Está en la página 1de 2

My Social Soul Turns to Shy

Sesuai dengan judul,saya akan bercerita tentang saya yang tidak terlalu bersahabat dengan
interaksi sosial,saya tidak tahu apa bahasa yang cocok untuk menyebut hal yang tidak sesuai
itu.Mungkin sudah benar interaksi sosial,sosial,kemapuan beradaptasi,ataupun cara bergaul
mungkin ?.Saya memiliki banyak kekurangan dalam hal itu.

Mungkin dimulai saat saya kecil,tapi seingat saya sewaktu masih di bangku SD,saya termasuk
orang yang percaya diri ? hehe,tapi saya selalu berpikir mungkin anak kecil kebanyakan memang
seperti itu atau mungkin juga tidak.Beranjak SMP,perubahan mungkin mulai terjadi disini,maksud
saya perubahan percaya diri yang kemudian menjalar ke kemampuan saya untuk melakukan
interaksi dengan orang lain.Dimulai saat masa Orientasi di SMP,saya baru sadar saat pembagian
kelas dimana saya sudah tidak bisa bersama teman saya wakyu SD.

Saat orientasi saya benar – benar tak punya teman,saat istirahat tiba,semua mulai keluar
untuk jajan,dan sisa saya yang tinggal dikelas,Sama sekali tidak ada keinginan untuk berdiri
meninggal kan kursi yang berada di pojok kiri,bangku kedua dari belakang.untungnya waktu itu saya
membawa buku yang sangat saya suka,lebih tepatnya binder berisi lirik lagu- lagu favorit saya.Tak
lama,sudah ada dua anak yang kembali dan mereka berada dari SD yang sama waktu itu.mereka
berdua asyik bercanda sedangkan saya Cuma bisa ikut tersenyum melihat mereka bermain kejar –
kejaran depan kelas.Setelah orientasi berakhir,kegiatan pembelajaran juga sudah dimulai entah
butuh beberapa minggu untuk saya akhirnya bisa berbaur dengan teman sekelas.Bukan saya yang
mulai pembicaraan,tapi memang mereka yang ramah.

Setelah semester 2 kelas 1 berakhir.Kelas kemudiam dirombak kembali.Jadi disekolah kami


waktu itu,setelah naik kelas 2,para siswa yang memeliki peringkat tinggi disetiap kelas akan di
kumpulkan di kelas ‘A’.Alhamdulillah saya ada di kelas A waktu itu,dan yang lebih membahagiakan
teman dekat saya di kelas 7c(kelas awal) dan sahabat saya mulai dari kecil juga ada dikelas yang
sama,dia ini laki – laki yah.Tapi yang menyedihkan itu saya harus berpisah dari mereka,anak – anak
kelas 7C.Dan mulai disini saya kurang percaya diri lagi,karena dipertemukan dengan orang – orang
yang hebat dan berbakat.Saya mulai menciut dan mngecil.

Salah satu,bukti yang saya dapat dimana kepercayaan DIRI saya mulai hilang yaitu saat
PORSENI di akhir semester.Yang pertama saat pertandingan basket,saat mulai masuk SMP saya
sangat sangat bahagiaaaa melihat ada lapangan basket,di daerah saya hanya ada 2 dua lpangan
basket loh,di SMP saya dan di Pesantren Rahmatul Asri.Saya akan sangaat bahagia saya pelajaran
olahraga kala materinya adalah basket.Oke lanjut,saya tim lomba basket sudah
ditentukan,sebenarnya saya sangat ingin ikut,tapi karena takut dan yah seperti itu,saya akhirnya
memendam keinginan saya itu hingga lulus SMP.

“3 tahun yang selalu berat di akhir semester untuk saya sang pecinta basket dalam diam”

Yang kedua yaitu,Lomba dalam bidang Seni,Saya lumayan bisa bernyanyi dan saya sangat
suka bernyanyi,saya Cinta musik.Namun karena yah seperti itu sekali lagi dan ada salah satu teman
lain yang juga berbakat,saya membiarkan kesempatan lain lagi untuk pergi.Sebenarnya saya sekali
ikut lomba ini dan benar – benar hancur.Gemetaran tak terkendali.Dan sejak saat itu saya
menyimpulkan bahwa :

“Musik Ku hanya Untuk Ku,dan akan ku dendangkan dalam diam setiap nadanya”
Let me say sorry to stop until this long.Saya akan bagikan kelanjutan ceritanya secepat kilat
tapi tak mengalahkan kecepatan cahaya .Part selanjutnya saya kan menceritakannya mulai saya
sudah menginjak bangku SMA,dimana puncaknya sifat itu berkembang.Assalamu’alaikum
Warahmatullah.Bye Bye .

También podría gustarte