Está en la página 1de 7

Soal

1. Jelaskan pengertian dari setiap jenis tablet


2. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari setiap jenis tablet
3. Jelaskan komponen dari setiap jenis tablet

Pengertian Tablet

Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat
dengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.Tablet memiliki perbedaan dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan. Kebanyakan tipe atau jenis tablet dimaksudkan
untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan melepaskan bahan obat ke dalam saluran
pencernaan.

Tablet dapat diartikan sebagai campuran bahan obat yang dibuat dengan dibantu zat tambahan
yang kemudian dimasukan kedalam mesin untuk dikempa menjadi tablet.

Menurut FI Edisi IV :Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi.

Menurut USP 26 (hal : 2406) : Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung obat
dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan
sebagai tablet atau tablet kompresi.

Menurut British Pharmacopeae ( BP 2002) : Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung
satu dosis dari beberapa bahan aktif dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah partikel
yang seragam.

Menurut Formularium Nasional Edisi II : Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat
dengan cara kempa cetakdalam bentuk umumnya tabung pipih yang kedua permukaannya rata
atau cembung, mengandung obat dengan atau tanpa zat pengisi.

Menurut ANSEL Edisi IV : Tablet adalah bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang
biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai.

Menurut FI edisi III 1979 : Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa – cetak
berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
Macam-macam bentuk tablet

 Bentuk silinder
 Bentuk kubus
 Bentuk cakram
 Bentuk bundar
 Bentuk batang
 Bentuk telur/peluru
 Bentuk pipih/sirkuler
 Bentuk oval
 Bentuk cincin
 Bentuk segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi, segiempat, panjang, bentuk hati.

Penggolongan Tablet

Berdasarkan Metode Pembuatan

Dikenal dua jenis tablet berdasarkan metode pembuatan, yaitu tablet cetak dan tablet kempa.

1. Tablet cetak

Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan serbuk
sukrosa salam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol prosentasi tinggi kadar
Etanol tergantung dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam pelarut, serta kekerasan
tablet yang diinginkan. Pembuatan dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan
tekanan rendah pada lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering. Tablet cetak
agak rapuh sehingga tablet dapat di potek dan harus hati-hati saat pengemasan dan
pendistribusiannya., besar tekanan pada tablet 25-50 bar.Kepadatan tablet tergantung pada
pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang
diberikan.

2. Tablet kempa

Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan cara
pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi (tekanan di bawah
beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja. Umumnya tablet
kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, tetapi
dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan pengaroma, dan bahan pemanis.Tablet biasanya
mempunyai ketebalan kurang dari ½ diameternya.Tablet kempa ganda, tablet kempa yang
dibuat dengan lebih dari satu kali siklus tekanan.

Berdasarkan Distribusi Obat dalam Tubuh

Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh, tablet dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Untuk pengobatan local
a) Tablet untuk vagina (ovula), digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi, hormon
local.
b) Tablet untuk penis (basila), di gunakan sebagai anti infeksi
c) Tablet hisap (lozenges) untuk mulut dan tenggorokan
d) Untuk pengobatan sistemik, per oral. Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan
menjadi
1. Short acting/ jangka pendek : dalam satu hari memerlukan beberapa kali
menelan obat. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam
2. Long acting/ jangka panjang : dalam satu hari cukup menelan satu tablet. Obat
bekerja tidak lebih dari 8 jam.

Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut

Berdasarkan jenis bahan penyalut, tablet dapat dibedakan menjadi:

1) Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan
beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi
dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau
titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.

2) Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis,
bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam
saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil
selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat
ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air.

3) Tablet salut kempa adalah tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat
yang terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet
inti, kemudian dicetak lagi bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet
berlapis (multi layer tablet). Tablet ini sering di gunakan untuk pengobatan secara repeat
action.

4) Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa
yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi
terlarut dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk
menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering digunakan
adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.

5) Tablet lepas lambat, Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet
tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul
dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam
darah cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam,
dsb).

6) Tablet berlapis, tablet yang disiapkan dengan pengempaan granuler tablet pada granulasi
yang baru dikempa. Proses ini dapat diulangi untuk menghasilkan tablet berlapis banyak
dari 2 atau 3 lapisan.
Berdasarkan Cara Pemakaian
Berdasarkan cara pemakaiannya, tablet dapat dibagi menjadi:

1. Tablet biasa / tablet telan.


Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah di lambung.

