Está en la página 1de 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.

J DENGAN HEMOROID
DI RUANG DAHLIA RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

Disusun Oleh :

Suparman

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2018
ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID

Asuhan Keperawatan pada Sdr. J dengan Diagnosa Hemoroid diruang Dahlia RS Bhakti Wira
Tamtama Semarang
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan hari Senin tanggal 19 November 2018 post op diruang Dahlia
RS Bhakti Wira Tamtama Semarang
alloanamnesa atau autoanamnesa
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
a. Nama : Sdr. J
b. Umur : 18 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
f. Status Perkawinan : kawin
g. Pendidikan: SMA
h. Pekerjaan : Pelajar
i. Alamat : Dsn. Kuntan 002/002 Randugunting Bergas Semarang
j. No.RM : 09.12.01
k. Tanggal masuk RS : 17 November 2018
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama: Ny. M
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Pendidikan terakhir : D3
d. Alamat : Dsn. Kuntan 002/002 Randugunting Bergas Semarang
e. Hubungan dg klien : Orang tua (ibu)
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian anus/ luka post operasi
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan ada benjolan di anus dan ketika BAB keluar darah,
nyeri sudah sekitar 1 bulan.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi dan tidak ada
DM.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi, DM,
TBC dan Asma.
Genogram

Keterangan:
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
...... : Tinggal satu rumah
Pasien tinggal bersama dengan keuda orang tua dan kakak
perempuannya, pola asuh sangat mementingkan kebersamaan
keluarga. Kondisi rumah bersih, lingkungan tempat tinggal dekat
dengan selokan, kebiasaan pasien jika setelah bepergian terkadang
langsung nyemil atau makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
C. REVIEW OF SYSTEM (ROS)
 Keadaan Umum : Lemah
 Kesadaran : Composmentis
 Skala Koma Glasgow: E:4 M:6 V:5
 TB/BB : 160 cm/ 53,2 Kg
 Tanda-tanda Vital: S: 36,5 C, TD: 120/70 mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit
1. Sistem Pernafasan
Gejala (Subyektif) :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit pernafasan, tidak
batuk.
Tanda (Obyektif) :
a. Inspeksi
 Warna kulit tidak sianosis, tidak ada lesi pada dinding
dada, dada simetris, pergerakan dada simetris, frekuensi
pernafasan 22x/menit, irama pernafasan reguler.
b. Palpasi
 Taktril Fermitus : Normal
 Nyeri Tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Sonor
d. Auskultasi
 Tidak ada suara nafas tambahan
2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subyektif)
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, pasien mengatakan pasien
tidak memiliki riwayat jantung dan pemakaian obat jantung.
Tanda (Obyektif)
a. Inspeksi
 Sklera tidak ikterik, konjunctiva tidak anemis, ictus cordis
tidak tampak.
b. Palpasi
