Está en la página 1de 30

DIREM DULU

Catatan Tentang Menghinda ri Riba


(Edisi Revisi)
1
DIREM DULU
Catatan Tentang Menghindari Riba
(Edisi Revisi)

oleh: sQu

-Untuk K dan Mama K, dua anugerah terindah yang dititipkan Allah kepadaku-

Cover diambil dari Komik Pengen Jadi Baik 2

Jika bermanfaat silakan menyebarkan e-book ini, menempatkan pada situs/blog, menyalin,
mengutip, mengcopy, mencetak, membagikan, sepanjang bukan untuk diperjualbelikan.
Hak cipta milik Allah Subhanahu wa Ta’ala
@Mei 2014 Jakarta

Edisi Revisi
@Agustus 2015 Jakarta

2
Sekapur Sirih
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam kenal ya akhi wa ukthi fillah.
Eh ketemu lagi.
Buat saudara-saudaraku ikhwatal Islam yang sudah membaca e-book sebelumnya Pengen Jadi
Baik dan Pengen Jadi [Lebih] Baik, atau udah membeli komikku Pengen Jadi Baik tentu sudah
mengenal aku. Tapi buat yang baru pertama kali baca tulisanku, memang sebaiknya aku
memperkenalkan diriku. Sebagian besar temanku manggil aku squ atau omsqu (maklum sudah
oom-oom).
Dalam tulisan ini juga akan dijumpai nama istriku disebut-sebut -panggilannya Mama K- dan
Kevin –kami memanggilnya K- (dibaca kay-english alphabet).

Tulisan yang akan temen-temen baca dibawah ini nanti, sebenarnya adalah kumpulan tulisanku
yang selama ini kuposting di internet, baik di facebook maupun di kajian harian sebuah forum
Islami di internal kantor tempatku bekerja.
Dan ini adalah e-book ketiga, seperti yang sudah kusebutkan tadi dan ini adalah edisi revisi.

Aku cuma orang biasa, guy next door, bukan ustadz. Cuma orang yang persis sama dengan
orang yang ada di sebelahmu. Orang yang bercita-cita pengen jadi baik, berangan-angan ingin
jadi lebih baik dari sekarang. Orang yang ingin terus belajar, mengamalkan, dan membaginya
dengan saudara-saudaranya yang lain. Yang nulis juga ngga lebih baik kok daripada yang
baca.
Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya walau sedikit. Terimakasih karena sudah mau
meluangkan waktu untuk mendownload e-book ini, membaca, kemudian mengamalkan ilmunya
yang baik-baik. Apabila bermanfaat jangan lupa untuk membagikannya kepada saudara-
saudara kita yang lain, kita ajak untuk selangkah demi selangkah, mendekatkan diri kepada
Allah Azza wa Jalla.
Jazakumullah khairan katsira.

3
DAFTAR ISI
1. Direm Dulu
2. Punya Rumah Tanpa KPR
3. Tinggalkan Riba! Kapan? Sekarang!
4. Komunitas Bebas Riba

4
1. DIREM DULU

Suatu hari, lagi di parkiran, lihat motor Kawasaki Ninja 250cc warna hitam putih punya temen.
Ada stiker nya tiga cakaran kuku Monster. Diparkir ganteng banget. Itu baru diparkir doang
udah gantengnya gitu, palagi jalan tuh. Bannya gede-gede. Satu per satu kulihatin detailnya,
keren bingit. Lalu dibandingkan dengan motorku sendiri Yamaha Vixion yang jarang dicuci.
Hahaha, melas cuy. Istriku sering banget ngomentarin motorku -_-“
+ Pa, motornya belum dicuci?
- Iya Ma, ntar di kantor deh nyuruh OB Keesokan harinya,
+ Pa, kemaren motornya belum dicuci?
- Wah iya, belum Ma
+ Kasihan banget, masa orangnya ganteng kok motornya jelek (kotor)
- Hidup ini harus seimbang, Ma (raja ngeles)

Hihihi.
Kemudian kita jadi kepengen deh motor yang lebih cakepan. Keinginan kita pun menggebu-
gebu. Napsu banget. Vixion kita jadi keliatan butut. Kekurangannya jadi makin menonjol. Etapi
uang tabungan ngga ada, cuy.
Masa, om?
Ada sih, tapi ngga cukup. Dan banyak kebutuhan lain yang lebih penting.
Sst. Don't worry be happy sahabat, kan bisa hutang bank. Beres!
Allah... T_T
Kesitu ya ujungnya napsu kita dibawa.
Yuk, coba lihat rumah-rumah bagus di perumahan kami.

Suatu hari aku dan Kevin lari pagi (aku lari, Kevin naik sepeda). Lalu kami melewati sebuah
rumah yang sangat besar bak istana. Ornamen-ornamen klasik di sana sini bak istana. Pilar-
pilar tinggi gagah menjulang, dengan ukiran di mana-mana. Kevin komentar, "Rumah guede
gini, nyapune yo pegel." (rumah gede gini nyapunya juga capek)
Wkwkwk kok kaya gaya ngomong Mama nya?
Padahal mah, rumah segede gini udah pasti pembantu nya lah yang nyapu.

5
Lalu Kevin komentar lagi sambil ngeloyor pergi duluan, "Bermegah-megahan." Hmppff, anak
kecil kok bisa ngomong gitu. Bahasa maduranya "metua den beden". Itu pasti niru omonganku.
Tapi rumah-rumah gede bak istana gitu memang ngga menggodaku. Aku tuh naksir rumah-
rumah di komplek sini yang sederhana modelnya. Glek. Glek. Bikin ngiler. Kompleknya bersih
dan asri. Bebas banjir pulak. Dengan rumah tipe-tipe minimalis yang lucu-lucu.
Ah, itu ada rumah berlantai dua yang -duh andai punya rumah seperti itu- keren banget.
Harganya berapaan ya rumah di komplek sini? Bagaimana bisa punya rumah di sini?
"Pa, beliin satu." kata Mama K suatu hari kami lari pagi.
"Duite sopo." kataku. Hihihi dan kami tertawa-tawa sambil terus berlari menyusuri komplek.
Don't worry be happy sahabat, kan bisa hutang bank. Beres!
Allah... T_T

Kok kesitu lagi jalan keluarnya?


