Está en la página 1de 15

Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis

Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

BAB VI

NERACA

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Perusahaan pada umumnya merupakan salah satu kegiatan perekonomian
dalam dunia usaha yang berubah setiap saat dengan harapan dapat
melangsungkan kehidupan usahanya untuk mewujudkan harapan tersebut.
Perusahaan dalam melakukan usahanya harus mengambil langkah-langkah baru
serta pengelolaan usaha yang lebih baik untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Manajemen perusahaan sangat perlu mengetahui bagaimana kondisi
keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui
dari laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas dan lain-lain, dengan menganalisa pos-pos laporan neraca akan
dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan perusahaan tersebut.
Perusahaan harus mampu mengatur posisi keuangan karena sebagai tolak ukur
kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kemajuan atau perkembangan didalam suatu perusahaan.
Laporan Keuangan sangat penting karena digunakan sebagai alat untuk
memperoleh informasi tentang posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan dapat sebagai tolak ukur
maju mundurnya suatu perusahaan dengan melihat besarnya laba dihasilkan serta
aktiva, modal dan hutang yang dimiliki. Perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya akan selalu diiringi dengan laporan keuangan dan akan selalu
mengharapkan laba atau profit untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari
maupun untuk mengadakan investasi baru. Perusahaan harus dapat mengelola
dan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang ada secara efektif dan efisien

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 57


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

dengan cara menetapkan kebijakan dan keputusan yang tepat untuk dapat
mencapai tujuannya. Jumlah kas perusahaan yang semakin besar, maka semakin
tinggi pula tingkat profitabilitas yang digunakan. Profitabilitas juga merupakan
salah satu unsur utama dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,
maka laba harus selalu direncanakan demi tercapainya tujuan perusahaan.

2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum neraca antara lain:
a. Menunjukkan posisi keuangan berupa besar nilai aktiva dan pasiva pada
perusahaan.
b. Mengetahui apakah nilai aktiva dan pasiva dalam keuangan perusahaan
seimbang.
3. Adapun manfaat dari praktikum neraca antara lain:
a. Mampu mengetahui posisi keuangan berupa besar nilai aktiva dan pasiva
pada perusahaan.
b. Mampu mengetahui nilai aktiva dan pasiva dalam keuangan suatu perusahaan.

B. Landasan Teori
1. Pengertian Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan
suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca berguna
untuk memberikan pengguna gambaran tentang posisi keuangan perusahaan
bersama dengan menampilkan apa perusahaan memiliki debit dan kredit. Neraca
adalah sebuah kutipan pada satu titik dalam waktu rekening perusahaan neraca,
bersama dengan laporan laba rugi dan arus kas, adalah alat penting bagi investor
untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan dan operasinya. Neraca

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 58


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

dengan demikian hal akan menjadi satu point penting yang akan sangat
diperhatikan oleh para investor.
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, serta modal
dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca bertujuan untuk menunjukkan
posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada
waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun
fiskal atau kalender, sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet
(Munawir, 2007). Neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan
perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi asset, kewajiban dan ekuitas
pada saat tertentu, neraca atau balanced sheet adalah laporan yang menyajikan
sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan asset kewajiban-kewajibannya
atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan
tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. Neraca harus disusun secara
sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan
perusahaan. Oleh karena itu dalam IFRS, neraca juga bisa disebut Statements of
Financial Position. Karena neraca merupakan potret atau gambaran keadaan
pada suatu saat tertentu maka neraca merupakan status report bukan merupakan
flow report (Harahap, 2009).
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.1)
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan dalam neraca
terdapat:
a. Perusahaan menyajikan asset lancar terpisah dari asset tidak lancar dan
kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali
untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Asset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan
jatuh tempo.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 59


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

b. Perusahaan harus menggunakan informasi jumlah setiap asset yang akan


diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas
bulan dari tanggal neraca.
c. Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi
perusahaan yang dapat di identifikasi dengan jelas, maka klasifikasi maka
asset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat yang
membedakan asset bersih sebagai modal kerja dengan asset yang digunakan
untuk operasi jangka panjang.
Neraca itu sendiri mempunyai elemen-elemen antara lain sebagai berikut :
a. Aktiva (Asset)
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Aktiva biasanya terdiri dari :
1) Aktiva Lancar (Current Asset)
Aktiva ialah manfaat ekonomi dimasa mendatang yang cukup
pasti,yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari
transaksi atau peristiwa masa lampau (Sugiri dan Sumiyana, 1996).
Aktiva lancar meliputi kas dan aktiva lain yang dapat diharapkan
untuk dicairkan atau ditukarkan dengan uang tunai. Aktiva lancar disajikan
pada neraca berdasarkan urutan likuiditasnya, dimulai dari akun yang
paling likuid. Aktiva lancar diantaranya yaitu kas, surat berharga, piutang
usaha, persediaan barang dagangan, dan lainnya. Suatu aktiva
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut:
a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan
dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan.
b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan
diharapkan agar direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari
tanggal neraca.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 60


