Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Bab ini dimaksudkan untuk memperkenalkan letak sebaran gunung api di dunia
dan Indonesia, baik secara geografi maupun dipandang dari Teori Tektonik Lempeng.
Dengan demikian mahasiswa dapat memahami mengapa secara geologi gunung api
muncul pada tempat-tempat tertentu. Lebih daripada itu, mahasiswa juga
diperkenalkan permasalahan istilah gunung api aktif dan klasifikasinya di Indonesia.
Sistematika uraian bab dimulai dari sebaran geografi gunung api di dunia dan di
Indonesia, pembagian gunung api aktif di Indonesia, sebaran gunung api berdasar
Teori Tektonik Lempeng serta diakhiri dengan ringkasan dan latihan soal.
2- 1
Timur, G. Hekla di Eslandia, G. Mayong di Filipina, Mt. St. Helens di Amerika
Serikat dan Mt. Erebus di Antartika.
Tabel 2.1 Daftar 19 wilayah sebaran gunung api di dunia menurut Simkin dan Siebert
(1994). Jumlah seluruh gunung api adalah 1.526 buah.
Gunung api yang mempunyai catatan sejarah kegiatan sangat lama, mulai
tercatat sebelum Masehi, terdapat di Itali dan Jepang. Di Itali, gunung api itu adalah
G. Etna, G. Stromboli, G. Vesuvius dan G. Vulcano. Di Jepang gunung api yang
mempunyai catatan sejarah kegiatan sangat panjang antara lain G. Sakurajima, G.
Aso, G. Fuji, G. Asama dan G. Oshima. Di Indonesia, catatan sejarah tertua pada
letusan G. Kelut di Jawa Timur, yaitu pada tahun 1000, 1331 dan 1334. Kegiatan
sejarah gunung api yang lain dimulai pada abad ke 16, misalnya G. Merapi (1548) di
2- 2
Jawa Tengah, G. Raung (1586) di Jawa Timur dan G. Gamalama (1538) di P. Ternate,
Halmahera.
Gunung api di tengah samudera kebanyakan merupakan gunung api bawah laut
(submarine volcanoes); hanya sedikit yang muncul di atas muka laut sebagai pulau
gunung api, antara lain di Hawaii (Samudera Pacifik), Eslandia (Samudera Atlantik)
dan The Reunion Hot Spots di Samudera India. Gunung api yang muncul di tepi dan
mengelilingi Samudera Pacifik sering disebut sebagai Cincin Api Pacifik (The Ring
of Fire on Pacific Rims) (Gambar 2.15). Di Benua Afrika gunung api di jumpai di
bagian baratdaya (Negara Pantai Gading dan Kamerun) serta bagian timur (misalnya
Ethiopia). Satu-satunya gunung api di Benua Australia adalah Newer Volcanics
Province, sebagai gunung api tameng dan kegiatannya antara 5000 – 3000 tahun
yang lalu.
Gb. 2.1 Sebaran gunung api di dunia yang dibagi menjadi 19 wilayah, menurut
Simkin dan Siebert, 1994.
2- 3
Tabel 2.2. Gunung api tertinggi di dunia. (Simkin & Siebert, 1994).
No Nama Gunung api Ketinggian No Nama Gunung api Ketinggian
01 Elbrus (Rusia) 5633 m 11 Bona-Churchill 5005 m
(Alaska)
02 Kilimanjaro 5895 m 12 Rainier (USA) 4392 m
(Tanzania)
03 Damafand (Iran) 5670 m 13 Mauna Kea 4206 m
(Hawaii)
04 Egmont (New 2518 m 14 Pico de Orizaba 5610 m
Zealand) (Mexico)
05 Doma peaks (PNG) 3568 m 15 Cotopaxi 5911 m
(Argentina-Chili)
06 Kerinci (Indonesia) 3805 m 16 Soufriere 1467 m
Guadeloupe (West
Indies)
07 Apo (Mindanao) 2954 m 17 Jan Mayen (Arctic 2277 m
Ocean)
08 Fuji (Jepang) 3776 m 18 Tenerife (Canary 3715 m
Island)
09 Kamen (Kamchatka) 4585 m 19 Erebus (Antartika) 3794 m
10 Kunlun VG (Cina) 5808 m
2- 5
2- 6
Gb. 2.16. Sebaran gunung api di Indonesia yang dibagi menjadi Busur Gunung api Sunda, Busur Gunung api Banda, Busur
Gunung api Halmahera dan Busur Gunung api Sulawesi Utara – Kepulauan Sangihe (dimodifikasi dari Neumann van Padang,
1951).
