Está en la página 1de 8

PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO

(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)


RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

Pengertian ICRA merupakan bagian yang penting pada perencanaan renovasi, konstruksi
dan pemeliharaan bangunan di Rumah Sakit. Assesment ICRA mulai
dilakukan sejak masa perencanaan awal proyek, sebelum konstruksi dimulai,
dan pemantauan saat proyek konstruksi berlangsung sampai dengan akhir dari
proyek yang dikerjakan.
Tujuan Untuk mengontrol terjadinya penyebaran infeksi yang ditularkan melalui udara
dan air di daerah lingkungan Rumah Sakit selama waktu renovasi, konstruksi
dan pemeliharaan bangunan
Kebijakan 1. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi akan melakukan assessment
ICRA secara proaktif sejak fase awal desain perencanaan sampai fase akhir
proyek untuk semua renovasi, konstruksi dan proyek-proyek pemeliharaan
bangunan. Dalam pelaksanaannya Tim PPI dibantu oleh Bagian Kerumah
Tanggan, Penanggung jawab proyek dan Pengawas proyek yang akan
bersama-sama mengawasi jalannya konstruksi berlangsung serta memantau
berjalannya sistem pencegahan dan pencegahan infeksi.
2. Assesment ICRA difokuskan terutama pada pencegahan, selain itu
pemantauan, pengujian, dan intervensi ketika teridentifikasi terjadinya suatu
masalah.
Prosedur I. Tanggung jawab ICRA diberikan beberapa pihak:
1. Direktur Rumah Sakit:
a. Menunjuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk
memastikan secara ketat tindakan pencegahan di tempat proyek dan
setiap kali renovasi, konstruksi dan pemeliharaan bangunan yang
dilakukan di daerah-daerah yang diduduki dalam Fasilitas Perawatan
Pasien.
b. Menyetujui atau menolak hasil rekomendasi mengontrolan infeksi
ditempat proyek untuk memindahkan pasien ke daerah lain dari fasilitas
yang tidak terpengaruh oleh konstruksi.
2. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi:
a. Mengidentifikasi faktor faktor resiko tinggi yang dapat menyebabkan
terjadinya penyebaran infeksi akibat renovasi, konstruksi dan kegiatan
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

pemeliharaan bangunan.
b. Menentukan apakah konstruksi menimbulkan peningkatan risiko yang
cukup untuk meminta / menyarankan pasien dipindahkan ke area
fasilitas yang tidak terpengaruh oleh konstruksi.
c. Mengkoordinasikan system pencegahan infeksi pada pembangunan
renovasi, konstruksi dan pemeliharaan bangunan bersama sama dengan
penanggung jawab dan pengawas proyek.
d. Memastikan dokumen kontrak yang ditanda tangani penanggung jawab
dan pengawas proyek untuk melaksanakan semua persyaratan ICRA
selama konstruksi.
e. Setiap desain dan perencanaan untuk setiap proyek konstruksi harus
diawali dengan membuat ICRA.
f. Secara rutin memantau konstruksi dan system pencegahan infeksi
dengan ICRA.
g. Memeriksa kembali daerah konstruksi setelah pembersihan akhir dan
menyetujui pembukaan / pembukaan kembali daerah tersebut.
Memastikan setiap personil konstruksi menerima orientasi dan
pelatihan dalam langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
tentang risiko yang terkait dengan paparan potensi kontaminasi
mikroba, partikulat anorganik, dan bahan kimia organik yang mudah
menguap yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi yang dapat
diidentifikasi pada ICRA sebelum memulai pekerjaan.
h. Melakukan pengawasan rutin untuk mengidentifikasi penyakit HAIs,
memulai penyelidikan lingkungan dan epidemiologi (termasuk ulasan
retrospektif) untuk mengidentifikasi dan menghilangkan sumber infeksi
jika lebih dari satu kasus yang ditemukan, menginformasikan kepada
dokter yang merawat pasien berisiko tinggi, dan membangun sistem
untuk surveilans prospektif untuk kasus tambahan.
3. Penanggung Jawab dan pengawas proyek:
a. Memberi tahu Tim PPI pada setiap pekerjaan yang direncanakan dan
memperoleh persetujuan sebelum memulai pekerjaan proyek.
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

Mengikuti aturan ICRA yang disetujui untuk meminimalkan


pembentukan debu.
b. Memastikan pekerjaan daerah proyek benar-benar dibersihkan setelah
pekerjaan selesai.
4. PNM akan:
a. Bekerja dengan Pengendalian Infeksi untuk mengidentifikasi daerah-
daerah yang perlu dipel basah / dibersihkan dan membersihkan daerah-
daerah seperti yang dijadwalkan.
b. Daerah baru dan direnovasi benar-benar bersih sebelum menerima
pelayanan perawatan pasien.
c. Mengkoordinasikan inspeksi pembersihan akhir dengan Pengendalian
Infeksi sebelum pembukaan / membuka kembali daerah yang telah
direnovasi atau konstruksi.