Berawal dari sifat konsumtif melihat ke atas, lalu kita tanpa sadar tergoda untuk berhutang ya
Gan.
Riba lagi riba lagi. Riba itu mencekik leher. Hutang belum habis kita udah ditawarin lagi supaya
nambah hutang. Baik banget ya kesannya. Belum lagi tawaran kartu kredit yang sering
berdatangan. Via telepon atau datang langsung.
"Ini ada tawaran kartu kredit, bebas begini dan begitu, barangkali mas nya tertarik?" kata si mas
berkemeja rapi berwajah super ramah dan hangat.
"Engga engga tertarik." jawabku.
"Atau memang tidak memakai kartu kredit sebelumnya?"
"Iya, ngga make."
"Baiklah terimakasih." Lalu si orang bank melipir menawarkan ke temen yang lain.
Padahal, masyaa Allah, Islam mengajarkan kita supaya melihat ke bawah agar kita pandai
bersyukur. Mana yang punya hutang itu bukan orang miskin lho. Jaman dulu mah orang hutang
itu orang yang ngga punya duit. Kalo jaman sekarang orang yang hutang itu orang yang punya
duit banyak.

Udah punya rumah ya udah. Kenapa ngga disyukuri, hidup udah tenang, malah nambah
hutang.
Itu kan kalo udah punya rumah Om, kalo belum?

6
Kalo belum punya rumah ya nabung dulu. Kita pengen apa ya nabung dulu. Pengennya juga
disesuaikan dengan kemampuan.

Nabung apa?
Nabung emas misalnya. Emas lebih stabil untuk jangka panjang, insyaa Allah.

Wah kalo nabung keburu nilai property melambung tinggi Om. Gimana kalo hutang? Ini kan
bukan untuk konsumtif karena rumah kebutuhan primer.

Iya rumah itu kebutuhan primer. Nah kalo mau pinjem juga, minjem kemana yang ngga riba?
Bank Syariah? Yakin bener kalo bank Syariah ngga riba? Atau cuma diembel-embeli kata
syariah aja?

Dari hasil googling, berikut aku copaskan tulisan Agus Purnomo dari Reader's Diggest
Indonesia, mengutip ucapan Hari Putra, motivator finansial dan managing director WF 19
Technology Inc. tentang 5 Cara Cerdas Beli Rumah Tanpa Menyicil di Bank, :
1. Angel Investor
2. Menabung dalam dinar emas
3. Investasi di sektor riil
4. (jadi) Agen property
5. Sweat equity developer

Detil masing-masing bisa dilihat di situs sumber di atas ini ya. Yang kalo kutafsirkan sendiri,
nomer satu itu cari pinjeman ke kerabat tanpa bunga tanpa pamrih, yang kedua itu nabung
emas, yang tiga dan lima itu coba buka usaha, yang keempatnya jadi agen property. Ngga
kubahas lebih lanjut di e-book ini. Googling aja. Ntar kalo dibahas kepanjangan akhirnya jadi
bahas soal beli rumah :p
Ya emang sih soal rumah itu termasuk urgent, hal penting banget. Tapi bahasan sebenernya
tulisan ini adalah soal hutang secara umum, lebih luas daripada sekedar bahas beli rumah.
Kalo pesen mamiku sejak dulu, "Yo direm sik (ya direm dulu, ditahan dulu keinginannya)."
Terhadap sesuatu yang kita ingini, kalo ngga punya duit ya direm dulu. Jangan gampang-
gampang hutang apalagi untuk hal-hal konsumtif. Apapun ngutang. Apapun ngutang.

7
Padahal bisa beli cash lho. Percuma kalo punya mobil bagus tapi sebenernya kecekek. Punya
rumah megah tapi buat ini itu kekurangan. Akhirnya terpaksa gali gali gali gali gali gali
lobaaaang (kata raja dangdut Rhoma Irama). Ayo direm dulu. Dibenahi pelan-pelan. Atur
straregi. Ngga usah kemrungsung. Ngga usah selalu liat orang lain yang di atas kita sementara
yang secara ekonomi di bawah kita masih sangat banyak bingit.
Abdullah bin Umar berkata, ”Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ”Sungguh
beruntung orang-orang yang masuk Islam, mendapat rejeki secukupnya dan ia merasa cukup
dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya”. (HR. Muslim)
Memang tidak selalu ya, sahabat, tapi ada kalanya kita berhutang hanya karena hal-hal
konsumtif, yang andai jika kita hidup sederhana dan merasa qanna'ah maka hutang tersebut
bisa kita hindari.
"Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan
masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di
rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu
Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).
Cuma nasehat sederhana untuk direnungi ya Gan. Terutama untuk diriku sendiri.
***

8
2. Punya Rumah Tanpa KPR
Tulisanku berjudul Direm Dulu pada bab pertama di atas itu berisi nasehat, yang kalo diperas
jadi sebuah kalimat doang, intinya begini: Jika kita punya keinginan memiliki suatu barang yang
bersifat konsumtif tapi ngga punya uang, maka direm dulu, jangan sampe jatuhnya hutang
bank.
Misalnya kaya aku sekarang pengen Wacom Cintiq 13HD. Harganya 14 juta lebih.
Aku bisaaaaa tuh gampil utang bank buat beli. Tapi aku memilih untuk ngerem dulu.
Biar lah sementara ini gambar manual. Nanti, misalnya gambarku laku dan ada rejeki dari situ,
bolehlah kupake beli Wacom Cintiq. Itu pun kata Mama K, "Kalo dikontrak lagi bikin komik."
Yeah yeaah.

Nah akan tetapi, ketika tulisan Direm Dulu itu dipublish, biasanya larinya komentar temen-
temenku kok ke masalah kepemilikan rumah, yang saat ini memang konon sulit dimiliki tanpa
ambil KPR.

Padahal rumah bukan barang konsumtif. Itu kebutuhan primer. Udah kutulis di tulisanku yang
itu. Dan tetep lah temen-temen bahasnya ke rumah lagi ke rumah lagi.
Emang kenapa sih om kok ga mau bahas soal rumah?
Hmmhh (seka keringet).
Tapi ini juga bahas rumah juga ding. Nekad.
Apakah omsqu pernah ambil KPR?
Kalo itu yang ditanya, maka kujawab aku ngga pernah. Tapi kalo ditanya lalu bagaimana bisa
punya rumah?
Nah ini.

Kebetulan -alhamdulillah- baik dari keluargaku maupun keluarga istriku meninggalkan tinggalan
tanah dan rumah sederhana buat kami. Waktu itu nilai bangunan rumahnya hanya sekitar
delapan jutaan. Yang lalu kurenovasi kubangun sedikit demi sedikit jadi rumah yang lebih layak
huni bagi kami.

9
Kalo harga tanahnya ngga tau. Tapi aku beli tanah kavling di kampung, satu kavling nya sekitar
15 jutaan (murah ya).

Wow wow murah amaat om?