2- 7
2.3 Pembagian Gunung Api Aktif di Indonesia
Mengacu pembagian menurut Neumann van Padang (1951) maka gunung api
aktif di Indonesia dibagi menjadi tiga tipe (Tabel 2.2 – 2.6), yaitu :
1. Gunung api Aktif Tipe A, yaitu gunung api yang kegiatannya atau letusannya
tercatat dalam sejarah sejak tahun 1600. Gambar 2.17 menyajikan sebaran
gunung api aktif Tipe A, yang meletus sejak tahun 1900 AD. Sebagai contoh G.
Merapi di Jawa Tengah, G. Semeru di Jawa Timur dan G. Krakatau di Selat
Sunda. G. Seulawah Agam di Provinsi NAD masih memperlihatkan bentuk
kerucut gunung api dan terdapat lapangan solfatara. Menurut Simkin dan Siebet
(1994) ada informasi yang melaporkan pernah meletus pada 1510 dan 1839 (?).
Dengan demikian gunung api ini lebih tepat termasuk gunung api aktif Tipe A
atau setidak-tidaknya Tipe B; tidak seperti Neumann van Padang yang
memasukkan ke dalam Tipe C. G. Sinabung di Provinsi Sumatera Utara (Gambar
2.18) , yang semula termasuk gunung api Tipe B, karena telah meletus pada 27-
31 Agustus 2010 yang lalu dan berlanjut pada 15 September 2013 sampai
(Januari) 2014, maka statusnya menjadi gunung api Tipe A.
2. Gunung api Aktif Tipe B, adalah gunung api yang kegiatannya terjadi pada masa
prasejarah atau sebelum tahun 1600. Penentuan sebagai gunung api disini
berdasarkan bentuk tubuh gunung api yang umumnya berupa kerucut komposit
dan kenampakan kegiatan magma di permukaan bumi. Sebagai contoh adalah G.
Lawu pada perbatasan Jawa Tengah – Jawa Timur dan G. Ungaran Jawa Tengah.
Di Provinsi NAD G. Jaboi di P. Weh dimasukkan ke dalamTipe C. Namun
sebenarnya P. Weh merupakan fitur pulau gunung api yang terdiri atas beberapa
kerucut, sekalipun bagian puncaknya sudah rusak (Gambar 2.19). Oleh sebab itu
gunung api ini lebih tepat termasuk Tipe B. Gunung api Seulawah Agam
(Gambar 2.20), yang juga terletak di wilayah Provinsi NAD, digolongkan sebagai
gunung api Tipe B, tetapi Simkin dan Siebert (1994) melaporkan gunung api itu
pernah meletus pada 1510 dan 1839, sehingga dapat dimasukkan ke gunung api
Tipe A (?). Gambar 2.21 menunjukkan sebaran gunung api di Selat Sunda dan
Pulau Jawa, mulai dari Gunung api (Anak) Krakatau (Gambar 2.22), Gunung api
Merapi (Gambar 2.23) sampai dengan Kompleks Raung-Ijen.
2- 8
3. Gunung api Aktif Tipe C, adalah gunung api yang merupakan lapangan panas
bumi, yaitu munculnya gas-gas gunung api, mata air panas, bualan lumpur panas,
lapangan ubahan (alterasi) hidrotermal (Gambar 2.24 – 2.29) dan lain-lain.
Gunung api aktif tipe C ini bentuk tubuhnya yang berupa kerucut komposit sudah
tidak nampak lagi. Contoh gunung api aktif tipe C ini adalah lapangan panas
bumi Kamojang dan Darajat di Jawa Barat.
