses isolasi DNA antara lain phospate
menunjukkan bahwa sensitivitas Klebsiella buffer saline (PBS) pH 7,4, saponin 0,5%
pneumoniae terhadap meropenem hanya dalam PBS, dan chelex 20% dalam ddH2O.
sebesar 50%.5 Diakhir proses ini, supernatan dipisahkan ke
CRE dapat menjadi resisten terhadap dalam tabung eppendorf 1,5 ml steril dan
antibiotik golongan karbapenem terutama disimpan dalam suhu -20oC sebelum
akibat terekspresinya suatu gen beta dilakukan amplifikasi PCR.
laktamase spesifik atau yang disebut dengan Identifikasi gen blaNDM dengan PCR
gen bla menjadi enzim karbapenemase menggunakan 2 primer spesifik yang merujuk
dengan tipe tertentu yang dapat merusak pada studi Poirel dkk (2011) seperti yang
cincin beta laktam pada antibiotik ditunjukkan pada Tabel 1.8 Volume campuran
karbapenem.6 Beberapa tahun belakangan ini, reaksi PCR sebanyak 23 µl yang terdiri dari 5
gen blaNDM yang menyandi karbapenemase µl cetakan DNA, 0,5 µl masing-masing
NDM menjadi penyebab resistensi yang primer, 10 µl 2 U GoTaq Green DNA
paling mencemaskan didunia terutama karena polymerase, dan 7 µl ddH2O.
Tabel 1. Urutan Basa, Panjang Primer, dan Produk PCR dari Primer8
Panjang Produk PCR
Primer Urutan Basa
Primer (nt) (bp)
Forward 5’-GGTTTGGCGATCTGGTTTTC-3’ 20
621
Reverse 5’-CGGAATGGCTCATCACGATC-3’ 20

DNA diamplifikasi dengan menggunakan Semua isolat CRE ditemukan tersebar pada
Bio-Rad Thermo Cycler®. Proses amplifikasi spesimen sputum (n=12; 34,4%), urin (n=8;
DNA dimulai dengan tahap denaturasi awal 22,9%), pus (n=5; 14,4%), dan darah (n=4;
selama 5 menit pada suhu 95oC, dilanjutkan 11,5%), serta pada cairan pleura, feses,
dengan 32 siklus PCR yang terdiri dari 30 jaringan, swab lidah, swab luka, dan swab
detik tahap denaturasi pada suhu 95oC, 1 orofaring yang masing-masing hanya satu
menit tahap penempelan pada suhu 60oC, dan isolat (2,8%).
1 menit tahap ekstensi pada suhu 72oC, serta
diakhiri dengan tahap ekstensi akhir selama 5 Deteksi Molekular Gen blaNDM
menit pada suhu 72oC. PCR dilakukan terhadap 35 isolat CRE
Sebanyak 5 µl produk PCR dimasukkan dengan menggunakan primer forward dan
ke dalam sumuran gel agarosa 2% dalam reverse spesifik yang menghasilkan produk
buffer TAE (Tris-Acetate-EDTA). Pemisahan pita DNA sepanjang 621 bp (Gambar 2).
fragmen DNA dilakukan dengan Sebanyak 12(34,3%) isolat CRE
elektroforesis pada tegangan listrik 100 V teridentifikasi gen blaNDM positif.
selama 30 menit. DNA marker 100 bp
digunakan sebagai penanda ukuran pita-pita
DNA hasil elektroforesis. Produk amplifikasi
selanjutnya divisualisasi dibawah sinar UV.

3. Hasil

Deteksi CRE
Dari 730 isolat Enterobacteriaceae,
isolat CRE teridentifikasi sebanyak 35(4,8%)
dengan distribusi isolat paling banyak adalah
Klebsiella pneumoniae (n=17; 48,5%) yang Gambar 2. Hasil Visualisasi Amplikon Gen blaNDM
secara berurutan diikuti oleh Escherichia coli Keterangan: K- =Kontrol Negatif,
(n=8; 22,9%), Enterobacter cloacae (n=7; M=DNA Marker, 1-4=Nomor Sampel,
621 bp = Positif Gen blaNDM
20%), dan Serratia marcescens (n=3; 8,6%)
(Gambar 1).