Ya kan memang di desa. Mampunya di desa ya di desa. Kami ngga mungkin ngelihat ke atas
pengen beli rumah di perumahan elit di Jakarta harga enam ratus jutaan. Pake uang siapa? Itu
sebab kita diajarin supaya melihat ke bawah.
Karena itu kami memilih kontrak rumah di Jakarta.
Ada tetangga komplek yang nanya aku kerja dimana. Setelah kujawab dimana aku bekerja, dia
langsung bilang, "Waaah ambil aja rumah di sini."
Lhah, sekali lagi uangnya siapa yang dipake?

Sahabat fillah,
Itu lah sebabnya aku merasa, mungkin aku ngga pantes kalo menasehati tentang rumah. Kuatir
nanti akan dibalik dengan pertanyaan, "Kalo om beli rumah sendiri dengan uang sendiri tanpa
berhutang, baru kasih tau caranya ke kami disini, lha ini rumahnya hasil di kasih ortu."
Misalnya begitu, dan aku kuatir jawabanku tidak bisa memuaskan.

Pasti rumahnya omsqu mewah ya?


Lho iya. Mepet sawah. Kami tinggal di desa. Di komikku kugambar kok tentang rumahku. Hayo
udah beli komikku kan Pengen Jadi Baik? Dapatkan di Gramedia, Gunung Agung dan toko-toko
buku terdekat di kotamu.
Di kampungku situ harga tanah murah. Harga bahan bangunan juga masih murah.
Soal bagaimana punya rumah tanpa hutang bank, aku banyak diskusi ama temen-temen, baca
dan googling, eh ternyata aku lupa cerita tentang lingkungan tempat tinggalku di desa.
Mayoritas penduduk di kampungku bukan golongan ekonomi menengah ke atas, bukan
pegawai dan tidak mengenal KPR. Banyak pasangan muda yang punya rumah dengan urutan:
1. Tinggal dulu bersama ortu / kost / kontrak sambil menabung (alangkah baiknya jika
mereka menabung dalam bentuk emas, LM, dinar). Ada yang punya tanah pemberian
dari ortu, tapi jika tidak ya beli tanah dulu sesuai kemampuan. (pedagang mie ayam -
gerobak- yang dulu kontrak di rumah petak di kawasan belakang rumah mamiku suatu
hari dia cerita udah beli tanah,

10
"Mas saya udah beli tanah mas." di gang sebelah. Alhamdulillah aku kok seneng deh
dengernya. Setelah ini tahapan dia adalah nabung buat beli bahan-bahan bangunan).

2. Menabung material bangunan di tetangga yang sedang membangun. Kirim kepada mereka
mis.10 sak semen. Sesuai perjanjian kelak akan dikembalikan pula dalam bentuk 10 sak
semen. Bisa pasir, bisa batu bata, terserah aja. 3. Cari pinjaman kepada kerabat, tetangga,
sodara, orang baik, yang tanpa dibebani bunga. Mereka akan meminjamkan tanpa pamrih,
lillahi ta'ala. (emang ada orang gitu?Ya adaaaa. Insyaa Allah kalo kita baik, bisa dipercaya,
maka orang juga akan baik kepada kita).
Seorang akhwat di Forum Shalahuddin cerita; "Alhamdulillah saya melaksanakan yang point
tiga omsqu,kami mendirikan rumah di kota yang harga rumah selangit. Alhamdulillah..."

4. Ngga usah menggebu-gebu kemrungsung rumah langsung bagus. Dibenahi sedikit-sedikit


aja. (ada tetangga yang tembok rumahnya masih batu bata belum disemenin. Saat ditawarin
apa mau pinjam uang, dijawab "Ngga usah, Mi, mau nabung aja pelan-pelan").
Tapi mungkin sebagian temen akan bilang bahwa nasehatku cocok kalo pengen punya rumah
di desa. Jangan pesimis dulu. Cerita di atas memang cerita dari desa, tapi kalo ngga bisa
diterapkan semua mungkin bisa diterapkan sebagian kalo di kota.

Btw, apakah om ngga pernah kredit bank?


Pernah, dan menyesal. Tercekik dan takut riba. Mungkin saat itu karena keterbatasan ilmuku
atau pura-pura ga tau, aku terikat hutang bank dan konsumtif pula.
Lalu aku berniat sesegera mungkin melunasi (via nabung emas), eh trnyata harga emas pas
turun! Kalo emas-emasku kujual ya belum bisa nutup pokok hutangku.
Sediiih.
Berdoa.
Eh tiba-tiba ada rejeki nomplok!!
Alhamdulillah.
Ngga terduga-duga.

11
Jadi duluuu kami sekeluarga pernah patungan beli rumah punya sodara yang lagi BU. Setelah
bertahun-tahun eh rumah itu dijual. Tau-tau aku dapet bagian dari uangku dulu! Alhamdulillah
pertolongan Allah datang. Kreditan bank lunas!

Aku mikirnya gini Gan, kalo kita bertaubat, niat beneerrr pengen segera melunasi, lalu
memperjuangkannya (bukan cuma angan-angan) Insyaa Allah akan dikasih jalan.
Dan sekarang aku ngga mau hutang-hutang bank lagi, insyaa Allah. Gigit geraham kuat-kuat.
Ini mirip-mirip sama kaya orang yang berhasil bebas rokok lalu bercerita kemana-mana soal
tipsnya berhenti merokok. Atau ini mirip sama Slank yang dulunya junker narkoba eh lalu
sembuh. Mereka lalu bagi-bagi tips dan motivasi supaya ayo ayo jangan terlibat narkoba.
Get the point ya?
Berikut ini akan aku bagikan tips dari temen-temenku ya di Forum Masjid Shalahuddin.
Dari Mas Pria,
1. Naikkan penghasilan perketat pengeluaran (klise banget yah)
2. Ngutang ke selain bank yang gak pake bunga (sodara, temen, ortu, mertua, dsb)
3. Cari kontraktor yang mau dibayar nyicil
4. Berdoa dimampukan renovasi rumah
5. Keinginannya ditahan dulu sampe punya duit

Denger dari Ustadz Dr. Arifin Badri di rekaman ceramah, “Lebih baik puasa 10 tahun sambil
menabung baru setelah itu punya rumah daripada istighfar 10 tahun punya rumah sekarang tapi
kena riba”Itu nasehat beliau untuk menjauhi dosa riba.

Dari Mas D-No,


Kalau beli tanah, saran saya cari yang diperkirakan aksesnya lumayan bagus, dan bisa
ditanami jati atau sengon. Kenapa?? Kalau niatnya masih membangun 10 tahun lagi, jati sangat
bagus untuk diniatkan. karena pada saat anda hendak membangun, anda tidak perlu membeli
jati untuk pondasi, pancang, dll.
Kalau jarak rendah bisa menanam sengon, dll.
Kalau materialnya yang bisa awet silahkan beli besi, bata, genteng. kalau semen, moga-moga
aja nanti ada yang mau minjem. Kalau nggak, takutnya keburu mengeras.
Kalau beli tanah harus produktif. semisal sawah atau kebun.