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi sebagai
aktiva tidak lancar.
2) Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau
jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau
tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Menurut
PSAK No.16 aktiva tetap ialah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau lebih dulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Macam-
macam aktiva tetap antara lain:
a) Investasi jangka Panjang
Penanam modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain
dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham,
investasi obligasi.
b) Aktiva tetap berwujud
Kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak
(konkrit). Contohnya adalah tanah, bangunan, mesin, inventaris,
kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
c) Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)
Kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi
merupakan sesuatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh
perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang
termasuk Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) ini antara
lain:

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 61


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

 Hak Paten adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang
menemukan sesuatu hal baru untuk membuat, menjual, atau
mengawasi penemuannya selama jangka waktu 17 tahun.
 Hak Cipta (Copyright) adalah hak yang diberikan kepada pengarang
atau pemain untuk menerbitkan, menjual, atau mengawasi
karangannya.
 Merk Dagang adalah suatu nama, simbol, bentuk dan gambar yang
digunakan untuk membedakan dengan produk lain.
 Franchises adalah hak yang diberikan oleh suatu pihak (disebut
franshisor) kepada pihak lain untuk menggunakan fasilitas yang
dimiliki oleh franshisor.
 Leasehold adalah hak dari penyewa untuk menggunakan aktiva tetap
dalam suatu perjanjian sewa menyewa.
 Goodwill adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha
seperti letak perusahaan yang baik, nama yang terkenal, pimpinan
yang ahli dan lain-lain.
 Aktiva lain-lain
Aktiva yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari empat
sub-klasifikasi tersebut, misalnya beban ditangguhkan, piutang
kepada direksi, deposito, pinjama karyawan.
a. Hutang (Liabilities)
Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis
dimasa yang akan datang dengan memberikan harta atau jasa kepada pihak
lain dimasa yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian
dimasa yang sudah terjadi:
1) Hutang Lancar
Kewajiban-kewajiban yang harus segera dilunasi oleh perusahaan
dengan penggunaan aktiva lancar atau dengan pembentukan kewajiban

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 62


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

lancar lainnya dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Yang
termasuk hutang lancar adalah hutang dagang, hutang gaji, hutang biaya,
serta hutang lancar lainnya.
2) Hutang Jangka Panjang
Kewajiban-kewajiban yang tidak diharapkan untuk segera dilunasi
dalam siklus operasi normal perusahaan, tetapi pengembaliannya
dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Yang termasuk hutang
jangka panjang adalah hutang hipotek, hutang obligasi, dan hutang jangka
panjang lainnya. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
b. Modal (Ekuitas)
Bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara
aktiva dan kewajiban yang ada. Unsur ekuitas ini dapat disub-klasifikasi lebih
jauh menjadi dua sub-klasifikasi, yaitu:
1) Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham.
2) Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan
kepada para pemilik, misalnya dalam bentuk dividen (ditahan).
Didalam neraca, masing-masing unsur tersebut disajikan dengan
menganut ketentuan-ketentuan tertentu. Aktiva disajikan menurut urutan
likuiditas,kewajiban menurut jatuh tempo, sedangkan ekuitas disajikan
menurut kekekalan.
2. Struktur Neraca
Berdasarkan PSAP 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, struktur neraca
adalah sebagai berikut: neraca terdiri dari asset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Asset diklasifikasikan menjadi lancar dan tidak lancar. Asset lancar terdiri dari
kas atau aset lainnya yang dapat diuangkan atau dapat dipakai habis dalam waktu

