Está en la página 1de 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Menurut Price dan Wilson (dalam Nanda, 2013: 177), Gastritis merupakan
suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut kronik, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah
gastritis superficial akut dan gastritis atrofik kronis. Penyakit ini di masyarakat
biasanya disebut dengan maag. Penyakit ini banyak menjangkiti masyarakat,
khususnya masyarakat yang mempunyai kegiatan yang padat (sibuk). Bukan
hanya pekerja, mahasiswa pun banyak menderita penyakit ini dikarenakan terlalu
sibuk mengurusi tugas dan kuliahnya sehingga biasanya telat makan. Pola makan
masyarakat yang kurang sehat, seperti sering telat makan, sering makan-makanan
yang pedas dan asam, dan sebagainya serta stres pun juga menyebabkan penyakit
gastritis banyak diderita oleh masyarakat. Selain itu, pada gastritis akut juga
disebabkan oleh penggunaan NSAID (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) secara
berlebihan terutama aspirin. Hampir 25% orang yang mengonsumsi aspirin setiap
hari untuk artritis reumatoid mengalami gastritis akut, banyak disertai perdarahan
(Kumar dkk, 2010: 834). Sementara untuk gastritis kronik perevalensinya lebih
dari 50% terjadi pada populasi berusia lanjut di dunia barat. Penyebab dari
gastritis kronik ini yang terpenting adalah infeksi basil helicobacter pylori dan hal
ini dapat ditularkan. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa penyakit ini
merupakan penyakit genetik (keturunan) karena terdapat gastritis yang diderita
oleh satu keluarga. Anggapan ini salah, karena yang menyebabkan sekeluarga itu
menderita gastritis bukan karena genetik (keturunan) melainkan penularan dari
Helicobacter pylori ini.
Tak jarang masyarakat meremehkan penyakit ini, sehingga tidak berusaha
segera mencari pengobatan ataupun melakukan pencegahan. Padahal penyakit ini
berpotensi menyebabkan kematian (Kumar dkk, 2010: 834).
Dalam dunia medis, diagnosis gastritis sering digunakan secara berlebihan
dan juga luput didiagnosis. Diagnosis gastritis sering dipakai secara berlebihan
pada semua keluhan abdomen bagian atas yang bersifat sementara, tanpa adanya

1
2

bukti yang valid, tetapi sering pula luput karena sebagian besar pasien gastritis
kronik bersifat asimptomatik (Kumar dkk, 2010: 834).

Oleh karena itu, kami mengangkat gastritis dikarenakan kasus nya cukup
tinggi dan terdapat defisit pengetahuan mengenai gastritis di masyarakat. Selain
itu juga terdapatpenentuan diagnosis gastritis yang terlalu cepat di dunia medis
yang seharusnya diagnosis ditegakkan dengan berbagai pertimbangan dan ilmu-
ilmu yang mendukung. Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai gastritis
dan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien gastritis.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Bagaimana perumusan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang tepat dengan pasien gatritis?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1.3.1. Tujuan Umum
Membahas mengenai penyakit gastritis dan asuhan keperawatan yang
tepat untuk pasien gatritis.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Merumuskan pengkajian yang tepat untuk pasien gastritis
2. Merumuskan diagnosis keperawatan yang tepat untuk pasien
gastritis
3. Merumuskan perencanaan yang tepat untuk pasien gastritis
4. Merumuskan implementasi yang tepat untuk pasien gastritis
5. Merumuskan evaluasi yang tepat atas tindakan yang diberikan
kepada pasien gastritis

1.4. MANFAAT PENULISAN


1.4.1. Bagi mahasiswa keperawatan
Dapat dijadikan sumber rujukan dalam rangka membuat asuhan
keperawatan dan saat praktik klinik ketika merawat pasien gatritis

1.4.2. Bagi Institusi


Dapat dijadikan sebagai kumpulan bahan rujukan yang bersumber dari
karya tulis mahasiswa.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. DEFINISI
Menurut Dr. Suparyanto, M.Kes (2012), Gastritis berasal dari kata gaster yang
artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Menurut Price dan
Wilson (dalam Nanda, 2013: 177), Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan
atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus, atau
lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan
gastritis atrofik kronis. Sedangkan menurut Hirlan (dalam Priyanto dan Lestari,
2008: 69), Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan sub mukosa
lambung.
Menurut Kumar dkk, (2010: 834), Gastritis dibagi menjadi dua, yaitu gastritis
superficial akut dan gatritis atrofik kronik. Gatritis superficial akut adalah proses
peradangan mukosa akut yang biasanya bersifat sementara. Sedangkan gastritis
atrofik kronik merupakan peradangan mukosa lambung kronik yang akhirnya
menyebabkan atrofi mukosa dan metaplasia intestinal, biasanya tanpa disertai
erosi.

