Está en la página 1de 20

LAPORAN PRAKTEK PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Ny. W


DENGAN MASALAH GANGGUAN GIZI DI PEDUKUHAN SEMAWUNG, KALIBAWANG,
KULONPROGO, YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NANDA

Untuk Memenuhi Tugas Individu


Praktik Profesi Keperawatan Stase Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh:

Lita Handianti
17/422912/KU/20256

Dosen Pendamping: Heru Subekti, S.Kep., Ns., MPH.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018

1
PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Ny. W DENGAN GANGGUAN GIZI

I. Identitas diri klien:


Nama : Ny. W
Umur : 80 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Semawung RT.93
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Lama bekerja : -
Sumber pengkajian : Pasien dan keluarga

II. Struktur keluarga:


Hub. Dengan
No. Nama Umur JK Pekerjaan Keterangan
Klien
1. Tn. J 56 L KK Petani -
2. Ny. W 75 P Ibu Petani -

III. Genogram:

Keterangan:

: Ny. W : Garis perkawinan


: Laki-Laki : Meninggal

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ny. W mengatakan tidak ada riwayat gangguan hipertensi,
diabetes mellitus dalam keluarganya.

2
V. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat ini:
Klien mengatakan saat ini mengeluh sulit buang air besar
namun sudah ditangani oleh obat pencahar setiap hari.
2. Apa yang dipikirkan saat ini:
Klien ingin sehat dan tidak ingin sering mengalami
konstipasi walau sudah selalu tertangani dengan obat
pencahar.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Klien mengungkapkan yang dipikirkannya saat ini adalah
dirinya dan anaknya.
4. Riwayat penyakit dahulu:
Klien menyatakan bahwa dirinya mengalami gangguan pada
eliminasi urin namun sudah tertangani.

VI. Riwayat Pengobatan yang telah dan akan dilakukan


Klien saat ini selalu meminum obat pencahar dua kali sehari
untuk mengatasi konstipasinya.

VII. Pengkajian (Sesuai kebutuhan)


1. Kebutuhan Nutrisi:
Klien makan 3 kali dalam sehari, sarapan selalu dengan
bubur. Makan siang dan malam dengan nasi, sayur, dan lauk
pauk. Nafsu makan tidak begitu baik. Klien menyatakan
bahwa dirinya biasanya minum teh pada pagi hari dan air
putih hanya 3-4 gelas perhari. Klien jarang makan sayur
dan terlalu sering makan makan yang berlemak
2. Pola eliminasi
Klien menyatakan bahwa dirinya tidak mengalami masalah
terkait buang air besar.
Klien menyatakan bahwa BAB tidak teratur kadang dua-tiga
hari sekali dengan konsistensi feses lunak dan berwarna
coklat kekuningan. Klien menyatakan bahwa dirinya biasanya
BAK kurang lebih 4-6x sehari, urine jernih, warna kuning,
dan tidak nyeri saat BAK.
3. Pola aktivitas dan latihan

3
Aktivitas dan latihan yang dilakukan klien adalah hanya
berada di rumah dan berjalan ketika panggilan sholat di
masjid.
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah / berjalan √
Ambulasi / ROM √
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
4. Pola tidur dan istirahat
Klien menyatakan bahwa tidak ada gangguan untuk tidurnya,
tidur sehari 6-8 jam perhari dan terbangun 2 kali jika
merasakan ingin kencin di malam hari. Klien juga tidak
sukar untuk memulai tidur.
5. Pola perceptual
Penglihatan : penglihatan agak kabur
Pendengaran : kurang baik agak sulit mendengar ucapan
orang sekitar, sehingga ketika berbicara
dengan klien harus dengan suara keras
Pengecap : Klien menyatakan tidak mengalami gangguan
dalam pengecapan, klien dapat merasakan
rasa makanan/minuman sesuai rasanya.
Sensasi : Klien menyatakan tidak mengalami gangguan
terkait sensasi.
6. Konsep diri Klien:
a. Gambaran diri
Klien merasa puas dengan gambaran dirinya dan bersyukur
dengan keadaannya saat ini.
b. Ideal diri