II. Lakukan penilaian resiko konstruksi melalui langkah-langkah


sebagai berikut:
Langkah 1. Gunakan tabel berikut untuk mengidentifikasi jenis
konstruksi.
A Inspeksi dan aktivitas non-Invasif
Termasuk, namun tidak terbatas pada:
1. Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
2. Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
3. Wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang
tidak menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan
dinding atau akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan
yg kelihatan .
B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan debu
minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
1. Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
2. Akses ke ruang terbuka.
3. Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi debu
dapat di kontrol
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga


tinggi atau memerlukan pembongkaran atau
pemindahan/penghapusan/ pembersihan komponen bangunan
tetap atau rakitan.
1. Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
2. Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau penutup
dinding
3. pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai,
plafon langit-2 dan pekerjaan khusus.
4. Kontruksi dinding baru.
5. Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-
langit
6. Kegiatan kabel utama
7. Kegiatan apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja
tunggal.
D Pembongkaran dan kontruksi proyek besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
1. Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
2. Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan lengkap.
3. Kontruksi baru.

Langkah 2. Gunakan tabel berikut untuk mengidentifikasi kelompok


berisiko tinggi.
Pengendalian Infeksi Penilaian Risiko (Lingkaran Satu)
Rendah Medium Menengah-tinggi Tinggi
 Daerah  Semua  Ruang Gawat  Pasien Transplantasi
kantor daerah Darurat  Kamar operasi
 Lainnya: perawatan  Radiologi / MRI  PACU
pasien (kecuali  Buruh & Pengiriman  Area Pengolahan
dinyatakan  Pembibitan Steril
dalam media ke  Pediatri  Semua ICU
daerah-daerah  Kedokteran Nuklir  Katerisasi jantung
berisiko tinggi  Penerimaan / Unit / Angiography di
atau tinggi) Discharge Area
 Lainnya:  Fisioterapi (daerah  Fungsi paru
tangki)  Unit dialisis
 Makan Fasilitas  Area Endoskopi
 Laboratorium  Area Farmasi
(spesimen) Campuran
 Prosedur Khusus  Unit Onkologi
 Lainnya:  Lainnya:
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

Langkah 3. Gunakan tabel berikut untuk menentukan risiko.


Matrix Penilaian Risiko
Kegiatan konstruksi
Kelompok risiko A B C D
Rendah I II II III / IV
Medium I II III IV
Menengah-tinggi I II III / IV IV
Tinggi III III / IV III / IV IV

Langkah 4. Lengkapi Pengendalian Infeksi Izin Konstruksi.


Pengendalian Infeksi Izin Konstruksi
Deskripsi Proyek / Nomor: Jenis proyek:
____Maintenance____Renovation
____Demolition ____Construction
____Other:

Perkiraan Tanggal Mulai: Perkiraan Tanggal Penyelesaian:

Fasilitas Project Manger: Nomor Telepon:

Proyek Kontraktor: Nomor Telepon:

Pengendalian
Nomor Telepon:
Infeksi
Petugas:

Lokasi: Superviisor / Telepon:

Konstruksi Risiko Kelompok: Penilaian Risiko:


Jenis: (Lingkaran Satu) (Lingkaran Satu)
(Lingkaran Satu)
Sedang Rendah I II III III / IV IV
ABCD Sedang-Tinggi Tinggi

Proyeksi Utilitas Pemadaman berdampak Pengendalian Infeksi (Mark


semua yang berlaku)
Elektris Air AC Vacuum Lainnya:
medis

Daftar Semua Peralatan Konstruksi yang mungkin Menghasilkan


Kebisingan, Getaran, dan / atau Interferensi dengan Peralatan Medis
(Electro Magnetic Interference)

Pencegahan dan Pengendalian Tindakan (Tandai nilai resiko)


PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

Nilai
Resiko
I a. Laksanakan pekerjaan dengan metode meminimalisasi
timbulnya debu dari pelaksanaan kegiatan kontruksi.
b. Segera mengganti ubin atau langit-langit yang direnovasi.
c. Bersihkan area kerja setelah menyelesaikan tugas.
II a. Menyediakan sarana (misalnya, terpal plastik) untuk
mencegah penyebaran debu
b. Permukaan daerah yang beresiko menghasilkan debu perlu
dibasahi untuk mengontrol debu saat
memotong/membongkar.
c. Menutup pintu dan ventilasi udara.
d. Lap permukaan dengan desinfektan.
e. Membuang limbah konstruksi dalam kondisi tertutup.
f. Pel basah dan / atau vakum dengan vacuum HEPA
sebelum meninggalkan area kerja. Pasang tirai penutup di
pintu masuk/keluar area kerja.
g. Sistem Isolat HVAC di area kerja.
III a. Sistem Isolat HVAC di area kerja.
b. Memasang terpal plastik dengan metode kontrol kubus
sebelum konstruksi dimulai.
c. Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja,
memanfaatkan HEPA dilengkapi unit filtrasi udara/metode
lain untuk mempertahankan tekanan negatif
d. Jangan membuka terpal penutup dari area kerja sampai
konstruksi selesai dibersihkan secara menyeluruh.
e. Pel basah atau vakum 2x dalam 8 jam pada kegiatan
konstruksi, atau sebagaimana diharuskan untuk
meminimalkan penyebaran debu
f. Buang terpal plastik penutup dengan hati-hati untuk
meminimalkan debu dan kotoran yang terkait dengan
konstruksi. Terpal plastik harus diseka basah, divakum
dengan HEPA atau disemprot air sebelum dibuang.
g. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah tertutup
sebelum dipindahkan.
IV a. Untuk mencegah kontaminasi sistem saluran maka isolasi
sistem HVAC di area, dimana pekerjaan sedang
dilakukan..
b. Lengkapi semua barier penting yaitu sheetrock, plywood,
plastic untuk menutup area dari area yg tdk untuk kerja
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

atau menerapkan metode pengendalian kubus (gerobak dng


penutup plastik & koneksi disegel ke tempat bekerja dng
HEPA vakum utk menyedot debu sebelum keluar) sebelum
kontruksi dimulai.
c. Menjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja
dengan menggunakan HEPA unit yang dilengkapi dengan
penyaringan udara.
d. Segel lubang, pipa, saluran & lubang-2 kecil yg bisa
menyebabkan kebocoran
e. Membangun serambi/ruangan dan semua personil
melewati ruangan ini sehingga dapat disedot debunya
dengan vakum cleaner HEPA sebelum meninggalkan
tempat kerja atau mereka bisa memakai kain atau baju
kertas yg di lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat
kerja
f. Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk
mengenakan penutup sepatu. Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari area kerja
g. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai
proyek selesai diperiksa oleh Komite/Panitia PPIRS.
Dibersihkan oleh bagin kebersihan RS..
h. Hilangkan barier material dengan hati-2 untuk
meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan puing-2 yg
terkait dng kontruksi.
i. Wadah untuk limbah kontruksi harus ditutup rapat sebelum
kontruksi.
j. Wadah transportasi atau gerobak agar ditutup rapat.
k. Vakum area kerja dengan vakum HEPA filter.
l. Area di pel dengan pel basah dengan
pembersih/desinfektan.
m. Setelah selesai mengembalikan sistem HVAC dimana
pekerjaan dilakukan.

Strategi Risiko-Pengurangan lainnya


1. Jauhkan pintu ruangan pasien yang berdekatan dengan proyek
konstruksi
2. Segel jendela luar untuk meminimalkan infiltrasi dari puing-puing
penggalian
PENILAIAN INFEKSI PENGENDALIAN RISIKO
(ICRA/INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RENOVASI, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur RSUD Dr. Mohamad Saleh
PROSEDUR Kota Probolinggo
TETAP

KEPERAWATAN
Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Mkes
NIP. 19600715 198802 1 003

3. Tentukan rute alternatif di fasilitas yang memutar staf, pasien, dan


pengunjung di sekitar lokasi pembangunan
4. Jadwal proyek konstruksi besar selama musim dingin ketika risiko
infeksi jamur adalah terendah
5. Tentukan konstruksi-satunya lift, pintu masuk, dan jalan untuk kru
konstruksi
6. Hapus puing-puing konstruksi melalui jendela di lantai atas permukaan
tanah
7. Relokasi pasien berisiko tinggi ke daerah dihapus dari situs konstruksi
8. Posting signage terkait dengan non-resmi masuk ke area kerja
9. Area penyimpanan Tentukan untuk bahan bangunan
10. Melatih dan mendidik staf kesehatan, pekerja fasilitas, pekerja
konstruksi (Mark semua yang berlaku): Pengendalian Infeksi
Pengendalian Paparan Rencana, Kimia Berbahaya, Hidup
Keselamatan, Pelaporan Kecelakaan, First Aid, Alat Pelindung Diri,
Pelaporan darurat lingkungan yang tak terduga (misalnya, memimpin
cat, asbes, dll)
Unit
Terkait

También podría gustarte