Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/Pasien
a. Tanggal pengkajian: 24 September 2018
b. Tanggal masuk : 20 September 2018
c. Ruangan : Seruni
d. Identitas :
Nama : By. S
Tgl lahir/ umur : 29 Juli 2018 / 1 bulan 27 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : Bronkhiolitis
B. Riwayat Klien
1. Riwayat penyakit klien sebelumnya: -
2. Riwayat kehamilan: P2A0. Ibu klien mengatakan melakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak 5 kali, dengan tidak ada keluhan selama kehamilan.
3. Riwayat persalinan : klien dilahirkan secara normal pervaginam dibantu
oleh bidan tanpa penyulit kehamilan dengan usia genetasi 38 minggu, BB
lahir 3200 gr, indikasi tunggal, APGAR score 7-8-9 dan tidak ada kejadian
penting selama proses persalinan.
4. Riwayat imunisasi
Hepatitis B dan BCG
Lainnya : ibu klien mengatakan klien baru pertama mendapan imunisasi
saat baru lahir, karena dijadwal imunisasi selanjutnya klien sakit, sehingga
belum mendapatkan imunisasi kembali.
5. Riwayat alergi: menurut ibu klien, sejak lahir hinga usia sekarang (5 bulan)
klien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan (ASI) ataupun
terhadap obat-obatan (-)
6. Riwayat pemakaian obat-obatan: ibu klien mengatakan sejak lahir klien
tidak pernah menggunakan obat-obatan selain imunisasi.
7. Riwayat tumbuh kembang:
Motoric halus:
Saat meletakkan benda berwarna cerah di depan klien dan
menggerakkannya dari sisi kiri ke sisi kanan, klien dapat mengikuti
gerakan dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir pada sisi
yang lain.
Motorik kasar:
Pada saat klien telentang, masing-masing lengan dan tungkai klien dapat
bergerak dengan mudah. Kemudian pada saat klien ditelungkupkan, klien
sudah dapat mengangkat kepalanya hingga 45º.
Bahasa:
Klien sudah dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) selain menangis
dan klien suka tertawa dengan keras walau tidak digelitik atau diraba-raba
Personal sosial:
Pada saat klien di telentangkan dan diajak berbicara, klien menatap
perawat dan tersenyum kembali kepada perawat
2. Genogram:
Keterangan gambar:
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal dalam satu rumah
: Klien
Umur -3 SD -2 SD -1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD
2 3.8 4.3 4.9 5.6 6.3 7.1 8.0
Z score : (5-5.6) / (5.6-4.9) = -0.85
Intepretasi : gizi baik
h. Kebutuhan Kalori
Rumus : 110 – 120 / kg BB/ hari
KK = 110 x 5.000 kg/ hari = 550.000 kl
KK = 120 x 5.000 gram/ hari = 600.000 kl
KK = 550 kkal – 600 kkal
i. Jenis makanan : enteral (ASI)
Makanan yang disukai : ASI
Alergi makanan : tidak ada
j. Kesulitan saat makan : tidak ada
k. Kebiasaan khusus saat makan : tidak ada
l. Keluhan :
Ibu klien mengatakan tidak ada keluhan saat makan, klien mau menyusu
tanpa ada mual, muntah, kembung, ataupun anoreksia.
Cairan :
a. Kebutuhan cairan 24 jam :
Rumus : 120 ml/ kg BB/ hari
KC = 120 x 5 kg / hari
KC = 600 ml / hari
b. Balance cairan :
Intake – output = (1000 + 75 + 5,5) – (150 + 100 + 1000)
= 1080,5 – 1250
= -169,5
Out put ; IWL= 30cc/kgBB/24 jam30cc x 5 =150cc/24jam
Feces ± 100 cc/24 jam
c. Diuresis : BAK ± 1000 cc/24 jam
d. Rute cairan masuk : Infus Kaen 3A 15 tts/mnt
e. Jenis cairan : ASI ± 75cc/24 jam
f. Keluhan : Ibu klien mengatakan ASI yang keluar masih sedikit.
3. Istirahat tidur
a. Lama waktu tidur (24 jam) : ibu klien mengatakan, klien tidak biasa
tidur malam dan tidur siang terkadang 6-8 jam
b. Kualitas tidur : Menurut ibu klien sebelum sakit klien jarang terjaga saat
tidur, saat sakit klien menjadi lebih sering terjaga karena sesaknya
c. Tidur siang : Ya
d. Kebiasaan sebelum tidur : Ibu klien mengatakan klien mempunyai
kebiasaan khusus sebelum tidur yaitu mengkonsumsi ASI.