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2,
11(91,7%) dari 12 isolat dengan gen blaNDM
positif merupakan Klebsiella pneumoniae dan
1(8,3%) isolat lainnya merupakan
Enterobacter cloacae. Isolat CRE dengan gen
blaNDM positif paling banyak ditemukan pada
spesimen sputum yaitu 5(41,8%), yang diikuti
oleh spesimen urin sebanyak 3(25%). Empat
isolat lainnya ditemukan masing-masing
Gambar 1. Distribusi CRE pada Isolat 1(8,3%) pada spesimen cairan pleura, darah,
Enterobacteriaceae (%) jaringan, dan pus (Gambar 3).
Tabel 2. Distribusi Gen blaNDM pada Isolat CRE sedangkan yang paling rendah terhadap
antibiotik sefepim (n=16; 45,7%).
Gen blaNDM
Bakteri n(%) Positif Negatif Tabel 4. Pola Resistensi CRE terhadap Antibiotik
n % n % Golongan Beta Laktam Selain Karbapenem
Klebsiella
17(48,5) 11 91,7 6 26,1
pneumoniae
Enterobacter Resisten Intermediate Sensitif
7(20) 1 8,3 6 26,1 Antibiotik
cloacae N % N % N %
Escherichia Ampisilin 35 100 0 0 0 0
8(22,9) 0 0 8 34,8 Aztreonam 21 60 2 5,7 12 34,3
coli
Serratia Sefepim 16 45,7 2 5,7 17 48,6
3(8,6) 0 0 3 13 Seftriakson 22 62,9 0 0 13 37,1
marcescens
Total 35(100) 12 100 23 100 Sefazolin 28 80 0 0 7 20
Seftazidim 20 57,2 2 5,7 13 37,1

4. Pembahasan

Distribusi Fenotip Karbapenemase pada


Isolat Enterobacteriaceae
Asia Tenggara memang bukan
merupakan daerah endemik CRE, namun
prevalensi penyakit infeksi oleh CRE
meningkat sebesar 0,5% pada tahun 2012.9
Melalui Vitek 2 Compact pada penelitian ini,
dari 730 isolat Enterobacteriaceae terdapat
Gambar 3. Distribusi CRE dengan Gen blaNDM 35(4,8%) isolat yang teridentifikasi secara
positif Berdasarkan Jenis Spesimen (%) fenotip resisten terhadap antibiotik golongan
karbapenem atau yang disebut juga dengan
Kepekaan CRE dengan Gen blaNDM Positif Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae
terhadap Berbagai Antibiotik Beta Laktam (CRE). Angka tersebut cukup jauh jika
Seperti yang disajikan dalam Tabel 3, dibandingkan dengan prevalensi CRE di
semua isolat CRE dengan gen blaNDM positif daerah endemis yang mencapai 29,8%, namun
menunjukkan sifat resisten terhadap relevan jika dibandingkan dengan prevalensi
meropenem (n=12; 100%) sedangkan CRE di Indonesia yaitu 5,8% yang
terhadap ertapenem, 11(91,7%) isolat bersifat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan
resisten dan 1(8,3%) isolat bersifat sensitif. prevalensi CRE tertinggi di Asia.4
Beberapa studi terdahulu melaporkan
Tabel 3. Pola Resistensi CRE dengan gen blaNDM bahwa Enterobacteriaceae yang paling sering
positif terhadap Antibiotik Ertapenem dan
Meropenem
teridentifikasi sebagai CRE adalah Klebsiella
pneumoniae. Persentase resistensi isolat
Gen blaNDM Positif Klebsiella pneumoniae terhadap ertapenem
Antibiotik n (%) sangat tinggi yaitu mencapai 100% pada
R I S
penelitian yang dilakukan oleh Ukropina dkk
Ertapenem 11(91,7) 0 1(8,3)
Meropenem 12(100) 0 0 pada tahun 2016.10 Begitupun dengan
penelitian yang dilakukan oleh El-Ghazzawy
Angka resistensi CRE terhadap dkk (2016) bahwa hampir semua isolat CRE
antibiotik beta laktam lain cukup bervariasi pada penelitiannya merupakan Klebsiella
seperti yang ditampilkan pada Tabel 4. pneumoniae (93,8%) sedangkan sisanya
Resistensi CRE terhadap antibiotik ampisilin adalah Eschericia coli (3,7%) dan
merupakan yang paling tinggi (n=35; 100%), Enterobacter cloacae (2,5%).11 Pada
penelitian ini pun ditemukan bahwa hampir tersebut dapat dengan sangat mudah