2.2. ETIOLOGI
2.2.1. Gastritis Superficial Akut
 Penggunaan NSAID (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) secara
berlebihan terutama aspirin
 Konsumsi alkohol yang berlebihan
 Merokok berat
 Kemoterapi kanker
 Uremia
 Infeksi bakteri atau virus sistemik (misalnya salmonelosis atau
infeksi CMV)
 Stres berat (misalnya trauma, luka bakar, dan pembedahan)
 Iskemia dan syok
 Upaya bunuh diri, misalnya dengan larutan asam atau basa
 Iradiasi atau pembekuan lambung
 Trauma mekanis (misalnya intubasi nasogastrik)
 Gastrektomi distal

4
5

Mekanismenya yaitu meningkatkan sekresi asam yang dibarengi difusi-balik,


produksi buffer bikarbonat yang menurun, berkurangnya aliran darah, kerusakan
lapisan mukosa dan epitel. (Kumar dkk, 2010: 834)

2.2.2. Gastritis atrofik kronik


 Infeksi kronik H. Pylori
 Imunologik (autoimun), menyebabkan anemia pernisiosa
 Toksik, misalnya alkohol dan merokok
 Pascabedah, terutama setelah tindakan antrektomi yang diikuti
gastroenterostomi dengan refluks sekresi duodenum yang
mengandung empedu.
 Motorik dan mekanis, termasuk obstruksi, bezoar (isi lambung
memadat), dan atonia lambung
 Radiasi
 Penyakit granulomatosa (misalnya penyakit Crohn)
(Kumar dkk, 2010: 835)

2.3. TANDA DAN GEJALA


2.3.1. Gastritis superficial akut
 Mual muntah
 Perdarahan terselubung maupun nyata
 Mukosa lambung hyperemia dan oedem (dengan endoskopi)
 Erosi dan perdarahan aktif
(Nanda, 2013: 177)
 Nyeri epigastrium
 Hematemesis berat
 Melena
(Kumar dkk, 2010: 834)
 Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan tetapi malah mencapai usus (Baughman dan Hackley,
2000: 188)

2.3.2. Gastritis atrofik kronik


 Asimptomatik
 Tukak lambung
 Defisiensi zat besi
 Anemia pernisiosa
 Karsinoma lambung
(Nanda, 2013: 177)
 Mual muntah
6

 Rasa tidak nyaman di perut bagian atas


 Hipoklorhidia
(Kumar dkk, 2010: 837)

2.4. PATOFISIOLOGI
7

2.5. MASALAH YANG SERING MUNCUL


 Ansietas berhubungan dengan kondisi penyakit dan program pengobatan
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan masukan nutrient yang tidak adekuat
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan yang
tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah
 Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan diet dan
proses penyakit
8

2.6. GAMBARAN GASTRITIS (Kumar dkk, 2010: 835-837)


2.6.1. Gastritis Superficial akut

Gambar 2.1. Gastritis akut


A. Gambaran makroskopik memperlihatkan titik-titik erosi pada mukosa yang
secara sepintas tampak normal, darah yang melekat tampak gelap karena
terpapar oleh asam lambung.
B. Gambaran mikroskopik dengan pembesaran lemah memperlihatkan fokus-
fokus kerusakan mukosa disertai perdarahan, mukosa sekitar tampak normal.

2.6.2. Gastritis Atrofik Kronik

Gambar 2.2. Gastritis


Kronik
Tampak sebagian epitel
mukosa diganti oleh
metaplasia intestinal
(kiri atas) serta adanya
infiltrat inflamasi lamina
propria (kanan) berupa
limfosit dan sel plasma.
9

Gambar 2.3. Helicobacter Pylori


Pewarnaan perak Steiner
memperlihatkan banyak organisme
Helicobacter berwarna gelap di
sepanjang permukaan luminal sel epitel
lambung. Perhatikan bahwa bakteri
tidak menginvasi jaringan.