4. Pengkajian nyeri :
Saat pengkajian klien tampak nyaman dalam gendongan ibunya
7. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Hematologi tanggal 20 September 2018
8. Terapi Obat
9. ANALISA DATA
Tanggal
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
/jam
24 / 09 / DS :
2018 - Ibu banyi mengatakan bayinya
Pukul sering batuk-batuk
07.30 DO:
WIB - Bayi tampak sakit, batuk
berdahak dan sesak napas Bersihan jalan Sekresi yang
- Pernafasan : 30x/ menit nafas tidak efektif tertahan
- Suara paru : terdengar suara
ronchi
- Hidung : terdapat secret
berwarna putih cair yang keluar
dari hidung
24 / 09 / DS :
2018 - Ibu klien mengatakan ASI yang
Pukul keluar masih sedikit.
07.30 DO:
WIB - Keadaan umum : bayi tampak
sakit, bibir tampak pucat, Resiko
membrane mukosa lembab kekurangan
- BB pasien 5 kg volume cairan
- Pernafasan : 30 x/ menit
- Suhu : 36,8oC
- Nadi : 120 x menit
- IWL : -169,5
- Akral hangat, CRT < 2 detik
08.30 I - Berkolaborasi S:
pemberian O2 dengan O : terpasang O2 2 lpm
nasal
- Mendengarkan suara, S:
10. 00 I frekuensi, dan pola O : ronchi berkurang, RR :
nafas setelah di nebu 28 x/mnt, ireguler
- Mengobservasi status
18.30 I oksigen pasien bayi S:
O : SpO2 : 97%
I - Mendengarkan suara S:
nafas, frekuensi dan O : ronchi berkurang, RR :
pola napas 24 x/menit, ireguler
Waktu
Dx Evaluasi Paraf
Tgl/jam
24 S:
September O: ronchi berkurang, RR : 28 x/mnt SpO2 : 98%, batuk
2018 berdahak berkurang, By. S tampak bernafas dengan
Pukul : lebih lega
14.00 A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1 - Monitor status pernapasan dan oksigenasi
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Kolaborasi pemberian terapi O2, bronkodilator ataupun
nebulizer
S : ibu pasien mengatakan ASInya masih sedikit yang
keluar, cairan pasien dibantu infus. Ibu pasien
mengatakan pasien sudah BAB 1x dan ganti popok 2x,
ASI (+)
O : bibir pasien tampak pucat, mukosa lembab, terpasang
infus Kaen 15 tpm. IWL = -24,7
A: Resiko kekurangan volume cairan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2
- Monitor status pasien
- Monitor status cairan pasien
- Jaga intake yang akurat dan catat output
- Edukasi keluarga untuk meningkatkan asupan oral
dengan meningkatkan nutrisi ibu dan pijat oksitosin
untuk meningkatkan ASI
- Kolaborasi pemberian terapi farmakologi dan
cairan intravena
25 S:
September O: ronchi berkurang, RR : 24 x/mnt , ireguler . SpO2 :
2018 97%, batuk berdahak berkurang, By. S tampak
Pukul : bernafas dengan lebih lega
21.00 A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
1
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status pernapasan dan oksigenasi
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Kolaborasi pemberian terapi nebulizer
S : ibu pasien mengatakan ASInya masih sedikit yang
keluar, cairan pasien dibantu infus. Ibu pasien
mengatakan pasien sudah BAB 1x dan ganti popok 2x,
ASI (+)
O :mukosa lembab, terpasang infus Kaen 15 tpm.
IWL = -9,7
A: Resiko kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2
- Monitor status pasien
- Monitor status cairan pasien
- Jaga intake yang akurat dan catat output
- Edukasi keluarga untuk meningkatkan asupan oral
dengan meningkatkan nutrisi ibu dan pijat oksitosin
untuk meningkatkan ASI
- Kolaborasi pemberian terapi farmakologi dan
cairan intravena
26 1 S:
September O: ronchi berkurang banyak, RR : 22 x/mnt SpO2 : 97%,
2018 batuk berdahak berkurang, By. S tampak bernafas
Pukul : dengan lebih lega
21.00 A: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status pernapasan dan oksigenasi
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Kolaborasi pemberian terapi nebulizer
S : ibu pasien mengatakan ASInya sudah keluar sedikit
lebih banyak, cairan pasien dibantu infus. Ibu pasien
mengatakan pasien sudah BAB 1x dan ganti popok 2x,
ASI (+)
2 O :mukosa lembab, terpasang infus Kaen 15 tpm. IWL =
+25,3
A: Resiko kekurangan volume cairan teratasi
P: Pertahankan intervensi
- Jaga intake yang akurat dan catat output