 Ictus cordis tidak tampak, ektremitas tidak edema, akral
hangat.
c. Perkusi
 Bunyi perkusi jantung : Sonor
 Batas jantung : Normal
 Lain-lain : -
d. Auskultasi
 Bunyi jantung I, II : Teratur
 Gallop : Tidak ada
 Murmur/Bising jantung : Tidak ada
 Derajat murmur : -
3. Sistem Gastrointestinal
Gejala (Subyektif) :
Pasien mengatakan pola makan pasien 3x/hari nasi,lauk dan kadang
dengan berkuah, buah kadang-kadang sbelum sakit, ketika sakit
makan tetap 3x/hari tetapi tidak habis karena kurang berselera, tidak
ada gangguan menelan, tidak alergi terhadap makanan, pola BAB 1x
sehari, nyeriketika BAB, ada darah ketika BAB dan ada benjolan di
anus sebelum dirawat, ketika dirawat di RS belum bisa BAB.
Tanda (obyektif)
Kondisi mulut tampak kotor, BB 53,2 kg, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada edema, tidak ada asites, turgor kulit baik, perut teraba keras dan
besar namu tidak ada nyeri tekan, bising usus 5x/menit
4. Sistem Perkemihan
Gejala (Subyektif)
Pasien mengatakan pasien tidak memiliki penyakit ginjal/sistem
perkemihan.
Tanda (Obyektif) :
a. Pola BAK :5-6x/ hari
b. Karakteristik urien : Urien berwarna kuning jernih
c. Tidak ada kesulitan BAK
5. Sistem Persyarafan
Gejala (Subyektif)
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan otot, Pasien mengatakan
nyeri, P: terasa nyeri muncul aktivitas, Q: rasa seperti tertusuk-tusuk,
R:nyeri di anus, S:skala 4, T: nyeri hilang timbul.
Tanda (Obyektif)
a. Pemerikasaan saraf kranial : Tidak ada gangguan pada syaraf
kranial
b. Pemeriksaan fungsi sensorik : Tidak ada gangguan pada
penglihatan pasien
c. Pemeriksaan fungsi motorik : Tidak ada gangguan pada anggota
gerak
6. Sistem immune
Gejala (Subyektif) : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
anemia.
Tanda (Obyektif) : -
7. Sistem reproduksi
Tidak ada gangguan prostat, testis.
8. Sistem Muskoloskeletal
Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat cedera ketika
kecelakaan, pernah jatuh tapi hanya luka ringan dibagian kaki.
9. Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif) : Pasien mengatakan susah tidur
Tanda (Obyektif) : terdapat nyeri pada luka post op
10. Sistem Integumen
Gejala (Subyektif): Pasien mengatakan pernah mengalami gangguan
kulit tapi hanya ringan.
Tanda (Obyektif) : Saat ini tidak ada masalh gangguan kulit.
11. Siistem Sensori
Gejala (Subyektif) : Pasien mengatakan tidak ada gangguan sensori
Tanda (Obyektif) : -
12. Siatem Hematologi
Gejala (Subyektif)
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki riwayat anemia,
perdarahan, leukimia.
Tanda (Obyektif)
S: 36,5 C, TD: 120/70 mmHg RR: 22x/ menit N: 86x/Menit
D. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 15 November 2018
Hematologi Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14, 9 14-18 g/dl
Hematokrit 47,4 45-50 %
Lekosit 9.100 4000-10.000 /mm³
Trombosit 266.000 150.000-400.000 /mm³
Eritosit 5,23 4,5-6,5 juta/ m³
MCV 90,7 76-96 fl
MCH 28,5 27-32 pg
M.C.H.C 31,4 30-35 gr/dl