4
Klien merasa percaya diri dan cukup puas dengan
keadannya sekarang. Klien merasa semua yang terjadi pada
dirinya sudah sesuai dengan keinginannya.
c. Peran diri
Klien saat ini mempunyai peran sebagai ibu dan nenek.
Klien juga berperan sebagai warga Dusun Brajan,
Wonokromo, Pleret.
d. Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan kondisinya saat ini,
klien menerima segala yang dimilikinya saat ini.
e. Identitas diri
Klien adalah seorang wanita dan bertindak sesuai jenis
kelaminnya. Klien tidak pernah ingin menjadi laki-laki.
7. Pola peran hubungan
Hubungan klien dengan anggota keluarganya baik, klien
tinggal dengan anak laki-lakinya.
8. Pola managemen koping stress
Klien mengaku sering meluapkan perasaannya dengan marah
terhadap anaknya jika ada masalah dalam keluarganya namun
klien mengungkapkan sangat sayang dengan cucu-cucunya.
9. Sistem nilai dan keyakinan dalam hidup
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam, dan rajin
melakukan ibadah sholat di masjid dan sering mengikuti
pengajian rutin.

VIII. Pemeriksaan Fisik


1. Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran : composmentis
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 25 x/menit
BB : 60 kg
TB : 155 cm
a. Kepala
Bentuk kepala bulat, tidak ada luka di area kepala dan
wajah. Kulit kepala tertutupi rambut. Area kulit kepala

5
bersih. Klien rajin membersihkan rambut dengan keramas 3
kali seminggu.

b. Leher
Tidak ada jejas, tidak ada distensi vena jugularis.
c. Thorak
Bentuk dada simetris, retraksi otot dada tidak ada, tidak
ada tarikan dinding dada ke dalam.
d. Abdomen
Tidak ada asites, tidak ada kembung, tidak ada nyeri
tekan. Hasil palpasi dtemukan agak keras di area abdomen
bawah
e. Ekstremitas dan Kulit
Kekuatan otot 5 tangan kanan, 5 pada tangan kiri, kaki
kanan dan kaki kiri. Turgor kulit cukup baik.
2. Pemeriksaan Panca Indera
a. Penglihatan
Bola mata utuh, konjunctiva anemis, sclera tidak ikterik,
Reflek pupil (+/+), penglihatan agak kabur.
b. Pendengaran
Bentuk telinga normal, tidak ada nyeri tekan, liang
telinga bersih, terdapat gangguan pendengaran.
c. Pengecapan/mulut
Gigi ompong, lidah bersih & tidak ada lesi, sensasi rasa
baik.
d. Sensasi (kulit)
Sensasi nyeri dan suhu baik, turgor kulit elastis.
e. Penciuman (hidung)
Lubang hidung bersih, terdapat sekret.

IX. Analisa data


DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Kurang Pengetahuan Kurangnya informasi
Klien mengungkapkan terkait kondisi
ketidaktahuan tentang . klien
tentang pentingnya gizi
lansia untuk mencegah

6
konstipasi pada lansia
DO:
Klien mengetahui dirinya
sering mengalami
konstipasi sejak memasuki
usia lansia
DS: Kesiapan
Ny. W mengatakan dirinya meningkatkan
sudah meminum obat manajemen
pencahar secara rutin kesehatan diri
DO: -

X. Rumusan Diagnosa Sesuai Prioritas


1. Kurang Pengetahuan
2. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan Diri

7
XI. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
Kurang Pengetahuan Knowledge: Disease Process Teaching: Disease Process
Setelah dilakukan 3 kali kunjungan Aktivitas:
dan pendampingan, pemahaman dan - Mengkaji tingkat pengetahuan
pengetahuan klien meningkat dalam: klien tentang gizi lansia
- Karakteristik gizi yang baik - Menjelaskan tentang proses
pada lansia penuaan dan efeknya terhadap
- Pencegahan konstipasi melalui anggota tubuh yang lain
peningkatan gizi lansia - Menjelaskan tanda dan gejala
- Keuntungan dalam managemen gizi penyakit, penyebab, serta
lansia komplikasi yang mungkin terjadi
- Strategi untuk meminimalkan jika gizi tidak tertangani.
perkembangan penyakit kronis - Melibatkan keluarga klien dalam
mendiskusikan life style yang
dapat mengurangi terjadinya
komplikasi.