Selain gunung api aktif Tipe A, B, dan C tersebut di atas di Indonesia masih
banyak gunung api yang digolongkan tidak aktif, meskipun bentuk bentang alam
kerucutnya masih sangat jelas, misalnya Gunung api Cikurai di Jawa Barat dan
Gunung api Pananggungan di Jawa Timur (Gambar 2.30 – 2.31). Pada gunung api
tidak aktif itu sudah tidak ada penampakan panasbumi, apalagi letusan dalam sejarah.
Tabel 2.2 Daftar gunung api aktif di Pulau Sumatra dan Selat Sunda (Neumann van
Padang, 1951; Simkin & Siebert, 1994).
Tabel 2.3 Daftar gunung api aktif di Pulau Jawa (Neumann van Padang, 1951;
Simkin & Siebert, 1994).
Tabel 2.5 Daftar gunung api aktif di Laut Banda dan Kepulauan Maluku Utara
(Neumann van Padang, 1951).
2- 11
8 Banda Api A L. Banda
9 Manuk A L. Banda
10 Makian (Kie Besi) A Maluku Utara
11 Moti B Maluku Utara
12 Gamalama A Maluku Utara
13 Tadoko B Maluku Utara
14 Gamkonora A Maluku Utara
15 Ibu A Maluku Utara
16 Malumpang Warirang A Maluku Utara
17 Dukono A Maluku Utara
Tabel 2.6 Daftar gunung api aktif di Sulawesi Utara dan Kepulauan Sangihe
(Neumann van Padang, 1951).
2- 12
a. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak tengah samudera. Gunung api ini
muncul di tengah-tengah samudera berasal dari pemekaran kerak bumi di dasar
samudera (lihat Gb. 2.32 A & B). Contoh : gunung api-gunung api di Iceland dan
The Reunion. Hasil kegiatan gunung apinya berkomposisi basal, sehingga sering
disebut Mid Oceanic Ridge Basalts (MORB) atau Ocean Floor Basalts (OFB).
Gambar 2.34 memperlihatkan pergerakan kulit bumi sebagai akibat gaya
tektonika sedunia.
b. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak benua. Disini diyakini bahwa
kerak benua juga mengalami pemekaran sehingga menghasilkan kegiatan gunung
api (Mid Continental Volcanic Ridges). Contoh kelompok gunung api ini adalah
di Ethiopian Rift (Gbr. 2.35) dan Graben Rhine di Jerman (Gb. 2.36).
c. Pulau gunung api lautan (Ocean Island Volcano). Gunung api ini muncul sebagai
akibat menyempitnya kerak samudera, sehingga magma yang berasal dari
selubung bumi (mantle) dengan mudah ke luar ke permukaan bumi. Contoh
gunung api jenis ini adalah di Hawaii.
d. Busur gunung api tepi benua. Busur gunung api ini muncul di tepi benua sebagai
akibat penunjaman kerak samudera (Oceanic crust) ke bawah kerak benua
(Continental crust). Penunjaman tersebut menimbulkan panas yang mampu
meleburkan selubung bumi sehingga terbentuk magma yang karena sifatnya
cenderung bergerak keatas sehingga keluar sebagai kegiatan gunung api. Contoh
tipe gunung api ini adalah di Indonesia, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, dan
New Zealand. Beberapa ahli membagi kelompok gunung api tepi benua menjadi
dua sub kelompok berdasarkan kenampakan fisiografinya. Pertama, gunung api
yang secara sensu stricto benar-benar berada di tepi benua (continental margin),
contohnya gunung api di bagian barat benua Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Kedua, busur gunung api kepulauan (island volcanic arcs) yaitu jajaran
kepulauan gunung api yang letaknya di antara samudera dan benua, serta dengan
benua itu sendiri dipisahkan oleh laut, misalnya di Indonesia, Filipina, Jepang
dan Kepulauan Aleutian.
2- 13
2- 14
Gb. 2.32 Penampang pemunculan gunung api berdasarkan Teori Tektonik Lempeng. Gunung api dapat terbentuk di daerah pemekaran
kerak bumi (kerak samudera dan kerak benua), di daerah penyempitan kerak samudera dan sebagian besar dapat terbentuk di daerah
penunjaman kerak samudera ke bawah kerak benua (Decker & Decker, 1981).