Penjendalan 8’00” <15 menit

Perdarahan 4’30” <7 menit


HbsAg Negatif Negatif

2. Terapi Medikasi
 Infus RL 20 Tpm
 Inj. Cepraz 2x1 gr
 Inj. Tofedex 3x1 amp
 L core 1x1
3. Tanda-tanda Vital
S: 36,5 C, TD: 120/70 mmHg RR: 22x/ menit N: 86x/Menit
II. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem

1. DS : Pasien mengatakan nyeri Agen injuri fisi :Luka post Nyeri akut
pada luka post op op

DO : S: 36,5 C, TD: 120/70


mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit

P: terasa nyeri muncul aktivitas,


Q: rasa seperti tertusuk-tusuk,
R:nyeri di anus, S:skala 4, T:
nyeri hilang timbul.
2. DS: Pasien mengatakan terasa prosedur infasif Resiko Infeksi
nyeri di luka post op/anus. (pembedahan)

DO: terdapat luka pos op, masih


terpasang tampon.

3. DS :Pasien mengatakan badanya nyeri defisit perawatan diri


lengket, mau kekamar mandi
takut kena air lukanya.

DO Badan klien tercium bau,


Badan klien tampak kotor,
Badan klien terasa lengket ketika
diraba

III. Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri pada luka post op, S: 36,5 C, TD: 120/70 mmHg RR: 22x/
menit N: 86x/Menit P: terasa nyeri muncul aktivitas, Q: rasa seperti tertusuk-
tusuk, R:nyeri di anus, S:skala 4, T: nyeri hilang timbul.
2) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif (pembedahan) Pasien
mengatakan terasa nyeri di luka post op/anus, terdapat luka pos op, masih
terpasang tampon.
3) Defisit perawatan diri berhbungan dengan nyeri Pasien mengatakan badanya
lengket, mau kekamar mandi takut kena air lukanya,nyeri, Badan klien tercium
bau, Badan klien tampak kotor, Badan klien terasa lengket ketika diraba
IV. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi TTD

1 Tujuan: setelah dilakukan NIC 3 Pain Management Suparm


tindakan selama3x 24 jam an
nyeri teratasi dengan - Kaji nyeri secara komprehensif
criteria hasil: - Teliti keluhan nyeri, catat
NOC 1: tingkat intensitasnya (dengan skala 0-
kenyamanan terpenuhi 10).karasteristiknya (mis; berat,
dibuktikan dengan: berdenyut, konstan). Lokasinya,
lamanya, faktor yang
- Pasien tidak nyeri memperburuk atau meredakan.
dada - Berikan posisi yang nyaman
- Nyeri berkurang - Observasi adanya tanda-tanda
NOC 2 Pengendalian nyeri nonverbal seperti ekspresi
nyeri dibuktikan dengan: wajah posisi tubuh gelisah,
menangis/meringis, menarik diri,
- Pasien mampu disforesis, perubahan frekuensi
melakukan cara jantung/pernafasan, tekanan
untuk mengurangi darah.
nyeri ketika nyeri - Anjurkan pasien untuk tetap
timbul beristirahat dan mengurangi
beban pikiran
- Ajarkan pasien tehnik relaksasi
NOC 3 Tingkat nyeri untuk istirahat dan tidur yang
berkurang dengan adekuat untuk rmengurangi nyeri
dibuktikan dengan: - Lakukan tehnik distraksi bila
- Skala nyeri pasien mengeluh nyeri
berkurang memberatkan
- Ekspresi wajah - Anjurkan pasien untuk tidak
pasien tidak melakukan aktivitas yang dapat
menunjukkan memberatkan keluhannya.
nyeri - Berikan lingkungan yang nyaman
- Pasien tidak - Tingkatkan istirahat
gelisah NIC 1 Analgetik Administration

- Kolaborasi dengan dokter


pemberian analgesic
- Kelola nyeri dengan pemberian
obat yang terjadwal
- Sesuaikan dosis sesuai indikasi
- laporkan pada dokter jika
tindakan tidak berhasil
2 Setelah dilakukan tindakan NIC : Kontrol Infeksi Suparm
asuhan keperawatan - Pantau tanda dan gejala infeksi an
selama 3 x 24 jam - Kaji faktor yang dapat
diharapakan klien bebas meningkatkan kerentangan
dari tanda dan gejala infeksi
infeksi dengan kriteria - Ajarkan tekhnik cuci tangan yang
hasil: benar
NOC: - Anjurkan kepada pengunjung
- Menunjukan kondisi untuk mencuci tangan sewaktu
luka yang jauh dari masuk dan meninggalkan pasien.
kategori infeksi - Lakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan.
- Tingkatkan intake nutrisi. Dan
cairan yang adekuat
- Kolaborasi berikan antibiotik
sesuai program.
Proteksi terhadap infeksi
- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal.
- Pertahankan teknik aseptik untuk
setiap tindakan.
- Inspeksi kulit dan mebran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase.
- Inspeksi keadaan luka dan
sekitarnya
- Dorong klien untuk intake nutrisi
dan cairan yang adekuat.
- Dorong istirahat yang cukup.
- Monitor perubahan tingkat
energi.
- Dorong klien untuk
meningkatkan mobilitas dan
latihan.
- Instruksikan klien untuk minum
antibiotik sesuai program.
- Ajarkan keluarga/klien tentang
tanda dan gejala infeksi.
3 Setelah dilakukan tindakan Bantuan perawatan diri
keperawatan selama 3x24 - Kaji kemampuan pasien
jam defisit perawatan diri menggunakan alat bantu
dapat teratasi dengan - Kaji kondisi kulit dan membran
kriteria hasil perawatan mukosa
diri dibuktikan dengan: - Berikan pasien bantuan sampai
- Pasien akan pasien mampu melakukan
melakukan aktivitas sendiri
aktivitas sendiri - Letakkan kebutuhan
- Pasien tampak mandi,berhias didekat pasien
segar - Dukung kemandirian pasien
- Ajarkan pasien untuk melakukan
aktivitas secara perlahan
- anjurkan keluarga untuk
membantu pasien membersihkan
pasien
V. Tindakan Keperawatan