12
Kalau mau bagus lagi, cari teman dinas tataruang kota. Mereka tau arah pembangunan
kemana.
Saya tahun 2008 beli tanah harga permeter 18rb, tahun 2012 akhir saya jual laku 50ribu. belum
termasuk keuntungan tahunan karena ada hasil panen seperti mangga, nanas, dll.

Ini ada cara lain dengan mencicil sedikit-sedikit.

Pertama beli tanah dulu, sesuaikan dengan kondisi keuangan,


Itu sebab islam mengajarkan melihat ke bawah (kalo lihat di atas yg dilirik komplek-komplek elit
ya susah).
Sambil nabung, bisa tuh tanahnya dijual saat harga nya bagus, trs buat beli tanah di tempat lain
lagi yg lebih strategis, misalnya.

Kalo udah yakin mau bangun di situ, beli-beli deh pasir, semen, batu bata, bikin pondasi rumah.
trs nabung lagi, bertahap aja dinaikin jd tembok dan atap.

Cerita kaya gini dilakukan oleh banyaaaakk orang yang kukenal, termasuk ibuku, termasuk
mbak ku, termasuk OB di kantorku, termasuk juga aku.

Moga-moga bermanfaat ya Gan.


Buat yang terlanjur berhutang KPR, tetap semangaaaaaattt, jangan terpuruk!! Kondisi masing-
masing keluarga memang beda-beda. Ada yang dimudahkan di hal itu, disulitkan di hal yang
lain. Sabar ya. Kalo udah terlanjur ya udah diselesaikan. Semoga disegerakan lunas, berusaha
keras dan janji ngga akan hutang-hutang bank lagi.
Barakallahu fiikum.
***

13
2. Tinggalkan Riba! Kapan? Sekarang!!
Ah aku mau bahas tentang riba lagi ah. Jangan bosen ya. Ga boleh lho bosen. Jangan cuma
ngomonngin soal anti narkoba, anti rokok atau anti korupsi. Anti riba ini juga harus
dimasyarakatkan.
Dalam arti bahasa, riba berarti bertambah. Pelaku riba mengira hartanya bertambah. Yang
ngga punya rumah jadi punya rumah, yang ngga punya motor jadi punya motor, padahal
dengan cara riba. Kita mengiranya harta kita bertambah padahal engga. Allah akan
menghancurkan riba. Dosanya lebih besar daripada zina. Na'udzubillahi min dzaalik.
Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 276 Allah Ta'ala berfirman: “Allah memusnahkan riba
dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran
dan selalu berbuat dosa.”
Bahkan jaman dulu, kala riba belum memasyarakat, orang-orang awam senang menabung di
deposito, "Enak, tinggal ambil bunganya aja udah cukup."
Subhanallah, betapa bodohnya kita.
Emang kalo kredit di bank itu termasuk pelaku riba ya om? Kan ngga makan bunga nya.
Iya riba. Yang membayar bunga itu pemberi makan riba. Yang menikmati bunganya itu
pemakan riba. Karena itu jaaaaauuuuhi yang namanya riba, baik itu menikmati bunga dari
menabung di bank maupun membayar bunga akibat meminjam di bank.
Yuk dibahas atu-atu.

1. Menabung di Bank

Kalo kita menabung di bank, ostosmastis ada bunganya tuh. Nah itu jangan dimakan. Itu riba.
Trus gimana solusinya menyikapi "bunga" yang selalu ada bercampur dengan uang tabungan
kita itu.
Dari penjelasan berbagai sumber, dari diskusi dan solusi dari temen-temen Forum Masjid
Shalahuddin maka aku mengumpulkan ide-ide yang ditawarkan sebagai berikut:

a. Nabung di bank syariah, dengan opsi tanpa menerima uang bagi hasil. Ini yang paling ideal
nih. Bank Syariah kan kita ketahui memang ngga syariah-syariah banget, banyak keluhan
sistemnya yang begini begitu.

14
Tapi kalo kita nabung tanpa menerima apapun dari mereka, cuma nabung doang insyaa Allah
aman, harta ngga "bertambah" yang ada malah berkurang kena biaya administrasi bulanan dan
pajak. Salah seorang sahabat saya mencontohkan B** 46 Syariah. Di situ saat menabung akan
ditawarkan pilihan mau yang dapet bagi hasil atau yang tidak. Maka dia memilih tidak.

b. Nabung di bank konvensional, dengan rajin mencetak buku tabungan Ada kalanya kita
DIHARUSKAN nabung di bank konvensional karena kantor kita meminta begitu. Mau ngga mau
ada bunga masuk ke dalam rekening kita. Ya udah dikeluarin aja bunganya. Yang rajin ke bank,
cetakin buku tabungan kita. Setelah ketauan berapa bunga yang masuk, keluarin deh uangnya
untuk kepentingan umum. Like what?
Mmmm.. misalnya beliin aja pernak pernik di toilet masjid tuh. Misalnya beli sabun atau beli
kapur barus pengharum kamar mandi. Atau yang lain.

c. Nabung di bank konvensional, tapi males cetak buku tabungan, ngga efisien. Tabungan
cuma dikit, males banget kalo harus mondar mandir tiap bulan ke bank. Sebenernya sih kalo
tabungan cuma dikit, maka bunga bank nya udah masuk eh diambil lagi lho ama bank nya. Itu
lho, kepotong ama biaya administrasi dan pajak. Misalnya bunga bank kita dua rebu, eh biaya
administrasi dan pajaknya sebesar 12 rebu. Malah tabungan kita kepotong sepuluh rebu. Ini
misalnya aja. Jadi sebenernya uang kita ngga becampur dengan bunga.
Akan tetapi, kalo mau lebih aman lagi, cari tau aja rata-rata bunga bank berapa persen sih tiap
bulan. Trus keluarin deh uang riba-nya. Kalo lebih besar ya ngga papa, sekalian infaq. d. Daftar
di internet banking aja. Bisa lihat mutasi uang tabungan kita tanpa capek-capek cetak buku.
Registrasi nya cukup di ATM terdekat. Daftar E-Banking atau E-channel atau whattever
namanya apa. Ntar masukin password dan dapet nomor aktivasi. Gunakan nomor itu diwebsite
bank tsb. Ikuti petunjuknya dan taddaaaa, kita bisa liat deh berapa bunga-bunga yang diperoleh
dari bank.

2. Pinjem uang di Bank


Jangan. Riba! Jauuuuhiii. Kalo butuh sesuatu tapi ga punya uang, ya direm dulu. Nabung aja.
Cari jalan lain. Udah pernah kuulas di dua tulisanku sebelumnya.
. Wah kalo udah terlanjur gimana dumz?
Berhenti!! Sekarang! Yang telah berlalu, semoga dimaafkan Allah Ta'ala.