setengah dari total CRE berasal dari spesies ditransmisikan ke organisme lain.18
Klebsiella pneumoniae (48,5%) sedangkan Pada penelitian ini, sebanyak 65,7%
yang lainnya berasal dari Escherichia coli, CRE tidak teridentifikasi memiliki gen
Enterobacter cloacae, dan Serratia blaNDM namun tetap bersifat resisten terhadap
marcescens. antibiotik golongan karbapenem. Hal ini
menunjukkan bahwa resistensi CRE yang
Distribusi Gen blaNDM pada CRE tidak memiliki gen blaNDM dapat terjadi
Resistensi Enterobacteriaceae melalui mekanisme lain baik itu melalui
terhadap antibiotik karbapenem terutama ekspresi gen beta laktamase lain yang
diperankan oleh perubahan berbagai elemen menghasilkan enzim resistensi lain pula
genetik seperti mutasi yang bersifat difusi dari seperti gen blaIMP, blaVIM, dan gen bla lainnya
berbagai gen resistensi antibiotik lain ataupun ataupun melalui mekanisme non-enzim
delesi segmen genetik yang memungkinkan seperti mutasi yang menyebabkan gangguan
terjadinya perubahan susunan asam amino ekspresi dan fungsi dari porin, PBPs, ataupun
sehingga terbentuk gen penyandi pompa efflux.7,19 Sebagai perbandingan,
12,13
karbapenemase. Bakteri penghasil distribusi gen blaNDM dari beberapa hasil
karbapenemase kelas metallo-beta laktamase penelitian di beberapa negara dirangkum
(MBL) dapat membawa gen resistensi dalam Tabel 5.
blaNDM, blaVIM, dan blaIMP. Namun, gen
blaNDM merupakan gen penyandi Tabel 5. Hasil penelitian gen blaNDM pada isolat
karbapenemase MBL yang paling banyak CRE di berbagai negara
berperan dalam menyebabkan resistensi CRE Gen
di seluruh dunia. 14 Hingga saat ini, telah Jumlah
Peneliti blaNDM
Populasi Sampel
ditemukan 8 tipe gen blaNDM dengan (Tahun)
CRE
Positif
distribusi terbanyak adalah di Asia.15 (%)
Karuniawati Jakarta,
Penelitian di Malaysia menemukan 22 1(4,5%)
dkk. (2011) Indonesia
prevalensi CRE yang membawa gen blaNDM Hongping
positif sebesar 29%.16 Angka tersebut sedikit dkk. (2015)
China 114 3(2,6%)
lebih rendah namun relevan jika dibandingkan Abidin dkk.
Malaysia 63 18(29%)
dengan hasil penelitian ini yaitu sebanyak (2015)
34,3% CRE teridentifikasi membawa gen El-Ghazzawy
Mesir 80 54(67,5%)
dkk. (2016)
blaNDM. Namun, prevalensi CRE dengan gen Khan dkk.
blaNDM positif pada penelitian ini cukup tinggi Pakistan 114 107(94%)
(2016)
jika dibandingkan dengan penelitian yang Penelitian ini Palembang,
35 12(34,3%)
dilakukan oleh Karuniawati dkk (2011) di RS. (2017) Indonesia
Cipto Mangunkusumo Jakarta yang hanya
menemukan 4,5% CRE dengan gen blaNDM Perbedaan yang cukup signifikan
positif.17 dengan hasil studi di Jakarta dan China
Peningkatan distribusi gen blaNDM terletak pada perbedaan asal sampel yaitu,
pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada penelitian yang dilakukan oleh
transmisi gen tersebut pada isolat CRE terjadi Karuniawati dkk (2011), sampel hanya
dengan sangat mudah dan cepat. Hal ini dapat diambil dari pasien ICU.17 Sedangkan pada
disebabkan karena plasmid penelitian yang dilakukan oleh Hongping dkk
Enterobacteriaceae secara khas teridentifikasi (2015), sampel yang diambil hanya berasal
memiliki sekuens gen yang bertanggungjawab dari pasien dengan riwayat sering bepergian
terhadap ekspresi gen blaNDM yaitu sekuens lintas negara.20 Namun, jika penelitian ini
insersi ISAba125 dan mutasi dari sekuens dibandingkan dengan penelitian Abidin dkk
(2015), hasil penelitian ini tidak jauh berbeda.