2.7. PENATALAKSANAAN
2.7.1. Teknik Manajemen Nyeri Distraksi Audio (Musik)
Lampiran I
2.7.2. Pendidikan Kesehatan
Lampiran II
10

LAMPIRAN I
No. Dokumen :
POLTEKKES KEMENKES MALANG
SOP.KDM.
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi :
Tanggal Terbit :
MANAJEMEN NYERI DENGAN Halaman :
DISTRAKSI AUDIO
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas/pelaksana :
Perawat,dosen,CI,
Mhs
Pengertian Suatu respon tubuh yang disebabkan adanya salah satu atau beberapa
rangsang yang mengenai bagian tubuh
Indikasi Pasien mengalami nyeri pada abdomen
Tujuan Mengurangi rasa nyeri pada pasien dengan cara distraksi media audio
Persiapan tempat Pada proses penanganan nyeri dengan cara distraksi ini tidak
dan alat memerlukan alat-alat medis. Hanya memerlukan alat yang digunakan
untuk mengalihkan perhatian pasien. Karena saat ini kami akan
melakukan cara distraksi pendengaran, maka alat yang kami butuhkan
adalah:
1. Handphone atau mp3
2. Headset
Persiapan pasien 1. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan tindakan yang akan
dilakukan.
2. Mengatur posisi pasien yang nyaman.
Persiapan Tutup sketsel atau pintu
Lingkungan Lingkungan disekitar pasien dibuat aman, nyaman, dan tenang.
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan
2. Mengkaji tingkat nyeri
3. Menanyakan kepada pasien lagu tipe apa yang disukai pasien
4. Mempersiapkan lagu yang sesuai dengan tipe lagu kesukaan pasien.
5. Memperdengarkan lagu kepada pasien
6. Setelah 5 sampai 10 menit, perawat mengakhiri terapi distraksi media
audio
7. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan
8. Mengkaji tingkat nyeri
9. Membereskan alat-alat
10. Mencuci tangan
11. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin Privacy pasien
3. Bekerja dengan sopan
4. Memperhatikan body mekanism
Evaluasi Observasi hasil setelah melakukan tindakan terhadap pasien
11

LAMPIRAN II
POLTEKKES KEMENKES MALANG
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
MEMBERI EDUKASI KESEHATAN

Pengertian Pemberian pendidikan kesehatan dapa klien


Indikasi Pasien mengalami kurang pengetahuan terkait penyakit
Tujuan Memberi Health Edication pada klien
Persiapan tempat 3. Persiapkan tempat yang nyaman untuk pasien dan siapkan alat yang
dan alat membantu pasien mengingat. Ex : Leaflet, brosur dll
Persiapan pasien 3. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan tindakan yang akan
dilakukan.
4. Mengatur posisi pasien yang nyaman.
Persiapan Tutup sketsel atau pintu
Lingkungan Lingkungan disekitar pasien dibuat aman, nyaman, dan tenang.
Pelaksanaan 12. Berikan health education pada klien dengan posisi yang nyaman dan
dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh klien.
13. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
5. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
6. Menjamin Privacy pasien
7. Bekerja dengan sopan
8. Memperhatikan body mekanism
Evaluasi Observasi hasil setelah melakukan tindakan terhadap pasien
BAB III
DOKUMENTASI KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GASTRITIS

3.1. FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN


Ruang/Poli/Unit/Instalasi : Stase 2
Nama pasien : Kadek Dwiyani Novi Tamansari No Reg. : 1401460020
Umur : 18 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Alamat : Jl. Brigjen Slamet Riyadi RT 06 kelurahan Oro Oro Dowo
Tanggal waktu datang 25 Mei 2015 Jam 10.00 WIB
Orang yang bisa dihubungi /penganggung jawab (Nama) : Ni Nyoman
Alamat : Jl. Tukad Selatan Bali Selatan No Telp.:085784817758

Diterima dari: √ Poliklinik Poltekkes Malang __ IRD _________________


__ RS _____________________ __ Dokter _______________
__ Lainnya :___________________
Cara Datang : __ Kursi roda __ Ambulans √ Jalan kaki __ Brankar
Alasan Dirawat : Nyeri di ulu hati seperti ditususk-tusuk setiap telat makan dengan skala ,
pusing, nafsu makan berkurang

Terakhir Masuk Rumah Sakit (RS) :Tanggal Tahun 2003 Alasan Dehidrasi
________________________________________________________________________
__________
Riwayat Medis Lalu :
Dehidrasi dan Maag
DAFTAR PENGOBATAN SEKARANG (diresepkan)

