ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATDARURATAN STEMI PADA Tn. K
DI RUANG ICU RSI SUNAN KUDUS A. Pengkajian 1. Identitas pasien Nama pasien : Tn K Usia : 53 th Jenis kelamin : Laki laki Diagnosa medis : STEMI Anterior No. Register : 224605 Pekerjaan : Karyawan swasta Tanggal masuk : 1 November 2018 Tanggal pengkajian : 1 November 2018 2. Keluhan Utama Klien datang dengan keluhan nyeri dada. 3. Riwayat penyakit sekarang Pukul 09.00 wib tiba tiba klien merasa seseg, badan lemes, keringat dingin, nyeri dada saat nafas,pusing nggliyeng kemudian dibawa ke IGD RSI jam 12.30 wib dan kemudian masuk ke ICU. 4. Pengkajian Fokus a. Pengkajian primer 1) Airway : jalan nafas efektif, ronchi. 2) Breathing : RR 20 x/ menit, menggunakan alat bantu nasal kanul 3 liter/menit, akral hangat. 3) Circulation : TD 120/ 96 mmHg, Nadi 86 x/ menit, CRT 2 detik 4) Dissability : Kesadaran compos mentis GCS E4 V5 M6 b. Pengkajian sekunder 1) Riwayat penyakit keluarga Klien mengatakan dalam keluarga ada yang mengalami penyakit hipertensi dan DM tetapi tidak ada yang mengalami penyakit menular seperti TB, HIV. 2) Riwayat penyakit dahulu Klien mempunyai riwayat penyakit DM tipe II, sebelumnya klien adalah perokok dan 5 tahun terakhir berhenti merokok. 3) Pola fungsional kesehatan (gordon) a) Persepsi dan penanganan kesehatan : Klien berharap dengan dirawat disini keluhannya membaik, klien patuh terhadap pengobatan, klien biasanya berobat ke dokter jika ada keluhan kesehatan, klien merokok, dalam keluarga ada yang mengalami penyakit hipertensi dan DM II. b) Nutrisi metabolik : Klien makan 3 kali sehari dengan menu dari RS dan habis 1/3 porsi, minum ± 2 liter, nafsu makan klien masih kurang karena kadang masih mual. c) Eliminasi : Klien BAK ± 6 kali sehari jumlah sedikit dengan warna kekuningan dan bau khas, tidak ada keluhan saat BAK dan terpasang kateter, BAB 2 hari sekali dengan konsistensi lunak warna kuning dan bau khas, tidak ada keluhan saat BAB, tidak bau badan, tidak keringat berlebih, tidak ada lesi dan pruritus. d) Aktifitas dan latihan : Klien tidak mampu beraktifitas atau berolahraga yang berat karena akan sesak nafas, klien mengalami nyeri dada. e) Tidur istirahat : Klien tidur di malam hari selama ± 7 jam, kadang terbangun pada tengah malam, tidur cukup efektif, tidak ada kebiasaan sebelum tidur, tidak ada kesulitan dalam tidur. f) Kognitif persepsi : Klien mampu menulis dan membaca, mampu berbahasa Indonesia dan jawa, tidak ada kesulitan dalam mendengar, klien mengalami pusing nggilyeng, klien juga mengalami nyeri pada dada dengan skala 5, datangnya hilang timbul. g) Persepsi diri konsep diri : Klien merasa bersyukur dengan segalanya, tetapi kadang masih khawatir dengan penyakit yang dialami. h) Peran hubungan : Klien hidup bersama istri dan anaknya, klien merasa puas dengan hubungan pernikahannya, anggota keluarga menjalankan perannya masing masing, jika ada masalah dibicarakan secara musyawarah untuk mengambil jalan keluar bersama, keuangan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kegiatan social yang masih diikuti klien adalah pengajian dan jam’iyah. i) Seksualitas reproduksi : Klien masih aktif secara seksual tetapi frekuensinya berkurang, tidak menggunakan alat kontrasepsi, tidak ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan seksual. j) Koping toleransi stress Ada perubahan besar dalam