No Hari/ Implementasi Respon TTD


Diag Tanggal
nosa
1 Senin - Mengkaji nyeri DS : Pasien mengatakan nyeri Supar
19-11- secara pada luka post op man
2018 komprehensif
12.00 DO : S: 36,5 C, TD: 120/70
mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit

P: terasa nyeri muncul aktivitas,


Q: rasa seperti tertusuk-tusuk,
R:nyeri di anus, S:skala 4, T:
nyeri hilang timbul.

DS: Pasien mengatakan mau


melakukan nafas dalam
DO: Pasien tampak nyaman
12.05 - Mengajarkan
pasien untuk
melakukan tehnik DS: -
relaksasi nafas DO: S: 36,5 C, TD: 120/70
dalam mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit
12.10 - Mengobservasi
TTV

DS: Pasien mengatakan setelah


minum obat nyeri berkurang
13.00 - Berkolaborasi
dengan dokter DO: Infus RL 20 Tpm, Inj.
pemberian Cepraz 2x1 gr, Inj. Tofedex 3x1
analgesik amp, L core 1x1

Senin - Memantau tanda DS: Pasien mengatakan nyeri di


19-11- dan gejala infeksi anus
2018 - Mencuci tangan
12.00 sebelum dan DO: Masih terpasang tampon,
sesudah tidak tanda-tanda infeksi
menyentuh
pasien/ sebelum DS: -
dmelakukan DO: selalu mencuci tangan
tindakan aseptik
12.25 - Mengajarkan DS: Keluarga mamu dan
keluarga dan mampu mencuci tangan
pasien mencuci
tangan dengan DO:Keluarga dan pasien
benar tampak melakukan cuci tangan
12.25 - Menganjurkan dengan benar
pengunjung untuk
mencuci tangan
sebelum masuk DS: Pengunjung mau mencuci
ruangan tangan
13.00 - Berkolaborasi
dengan dokter DO: Pengunjung tampak
pemberian mencuci tangan
antibiotik
DS: -

DO: : Infus RL 20 Tpm, Inj.


Cepraz 2x1 gr, Inj. Tofedex 3x1
amp, L core 1x1

Senin - Mengkaji DS: -


19-11- kemampuan DO: Pasien belum mampu
2018 pasien melakukan aktivitas secara
13.10 menggunakan alat mandiri
bantu untuk DS: Keluarga pasien
mandi mengatakan ada kemerhan pada
13.30 - Mengkaji kondisi selakangan
kulit dan DO; Kulit kurang elastis
membran mukosa mukosa kering
13.30 - Meletakkan DS: -
kebutuhn mandi DO: Peralatah mandi berada di
didekat pasien meja pasien
- menganjurkan DS: -
13.30 keluarga untuk
membantu pasien DO: Pasien tampak berbaring
membersihkan ditempat tidur dan keluarga
pasien membantu

2 Selasa - Mengkaji nyeri DS : Pasien mengatakan nyeri Supar


20-11- secara pada luka post op man
2018 komprehensif
09.00 DO : S: 36,5 C, TD: 120/70
mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit

P: terasa nyeri muncul aktivitas,


Q: rasa seperti tertusuk-tusuk,
R:nyeri di anus, S:skala 4, T:
nyeri hilang timbul.