Nama Obat Dosis Cara pemberian Frekw pemberian

POLA PERSEPSI – PENGELOLAAN PEMELIHARAAN KESEHATAN :


Merokok: √ Tidak ____ Ya Jumlah __<1 pak/hari ___ 1-2 pak/hari

12
13

___> 2 pak/hari
Alkohol : √ Tidak _____ Ya Jumlah : ____< 1 botol/hari ____1- 2 botol/hari
___>2 botol/hari Jenis :
_____________________________________________________
Mengkonsumsi obat – obatan dijual bebas /tanpa resep : ___ Tidak √ Ya Macam :
Antasida
Alergi ( Obat, makanan, plester, cairan ) : ____ Tidak √ Ya Macam :
Pengawet Makanan Reaksi :Pucat dan Bibir pecah-pecah
Harapan dirawat di rumah sakit/poliklinik/unit : Agar cepat sembuh
________________________________________________________________________
__________
Pengetahuan tentang penyakit/masalah kesehatan saat ini ( pengertian, penyebab, tanda
gejala, cara perawatan) :
Tau, pasien dapat menjelaskan tentang pengertian dari penyakit maag yang merupakan
penyakit lambung

Pengetahuan tentang pencegahan penyakit/masalah kesehatan saat ini (cara-cara


pencegahan) :
Tau, pasien mengetahui cara mencegah gastritis yang dideritanya dengan makan teratur,
tidak asam dan tidak pedas

Pengetahuan tentang keamanan/keselamatan (pencegahan terhadap cedera/kecelakaan) :


-

POLA AKTIVITAS LATIHAN


KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI :
0= Mandiri 1= Alat Bantu 2= Dibantu orang lain
3= Dibantu orang dan peralatan 4= Ketergantungan/tidak mampu
0 1 2 3
4
Makan minum √
14

Mandi √
Berpakaian/dandan √
Toileting √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Naik tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
ALAT BANTU : √ Tidak __ Kruk __ Pispot disamping tempat tidur __ Walker
__ Tongkat __ Kursi roda __ Lain- lain,
sebutkan___________________

POLA NUTRISI DAN METABOLIK


Jenis diet khusus/suplemen
-_________________________________________________________
Diet/makanan pantangan :__Tidak √ Ya Macam : makanan pedas dan asam
Instruksi diit saat ini :____Tidak √ Ya, macam : Makanan lembut dan berkuah
Jumlah porsi setiap kali makan:3/4 Porsi Frekwensi dalam1 hari:2-3x
Nafsu makan:____Normal __Bertambah √ Berkurang ___Penurunan sensasi rasa
____Mual __Muntah __Stomatitis
Fluktuasi berat badan 6 bulan terakhir: √ tidak naik/turun 50Kg ___ naik. _____Kg
Kesukaran menelan: √ Tidak ____Ya ____padat ___cairan
Gigi palsu: √ Tidak ___ Ya __ bagian atas ___bagian bawah
Gigi ompong : √ Tidak ____Ya ___Bagian atas ___Bagian bawah
___Sebagaian besar
Jumlah cairan/minum : ___< 1 ltr/hri √ 1-2 ltr/ ____ > 2 ltr/hari
Jenis cairan : Hanya air putih

Riwayat masalah penyembuhan kulit √ Tidak ada ___Penyembuhan Abnormal


__ada ruam ___Kering ___ ada luka/lesi ____Pruritus

POLA ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB): √ kali/hari ___ kali/minggu Tgl Defekasi terakhir26
Mei 2015 06.00 WIB
Pola BAB saat ini : √ dalam batas normal ____ Konstipasi ___Diare
___Inkontinensia ___Nyeri ___Keluar darah Warna faeces : _______________
15

Colostomy : √ tidak ___Ya Dapat merawat sendiri ___Tidak


Kebiasaan BAK: 5 kali/hari Jumlah 1700 cc/hari ____Malam sering berkemih
___Kesukaran menahan/beser ___Nyeri/disuri ___Menetes/oliguri
___Anuri
Warna Urin:Kuning Jernih Alat Bantu: ___Folley kateter ____kondom kateter

POLA TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur: 6 jam/malam hari _____ jam /tidur siang Nyenyak tidur √ Ya
___tidak Masalah tidur √ Tidak ada ___ Ya ____ terbangun malam hari
____Sulit tidur/ Insomnia ___Mimpi buruk ___ Nyeri/tdk nyaman ____Gangg.
Psikologis, sebutkan
________________________________________________________________________
__________

POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL
Keadaan mental: √ stabil ___Afasia ___Sukar bercerita ___Disorientasi
___Kacau mental ___Menyerang/agresif ___Tidak ada respons
Berbicara: √ Normal ___Bicara tidak jelas ___Berbicara inkoheren
___Tdk dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai: √ Indonesia Lain-lain:
Bali
Kemampuan memahami: √ Ya ___Tidak Ansientas: ___Ringan ___Sedang
____Berat ___Panik Ketakutan : √ Tidak ____Ya
______________________________
Pendengaran: √ DBN ___Terganggu (__Ka __Ki) ___Tuli (___Ka ___Ki)
___Alat Bantu dengar ___Tinitus
Penglihatan: √ DBN ___Kacamata ___Lensa kontak ___Mata kabur
___Kanan___Kiri
__Buta ___Kanan ___Kiri Vertigo: ___Ya √ Tidak
Nyeri:______ Tidak √ Ya √ Akut ____Kronis Lokasi Nyeri Ulu Hati
Nyeri berkurang dengan cara :Minum Antasida _____ Tdk Dapat

POA TOLERANSI KOPING STRES/PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI


Masalah utama sehubungan dengan dirawat dirumah sakit atau penyakit :
Adakah ancaman perubahan penampilan/kehilangan anggota badan √ Tidak ___
Ya
16

Adakah penurunan harga diri : √ Tidak ____Ya


Adakah ancaman kematian : √ Tidak _____Ya
Adakah ancaman terhadap kesembuhan penyakit : √ Tidak _______ Ya
Adakah masalah biaya perawatan di RS : √ Tidak _____ Ya
Pola koping individual : √ Konstruktif /efektif ____Tdk efektif ___Tidak mampu

POLA SEXSUALITAS/ REPRODUKSI


Periode Menstruasi Terakhir (PMT)1 Bulan yang lalu Masalah
Menstruasi/Hormonal:
√ Tidak ___Ya Nyeri sangat di perut Pap Smear Terakhir:_________________
Pemeriksaan Payudara/Testis sendiri √ Ya ___Tidak Gangguan seksual
_________
_________________ Penyebab :
_______________________________________________

POLA PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : Mahasiswi
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : ___ Tidak ada masalah √ Ada masalah,
sebutkan
:____________________________________________________________________
Sistem pendukung: ___Pasangan(Istri/Suami) ____Saudara/famili √ Orang
tua/wali
____ teman dekat ____ tetangga
Interaksi dengan orang lain : √ Baik ___ Ada masalah
___________________________
Menutup diri : √ Tidak ____ Ya ___________________________________________
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : √ Tidak ____ Ya ________________________

POLA NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut: Hindu Pantangan agama: √ Tidak
___Ya(sebutkan)__
________________________________________________________________________
___
17

Meminta dikunjungi Rohaniawan: ___Ya √ Tidak


Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita
Pasti Sembuh
Distres Spiritual : √ Tidak _____ Ya,
sebutkan______________________________________

PENGKAJIAN FISIK (Objektif)


1 KEADAAN UMUM DAN VITAL SIGN
Keadaan umum : ___ Baik √ Lemah/ berbaring di TT Kesadaran : √ CM
___Somnolen ____Apatis ____Coma Suhu 36,50C Nadi : 84x/m Tekanan darah
100/90 mmHg
Nadi: ______ √ Lemah ____Tidak teratur RR 22x/m BB 50 kg TB 155 kg

2 PERNAFASAN/SIRKULASI
Kualitas: √ DBN ____Dangkal ___Cepat- dalam ___Cepat dangkal
Batuk: ___Tidak √ Ya Sputum : √ Tidak ada ___Banyak
Warna___________
Auskultasi:
Lobus Ka. Atas √ DBN Suara abnormal
_______________________________
Lobus Ki. Atas √ DBN Suara abnormal
________________________________
Lobus Ka. Bawah √ DBN Suara abnomal
__________________________________
Lobus Ka. Bawah √ _DBN Suara
abnormal_________________________________
Bunyi jantung : √ DBN ____Bunyi abnormal ________________________________
Pembesaran vena jugularis : √ Tidak ___Ya Edema tungkai : √ Tidak
____Ya Sebutkan
___________________________________________________________
Nadi kaki kanan (pedalis): __kuat √ lemah ____tak ada
Nadi kaki kiri (pedalis): ___kuat √ lemah ____tak ada