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 63


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

12 bulan mendatang. Asset tidak lancar terdiri dari investasi jangka panjang, asset
tetap, dan asset lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu
12 bulan setelah tanggal pelaporan, sedangkan kewajiban jangka panjang akan
jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan. Sedangkan ekuitas dana
diklasifikasikan menjadi ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas
dana cadangan.
3. Keterbatasan Neraca
Beberapa Keterbatasan dari Neraca adalah:
a. Kebanyakan asset dana kewajiban dinyatakan pada nilai historis. Sebagai
akibatnya, nilai yang disajikan pada neraca memiliki kehandalan yang lebih
baik akan tetapi hal tersebut memiliki kritik tersendiri dimana nilai wajar saat
ini tidak tercantum pada neraca.
b. Berbagai macam pertimbangan dan juga perkiraan digunakan di dalam
menentukan hal apa saja yang penting untuk dilaporkan di dalam neraca.
c. Terdapat beberapa pokok hal penting yang nilainya terabaikan ketika
penyajian neraca karena nilainya tidak dapat diukur secara objektif. Sebagai
contoh adalah kemampuan suatu daerah untuk menghasilkan sumber daya
alam yang nilainya tidak tercantum di dalam neraca.
4. Bentuk Neraca
Bentuk atau susunan dari neraca tidak ada keseragaman diantara
perusahaan-perusahaan tergantung pada tujuan-tujuan yang akan dicapai, tetapi
bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a. Bentuk skontro dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan hutang
serta modal tercantum sebelah kanan/kredit.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 64


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

b. Bentuk vertical dalam bentuk ini semua aktiva nampak dibagian atas yang
selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta
modal.
c. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan
perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang
dikehendaki nampak dengan jelas.

C. Pengumpulan dan Pengolahan Data


1. Pengumpulan Data
a. Data Neraca
Adapun data neraca yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Kas
2) Barang Jadi
3) Barang Dalam Proses
4) Bahan Baku
5) Total Aktiva Lancar
6) Tanah
7) Gedung
8) Akumulasi Penyusutan Gedung
9) Nilai Baku Gedung
10) Mesin Produksi
11) Akumulasi Penyusutan Mesin
12) Total Aktiva Berwujud
13) Total Aktiva
14) Total Pasiva
15) Hutang Bank
16) Total Persediaan
17) Nilai Baku Peralatan

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 65


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

b. Rumus Neraca
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung neraca adalah
sebagai berikut:
1) Kas = Kas tersedia + Total biaya penjualan
2) Barang Jadi = Persediaan 31 desember
3) Barang Dalam Proses = Persediaan 1 januari
4) Bahan Baku = Bahan baku dipakai
5) Total Aktiva Lancar = Kas + Total persediaan
6) Tanah = Luas tanah X Harga tanah
7) Gedung = Luas bangunan X Harga gedung
8) Akumulasi Penyusutan Gedung = 5% X Gedung
9) Nilai Baku Gedung = Gedung–Akumulasi susut gedung
10) Mesin Produksi = Jumlah mesin X Harga 1 set mesin
11) Akumulasi Penyusutan Mesin = 6,25% X Mesin produksi
12) Total Aktiva Berwujud = Tanah+Nilai baku gedung dan alat
13) Total Aktiva = Tot.aktiva lancar+Tot.aktiva wujud
14) Total Pasiva = Total Aktiva
15) Hutang Bank = Total pasiva - modal
16) Total Persediaan = Barang jadi+dalam proses+baku
17) Nilai Baku Peralatan = Mes.produksi-akumulasi susut
2. Pengolahan Data
Tabel 6.1 Aktiva dan Pasiva
AKTIVA PASIVA

AKTIVA UTANG JANGKA


LANCAR PANJANG
Kas Rp 638.000 Utang Bank Rp 0
Persediaan :
Barang Jadi Rp 0
Barang Dalam
Rp 30.000
Proses
Bahan Baku Rp 0

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 66


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

Total Persediaan Rp 30.000

Total Aktiva
Rp 668.000
Lancar

AKTIVA TETAP
BERWUJUD
Tanah Rp 0 MODAL Rp 668.000
Gedung Rp 0
Akumulasi
Rp 0
penyusutan (10%)
Nilai Baku
Rp 0
peralatan

Mesin Produksi Rp 0
Akumulasi
Rp 0
penyusutan (10%)
Nilai Baku
Rp 0
Peralatan

Total Aktiva
Rp 0
Berwujud

TOTAL TOTAL
Rp 668.000 Rp 668.000
AKTIVA PASIVA

Sumber : Pengolahan Data Praktikum APB, 2018.

