Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Email: deaanataa@gmail.com
Abstrak
Gen blaNDM memainkan peran penting dalam meningkatkan kejadian resistensi Enterobacteriaceae terhadap antibiotik
golongan karbapenem melalui produksi enzim karbapenemase NDM di berbagai rumah sakit di seluruh dunia.
Penyebaran gen blaNDM dari satu organisme ke organisme bakteri lain dapat terjadi begitu cepat karena gen ini terletak
pada plasmid. Saat ini, infeksi Enterobacteriaceae yang membawa gen blaNDM telah menyebar ke berbagai negara di
Asia, termasuk Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gen blaNDM pada CRE di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif di laboratorium dengan
menggunakan 730 sampel Enterobacteriaceae dari pasien infeksi yang terkumpul di Laboratorium Mikrobiologi RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama periode September hingga November 2017. Deteksi karbapenemase
dilakukan melalui uji dilusi menggunakan Vitek 2 Compact bioMerieux, sedangkan deteksi gen blaNDM dilakukan
dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang menghasilkan satu pita DNA sepanjang 621 bp. Produk PCR
divisualisasi melalui elektroforesis gel agarosa 2%. Dari 730 isolat Enterobacteriaceae, isolat CRE teridentifikasi
sebanyak 35(4,8%). Dari 35 isolat CRE, PCR mengonfirmasi sebanyak 12(34,3%) isolat membawa gen blaNDM dengan
distribusi isolat 11(91,7%) pada Klebsiella pneumoniae dan 1(8,3%) pada Enterobacter cloacae. Berdasarkan asal
sampel, isolat dengan gen blaNDM positif terbanyak ditemukan pada sampel sputum (n=5; 41,8%). Semua isolat yang
memiliki gen blaNDM bersifat resisten terhadap antibiotik meropenem. Pada penelitian ini, gen blaNDM teridentifikasi
pada 12(34,3%) isolat CRE dengan distribusi pada Klebsiella pneumoniae (91,7%) dan Enterobacter cloacae (8,3%).
Abstract
Identification of blaNDM Gene in Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae Isolated from Patients with Infection
Hospitalized in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. The blaNDM gene plays the important role in increasing
the resistance cases of Enterobacteriaceae to carbapenem by producing NDM carbapenemase enzyme in many
hospitals in the whole world. The spread of blaNDM gene from one bacteria organism to another can be happened so fast
because this gene is located in plasmid. Nowadays, the infections of Enterobacteriaceae that carried blaNDM gene have
been spreaded to many countries in Asia, included Indonesia. Thus, this study was undertaken to identify the blaNDM
gene in Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae (CRE) in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. This study was
a descriptive observational study in laboratory using 730 Enterobacteriaceae samples from infection patients collected
in Microbiology Laboratory RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang from September to November 2017. The
detection of carbapenemase was conducted by dilution test using Vitek 2 Compact bioMerieux, whereas the detection of
blaNDM gene was conducted by polymerase chain reaction (PCR) method that will produce one DNA band with length
621 bp. PCR product then visualized by 2% agarose gel electrophoresis. Out of 730 Enterobacteriaceae isolates,
35(4,8%) CRE isolates were identified. Out of 35 CRE isolates, PCR confirmed that 12(34,3%) isolates carried blaNDM
gene with the isolates distribution 11(91,7%) in Klebsiella pneumoniae and 1(8,3%) in Enterobacter cloacae. Based on
the sample origin, the isolates with positive blaNDM gene mostly found in sputum samples (n=5; 41,8%). All of the
positive blaNDM gene isolates were resistant to meropenem. In this study, blaNDM gene was identified in 12(34,3%) CRE
isolates with the distribution in Klebsiella pneumoniae (91,7%) and Enterobacter cloacae (8,3%).