3. METABOLIK- INTEGUMEN
18

Kulit:
Warna: ___DBN √ Pucat ___Sianosis ___Kuning/ikterik
___Lain-

lain________________________________________________________________
Suhu kulit: √ DBN ___Hangat ___dingin Turgor ___DBN
___Buruk
Edema: √ tidak ada ___Ya(jelaskan/lokasi)____________________________
Lesi: √ Tidak ada ___Ya(jelaskan /lokasi) _____________________________
Memar: √ Tidak ada ___Ya(jelaskan/lokasi)_____________________________
Kemerahan: √ Tidak ada ___Ya(jelaskan/lokasi)__________________________
Gatal-gatal: √ Yidak ___Ya(jelaskan/ lokasi _____________________________
Terpasang Selang Infus/ cateter : ____Tidak ____Ya
_______________________ Mulut:
Gusi: √ DBN ____stomatitis
___perdarahan___________________________
Gigi: √ DBN ___Caries ____Berlobang

Abdomen
Bising usus: ___Ada √ Tidak ada Ascites √ tidak ___Ya
Nyeri tekan : ___Tidak √ Ya Jelaskan Regio 2
Kembung : √ Tidak ____Ya Tearaba massa/tumor : √ Tidak ___Ya
Regio
_____________________________________________________________

4. NEURO/SENSORI
Pupil: √ Sama __Tidak sama ____ Kiri: ___Kanan: ____Ki dan Ka
Reaksi terhadap cahaya
Kiri: √ Ya ___Tidak/Sebutkan_________
Kanan: √ Ya ___Tidak sebutkan________________________________
Keseimbangan dan gaya berjalan: √ Mantap ___Tidak mantap
19

Genggaman tangan: √ Sama Kuat ___Lemah/Paralisis ( ___Ka


___Ki)
Otot kaki: √ Sama Kuat ___Lemah paralysis (___Ka ___Ki)
Parastesia/kesemutan : √ Tidak ____Ya Sebutkan ___________________
Anastesia : √ Tidak _____Ya Sebutkan _________________________

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hb GDP/GD HDL/ Uric Ureum Widal Lain-2 Lain-2
2 Jam PP LDL/VLDL Acid ……… ………..
Hasil
Tgl
2. Foto Rontgen :
3. ECG :
4. USG :
5. Lain-lain :
DIAGOSA MEDIS :

PERENCANAAN PULANG
Hidup sendiri ___Ya √ Tidak Jelaskan Dengan Ibu Kos
Tujuan setelah pulang: ___Kerumah sendiri √ Lain-
lain____________________________
Transportasi setelah pulang: ___Mobil sendir/sewa ___Ambulan √ Belum dapat
ditentukan sekarang
Antisipasi keperawatan mandiri setelah pulang ? ___Tidak mampu √ Mampu
Perlu perawatan di rumah setelah pulang : √ Tidak ____Ya Sebutkan tenaga kesehatan
yang diinginkan
_____________________________________________________________
20

Perlu bantuan alat-alat setelah pulang? √ Tidak


___Ya____________________________
Penyuluhan kesehatan yang diperlukan setelah pulang : sebutkan
_____________________
________________________________________________________________________
__
Rencana Kontrol selanjutnya : sebutkan
__________________________________________

NAMA PERAWAT: __________________________ TANDA TANGAN :


_________________
JABATAN :___________________ TANGGAL :
_________________

PENGKAJIAN FOKUS
Tanggal/ Data Fokus Masalah
Nama Perawat
Pola Kognitif-Perseptual Gangguan rasa nyaman
S: - Pasien mengeluh nyeri di ulu hati
Nyeri
seperti ditusuk-tusuk setiap telat makan
dengan skala 4 dari 10
- Pasien mengatakan menahan nyeri sampai
meneteskan air mata
- Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang karena nyeri perut

O:- tangan pasien memegang abdomen


yang sakit
- Pasien meneteskan air mata saat nyeri
- Pasien terlihat pucat
- Nyeri tekan abdomen regio 2
21

- Pasien tidak menghabiskan porsi makan


Pola Nutrisi dan Metabolik Resiko Pemenuhan
S:- Pasien mengatakan nafsu makan
Nutrisi Kurang
berkurang karena nyeri perut
- Pasien mengeluh nyeri di ulu hati seperti
ditusuk-tusuk setiap telat makan dengan
skala 4 dari 10

