Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Mahayana Suttram
Yang Suci Sutra Bunga Teratai Putih Dari Pintu Gerbang Dharma Mahayana
tentang pembabaran dua belas nidana dari hukum kesunyataan mulia
1
Kemudian Sang Sakyamuni Buddha memancarkan seberkas cahaya dari
bagian yang menonjol pada KepalaNya yang merupakan tanda dari Seorang Yang
Maha Agung dan Beliau memancarkan pula seberkas cahaya dari Tanda Lingkaran
Rambut Putih yang terletak diantara kedua Alis MataNya yang bersinar ke arah
Timur menerangi 108 ribu koti nayuta dunia-dunia Buddha dimanapun jua yang
banyaknya seperti pasir-pasir dari Sungai Gangga. Diseberang dunia-dunia itu,
terdapatlah sebuah Dunia yang bernama Vairocanarasmipratimandita dan didalam
kawasan itu berdiam Seorang Buddha yang Bergelar
Kamaladalavimalanaksatrarajasamkusumitabhijno, Yang Telah Datang, Sang
Arahat Samyaksambuddha dipuja dan dikelilingi oleh sekelompok Para Bodhisattva
yang tak terhitung jumlahnya dan Beliaupun mengkhotbahkan Hukum kepada
Mereka itu. Berkas Sinar dari Lingkaran Rambut Putih Sang Sakyamuni Buddha
bercahaya di seluruh Kawasan Mereka.
2
Vyuharaja, Samadhi Vimalaprabhasa, Samadhi Vimalagarbha, Samadhi Apriktsna,
Samadhi Suryavarta.
Ratusan Ribu Koti Perenungan- Perenungan Agung seperti inilah yang telah Ia
peroleh, yang jumlahnya sama dengan banyaknya pasir dari sungai-sungai Gangga.
Tiada lama setelah Cahaya Dari Sang Sakyamuni Buddha bersinar diatasNya, Ia
berkata kepada Sang Tathagata Arahan Samyaksambuddha
Kamaladalavimalanaksatrarajasamkusumitabhijna :
" Yang Dihormati Dunia! Aku harus pergi mengunjungi Dunia Saha untuk
menghormat, mendekati dan memuliakan Sang Sakyamuni Buddha serta untuk
menemui Sang Bodhisattva Mahasattva Manjusri Kumara, Putera dari Sang Raja
Hukum, Sang Bodhisattva Mahasattva BhaisajyaRaja, Sang Pradanasura
Bodhisattva Mahasattva, Sang Naksatrarajasamkusumitabhijña Bodhisattva
Mahasattva, Sang Visistacaritra Bodhisattva Mahasattva, Sang Vyuharaja
Bodhisattva Mahasattva, Sang Bhaisajyarajasamudgata Bodhisattva Mahasattva.
Ketika Sang Manjusri, Putera dari Sang Raja Hukum, melihat Bunga-Bunga Teratai
itu Kemudian berkatalah Ia Kepada Sang Buddha : "Yang Maha Agung! Karena
sebab apakah makna tanda-tanda bertuah ini muncul untuk pertama kalinya ? Disana
terdapat beberapa Ribu Bunga-Bunga Teratai berbatang Emas Jambudvipa, Berdaun
Perak Putih, Berbenang Sari Permata dan Berkelopak Manik-Manik Kimsuka."
Kemudian Sang Sakyamuni Buddha memberitahu Sang Manjusri : "Inilah Tanda-
tanda bahwa Sang Bodhisattva Mahasattva Gadgadasvara dari Kawasan Sang
Buddha Kamaladalavimalanaksatrarajasamkusumitabhijna dengan ditemani oleh 84
Ribu Bodhisattva Mahasattva akan berkunjung ke Dunia Saha ini untuk memuliakan
4
, mendekati dan menghormati Aku serta ingin memuliakan dan mendengarkan
Hukum Sutta Bunga Teratai ini."