Kesiapan meningkatkan Self Managemenet: Hypertension Health Education


manajemen kesehatan Setelah dilakukan 3 kali Aktivitas :
diri kunjungan, klien dapat: - Identifikasi faktor internal atau
- Mengkonsumsi obat yang eksternal yang mempengaruhi

8
diresepkan sesuai aturan motivasi perilkau hidup sehat
- Berpartisipasi dalam latihan - Susun tujuan program edukasi
yang direkomendasikan - Idenfikasi sumber/alat yang
- Menggunakan teknik relaksasi mendukung program
- Kembangkan materi edukasi sesuai
dengan sasaran
- Gunakan metode belajar yang tepat

Learning Facilitation
Aktivitas :
- Sediakan informasi yang
dibutuhkan oleh klien
- Gunakan instruksi sederhana
- Ulangi informasi yang penting
- Sediakan latihan yang bermanfaan
- Sediakan media sebagai pengingat

9
XII. CATATAN PERKEMBANGAN

1. Kurang Pengetahuan

TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI

Senin, 31 - membina hubungan saling percaya S:


Juni 2018 dengan mengenalkan diri dan
- Klien mengatakan bersedia untuk
menyampaikan tujuan kunjungan
dikelola kesehatannya.
11.00 - melakukan pengkajian singkat
- Klien mengeluh memiliki keluhan
meliputi data diri dan keluhan
sulit buang air besar namun sudah
yang diasakan
tertangani dengan obat pencahar
- mengatur kontrak pertemuan
- Klien mengatakan kurang
selanjutnya
mengetahui pencegahan konstipasi
jika tidak harus pakai obat
pencahar

O:

- Klien berpartisipasi aktif dalam


proses pengkajian dengan
memperlihatkan sikap terbuka
dalam menjawab pertanyaan.
- Klien mengutarakan keluhan dan
menunjukkan sikap percaya.

10
A:

Diagnosa keperawatan: Kurang


Pengetahuan

P:
- Melakukan pengkajian secara
mendalam
- Memberikan edukasi terkait
pencegahan konstipasi
- Memberikan motivasi untuk
mengelola konstipasi melalui
perubahan gaya hidup dan
perbaikan nutrisi
Kamis, 3 - Melakukan pengkajian tentang S:
Juli 2018 penyakit, meliputi keluhan, Klien mengatakan perasaan baik-baik
perkembangan penyakit, riwayat saja. Klien merasa senang setelah
16.00 penyakit dahulu, riwayat dikunjungi.
penyakit keluarga, pengobatan O:
yang telah dilakukan Klien mengikuti pengkajian dengan
baik. Klien mampu menyebutkan
- Memberikan edukasi terkait faktor risiko konstipasi pada
faktor risiko konstipasi pada lansia
lansia

A: Masalah teratasi sebagian

11
- Memberikan reinceforment positif P:
atas respon klien terhadap - Memberikan edukasi lanjutan
proses edukasi tentang makanan yang harus
dimakan dan dihindari untuk
- Memberikan motivasi kepada klien
mencegah konstipasi
untuk meminum obat hipertensi
secara rutin

- Mengatur kontrak waktu kunjungan


selanjutnya

Minggu, 6 S: Klien mengungkapkan


Juli 2018 - melakukan edukasi lanjutan berupa pengetahuannya meningkat tentang
gizi yang baik untuk lansia gizi lansia dan kaitannya dengan
10.00 - mengatur kontrak waktu kunjungan pencegahan konstipasi

selanjutnya O: Klien dapat menjawab pertanyaan


terkait gizi lansia, mampu
menyampaikan komplikasi dan
penatalaksanaan
A: Masalah teratasi
P: Observasi peningkatan
pengetahuan

12
2. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan Diri

TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI

Senin, 31 - Melakukan pengkajian masalah S: Klien mengatakan memiliki


Juni 2018 kesehatan gangguan pada eliminasi bowel namun
- Melakukan pemeriksaan tekanan sudah sering tertangani dengan obat
11.00 darah pencahar.