15
Ya ga bisa berhenti, kan masih punya tanggungan ama bank.
Bayar pokoknya aja, kalo gitu. Tutup pinjamannya. Kalo belum punya duit, ya kejar pake
nabung emas. Pokoknya niatkan dalam hati ingin bertaubat dari riba. Ingin berhenti. Menyesali,
dan janji ngga akan hutang-hutang riba lagi. Yang terjadi sekarang kan hutang riba yang
pertama belum lunas, udah top up nambahin hutang lagi. Jangan gitu. Berhenti sekarang juga.
Udah pernah cerita kan bagaimana pengalamanku? Alhamdulillah pertolongan Allah dateng jika
kita bener-bener bersungguh-sungguh.

Kalo minjem bank syariah gimana?


Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi bilang kurang lebih begini, kalo bank konvensional itu jelas-jelas
riba, kalo bank syariah itu banyak bermain-main dengan istilah agama. Hati-hati, prakteknya
bisa jadi tetap riba. Boleh pinjem bank syariah tapi disesuaikan dengan yang syar'i. Minta begini
dan begitu. Cerewetin aja. Kalo ngga mau, ya sudah cari bank syariah yang lain. Ustadz
Erwandi cerita tentang temannya yang berhasil dengan cara ini. Pihak bank syariah berkata "Ya
udah bapak maunya gimana yang syar'i."
Oh iya satu lagi.
Bagi karyawan yang hendak mengambil cicilan ke bank, biasanya harus meminta dulu surat
keterangan dari kantor tempat dia bekerja. Biasanya orang kepegawaian atau HRD akan
membuatkan surat rekomendasi untuk karyawan tadi agar lancar urusan hutangnya dengan
bank.
Seorang sahabat bercerita, dulu dia pernah beberapa kali menolak permohonan karyawan di
tempatnya bekerja yang hendak mengajukan kredit bank."Abisnya gajinya kecil, eh masa mau
dipotong hutang bank lagi. Aku tuh kasihan." ceritanya, "Jadi merasa bersalah karena nolak
permohonan dia."
Ternyata justru itu yang bener!
Hutang kepada bank itu riba. Tercatat sebagai pemberi makan riba. Kata Ustadz Dr. Erwandi
Tarmizi, tolak aja kalo ada permohonan kaya gitu. Kalo kita tandatangani surat itu maka kita ikut
menyetujui akad transaksi riba. Jangan mau. Emangnya kita bakal dipecat apa kalo ngga mau
tandatangani surat itu?
Aku nyeletuk, "Palingan dimusuhin (orangnya), tadz."

16
Eeeeh Pak Ustadz-nya denger. Ustadz Erwandi langsung ngeliatin dan berkata, "Ada Allah, yaa
akhy." sambil tangannya nunjuk ke atas. Mending dimusuhin orang itu daripada nantangin
perang kepada Allah Ta'ala.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman. Jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian; kalian tidak menganiaya
dan tidak (pula) dianiaya.” (Al-Baqarah: 278-279)
Wallahu a'lam.
Moga-moga bermanfaat ya sahabat. Kalo ada salah mohon dikoreksi.
Ilal liqa' fii amanillah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***

17
4. KOMUNITAS BEBAS RIBA (KOBAR)

Bersama teman-teman di instansi kantor kami, kami membentuk komunitas Bebas Riba di
group whatsapp. Kami berkumpul dan berencana untuk patungan menolong saudaranya untuk
terbebas dari hutang riba, dengan memberi pinjaman tanpa bunga dan tanpa mengambil
manfaat. Insyaa Allah syar'i.
Siapa sangka biidznillah dalam beberapa hari sudah berkumpul teman-teman donatur lebih dari
seratus orang dari seluruh Indonesia. Dari Aceh sampe Papua. Dari Medan sampe Maluku.,
Kalimantan, Jambi, Palembang, Madura, Sulawesi. Masyaa Allah, seluruh Indonesia.

Join jadi donatur dalam komunitas ini ngga ada keuntungan secara ekonomi karena ini bukan
investasi bisnis. Keuntungan yang diharapkan adalah terbebasnya satu demi satu sodara kita
dari jerat riba. Karena kita semua berada dalam satu perahu yang sama.
Keuntungan yang diharapkan adalah ridho ALLAH, ketika kita mencoba mengamalkan tiga dari
empat amalan yang paling dicintai Allah: membantu meringankan kesulitan saudaranya,
membebaskan hutangnya dan meletakkan kegembiraan di hatinya.

Saat ini memang hanya intern teman-teman di instansi kami saja.


Tapi siapa tau ya ikhwah, suatu saat nanti bisa jadi koperasi BMT syariah. Bisa membantu-
bantu teman-teman lain sebanyak-banyaknya dan berkembang. Bukankah perjalanan ribuan
kilometer pasti diawali dengan satu langkah kaki. Entahlah nanti mau dikasih nama apa. Pada
ngusulin macam-macam. Apakah Koperasi Hasan Basri (Harapan insan bebas ribawi), atau
Yayasan Beri Aku Doku (Bebas riba akibat usaha donatur kumpulkan uang), atau Beri Beri
(Berusaha Ikhtiar Bebas Riba), Koperasi Gigit Geraham (Gini gini giat gerakan anti hutang
haram), ada juga BRI (Bank Bebas Riba), ada jg usul Ali Baba (Alhamdulillah Bebas Riba) dan
lain sebagainya.

Teman-teman bisa coba hal yang sama di lingkungan masing-masing, di kampung, di masjid, di
kantor, di pabrik, di pasar.
Kita kuat kalo bersatu.
Muslim united!!
*kepalkan tangan ke udara

18
Ada temen bertanya, "Kalo aku ikutan jadi donatur di Komunitas Bebas Riba ini, kapan aku bisa
dibantu?" Jawabnya tidak tahu.
"Setahun? Kalo setahun aku mau (join)."
Jawabanku tetap tidak tahu.
Itu bukan tujuan awal komunitas ini dibentuk.
Ini tentang membantu orang lain bukan kapan aku dibantu.
Ini tentang gimana kita bermanfaat buat orang lain, bukan bagaimana orang lain bermanfaat
buat kita.
Kita semua tau orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang bermanfaat buat orang lain.
Melalui komunitas ini kita bantu saudara kita. Menukil sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, ".. Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut mau
menolong saudaranya." (HR Imam Ahmad, juga diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dawud, At
Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dan jangan hasad jika ada orang lain yang lebih dulu dibantu, karena hasad (dengki) dapat
memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.