Hal ini dikarenakan selain isolat CRE pada sensitif.16 Sensitivitas terhadap doripenem dan
kedua penelitian tersebut berasal dari jenis meropenem juga diuji pada penelitian oleh
spesimen klinik yang sama seperti sputum, Abidin dkk (2015) dengan hasil isolat CRE
pus, dan urin, pola penyebaran gen ini secara yang resisten terhadap doripenem dan
letak geografis antara Malaysia dan Indonesia imipenem secara berurutan adalah 94% dan
juga hampir sama.16 Lain hal dengan 89%.16 Penggunaan antibiotik meropenem
penelitian di Mesir yang dilakukan oleh El- dan ertapenem secara luas berkontribusi
Ghazzawy dkk (2016) dan di Pakistan yang dalam peningkatan kasus resistensi
dilakukan oleh Khan dkk (2016) dengan hasil Enterobacteriaceae terhadap antibiotik
persentase gen blaNDM pada CRE yang jauh tersebut.
lebih tinggi dibandingkan hasil penelitian ini. Selain bersifat resisten terhadap
Letak geografis secara umum menjelaskan antibiotik golongan karbapenem, CRE juga
perbedaan hasil beberapa studi tersebut. dapat bersifat resisten terhadap beberapa
Berdasarkan peta distribusi CRE, Mesir antibiotik golongan beta laktam lainnya akibat
merupakan wilayah dengan prevalensi wabah adanya gen-gen penyandi enzim resistensi
CRE yang tinggi.11 Sedangkan Pakistan lain seperti gen penyandi ESBL, AmpC
merupakan daerah endemis gen blaNDM selain sefalosporin, serta karbapenemase lain tipe
India.21 oksasilinase.7,22 Pada penelitian ini didapatkan
Enterobacteriaceae merupakan bahwa CRE dengan gen blaNDM positif juga
patogen penting dalam menyebabkan bersifat resisten terhadap antibiotik beta
penyakit infeksi HAIs dan CAIs di seluruh laktam lain, seperti ampisilin, aztreonam,
dunia. Bakteri ini berperan penting dalam sefepim, seftriakson, sefazolin, dan
menyebabkan bakteremia, pneumonia, infeksi seftazidim. Hasil penelitian ini sesuai dengan
luka, dan infeksi saluran kemih.2 Isolat CRE penelitian yang dilakukan oleh Nordmann dkk
dengan gen blaNDM positif pada penelitian ini (2012) yang menyatakan bahwa CRE dengan
terbanyak berasal dari sampel sputum gen blaNDM juga dapat bersifat resisten
(41,8%). Hal ini disebabkan karena pada terhadap antibiotik beta laktam lain
penelitian ini, Klebsiella pneumoniae yang setidaknya golongan sefalosporin.23
merupakan bakteri penyebab infeksi saluran Peningkatan distribusi gen blaNDM
pernapasan dan konsolidasi jaringan paru pada CRE dapat meningkatkan risiko
paling banyak teridentifikasi gen blaNDM terjadinya kegagalan terapi antibiotik
positif (91,7%).2 Hal serupa ditunjukkan pada golongan karbapenem. Penggunaan antibiotik
penelitian di Jakarta bahwa satu-satunya isolat tersebut secara bijak dengan berbagai
Enterobacteriaceae yang teridentifikasi gen pertimbangan penting untuk selalu diterapkan
blaNDM positif berasal dari Klebsiella sehingga angka resistensi bakteri ini tidak
pneumoniae.17 semakin meningkat dan angka morbiditas dan
Hasil uji dilusi dengan Vitek 2 mortalitas pasien dengan penyakit infeksi
Compact menunjukkan bahwa semua isolat CRE dapat diturunkan. Penggunaan kolistin,
CRE positif gen blaNDM bersifat resisten tigesiklin, dan fosfomisin dapat
terhadap meropenem (100%), sedangkan dipertimbangkan untuk pengobatan pasien
terhadap ertapenem hanya 91,7% isolat infeksi CRE.24 Program pencegahan infeksi
bersifat resisten dan 8,3% isolat lainnya dan pengendalian antibiotik di rumah sakit
bersifat sensitif. Hasil penelitian ini sedikit serta pelaporan uji kuman secara berkala juga
berbeda jika dibandingkan dengan penelitian perlu selalu diperhatikan untuk mencegah
Abidin dkk (2015) yang menemukan bahwa peningkatan angka resistensi bakteri di
semua CRE yang membawa gen blaNDM kemudian hari.