O: Ny. W kooperatif dan menanyakan


mengenai pencegahan hipertensi jika
tidak harus menggunakan obat
pencahar.

A: Kesiapan Meningkatkan Manajemen


Kesehatan Diri

P: Mengedukasi terkait gizi lansia


terkait pencegahan konstipasi

Kamis, 3 - Memberikan penyuluhan pencegahan S: Klien mengatakan akan melakukan


Juli 2018 konstipasi melalui peningkatan pencegahan konstipasi melalui
gizi untuk lansia peningkatan gizi lansia
16.00 - Memberikan penyuluhan manfaat O: Ny. W mengerti tentang
penggunaan bahan alami untuk pencegahan konstipasi melalui

13
mencegah konstipasi pada lansia peningkatan gizi lansia

A: Masalah teratasi sebagian


P: Mengevaluasi peningkatan gizi
lansia dan pencegahan konstipasi

Minggu, 6 - Mengevaluasi peningkatan gizi S: Klien mengatakan sudah melakukan


Juli 2018 lansia dan pencegahan konstipasi pencegahan konstipasi dengan
- Memberikan reinforcement positif menghindari makanan-makanan yang
10.00 atas usaha-usaha yang telah dapat menyebabkan konstipasi.
dilakukan O: Klien dapat menjawab pertanyaan
terkait konstipasi, gizi lansia,
dan manajemen gizi lansia
A: Masalah teratasi
P: -

Daftar Pustaka
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. 2013. Nursing Intervention Classification
(NIC). Sixth Edition. Mosby – Year Book, Inc.
Herdman, T.H. and Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definition &
Classification 2015-2017. Oxford: Wiley Blakwell
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fifth
Edition. Mosby- Year Book, Inc

14
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENYULUHAN LANSIA BINAAN DENGAN KLIEN YANG MENGALAMI MASALAH
GANGGUAN GIZI (KONSTIPASI)

Untuk Memenuhi Tugas Individu


Praktik Profesi Keperawatan Stase Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :
Lita Handianti
17/422912/KU/20256

Dosen Pendamping: Heru Subekti, S.Kep., Ns., MPH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KONSTIPASI

Topik : Konstipasi
Sub Topik : Pencegahan dan Penatalaksanaan Konstipasi
Hari/Tanggal : Senin, 31 Juni 2018 11.00
Waktu / Jam : 25 Menit / 11.00
Tempat : Rumah Mbah W
Sasaran : Mbah W

TUJUAN instruksional UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mengetahui cara
– cara pencegahan dan penatalaksanaan konstipasi serta dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.

TUJUAN instruksional KHUSUS (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 3 x 25 menit mbah W mampu
:
 Menjelaskan pengertian konstipasi
 Menyebutkan 4 dari 6 penyebab konstipasi
 Meyebutkan 3 dari 4 penanganan konstipasi
 Menyebutkan 3 dari 4 tindakan yang harus dilakukan saat
konstipasi

MATERI
1. Pengertian konstipasi
2. Penyebab konstipasi
3. Penanganan konstipasi
4. Hal yang harus dilakukan saat konstipasi

METODA
Ceramah dan Tanya Jawab

MEDIA
Leaflet

kEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan Kegiatan Kegiatan peserta
waktu pembelajaran
1 Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab
(5 menit) salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan dan

16
diri memperhatikan
3. Menyetujui
3. Kontrak waktu 4. Mendengarkan
4. Menjelaskan dan
tujuan memperhatikan
pembelajaran 5. Menjawab
5. Apersepsi
konsep
kosntipasi
2 Kegiatan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
Inti mengenai dan
( 15 menit pengertian memperhatikan
) konstipasi
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
penyebab dan
konstipasi memperhatikan
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan
cara penanganan dan
konstipasi memperhatikan
4. Menjelaskan hal 4. Mendengarkan
yang harus dan
dilakukan saat memperhatikan
konstipasi
5. Memberikan 5. Bertanya
kesempatan
peserta untuk
bertanya
3 Penutup 1. Mengajukan 3 1. Menjawab
5 menit pertanyaan
tentang materi
pembelajaran. 2. Mendengarkan
2. Kesimpulan dari dan
pembelajaran memperhatikan

3. Salam penutup 3. Menjawab salam

EVALUASI :
PERTANYAAN SECARA LISAN:
a. Apakah yang dimaksud konstipasi ?