DNA diamplifikasi dengan menggunakan Semua isolat CRE ditemukan tersebar pada
Bio-Rad Thermo Cycler®. Proses amplifikasi spesimen sputum (n=12; 34,4%), urin (n=8;
DNA dimulai dengan tahap denaturasi awal 22,9%), pus (n=5; 14,4%), dan darah (n=4;
selama 5 menit pada suhu 95oC, dilanjutkan 11,5%), serta pada cairan pleura, feses,
dengan 32 siklus PCR yang terdiri dari 30 jaringan, swab lidah, swab luka, dan swab
detik tahap denaturasi pada suhu 95oC, 1 orofaring yang masing-masing hanya satu
menit tahap penempelan pada suhu 60oC, dan isolat (2,8%).
1 menit tahap ekstensi pada suhu 72oC, serta
diakhiri dengan tahap ekstensi akhir selama 5 Deteksi Molekular Gen blaNDM
menit pada suhu 72oC. PCR dilakukan terhadap 35 isolat CRE
Sebanyak 5 µl produk PCR dimasukkan dengan menggunakan primer forward dan
ke dalam sumuran gel agarosa 2% dalam reverse spesifik yang menghasilkan produk
buffer TAE (Tris-Acetate-EDTA). Pemisahan pita DNA sepanjang 621 bp (Gambar 2).
fragmen DNA dilakukan dengan Sebanyak 12(34,3%) isolat CRE
elektroforesis pada tegangan listrik 100 V teridentifikasi gen blaNDM positif.
selama 30 menit. DNA marker 100 bp
digunakan sebagai penanda ukuran pita-pita
DNA hasil elektroforesis. Produk amplifikasi
selanjutnya divisualisasi dibawah sinar UV.
3. Hasil
Deteksi CRE
Dari 730 isolat Enterobacteriaceae,
isolat CRE teridentifikasi sebanyak 35(4,8%)
dengan distribusi isolat paling banyak adalah
Klebsiella pneumoniae (n=17; 48,5%) yang Gambar 2. Hasil Visualisasi Amplikon Gen blaNDM
secara berurutan diikuti oleh Escherichia coli Keterangan: K- =Kontrol Negatif,
(n=8; 22,9%), Enterobacter cloacae (n=7; M=DNA Marker, 1-4=Nomor Sampel,
621 bp = Positif Gen blaNDM
20%), dan Serratia marcescens (n=3; 8,6%)
(Gambar 1).
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2,
11(91,7%) dari 12 isolat dengan gen blaNDM
positif merupakan Klebsiella pneumoniae dan
1(8,3%) isolat lainnya merupakan
Enterobacter cloacae. Isolat CRE dengan gen
blaNDM positif paling banyak ditemukan pada
spesimen sputum yaitu 5(41,8%), yang diikuti
oleh spesimen urin sebanyak 3(25%). Empat
isolat lainnya ditemukan masing-masing
Gambar 1. Distribusi CRE pada Isolat 1(8,3%) pada spesimen cairan pleura, darah,
Enterobacteriaceae (%) jaringan, dan pus (Gambar 3).
Tabel 2. Distribusi Gen blaNDM pada Isolat CRE sedangkan yang paling rendah terhadap
antibiotik sefepim (n=16; 45,7%).
Gen blaNDM
Bakteri n(%) Positif Negatif Tabel 4. Pola Resistensi CRE terhadap Antibiotik
n % n % Golongan Beta Laktam Selain Karbapenem
Klebsiella
17(48,5) 11 91,7 6 26,1
pneumoniae
Enterobacter Resisten Intermediate Sensitif
7(20) 1 8,3 6 26,1 Antibiotik
cloacae N % N % N %
Escherichia Ampisilin 35 100 0 0 0 0
8(22,9) 0 0 8 34,8 Aztreonam 21 60 2 5,7 12 34,3
coli
Serratia Sefepim 16 45,7 2 5,7 17 48,6
3(8,6) 0 0 3 13 Seftriakson 22 62,9 0 0 13 37,1
marcescens
Total 35(100) 12 100 23 100 Sefazolin 28 80 0 0 7 20
Seftazidim 20 57,2 2 5,7 13 37,1
4. Pembahasan