Karena dana yang terbatas, sekarang belum bisa nolong hutang yang gede-gede. Anggeplah
kita ini perahu penyelamat. Mau nolongin orang-orang tenggelam. Daripada semua org celaka,
mending kita selamatkan yang paling dekat dengan perahu kita.
Kita jihad dengan harta kita memerangi riba.
Di sini ngga ada aku, karena aku nilainya kecil cuma gopek.
Tapi di sini ada kita, yang dengan bersatu kita jadi kuat dan besar.
"Barangsiapa memudahkan satu kesulitan dari saudaranya sesama muslim di dunia maka Allah
akan memudahkan baginya kesulitan di dunia dan di akhirat." (HR Ahmad, Muslim dan lainnya)

Ada sedikit nasehat dari Mas Yusmurf salah satu anggota kominitas kepada teman-teman yang
lain agar meluruskan niat:
Seumpama riba adalah sebuah kolam yang besar, maka komunitas ini terdiri dari dua jenis
anggota, pertama orang-orang yang masih di dalam air, kedua adalah orang-orang yang sudah
berada di darat.

19
Kita sedang bahu membahu, saling berpegangan tangan, menggunakan tali, jaring dsb untuk
bisa mengeluarkan semua orang dari air. tapi kalo kita sadari, sebenarnya untuk mencapai
tujuan, komunitas ini memerlukan lebih banyak orang yang berada di darat daripada yang
masih berada di air..

Orang-orang darat yang tidak punya tendensi apapun selain ridlo Allah, niat ikhlas menolong
saudaranya..
Ia bisa saja pergi tapi ia tinggal dan mengulurkan tangannya, ia bisa saja tidak peduli tapi ia
ingin membebaskan saudaranya..
Sangat kecil kemungkinan anggota yang saat ini sudah tidak punya hutang riba (orang-orang
darat itu), merencanakan untuk terjerat riba di masa datang, lalu ingin dibantu oleh komunitas
ini .. kecuali ada musibah atau ia terpaksa..

So, seperti tulisan teman-teman yang lain, mari luruskan niat lillahi ta'ala..

Karena jika terlalu dihitung secara matematis duniawi, saya setor berapa lalu saya dapat
pinjaman apa tidak, kalaupun dapat entah kapan urutannya, maka percayalah.. hasil hitungan
anda pasti RUGI ..

Sama seperti shodaqoh, (uang kita) 100 - (infaq) 10 = (sisanya) 90, matematis duniawinya pasti
RUGI.

Tapi percayalah hitungan Allah tidak demikian..

Yuk kita lanjutkan kepada action!

Suatu hari, temenku Mas Top di forum masjid Shalahuddin bercerita tentang obrolan bersama
temennya, bahwa urut-urutan kita berhutang piutang dalam rangka pengen jadi baik tuh, kurang
lebih misalnya begini:
1. Awalnya seseorang punya hutang riba.
2. Lalu punya hutang di bank syari'ah.
3. Lalu punya hutang yang murni syar'i

20
4. Lalu tidak punya hutang, alhamdulillah
5. Lalu bisa menghutangi orang lain secara syar'i
6. Lalu meringankan / membebaskan hutang di poin 5 tadi
7. Lalu membantu melunasi hutang orang lain

Nah kita sekarang lagi di poin yang mana? Jawab dalam hati aja ya.
Biar cuma kita sendiri yang tahu.

Percayalah teman-teman, biidznillah, jika kita benar-benar bertekad menjauhi riba maka Allah
Ta'ala akan memberikan jalan keluar.
Suatu hari seorang sahabat baik bertanya kepadaku, apakah aku udah punya rumah di
Jakarta? Kujawab, "Belum, aku kan ngontrak (cerita ini udah kutuangkan di komikku Pengen
Jadi Baik 2)".
Lalu dia bertanya lagi, "Ngga pengen punya rumah di Jakarta?"
Kemudian dia menawarkan untuk membangunkan rumah!
What? Ngga ada angin ngga ada hujan?
Cukup uang muka aja aku adanya berapa, sisanya biar dia pinjami secara syar'i.
"Ngutang ama aku aja, ngga pake bunga deh." katanya ringan.

Speechless. Temenku ini sedang belajar bisnis property bikin cluster gitu deh.
Saat ini dia juga sudah membantu temannya yang lain dengan cara yang sama untuk memiliki
rumah. Temennya ini pengen membelikan rumah ibunya (ayahnya udah meninggal) yang
seumur-umur kontrak di rumah petak.
Masyaa Allah.
Walaupun aku tidak / belum menerima niat baiknya ini, tapi semoga baginya tercatat sebagai
amal shalih. Dan semoga yang kaya begini ini bisa menginspirasi kita ya ikhwah. Lihatlah
betapa barokahnya harta yang dimiliki muslim yang shalih. Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda, "Sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih.”
(HR. Ahmad)

Semoga barakah harta, ilmu dan umurnya. Aamiin Yaa Rabbal aalamiin.

21
Cerita temenku di atas merupakan salah satu bukti, alhamdulillah, dari sekian banyak bukti dan
testimoni yang sudah diceritakan oleh temen-temen kami di forum masjid Shalahuddin. Cerita
itu adalah cerita di mana temanku itu berada di posisi 5 (jika dilihat dalam urut-urutan di atas),
meminjami saudaranya secara syar'i. Kebetulan temenku ini memang orang mampu. Lalu
bagaimana dengan kita-kita yang harta kekayaannya standar biasa-biasa aja. Bisakah kita naik
tingkat? Misalnya ke posisi 5 sekalipun kita sendiri masih punya hutang? Bisa!
Dengan cara gotong royong!

Berawal dari obrolan temen-temen di forum masjid Shalahuddin, alhamdulillah, telah terbentuk
komunitas bebas riba melalui grup whatsapp, insyaa Allah dengan jumlah orang yang
bergabung lebih dari 200 orang. Semoga program ini berkelanjutan dan bahkan bisa meningkat
untuk skala yang lebih besar lagi.

Berikut akan aku paparkan di sini tentang komunitas ini:

KOMUNITAS BEBAS RIBA

- TUJUAN
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk saling membantu diantara member dalam hal
pelunasan hutang riba.

- ANGGOTA
Anggota/member komunitas ini berasal dari intern INSTANSI KAMI, yang kantornya tersebar di
seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan karena komunitas ini dimulai dari lingkungan yang kecil
dan didasari oleh rasa saling percaya antar member/anggota. Setiap anggota yang mendaftar
akan diberi nomor urut anggota yang harus diingat-ingat.