DS: Pasien mengatakan mau


melakukan nafas dalam
DO: Pasien tampak nyaman
- Mengajarkan
09.10 pasien untuk
melakukan tehnik DS: -
relaksasi nafas DO: S: 36,5 C, TD: 120/70
dalam mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit
- Mengobservasi
09.15 TTV

DS: Pasien mengatakan setelah


minum obat nyeri berkurang
13.00 - Berkolaborasi DO: : Infus RL 20 Tpm, Inj.
dengan dokter Cepraz 2x1 gr, Inj. Tofedex 3x1
pemberian amp, L core 1x1
analgesik

Selasa - Memantau tanda DS: Pasien mengatakan nyeri di


20-11- dan gejala infeksi anus
2018 - Mencuci tangan
09.00 sebelum dan DO: Masih terpasang tampon,
sesudah tidak tanda-tanda infeksi
menyentuh
pasien/ sebelum DS: -
dmelakukan DO: selalu mencuci tangan
tindakan aseptik
13.00 - Berkolaborasi DS: -
dengan dokter
pemberian DO: : Infus RL 20 Tpm, Inj.
antibiotik Cepraz 2x1 gr, Inj. Tofedex 3x1
amp, L core 1x1

Selasa - Mengkaji DS: -


20-11- kemampuan DO: Pasien belum mampu
2018 pasien melakukan aktivitas secara
09.15. menggunakan alat mandiri
bantu untuk DS: Keluarga pasien
mandi mengatakan ada kemerhan pada
09.15 - Mengkaji kondisi selakangan
kulit dan DO; Kulit kurang elastis
membran mukosa mukosa kering
09.15 - Meletakkan DS: -
kebutuhn mandi DO: Peralatah mandi berada di
didekat pasien meja pasien
09.20 - menganjurkan DS: -
keluarga untuk
membantu pasien DO: Pasien tampak berbaring
membersihkan ditempat tidur dan keluarga
pasien membantu

-
VI. Catatan Keperawatan
Tanggal/ Jam Diagnosa Evaluasi TTD

21-11-18 Nyeri Akut S: Pasien mengatakan nyeri perut, Suparman


10.00 berhubungan dengan nyerinya hilang timbul, Pasien
agen cedera fisik: mengatakan nyeri pada luka post op
luka post op
O: Pasien masih tampak lemah, S:
36,5 C, TD: 120/70 mmHg RR: 22x/
menit N: 86x/Menit

P: terasa nyeri muncul aktivitas,


Q: rasa seperti tertusuk-tusuk,
R:nyeri di anus, S:skala 4, T:
nyeri hilang timbul.

A: Nyeri akut belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi:
- Kaji nyeri secara
komprehensif
- Ajarkan tehnik relaksasi
nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian analgesik

S: Pasien mengatakan nyeri dibagian


luka post op
10.20 Resiko Infeksi O: masih terpasang tampon, tidak
ada tanda tanda infeksi, Pasien
masih tampak lemah, S: 36,5 C, TD:
120/70 mmHg RR: 22x/ menit N:
86x/Menit , Lekosit: 9.100

A: Resiko infeksi teratasi sebagian


P: Lnjutkan intervensi:
- Kaji tanda dan gejala infeksi
- Cuci tangan sebelum
melakukan tindakan
- Kolaborasi pemberian
antibiotik

10.25 Defisit perawatan S: keluarga pasien mengatakan tidak


diri bisa melakukan aktivitas mandi
secara mandiri karena takut

O: Pasien masih tampak lemah, S:


36,5 C, TD: 120/70 mmHg RR: 22x/
menit N: 86x/Menit.

A: Defisit perawatan diri belum


teratasi

P: Lanjutkan ntervensi:
- Ajarkan melakukan
aktivitas secara perlahan

También podría gustarte