terdeteksi resisten terhadap ertapenem
(100%), sedangkan terhadap meropenem
mencapai 89% dan hanya 11% isolat yang
5. Kesimpulan Klinik dan Mikrobiologi RSUP Dr.
Mohammad Hoesin, Palembang,
1. Gen blaNDM teridentifikasi pada Indonesia.
12(34,3%) isolat CRE dengan 6. Jeong H. J., Jung H. L., Jae J. L., Kwang
distribusi pada Klebsiella pneumoniae S. P., A. M. Karim, Chang-Ro L.,
(91,7%) dan Enterobacter cloacae Byeong C. J., dan Sang H. L. 2015.
(8,3%). Structural Basis for Carbapenem-
2. Semua isolat yang memiliki gen Hydrolyzing Mechanisms of
blaNDM bersifat resisten terhadap Carbapenemases Conferring Antibiotic
antibiotik meropenem. Resistance. Int J Mol Sci. 16: 9654-9692.
7. Nordmann, P., T. Naas dan L. Poirel.
Ucapan Terimakasih 2011. Global Spread of Carbapenemase-
Producing Enterobacteriaceae. Emerg
Kami mengucapkan terima kasih kepada Infect Dis. 17(10): 1791-1798.
Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. 8. Poirel, L., T. R. Walsh, V. Cuvillier, dan
Mohammad Hoesin Palembang dan P. Nordmann. 2011. Multiplex PCR for
Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Detection of Acquired Carbapenemase
Kedokteran Universitas Sriwijaya atas Genes. Diagn Microbiol Infect Dis.
perizinan pengambilan sampel dan 70(1): 119-123.
penggunaan laboratorium beserta alat-alatnya 9. Christiansen, K. J., M. Ip, H. B. Ker, M.
untuk pelaksanaan penelitian ini. Mendoza, L. Hsu, P. Kiratisin, A.
Chongthaleong, I. S. Redjeki, A.
Daftar Acuan
Quintana, R. Flamm, J. Garcia, M.
1. World Health Organization. 2015. Global Cassettari, D. Cooper, P. Okolo, dan I.
Health Estimates 2015 Summary Table: Morrissey. 2010. In Vitro Activity of
Global Deaths by Cause, Age, and Sex, Doripenem and Other Carbapenems
2000-2015. Geneva, Switzerland. Againts Contemporary Gram-Negative
2. Brooks, G. F., J. S. Butel, dan S. A. Pathogens Isolated from Hospitalized
Morse. 2014. Mikrobiologi Kedokteran Patients in the Asia-Pacific Region:
Jawetz, Melnick & Adelberg (Edisi ke- Results of the COMPACT Asia-Pacific
25). Terjemahan oleh: H. Hartanto, dkk. Study. Int J Antimicrob Agents. 36(6),
EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 227-234. pp.501.
3. Deen, R. dan D. Debbie. 2014. 10. Ukropina-Mihajlovic, M., A. Trudic, Z.
Carbapenem-Resistant Jelesic, D. Medic, B. Milosavljevic, dan
Enterobacteriaceae : Deadly Superbugs B. Zivlak. 2016. Detection of
on the Rise. Prevention Strategist-Fall Carbapenemase Genes in Klebsiella
2014 (Majalah Kedokteran dan pneumoniae Isolates. Srp Arh Celok Lek.