Tabel 6.2 Lembar Pemasaran

Jumlah Terjual /
Rencana Penjualan
Nama Pasar Penjualan
(Unit) Aktual (Rp)
Online 282 564.000
Offline 37 74.000

TOTAL 638.000
Sumber : Data Praktikum APB, 2018.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 67


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

D. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan tabel 6.1 di atas maka dapat diketahui hasilnya yaitu sebagai
berikut:

1. Kas diperoleh dari penjumlahan antara kas tersedia dengan total biaya
penjualan sehingga didapat Rp 564.000 + Rp 740000 = Rp 638.000
2. Bahan baku diperoleh dari biaya yang dikeluarkan untuk 300 produk yaitu
dengan mengkalikan antara biaya bahan baku/unit dengan unit namun
karena bahan baku yang kita peroleh adalah limbah atau dapat dikatakan
sebagai barang sisa sehingga tidak membutuhkan biaya untuk bahan
baku.
3. Total persediaan diperoleh dari penjumlahan antara barang dalam proses,
barang jadi, dan bahan baku sehingga Rp 0 + Rp 0 + Rp 30000 = Rp
30000.
4. Total aktiva lancar adalah penjumlahan antara kas dengan total
persediaan sehingga didapat Rp 668.000.
5. Mesin produksi adalah jumlah mesin yang digunakan dikali dengan harga
untuk tiap setnya namun karena dalam produksi kita tidak menggunakan
mesin maka mesin sama dengan nol.
6. Total aktiva berwujud ialah penjumlahan antara tanah, nilai baku gedung,
dan nilai baku peralatan sehingga Rp 0. karena tidak mengeluarkan biaya
untuk tanah.
7. Total aktiva diperoleh dari total aktiva lancar ditambah dengan total
aktiva berwujud sehingga Rp 668.000 + Rp 0 Total pasiva adalah sama
dengan total aktiva sehingga diperoleh Rp 668.000.
8. Hutang bank ialah hasil pengurangan dari total pasiva dengan modal
sehingga diperoleh Rp 0.
Dari hasil pengolahan data dan perhitungan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa kas diperoleh dari penjumlahan antara kas tersedia dengan total

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 68


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

biaya penjualan sehingga didapat Rp 638.000 Bahan baku diperoleh dari biaya
yang dikeluarkan untuk 300 produk yaitu dengan mengkalikan antara biaya bahan
baku/unit dengan unit terjual sehingga didapat Rp 0. karena bahan baku yang kita
dapatkan berupa limbah kulit, didapatkan secara gratis. Total aktiva lancar adalah
penjumlahan antara kas dengan total persediaan sehingga didapat Rp 668.000.
Mesin produksi adalah jumlah mesin yang digunakan dikali dengan harga untuk
tiap setnya sehingga diperoleh Rp 0. karena kami dalam prosuksi tidak
mengunakan mesin apapun. Sehingga dalam pembahasan ini pun tidak ada
perhitungan nilai Akumulasi penyusutan mesin. Nilai baku peralatan didapat dari
biaya mesin produksi dikurangi dengan akumulasi penyusutan mesin, karena kami
tidak meggunakan mesin maka biaya nya sebesar Rp.0. Sedangkan Total aktiva
berwujud ialah penjumlahan antara tanah, nilai baku gedung, dan nilai baku
peralatan sehingga Rp 0. Total aktiva diperoleh dari total aktiva lancar ditambah
dengan total aktiva berwujud sehingga Rp 668.000.
Total pasiva adalah sama dengan total aktiva sehingga diperoleh Rp 668.000.
Hutang bank ialah hasil pengurangan dari total pasiva dengan modal sehingga
diperoleh Rp 0.
Kegunaan neraca secara garis besar yang pertama bisa sebagai alat untuk
menganalisis fleksibelitas dalam hal pengolahan keuangan. Analisa yang
digunakan adalah laporan neraca dan dapat digunakan pihak perusahaan untuk
pengambilan sebuah keputusan, dimana keputusan tersebut berhubungan dengan
tindakan kedepannya. Neraca berguna untuk menganalisa, dalam hal ini nantinya
akan menunjukan kemampuan yang dimiliki perusahaan dalam melunasi segala
kewajiban jangka pendek dengan kondisi yang dimilikinya. Neraca dapat menjadi
alat untuk menganalisa dan menunjukan kemampuan dari perusahaan untuk dapat
segera melunasi hutang yang dimiliki sehinnga nantinya, Hutang hutang tersebut
diharapkan dapat terbayar lunas sebelum ataupun tepat di tanggal jatuh tempo.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 69


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

E. Kesimpulan

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan:
a. Posisi keuangan perusahaan didalam neraca berupa total aktiva sebesar Rp
668.000
b. Nilai total pasiva dengan nilai total aktiva adalah sama yaitu sebesar
Rp.668.000 sehingga neraca berada pada titik kesetimbagan.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 70


Laporan Praktikum Analisi Perancangan Bisnis
Modul VI – Kelompok Jumat (08.00-10.30)

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan S. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Edisi Empat, Liberty.

Slamet, Sugiri, Sumiyana. 1996. Akuntansi Keuangan Yogyakarta : YKPN.

Jurusan Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND 71

También podría gustarte