2. Tablet kunyah (chewable tablet)


Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut kemudian
ditelan, umumnya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah sehingga meninggalkan
residu yang memberikan rasa enak di mulut.Diformulasikan untuk anak-anak, antasida
dan antibiotic tertentu. Dibuat dengan cara dikempa .biasanya digunakan manitol,
sorbitol dan sukrosa sebagai pengikat dan pengisi. Tablet kempa yang mengandung zat
aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.

3. Tablet hisap (lozenges, trochisi, pastiles)


Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan
dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan
dalam mulut. Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau,
dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir
mulut. Tablet ini dibuat dengan cara tuang disebut pastilles atau dengan cara kempa
tablet menggunakan bahan dasar gula disebut trochisi. Umumnya mengandung
antibiotic, antiseptic, adstringensia.

4. Tablet larut (effervescent tablet)


Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet mengandung campuran zat asam
dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air akan menghasilkan CO2. Diberi
wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari lembab, di etiket diberi tanda “bukan
untuk ditelan”. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.Contohnya Ca-D-
Redoxon, tablet efervesen Supradin.

5. Tablet Implantasi (Pelet)


Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi hormon steroid, dimasukkan ke
bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkan, dan kulit
dijahit kembali. Zat khasiat akan dilepas perlahan-lahan. Dibuat berdasarkan teknik
aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (Untuk KB,
3-6 bulan, mencegah kehamilan).

6. Tablet hipodermik (hypodermic tablet)


Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna dalam air.
Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan
menambahkan pelarut steril (FI IV). Umumnya berbobot 30 mg dan disuntikkan di
bawah kulit (subkutan).Dilarutkan lebih dahulu sebelum dijadikan injeksi hipodermik.

7. Tablet bukal (buccal tablet)


Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi, sehingga zat aktif
diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Tablet biasanya berbentuk oval, keras
dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam
waktu yang lama (secara perlahan).
8. Tablet sublingual
Digunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif secara
langsung melalui mukosa mulut, diberikan secara oral. Tablet kempa berbentuk pipih
yang berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung
(angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi.
Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.

9. Tablet vagina (ovula)


Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di
dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung
antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga
untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. Tablet vagina mudah melemah
dan meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus
untuk vagina.

10. Tablet Rektal


Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang
tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.

Komponen Tablet

Komponen atau formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif bahan pengisi, bahan pengikat,
desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan pewarna, yang diabsorpsikan pada
alumunium hidroksida yang tidak larut yang di izinkan pada pengaroma dan bahan pemanis.

Zat aktif
Secara luas obat atau bahan aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet
dikelompokkan menjadi 2

1. Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs)


Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal pada saluran pencernaan
(seperti antasida dan adsorben).

2. Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs)


Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek sistemik dengan terdisolusi dan
terabsorpsi pada usus.

Eksipien atau bahan tambahan.


Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat
pembantu dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan
mempermudah teknologi pembuatan tablet. Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Bahan pengisi (diluent)


Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah di cetak atau di buat. Bahan
pengisi di tambahkan jika zat aktif sedikit sulit dikempa biasanya digunakan Saccharum
lactis, Amylum manihot, calcii phospas, calcii carbonas dan zat lain yang cocok.
2. Bahan pengikat (binder)
Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.Biasanya yang
digunakan adalah mucilago Gummi Arabici 10 -20 % (panas solutio Mythylcellulosum
5%).

3. Bahan penghancur/pengembang(disintegrant)
Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya yang digunakan adalah
amilum manihot kering, gelatinum, agar – agar, natrium alginat.

4. Bahan pelicin (lubrikan/lubricant)


berfungsi mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga berguna
untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan(matrys). Biasanya digunakan
talkum 5 %,Magnesium stearas,Acidum Stearicum.

5. Perbaikan Aliran atau Glidan


Bahan yang dapat meningkatkan kemampuan, mengalir serbuk, umumnya di gunakan
dalam kempa langsung tanpa proses granulasi. misal: silika pirogenik koloidal.

6. Bahan Penyalut
Untuk maksud dan tujuan tertentu tablet disalut dengan zat penyalut yang
cocok,biasanya berwarna atau tidak.

Adjuvant
Adjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah
kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, dan rasa.Contohnya :

1. Bahan pewarna (coloris agent)


Berfungsi untuk menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi produk, dan untuk
membuat suatu produk lebih menarik.

2. Pemanis dan pemberi rasa (Sweetners dan Flavor)


Penambahan pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk tablet-tablet kunyah,
hisap, buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang dimaksudkan untuk hancur
atau larut di mulut.
Komponen dari setiap jenis tablet

No

También podría gustarte