Kesehatan APIC), 1 Oktober 2014, hal. 144(5-6): 307-311.
44-46. 11. El-Ghazzawy, M. A. Meheissen, dan D.
4. Yinling X., Bing G., Mao H., Haiyan L., A. Younis. 2016. Phenotypic and
Ting X., Wenying X., dan Tong W. Genotypic Methods for Detection of
2014. Epidemiology of Carbapenem Metallo Beta Lactamases Among
Resistant Enterobacteriaceae (CRE) Carbapenem Resistant
During 2000-2012 in Asia. J Thorac Dis. Enterobacteriaceae Clinical Isolates in
7(3): 376-385. Alexandria Main University Hospital.
5. Liana, P. dan V. Patricia. 2015. Pola Afr. J. Microbiol. Res. 10(1): 32-40.
Kuman dan Kepekaan terhadap 12. Toleman, M. A., J. Spencer, L. Jones,
Antibiotika RSUP Dr. Mohammad dan T. R. Walsh. 2012. BlaNDM is a
Hoesin Palembang. Instalasi Patologi Chimera Likely Constructed in
Acinetobacter baumannii. Antimicrob Antimicrob Agents Chemother. 55(11):
Agents Chemother. 56(5): 2773-2776. 5403-5407.
13. Poirel, L., R. A. Bonnin, dan P. 19. Papp-Wallace, K. M., A. Endimiani, M.
Nordmann. 2011. Analysis of the A. Taracila, dan R. A. Bonomo. 2011.
Resistome of Multidrug-Resistant NDM- Carbapenems: Past, Present, and Future.
1-Producing Escherichia coli Strain by Antimicrob Agents Chemother. 55(11):
High-Throughput Genome Sequencing. 4943-4960.
Antimicrob Agents Chemother. 55(9): 20. Hongping Q., Xiaoli W., Yuxing N.,
4224-4229. Jialin L., Ruoming T., Jie H., Lei L., dan
14. Nordmann, P. 2014. Carbapenemase- Jingyong S. 2015. NDM-1 Producing
Producing Enterobacteriaceae: Overview Enterobacteriaceae in a Teaching
of Major Public Health Challenge. Hospital in Shanghai, China: IncX3-type
Médicine et Maladies Infectieuses. 44(2): Plasmids May Contribute to the
51-56. Dissemination of blaNDM-1. Int J Infect
15. Nordmann, P. dan L. Poirel. 2014. The Dis. 34: 8-13.
Difficult-to-control Spread of 21. Khan, E., S Irfan, B. A. Sultan, A. Nasir,
Carbapenemase Producers Among dan R. Hasan. 2016. Dissemination and
Enterobacteriaceae Worldwide. Clin Spread of New Delhi Metallo-beta-
Microbiol Infect. 20: 821-830. lactamases-1 Superbugs in Hospital
16. Abidin, N. Z. Z., A. Sulong, H. Alfizah, Settings. J Pak Med Assoc. 66(8): 999-
N. A. S. Muttaqillah, dan C. H. Ding. 1004.
2015. Molecular Detection of the New 22. Wailan, A. M., A. L. Sartor, H. M.
Delhi Metallo-β-Lactamase-1 Gene in Zowawi, J. D. Perry, D. L. Paterson, dan
Enterobacteriaceae Isolates in a Tertiary H. E. Sidjabat. 2015. Genetic Contexts of
Medical Centre. The Malaysian J Pathol. blaNDM in Patients Carrying Multiple
37(3): 227-232. NDM-Producing Strains. Antimicrob
17. Karuniawati, A., Y. R. Saharman, dan D. Agents Chemother. 59: 7405-7410.
C. Lestari. 2013. Detection of 23. Nordmann, P., M. Gniadkowski, C. G.
Carbapenemase Encoding Genes in Giske, L. Poirel, N. Woodford, V.
Enterobacteriaceae, Pseudomonas Miriagou, dan the European Network on
aeruginosa, dan Acinetobacter baumanii Carbapenemases. 2012. Identification
Isolated from Patients at Intensive Care and Screening of Carbapenemase-
Unit Cipto Mangunkusumo Hospital in Producing Enterobacteriaceae. Clin
2011. Acta Med Indones-Indones J Intern Microbiol Infect. 18(5): 432-438.
Med. 45(2): 101-106. 24. Dortet, L., L. Poirel, dan P. Nordmann.