17
Jawab:
Konstipasi atau yang sering disebut sembelit adalah
kelainan pada sistem pencernaan dimana seseorang
mengalami kesulitan untuk buang air besar sebagai
akibat dari feses yang mengeras.
b. Sebutkan 4 penyebab konstipasi !
Jawab
 Kebiasaan BAB tidak teratur, sering menahan BAB
 Diet rendah serat (sayur, buah, dll),
 Kurang cairan (asupan cairan kurang)
 Kurang olahraga / aktifitas : berbaring lama.
 Usia, peristaltik menurun dan otot-otot
elastisitas perut menurun sehingga menimbulkan
konstipasi.
 Obat-obatan : kodein, morfin, anti kolinergik,
zat besi.

c. Sebutkan 3 cara penanganan konstpasi!


 Makan makanan tinggi serat. Sumber serat antara
lain adalah sayur-sayuran, buah-buahan seperti
pepaya, roti gandum utuh, atau sereal.
 Minum minimal 8 gelas air sehari, kecuali anda
memiliki kondisi medis yang mengharuskan anda
membatasi asupan cairan. Minuman seperti kopi dan
teh memiliki efek dehidarsi sehingga harus
dihindari hingga pola defekasi anda sudah normal.
 Olahraga teratur/ latihan rentang gerak
 Jangan terlalu sering menahan BAB

d. Yang harus dilakukan jika sudah terjadi konstipasi:


 Minum ekstra 2-4 gelas air, gunakan air hangat
terutama di pagi hari.
 Tambahkan buah-buahan dalam diet
 Minum susu dapat dicoba untuk meningkatkan
pergerakan usus
 Jangan sembarang menggunakan pencahar tanpa
konsultasi dengan dokter karena dapat memperberat
konstipasi yang anda alami.

18
Materi Konstipasi

a. Pengertian
Konstipasi atau yang sering disebut sembelit adalah
kelainan pada sistem pencernaan dimana seseorang
mengalami kesulitan untuk buang air besar sebagai akibat
dari feses yang mengeras.
Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit yaitu
menurunnya frekuensi BAB disertai dengan pengeluaran
feses yang sulit, keras, dan mengejan. BAB yang keras
dapat menyebabkan nyeri rektum. Kondisi ini terjadi
karena feses berada di intestinal lebih lama, sehingga
banyak air diserap.

b. Penyebab Konstipasi
 Kebiasaan BAB tidak teratur, sering menahan BAB
 Diet rendah serat (sayur, buah, dll),
 Kurang cairan (asupan cairan kurang)
 Kurang olahraga / aktifitas : berbaring lama.
 Usia, peristaltik menurun dan otot-otot elastisitas
perut menurun sehingga menimbulkan konstipasi.
 Obat-obatan : kodein, morfin, anti kolinergik, zat
besi.

c. Penanganan Konstipasi
 Makan makanan tinggi serat. Sumber serat antara lain
adalah sayur-sayuran, buah-buahan seperti pepaya,
roti gandum utuh, atau sereal.
 Minum minimal 8 gelas air sehari, kecuali anda
memiliki kondisi medis yang mengharuskan anda
membatasi asupan cairan. Minuman seperti kopi dan teh
memiliki efek dehidarsi sehingga harus dihindari
hingga pola defekasi anda sudah normal.
 Olahraga teratur/ latihan rentang gerak
 Jangan terlalu sering menahan BAB

d. Yang harus dilakukan jika sudah terjadi konstipasi:


 Minum ekstra 2-4 gelas air, gunakan air hangat
terutama di pagi hari.
 Tambahkan buah-buahan dalam diet anda
 Minum susu dapat dicoba untuk meningkatkan pergerakan

19
usus anda
 Jangan sembarang menggunakan pencahar tanpa
konsultasi dengan dokter karena dapat memperberat
konstipasi yang anda alami.

DAFTAR PUSTAKA

http://konstipasi.org/ (diakses 27 November 2014)


http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-
diseases/konstipasi-_-951000103346 (diakes 27 November 2014)

20

También podría gustarte