22
- SUMBER DANA
Dana komunitas berasal dari iuran awal anggota sebesar 500.000 dan iuran bulanan yang
sifatnya sukarela (diharapkan rutin minimal 100.000 setiap bulannya). Dana dari member dapat
diwakafkan maupun dipinjamkan. Untuk dana wakaf, maka akan menjadi modal komunitas ,
dan untuk iuran yang sifatnya dipinjamkan nantinya akan dikembalikan oleh peminjam melalui
bendahara komunitas.

Jumlah uang yang akan disetor, akan ditambah dng nomor urut donatur.
Misalnya saya di komunitas ini nomer urut 6, maka akan nyetor 500.006
Misalnya si fulan nomer urut 17, maka akan nyetor 500.017.
Untuk memudahkan pengadministrasian.
Seperti yang kujelaskan di atas, nomer urut donatur diperoleh dari urutan pendaftaran di group
whatsapp.

- PERUNTUKAN DANA DAN KRITERIA PEMINJAM


Dana yang telah terkumpul melalui bendahara, nantinya akan dipinjamkan kepada peminjam
yang memenuhi kriteria. Peminjam saat ini dibatasi berasal dari kalangan member/anggota.
Kriteria peminjam :
* Memiliki utang riba yang nantinya akan kita oper kredit syar'i, tanpa bunga, tanpa mengambil
manfaat
* Dipilih berdasarkan prioritas (utang paling sedikit)

Bagi calon peminjam yang terpilih, diwajibkan untuk mengisi aplikasi permohonan yang
dilengkapi dengan :
1. Fotokopi ktp suami dan istri ( keluarga dekat jika belum punya pasangan),
2. Fotokopi kartu keluarga
3. Bukti kepemilikan hutang dan bukti angsuran utang riba
4. Surat kuasa pemotongan oleh bendahara kantor
5. Surat pernyataan
6. Surat pengakuan hutang
Calon peminjam bisa mendownload formulirnya yang disediakan pengurus.

23
- BESAR PINJAMAN DAN LAMA ANGSURAN
Peminjam mengembalikan pinjaman pokok tanpa bunga sesuai dengan besaran dan lama
angsuran yang telah disepakati. Besarnya angsuran yang diperbolehkan kurang lebih sama
dengan angsuran utang yang selama ini dibayar, dan lamanya angsuran juga akan
memperhatikan lama angsuran yang diajukan oleh peminjam. Pinjaman dikembalikan secara
fixed / tetap setiap bulannya.
Seperti inilah konsepnya, insyaa Allah semakin matang seiring berjalannya waktu.

- PENGURUS
Pengurus terdiri dari ketua, bendahara, lalu admin group whatsapp, admin biodata donatur,
admin biodata peminjam, admin group facebook dan marketing.
Pengurus juga berfungsi sebagai tim kecil untuk memutuskan dan merembukkan permasalahan
yang ada dalam komunitas ini.

- REKENING
Rekening yang digunakan untuk sementara menggunakan rekening pribadi bank atas nama
salah satu pengurus. Laporan akan disampaikan secara periodik. Jika ada bunga, maka bunga
akan tampak di internet banking nanti kita keluarkan bunganya utk kepentingan umum.
Pencatatan dilakukan dua orang. Dalam tempo dekat akan dibuatkan rekening tersendiri (bank
syariah tanpa bagi hasil) atas nama komunitas.

- TARGET KE DEPAN
Join jadi donatur / member tidak ada keuntungan secara ekonomi karena ini bukan investasi
bisnis. Keuntungan yang diharapkan adalah terbebasnya satu demi satu sodara kita dari jerat
riba. Karena kita semua berada dalam satu perahu yang sama. Keuntungan yang diharapkan
adalah ridho Allah, ketika kita mencoba mengamalkan tiga dari empat amalan yang paling
dicintai Allah: membantu meringankan kesulitan saudaranya, membebaskan hutangnya dan
meletakkan kegembiraan di hatinya.

24
Siapa tau gaes, suatu saat nanti bisa jadi koperasi BMT syariah.
Bisa membantu-bantu teman-teman lain sebanyak-banyaknya dan berkembang. Bukan cuma
membebaskan teman-teman yang terjerat hutang riba, tapi juga membantu teman-teman yang
membutuhkan agar tidak terjerat hutang riba. Bukankah perjalanan ribuan kilometer pasti
diawali dengan selangkah?

Muslim united!
Kita bisa kuat karena kita bersatu!

FAQ bagi pegawai INSTANSI KAMI yang ingin gabung:


1. Bagaimana cara bergabung?
Silakan gabung melalui group whassap Bebas Riba, kirim aja messg kepada mas Top berisi
nomer HP.

2. Apakah pinjam uang di sini tanpa bunga?


Iya tanpa bunga dan tanpa mengambil manfaat dari peminjam.
Insyaa Allah syar'i.

3. Jika saya gabung sekarang sebagai member dan donatur, kapan saya bisa pinjam uang?
Tidak tahu kapan. Join dalam komunitas ini tujuan nomer satunya adalah untuk tolong
menolong. Dengan membantu saudaranya, semoga Allah Ta'ala pun membantu kita terbebas
dari riba. Semakin kuat kita, semakin banyak dananya, maka akan semakin banyak member
yang bisa dibantu dibebaskan dari hutang riba.

4. Apakah yang join member khusus INSTANSI KAMI saja?


Untuk saat ini member whatsapp hanya untuk lingkup temen-temen INSTANSI KAMI saja. Tapi
jika ada orang luar INSTANSI KAMI ingin menjadi donatur mewaqafkan hartanya maka tidak
apa-apa.

5. Kalo pinjem untuk biaya pembangunan rumah gimana pak? (Ngekost di bali terlalu mahal..
biaya kebutuhan hidup juga tinggi)

25
Insya ALLAH jika komunitas ini membesar akan ke arah pinjaman seperti itu. tetapi sesuai
namanya fokus pertama dari komunitas ini adalah membebaskan anggotanya dari Riba.
Ibarat sebuah obat. Pertama-tama komunitas ini bertujuan untuk menyembuhkan penyakit atau
luka yang telah ada terlebih dulu. Setelah sembuh, Insya Allah langkah selanjutnya adalah
mencegah agar tidak muncul penyakit / luka baru.

6. Apa bedanya setoran berupa waqaf dan pinjaman?


Kalo waqaf, artinya si donatur menyerahkan donasinya kepada komunitas dan tidak mengharap
kembali selamanya. Nilai tersebut diinfaqkan fisabilillah untuk membantu sodara-sodaranya
yang lain melunasi hutang ribanya.
Kalo pinjaman, artinya si donatur menitipkan donasinya kepada komunitas untuk dipinjamkan
kepada member yang lain. Jadi bersifat simpanan aja. Suatu saat uang tersebut bisa diminta
kembali oleh ybs, apabila dikehendaki. Tapi jika ybs ingin mengubah statusnya menjadi waqaf
juga tidak mengapa.