18. Poirel, L., L. Dortet, S. Bernabeu, dan P. 2013. Worldwide Dissemination of the
Nordmann. 2011. Genetic Features of NDM-Type Carbapenemases in Gram-
blaNDM-1-Positive Enterobacteriaceae. Negative Bacteria. BioMed Research
International. 2014: 249856.

También podría gustarte

  • Ipi 459015
    Ipi 459015
    Documento8 páginas
    Ipi 459015
    Mulia Dewanti
    Aún no hay calificaciones
  • Sumpah Islam
    Sumpah Islam
    Documento1 página
    Sumpah Islam
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Case Revised Print
    Case Revised Print
    Documento37 páginas
    Case Revised Print
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Hahah
    Hahah
    Documento9 páginas
    Hahah
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Emboli Serebri Deasy
    Emboli Serebri Deasy
    Documento45 páginas
    Emboli Serebri Deasy
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Radiologi PMH
    Radiologi PMH
    Documento23 páginas
    Radiologi PMH
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Case Preterm Fix Printla
    Case Preterm Fix Printla
    Documento37 páginas
    Case Preterm Fix Printla
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Case KA Edit
    Case KA Edit
    Documento64 páginas
    Case KA Edit
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Kasus Jiwa-Add
    Kasus Jiwa-Add
    Documento37 páginas
    Kasus Jiwa-Add
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Bedah Digestif
    Bedah Digestif
    Documento11 páginas
    Bedah Digestif
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Jurnal DR Rif Fix
    Jurnal DR Rif Fix
    Documento36 páginas
    Jurnal DR Rif Fix
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Jurnal Reading DR HER DEASYnew
    Jurnal Reading DR HER DEASYnew
    Documento20 páginas
    Jurnal Reading DR HER DEASYnew
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • PICO Deasy
    PICO Deasy
    Documento7 páginas
    PICO Deasy
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • SDFF
    SDFF
    Documento3 páginas
    SDFF
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Jawaban Dokter Zaini-1
    Jawaban Dokter Zaini-1
    Documento36 páginas
    Jawaban Dokter Zaini-1
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Case Revised Print
    Case Revised Print
    Documento37 páginas
    Case Revised Print
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Case Preterm Fix Printla
    Case Preterm Fix Printla
    Documento37 páginas
    Case Preterm Fix Printla
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Neuropsikiatrik SLE
    Neuropsikiatrik SLE
    Documento28 páginas
    Neuropsikiatrik SLE
    Christi Giovani
    Aún no hay calificaciones
  • Case Preterm Fix Printla
    Case Preterm Fix Printla
    Documento37 páginas
    Case Preterm Fix Printla
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Jadwal Jaga Dokter Muda Anak Periode 22 Oktober - 31 Desember 2018
    Jadwal Jaga Dokter Muda Anak Periode 22 Oktober - 31 Desember 2018
    Documento1 página
    Jadwal Jaga Dokter Muda Anak Periode 22 Oktober - 31 Desember 2018
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • XVJJK
    XVJJK
    Documento23 páginas
    XVJJK
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Documento55 páginas
    Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Sjsjsjs
    Sjsjsjs
    Documento27 páginas
    Sjsjsjs
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Documento55 páginas
    Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Puskes Sukarami 1
    Puskes Sukarami 1
    Documento1 página
    Puskes Sukarami 1
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Komunikasi Interpersonal
    Komunikasi Interpersonal
    Documento22 páginas
    Komunikasi Interpersonal
    ova
    Aún no hay calificaciones
  • Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Documento55 páginas
    Efusi Pleura Ec Tuberkulosis Paru
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Cover Refrat
    Cover Refrat
    Documento4 páginas
    Cover Refrat
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Gigi MR X
    Gigi MR X
    Documento1 página
    Gigi MR X
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones
  • Bedah Vaskular
    Bedah Vaskular
    Documento1 página
    Bedah Vaskular
    Deasy Nataliani
    Aún no hay calificaciones