O:- Pasien tampak pucat


- Pasien lemah
- Nyeri tekan abdomen regio 2
- Pasien tidak menghabiskan porsi makan
- BB pasien 50 kg tidak naik dan tidak
turun
Pola Persepsi-pengelolaan Defisiensi Pengetahuan
pemeliharaan kesehatan
S:- Pasien mengatakan hanya mengetahui
sedikit tentang gastritis
- Pasien mengatakan sakitnya disebabkan
karena pola makan yang salah

O:- Pasien menderita gastritis karena pola


makan yang salah
- Pasien hanya mengetahui definisi dan
penyebab gastritis
- Pasien hanya mengetahui pengobatan
gastritis adalah antasida

3.2. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama Klien : Nn. Kadek
Ruang : Stase 2

Evaluasi Kemajuan
Diagnosa Keperawatan/Masalah
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
Kolaboratif
26/05 27/5
/2015 /15
22

Evaluasi Kemajuan
Diagnosa Keperawatan/Masalah
1. Gangguan rasa nyaman:Nyeri berhubungan K T
Kolaboratif
dengan mukosa lambung teriritasi yang
ditandai dengan adanya nyeri tekan di regio
2

2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang T


berhubungan dengan penurunan nafsu
makan

3. Defisiensi pengetahuan berhubungan T


dengan penatalaksanaan diet dan proses
penyakit yang ditandai dengan pasien
menderita gastritis karena pola makan yang
salah
23

Evaluasi Kemajuan
Diagnosa Keperawatan/Masalah
Kolaboratif
Kode Status A = Aktif T = Teratasi D= *T=Tidak Berubah
Kode Evaluasi S = Stabil M= Disingkirkan K = Kemajuan
Membaik *B= Memburuk *TK= Tidak ada
Kemajuan
24

3.3. FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Nn. Kadek
Ruang : Stase 2

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Tgl/Inisial Intervensi


Keperawatan/Mas Perawat
alah Kolaboratif
1 Tujuan: 26/05/15 1) Lakukan pengkajian
 Mengontrol nyeri pasien nyeri secara
(INK)
dalam waktu 2x24 jam komprehensif
 Tingkat nyeri pasien teratasi 2) Gunakan teknik
dalam waktu 2x24 jam komunikasi terapeutik
 Tingkat kenyamanan pasien untuk mengetahui
meningkat dalam 2x24 jam pengalaman nyeri pasien
3) Pilih dan lakukan teknik
Kriteria Hasil: manajemen nyeri yang
 Pasien mampu mengontrol tepat
nyeri 4) Ajarkan pasien teknik
 Pasien melaporkan bahwa manajemen nyeri
nyeri berkurang setelah 5) Kolaborasikan dengan
dilakukan manajemen nyeri dokter mengenai
 Pasien mampu mengenali pemberian terapi
nyeri farmakologi
 Pasien menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang

2 Tujuan: 26/05/15
 Status nutrisi pasien (INK)
kembali normal dalam 1x24
1) Kaji adanya alergi
jam
makanan
 Intake nutrisi pasien 2) Kolaborasikan dengan
terpenuhi ahli gizi untuk
menentukan jumlah
Kriteria Hasil: kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
 Tidak terjadi penurunan 3) Berikan substansi gula
berat badan (BB 50 kg) 4) Monitor jumlah nutrisi
 Tanda-tanda malnutrisi dan kandungan kalori
tidak ada pasien
 Kebutuhan nutrisi terpenuhi 5) Berikan informasi
 Nafsu makan kembali mengenai nutrisi yang
25

normal dibutuhkan
 Pasien menghabiskan porsi
makan

3 26/05/15
Tujuan:
(INK)
 Pasien mengetahui tentang
proses penyakit gastritis
 Pasien mengetahui pola
hidup sehat untuk
mencegah terjadinya 1) Kaji pengetahuan pasien
gastritis dan menghindari tentang proses penyakit
kambuh kembali 2) Jelaskan pengertian,
penyebab, tanda gejala,
Kriteria Hasil: dan cara pencegahan
penyakit gastritis
 Pasien menyatakan 3) Gambarkan proses
pemahaman tentang penyakit dengan cara
penyakit, kondisi, yang tepat
prognosis, dan program 4) Berikan informasi
pengobatan dengan cara yang tepat
 Pasien mampu melakukan 5) Diskusikan pilihan terapi
prosedur yang dijelaskan dan penanganan
secara benar 6) Diskusikan perubahan
 Pasien mampu menjelaskan gaya hidup yang
kembali apa yang dijelaskan mungkin diperlukan
perawat. untuk mencegah
komplikasi di masa
datang.
26