ATURAN MAIN :

1. Donatur
a. Donatur setoran awal di bulan Desember ini, 500rb dengan ujung nominal diisi no urut
Jadi setiap donatur harus segera setor data, privacy, kepada admin dan segera tau nomer
urutnya.
Ini udah umum ya, semua mungkin sudah tahu. Setiap melakukan setoran, selalu diberi nomor
urut.
b. Donatur setelah menyetorkan uang tidak perlu laporan ke admin, karena sudah bakal tampak
di rekening siapa yang sudah setor. Kita tinggal tandain aja.
c. Setoran akan dicatat rinci hingga ke angka-angka kecil, bukan pembulatan
d. Khusus donatur dengan status uang pinjaman tidak akan diberi akad perjanjian dengan
komunitas (cukup dicatat oleh pengurus dan diumumkan untuk disaksikan oleh member). Uang
hanya boleh diambil kembali setelah 6 bulan dari penyetoran jika donatur berkehendak
(misalnya ada keperluan). Mohon menyampaikan pemberitahuan minimal dua bulan
sebelumnya.

26
e. Untuk setoran bulan kedua dan seterusnya (setoran rutin), diharapkan member menyetor
minimal 100.000 per bulan ( dapat dirapel dan tidak dipaksakan). Setoran rutin ini tetap
ditambahkan nomor urut masing-masing member di belakang nominal setoran (misalnya
100.001). Status setoran bulan kedua dan seterusnya dianggap sebagai simpanan member
tanpa bunga, dan dapat diambil oleh member sesuai aturan pada poin 1d
f. Kondisi keuangan dan arus kas komunitas akan dilaporkan setiap bulannya melalui Forum
Shalahuddin. Jika anggota berniat untuk melihat kondisi simpanannya, dapat menghubungi
bendahara/admin.
g. Donatur dapat menyetorkan donasinya melalui nomor rekening xxx a.n. bendahara.
Rekening ini bersifat sementara, dan Pengurus akan segera membuat rekening baru di Bank
Syariah tanpa bunga

2. Peminjam

a. Sebelum menentukan calon peminjam, pengurus akan melakukan pendataan anggota yang
memiliki hutang riba dan berniat mengajukan pinjaman
b. Pengurus akan menganalisa dan mempertimbangkan member mana yang akan dipinjami
terlebih dahulu, disesuaikan dengan jumlah dana yang ada. Kriteria peminjam yang dilayani
berdasarkan urutan permohonan masuk, sambil mempertimbangkan apabila dana mencukupi.
Pinjaman yang diberikan adalah utk melunasi hutang riba sehingga si peminjam benar-benar
bebas riba, alhamdulillah
c. Member yang telah dibantu diharapkan benar-benar tidak lagi terlibat hutang riba. Karena itu
kepada ybs tidak akan dibantu lagi/tidak diberikan pinjaman lagi dalam komunitas ini.
d. Persyaratan administasi peminjaman :
Calon peminjam yang sudah ditentukan sebagai peminjam, dimohonan untuk melengkapi
persyaratan administrasi. Syarat administasi berupa aplikasi permohonan yang harus
ditandatangani oleh pihak istri/suami/kerabat dekat (bagi yang belum memiliki pasangan).
Aplikasi permohonan dilengkapi dengan :
1. Fotokopi KTP Suami dan istri/kerabat dekat
2. Kartu Keluarga (jika ada)
3. Surat pernyataan bersedia dipotong bendahara & surat pernyataan bendahara bersedia
memotong

27
4. Bukti hutang riba ( dokumen cicilan/rekening koran 3 bulan terakhir)
5. Surat pernyataan tidak akan memiliki hutang riba dan kesediaan menjadi donatur setelah
utang lunas
6. Surat pengakuan hutang ke lembaga/komunitas bebas riba

e. Dana pinjaman baru ditransfer setelah berkas administrasi diterima lengkap


administrator/sekretaris. Segala biaya yang timbul selama proses peminjaman, menjadi
tanggung jawab peminjam
f. Besar angsuran adalah sama atau lebih besar dari angsuran pinjaman yang dilunasi.
g. Bagi member yang masih memiliki pinjaman, tidak diperkenankan menarik dana
simpanannya, sampai pinjaman tersebut lunas. Dan setelah pinjamannya lunas, diharapkan
agar terus memberikan donasinya demi kelangsungan program komunitas
h. Angsuran pinjaman akan dibayarkan sendiri oleh peminjam ke rekening komunitas(ditansfer
langsung,auto debet, atau cara lainnya) dan menginformasikan kepada admin/bendahara
komunitas agar tidak tercampur antara donasi dengan angsuran.

3. Mitigasi Resiko

a. Apabila peminjam meninggal dunia sisa tunggakan hutang menjadi tanggungan ahli waris.
Apabila ada member yang ingin membantu ybs, dapat menggunakan uang pribadi, dan tidak
dibebankan pada dana komunitas. Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat piutang macet,
karena dapat mengganggu kelangsungan komunitas kita
b. Jika peminjam wanprestasi karena satu dan lain hal, maka surat pernyataan pada poin 2d
angka 3 akan dikirimkan kepada bendahara kantor ybs, untuk selanjutnya dilakukan
pemotongan oleh bendahara kantor
c. Jika peminjam mutasi/promosi ke kantor lain, diharapkan agar melakukan update data pribadi
kepada pengurus dan angsuran pinjaman tetap disetor sendiri seperti poin 2h.
Bagi teman-teman yang berpartisipasi untuk wakaf namun tidak berkeinginan menjadi
member/anggota komunitas, tetap dapat menyalurkan donasinya dengan menambahkan angka
999. misalnya 500.999
***

28
Saat tulisan ini diposting, sudah sebanyak 200 orang lebih patungan duit membentuk
komunitas bebas riba untuk menolong saudaranya muslim yang masih terjerat hutang riba.
Dana yang terkumpul udah hampir 300 juta, lebih dari seperempat milyar!
Temen-temen komunitas bebas riba saat ini sudah cairin pinjaman kepada 10 orang senilai
280 juta-an. Oper kredit syar'i, tanpa bunga, tanpa ambil manfaat.
Kamu, bisa juga coba bikin komunitas bebas riba sendiri bersama teman-temanmu di
lingkunganmu. Kalo bersatu kita bisa kuat.
Muslim united!

Jika bermanfaat silakan menyebarkan e-book ini, menempatkan pada situs/blog, menyalin,
mengutip, mengcopy, mencetak, membagikan, sepanjang bukan untuk diperjualbelikan.
Setelah kemaren2 kita bahas tentang riba dan sekitarnya, maka kini kita mulai ikhtiarnya.
Bismillah.

29
30

También podría gustarte