2- 15
Gb. 2.33 Penampang pergerakan lempeng kerak bumi. Kerak benua Afrika dan
Amerika Selatan dipisahkan oleh pemekaran dasar Samudera Atlantik yang
mempunyai percepatan beberapa inci per tahun. Kerak Samudera Pasifik
Timur menunjam ke bawah benua Amerika Selatan membentuk Pegunungan
Andes (Decker & Decker, 1981).
2- 16
2- 17
Gb. 2.34. Pergerakan lempeng kerak bumi berdasarkan Konsep Tektonik Lempeng (Dewey, 1972 vide Decker & Decker,
1981).
2- 18
Gb. 2.35. Peta Lembah Graben Etiopia (Ethiopian Rift) yang berasosiasi dengan
pemunculan gunung api di bagian timurlaut Benua Afrika (Mohr, 1967).
Gb. 2.36. Peta Graben Rhine, Jerman, yang berasosiasi dengan lapangan gunung api
(volcanic fields). After Cloos, 1939, vide Holmes, 1965.
2.5 Ringkasan
2- 19
Sebaran gunung api dunia secara geografi dibagi menjadi 19 wilayah gugusan
gunung api, sebagian berada di daratan benua, daratan kepulauan dan sebagian lagi
sebagai gunung api bawah laut. Jumlah keseluruhan gunung api dunia adalah 1526
buah; Indonesia dan Kepulauan Andaman yang termasuk wilayah nomor 6
mempunyai 141 buah (9,24 %), menempati urutan terbanyak ketiga setelah Amerika
Latin (wilayah nomor 15, 202 buah) dan Kepulauan Kuril, Kamchatka, serta daratan
utama Asia (wilayah nomor 9 & 10, 192 buah). Jajaran gunung api yang
mengelilingi Samudera Pasifik disebut Cincin Api Pasifik. Di Indonesia sebaran
gunung api dikelompokkan ke dalam 4 busur gunung api, yaitu Busur Sunda, Busur
Banda, Busur Halmahera dan Busur Sulawesi Utara-Kepulauan Sangihe.
Berdasarkan kenampakan volkanisme di permukaan serta sejarah letusan gunung api
aktif di Indonesia dibagi menjadi Tipe A, Tipe B dan Tipe C, masing-masing
berjumlah 71, 33 dan 24. Berdasar Tektonik Lempeng, pemunculan gunung api
dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu gunung api di daerah pemekaran dasar samudera,
gunung api di daerah pemekaran kerak benua, gunung api di daerah penunjaman
kerak samudera di bawah kerak benua, gunung api di daerah penunjaman kerak
samudera di bawah kerak samudera, dan gunung api yang muncul sebagai akibat
penipisan kerak samudera.
1. Mungkinkah gunung api terbentuk di daerah tumbukan kerak bumi yang bersudut
landai atau bahkan mendatar? Jelaskan alasannya!
2. Apakah gunung api bawah laut selalu terjadi pada daerah pemekaran dasar
samudera? Uraikan alasannya!
3. Mengapa di P. Kalimantan dan P. Irian tidak muncul gunung api aktif pada masa
kini ?
4. Jelaskan pengertian dari Cincin Api Pasifik!
5. Apa nama gunung api yang sangat terkenal di Benua Antartika?
2- 20
6. Sebutkan jumlah gunung api aktif di Indonesia? Mengapa terjadi perbedaan
jumlah gunung api antara Neumann van Padang (1951) dengan Simkin & Siebert
(1994) ?
7. Jelaskan pengertian dari gunung api aktif menurut para ahli gunung api, dan
bagaimana menurut pendapat saudara?
8. Jelaskan perbedaan kemunculan gunung api di Indonesia, Benua Amerika dan
Kepulauan Hawaii!
9. Dimanakah muncul gunung api sebagai akibat pemekaran kerak benua!
10. Sebutkan nama gunung api tertinggi, berapa ketinggiannya dan di negara mana
letaknya untuk setiap wilayah gunung api di dunia!
2- 21