*Asma Bronkial: -hipersentivitas tipe 4, sel inflamasi mengeluarkan mediator
histamin, prostaglandin yg menyebabkan hiperresponsif bronkial. -gejala batuk,
sesak nafas mengi saat ekspirasi, rasa berat di dada, dahak sulit keluar. -derajat: intermiten (<1x seminggu, malam <2x sebulan), persisten ringan (>1x seminggu <1x sehari, malam >2x sebulan), sedang (gejala tiap hari, malam >1x minggu), berat (terus menerus, malam sering). -Px: thorax (auskultasi mengi saat ekspirasi karena silent chest), darah (eosinofil meningkat). Tx: nebulasi salbutamol 2.5mg dalam Nacl 2.5 ml, O2 2-3 L/menit, inhaler salbutamol 100mcg/ puff lag 3 UC. *bronkitis akut: -adanya infeksi saluran nafas biasanya lebih 5 hari (1-3 minggu). -karena membran mukosa hiperemi dan edem silia bronkus rusak dan hipersekresi mukus. -batuk minimal 5 hari, berdahak karena adanya perioksidase oleh leukosit, sesak ruangan. -Px: limfadenopati lokal, dada (barrel chest, hipersonor, kadang wheezing, ronki. -rongen (adanya tubular shadow), darah (neutrofilia), spirometri (FEV1 bisa 40%). Tx: oksigenasi, tab eritromisin 500mg 3dd tab 1, dekstrometrofan 15mg 3dd tab 1, ambroxol 30mg 3dd tab 1, paracetamol 500mg 3dd tab 1. *Pneumonia: -peradangan parenkim paru distal. -organisme masuk dan lols dari sistem imun lalu berkolonisasi, sel PMN mendesak bateri ke alveoli dan terjadi fagoositosis, ada 4 zona 1. zona luar (alveoli terisi dengan bakteri dan cairan edema) 2. zona permulaan kosolidasi (PMN dan eksudat eritrosit / hepatisasi merah) 3. konsolidasi luas (fagositosis aktif dan PMN banyak/ hepatisasi kelabu) 4.resolusi (bakteri mati, leukosit, dan makrofag). -gejala: ispa beberapa hari, demam febris disertai menggigil, batuk berdahak purulen kadang ada darah, sesak, nyeri dada. -Px: fremitus mengeras, redup, ronki basah halus/ kasar. -rongent (peningkatan infiltrat paru di basal), darah (leukositosisi, LED meningkat), AGD (hipoksemia). Tx: -beta laktam (tab amoksisilin 500 XXX mg 3dd tab I), quinolon (kaplet ciprofloxacin 250 mg XX 2dd kalpet I), makrolide (caps eritromisin 250mg 4dd tab I). *bronkopneumonia: -radang paru dari parenkim parum bronkiolus sampai ke perbatasan brokus yang mengalami infeksi. -manifes: trias pneumonia (demam tinggi, sesak, leukositosis), batuk, nyeri dada, retraksi dadam nafas cuping hidung. -Px: demam, retraksi dinding dadam prekusi pekak, nafas lemah. -rongen (patchy infiltrat khas karna melibatkan bronkus), darah (leukositosis). -Tx: oksigenasi 2-3 L/ menit, syr paracetamo 120ml/ 5mg lag 1 1 cth prn, ampicilin 220m mg IV, amox 25 mg/kgbb, salbutamol 2,5mg tiap 12 jam. **TB tanpa komplikasi: -kasus baru: blm pernah OAT/ sudah pernah OAT <1 bulan. -kambuh: penderita TB sudah berhasil sembuh dan kambuh kembali. -Pindah: sedang pengobatan di suatu kab kemudian pindah berobat ke kab lain. -lalai berobat: sudah berobat <1bulan dan berhenti 2 minggu/lebih dan datang berobat. -gagal: BTA + pada bulan ke 5. -gara2 MTB bila di cat warna merah dgn Zn. -gejala: batuk >3 minggu, batuk darah/ hemoptosis, sesak nafas, nyeri dada, malaise, kringat malam, anoreksia. Dx: perkusi bila kavitas akan hipersonor/ efusi bisa redup, auskul efusi bisa ronkhi basah, BTA +, Zn merah adanya basil. -Px: foto thorax PA bayangan berawan/ kaviti, infiltrat dgn pembesaran hilus, bercak milier. kultur dgn media LJ. -Tx: 1.kat 1 tahap intensif 2-3 bln (tab OAT kategori I KDT 4 LVI 1dd tab IV buat 55-70 kg), 2.kat 1 tahap lanjut 4 bln (tab OAT kat 1 KDT 2 XLVIII 1dd tab IV), 3.kat 2 tahap intensif (tab OAT Kategori II KDT 4 LVI 1dd tab IV + inj streptomisin 750 mg lag II i.m.m) 4.kat 2 tahap lanjut (tab OAT kategori II KDT 2 XLVII 1 dd tab IV + tab ethambutol 400mg XLVII 1 dd tab IV. -Efek: rifampisin (mual, tdk nafsu makan, urin merah), pirasinamid (nyeri sendi), INH (kesemutan/ rasa terbakar di kaki), streptomicin (tuli, gangguan keseimbangan), etambutol (gangguan pengelihatan).