3.4. CATATAN KEMAJUAN KEPERAWATAN (SOAPIE)


Nama Klien :Nn. Kadek
Ruang : Stase 2
Tanggal, /Jam/ CATATAN Nama/Tanda
Diagnosa
Tangan
Keperawatan
Perawat
1 S : Pasien mengatakan setelah dilakukan manajemen
26 Mei 2015 nyeri distraksi musik nyeri berkurang dari skala 4
13.00 WIB menjadi 2
O : - Pasien memegang abdomen
- Pasien tidak meneteskan air mata
- Nyeri tekan abdomen regio 2
- Pasien bersedia makan sedikit roti tetapi belum
dihabiskan dan belum bersedia makan nasi
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Direncanakan manajemen nyeri distraksi musik
dan usulan analgetik
I : - Dilakukan manajemen nyeri distraksi musik
- Memberikan asam mefenamat atas intruksi
dokter
E : Masalah nyeri teratasi, pasien dapat tidur tenang,
pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri
R : Skala nyeri turun 2 menjadi tidak nyeri,
pemberian analgetik dan manajemen nyeri distraksi
musik dilakukan kembali apabila skala nyeri
meningkat.

S : - Pasien mengatakan nafsu makan mulai


2 meningkat seiring nyeri berkurang
26 Mei 2015 - Pasien mengatakan sudah tidak nyeri
13.30 WIB O : - Pasien sudah tidak pucat
- Pasien sudah tidak terlihat lemah
- Tidak ada nyeri tekan abdomen regio 2
- Pasien menghabiskan porsi makan setelah nyeri
teratasi
A : Resiko pemenuhan nutrisi kurang sudah teratasi
P : Hentikan Intervensi
27

S : Pasien mengatakan mengetahui banyak hal


3 mengenai gastritis dan akan melakukan pola
26 Mei 2015 hidup sehat
16.00 WIB O : - Pasien mampu melakukan manajemen distraksi
musik secara mandiri
- Pasien mampu mengulang hal-hal yang
disampaikan perawat
- Pasien tampak puas dengan edukasi yang
diberikan
A : Masalah defisiensi pengetahuan teratasi
P : Hentikan intervensi
3.5. EVALUASI SUMATIF
Setelah dilakukan serangkaian tindakan keperawatan untuk pasien Nn.
Kadek, pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri dan badan kembali
segar. Selain itu, pasien telah mampu melakukan manajemen nyeri,
pencegahan, dan diet yang tepat secara mandiri. Setelah masalah teratasi,
pasien diperbolehkan pulang. Sebelum pulang, perawat mengingatkan
pasien mengenai hal-hal yang dapat pasien lakukan dirumah secara mandiri
agar tidak terjadi gastritis kembali. Pasien mengatakan puas atas asuhan
keperawatan yang diberikan kepadanya. Pasien mengucapkan terimakasih.
Perawat mengantarkan pasien sampai depan pintu Poliklinik dengan
tersenyum.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. KESIMPULAN
Price dan Wilson (dalam Nanda, 2013: 177), Gastritis merupakan suatu
keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut kronik, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah
gastritis superficial akut dan gastritis atrofik kronis. Gastritis disebabkan
salah satunya oleh pola makan yang salah dan tidak sehat. Salah satu gejala
gastritis adalah nyeri abdomen. Sebagai seorang perawat, harus mampu
mengatasi nyeri pasien dengan salah satunya yaitu manajemen nyeri.
Sebelum melakukan manajemen nyeri, harus diobservasi dan ditanyakan
kepada pasien dulu untuk menentukan metode yang tepat.

8.2. SARAN
Diharapkan sebagai seorang perawat professional mampu menyusun
dokumentasi keperawatan dengan baik dan benar.

28
DAFTAR PUSTAKA

Baughman, dan Hackley. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku dari
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.

Kumar, dkk. 2010. Robbins & Cotran Dasar Patologi Penyakit Edisi 7. Jakarta;
EGC.

Nurarif, dan Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosis Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 1. Mediaction.

Priyanto, dan Lestari. 2008. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba


Medika.

Suparyanto, dr., M.Kes. 2012. Etiologi dan Penanganan Gastritis, (http://dr-


suparyanto.blogspot.com/2012/02/etiologi-dan-penanganan-gastritis.html?m=1),
diakses pada 31 Mei 2015.

29

También podría gustarte