kehidupan klien sejak terdiagnosa sakit DM, mulai dari berbagai keluhan yang dirasakan hingga harus mengubah pola makan dan aktifitas serta minum obat. Jika ada masalah klien cerita dengan anggota keluarga yang lain untuk dapat dipecahkan bersama, dan selama ini cara ini efektif, klien meminum obat DM jika gula darah tinggi. k) Nilai kepercayaan : Klien tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan, klien berharap penyakitnya membaik sehingga masih punya waktu untuk menyaksikan cucu cucunya tumbuh. Klien mempunyai kepercayaan agama islam, dan menurutnya beribadah sesuai perintah agama adalah sesuatu yang sangat penting sebagai bekal hidup di akhirat. 4) Pemeriksaan fisik (head to toe) a) Keadaan umum : Kesadaran Compos Mentis b) Kesadaran : G C S : Eye : 4 Verbal : 5 Movement : 6 c) TTV : TD : 120/ 86 mmHg S : 360C RR : 20 x/ menit N : 86 x/ menit d) Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam e) Wajah : Ekspresi menahan nyeri f) Mata : Konjungtiva tidak anemis , sclera ikterik, fungsi penglihatan baik. g) Hidung : Letak hidung simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat secret, fungsi pembau baik h) Mulut : Mukosa bibir lembab, lidah kotor, tidak menggunakan gigi palsu i) Telinga : Liang telinga bersih, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran baik. j) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjara thyroid dan vena jugularis k) Dada : Paru : Inspeksi : Bentuk dada simetris , tidak menggunakan otot bantu nafas. Auskultasi : Bunyi paru ronchi Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Perkusi : Bunyi sonor Jantung : Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat. Auskultasi : Bunyi irama jantung irreguler Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela antar iga ke 5 dan garis midclavikula Perkusi : Pekak, tidak ada pembesaran jantung l) Abdomen : Inspeksi : Bentuk perut normal, tidak ada lesi bekas operasi Auskultasi : Bising usus 8 x per menit Perkusi : Bunyi timpani Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada sekitar ulu hati. m) Genetalia : Terpasang kateter, genetalia bersih. n) Ekstermitas : Atas : Terpasang infuse RL 20 tpm , masih berfungsi baik . Bawah : Tidak ada varises, masih berfungsi baik . 5) Prosedur diagnostik dan laboratorium EKG : STEMI Anterior Hb : 13,7 gr/dl Hmt : 41,1 % Leukosit : 13,1 ribu/ mmk Trombosit : 261 ribu/ mmk Eritrosit :4,57 juta/ mmk MCV : 90 µm3 MCH : 30 pg MCHC : 33,4 gr/ dl Eosinofil : 1,3 % Basofil : 0,6 % Segmen : 86,9 % Limfosit : 7,6 % Monosit : 3,6 % LED 1 jam : 29 mm LED 2 jam : 55 mm Gol darah : B+ Troponin : <0,1 ng/ m GDS : 187 mg/ dl CKMB : 11 U/ l Ureum : 34 mg/ dl Kreatinin : 1,25 mg/ dl B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Analisa data No Hari/Tanggal Data Problem Etiologi 1 Kamis, 1 DS : Klien mengeluh Nyeri akut Agen injuri biologi November nyeri 2018 P : Miokard infark Q : Seperti ditindih sesuatu R : Dada sebelah kiri S:5 T : Bertambah berat ketika aktifitas DO : Ekspresi wajah tampak menahan nyeri 2 Kamis, 1 DS : Klien mengatakan Intoleransi Ketidakseimbangan November tidak mampu aktifitas asupan oksigen 2018 melakukan aktifitas dengan kebutuhan seperti biasa karena akan mengalami sesak nafas. DO : Klien tampak sesak nafas saat aktifitas, terpasang O2 nasal 3 liter/ menit TD 120/ 96 mmHg Nadi 86 x/ menit RR 26 x/ menit 2. Diagnosa keperawatan a. Nyeri akut b.d agen injuri biologi b. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan asupan oksigen dan kebutuhan. 3. Perencanaan Tujuan No DX Intervensi Rasional Paraf Kriteria Hasil 1 Tujuan : 1. Kaji nyeri. 1. Untuk mengetahui Setelah dilakukan asuhan 2. Ajarkan klien status nyeri. keperawatan selama 1 x teknik relaksasi 2. Agar klien mampu 24 jam, nyeri akut untuk mengatasi nyerinya. teratasi, mengurangi 3. Untuk meningkatkan Kriteria hasil : nyeri. pengetahuan klien 1. Klien melaporkan 3. Berikan tentang nyeri. bebas nyeri. penkes tentang 4. Terapi yang adekuat 2. Klien melaporkan nyeri. dapat mengurangi kenyamanan 4. Kolaborasi nyeri. pemberian analgetik. 2 Tujuan : 1. Monitor 1. Mengetahui Setelah dilakukan asuhan kelelahan fisik kondisi klien. keperawatan selama 2 x dan emosi 2. Agar klien 24 jam, intoleransi klien. mampu melakukan aktifitas teratasi, 2. Ajarkan aktifitas mandiri Kriteria hasil : klien dan secara bertahap. Klien melaporkan mampu keluarga untuk 3. Meningkatkan mentoleransi aktifitas. manajemen pengetahuan klien aktifitas. tentang intoleransi 3. Berikan aktifitas. penkes tentang intoleransi aktifitas. 4. Implementasi No DX Hari/Tanggal Jam Implementasi Respon Paraf 1 Jumat, 2 15.00 1. Mengkaji DS : Klien mengatakan November wib nyeri. nyeri berkurang dengan 2018 2. Mengajarkan teknik relaksasi yang klien teknik untuk diajarkan mengurangi nyeri. P : Infark miokard 3. Memberikan Q : Seperti ditindih penkes tentang sesuatu nyeri. R : Dada sebelah kiri 4. Berkolaboras S:2 i dalam T : Muncul ketika pemberian aktifitas, berlangsung analgetik. selama 2 menit
DO: KU membaik, klien
mampu melakukan teknik relaksasi, dan memahami penkes yang diberikan perawat.
2 Jumat, 2 15.00 1. Memonitor DS : Klien mengatakan
November wib kelelahan fisik sesak nafas berkurang. 2018 dan emosi klien. 2. Mengajarkan DO : KU membaik, Klien klien dan mampu memahami cara keluarga untuk manajemen aktifitas dan manajemen penkes yang diberikan aktifitas. perawat. TD : 110/ 80 3. Memberikan mmHg, Nadi 84 x/ menit, penkes tentang RR 22 x/ menit Suhu intoleransi 36°C aktifitas.
Sabtu, 3 15.15 1. Memonitor DS : Klien mengatakan
November wib kelelahan fisik sesak nafas berkurang. 2018 dan emosi klien. DO : KU membaik, klien 2. Mengkaji terlihat sesak nafas saat kemampuan aktifitas. TD : 120/ 80 melakukan mmHg, Nadi 88 x/ menit, aktifitas. RR 20 x/ menit Suhu 36.5°C 5. Evaluasi No DX Hari/Tanggal Jam Evaluasi Paraf 1 Jumat, 2 15.00 S : Klien mengatakan nyeri berkurang November wib dengan teknik relaksasi yang diajarkan 2018 P : Infark miokard Q : Seperti ditindih sesuatu R : Dada sebelah kiri S:2 T : Muncul ketika aktifitas, nyeri berlangsung selama ± 2 menit
O: KU membaik, klien mampu melakukan
teknik relaksasi, dan memahami penkes yang diberikan perawat.
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 Jumat, 2 15.00 S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang.
November wib 2018 O : KU membaik, klien mampu memahami cara manajemen aktifitas dan penkes yang diberikan perawat. TD : 110/ 80 mmHg, Nadi 84 x/ menit, RR 22 x/ menit Suhu 36°C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Sabtu, 3 15.15 S : Klien mengatakan sesak nafas saat
November wib aktifitas telah berkurang 2018 O : KU membaik, klien tidak terlihat sesak nafas saat aktifitas TD : 120/ 80 mmHg, Nadi 88 x/ menit, RR 20 x/ menit Suhu 36.5°C