Sang Manjusri berkata Pada Sang Buddha : "Yang Maha Agung! Akar Kebajikan
apa yang telah ditanam oleh Sang Bodhisattva itu dan jasa apakah yang telah Ia
pelihara sehingga Ia dapat memiliki daya Ghaib Yang sebesar ini ? Sudilah kiranya
Engkau memberitahukan Kami tentang nama dari Perenungan ini dan Kami Semua
berhasrat untuk menjalankanNya dengan rajin, karena dengan melaksanakan
Perenungan ini, Kami semua akan dapat melihat Bodhisattva itu, tentang bagaimana
warna, bentuk, dan ukuranNya, martabat serta tindak tanduknya. Kami mohon
kepadaMu duhai Yang Maha Agung, dengan Kekuatan GhaibMu biarlah Kami
melihat Kedatangan dari Sang Bodhisattva itu."
Kemudian Sang Sakyamuni Buddha bersabda pada Sang Manjusri : "Sang Tathagata
Prabhutaratna Yang Telah Lama Moksha akan memperlihatkan Tanda itu
KepadaMu." Seketika itu, Sang Buddha Prabhutaratna menyapa Bodhisattva itu :
"Datanglah Wahai Putera Yang Baik! Sang Manjusri, Putera dari Sang Raja Hukum
ingin melihatMu."
6
Sang Kamaladalavimalanaksatrarajasamkusumitabhijna juga menyampaikan
salamNya kepada Sang Tathagata Prabhutaratna. "Apakah Engkau baik-baik saja?
Apakah Engkau suka hati tinggal lama." Yang Maha Agung! Sekarang Kami ingin
melihat Tubuh Sang Tathagata Buddha Prabhutaratna dan berkenanlah Engkau
duhai Yang Maha Agung untuk menampakkan diri dan mengizinkan Kami
melihatNya."
Kemudian Sang Bodhisattva Padmasri berkata kepada Sang Buddha : "Yang Maha
Agung! Sang Bodhisattva Gadgadasvara ini telah menanam akar Kebajikan yang
bagaimana serta jasa-jasa apa yang telah Ia bina sehingga Ia memiliki kekuatan
Ghaib seperti ini?" Sang Buddha menjawab Sang Bodhisattva Padmasri:"Dahulu
kala, pada asamkhyeya yang tak terhingga, adalah Seorang Buddha yang bernama
Megadundubhisvararaja Tathagato'rhan samyaksambuddho, loka udapadi, Pemilik
Pikiran Dan Perbuatan Sempurna, Yang Terbahagiah, Maha Tahu Dunia, Sang
Pemimpin Tiada Tandingan, Guru Dewa dan Manusia, Sang Bhagavan Buddho,
Yang KawasanNya disebut Sarvarupasamdarsana, dan Kalpa Nya disebut
Priyadarsana. Sang Bodhisattva Gadgadasvara ini selama 1200 tahun telah
memuliakan Sang Buddha Megadundubhisvararaja dengan Ratusan Ribu jenis
musik dan mempersembahkan pula 84 ribu Kendaraan dari 7 Benda Berharga.
7
Karena Pahala dari semuanya ini, sekarang Ia dilahirkan didalam Kawasan Sang
Buddha Kamaladalavimalanaksatrarajasamkusumitabhijna dan memiliki kekuatan
Ghaib seperti itu. "Wahai Padmasri! Bagaimanakah pendapatMu tentang Sang
Bodhisattva Gadgadasvara yang pada saat itu memuliakan Sang Buddha
Megadundubhisvararaja dengan dendang dan lagu serta persembahan Kendaraan-
Kendaraan berharga tadi? Apakah kiranya Ia itu Orang lain adanya?
Sesungguhnyalah Dia itu Sang Bodhisattva Mahasattva Suara Menakjubkan adanya.
Wahai Padmasri! Sang Bodhisattva Gadgadasvara ini adalah seorang yang mampu
8
menyelamatkan dan melindungi semua umat didunia saha ini. Sang Bodhisattva
Gadgadasvara ini, dengan merubah dirinya sedemikian rupa muncul dalam berbagai
cara di dunia saha ini untuk mengkhotbahkan Sutta ini kepada semua umat. Tidak
pernah akan terjadi kemunduran didalam daya Ghaib penjelmaan dan
kebijaksanaanNya itu. Dengan begitu banyak cara, Sang Bodhisattva ini telah
membuat benderangnya dunia sehingga setiap umat telah memperoleh
pengetahuannya. Didalam dunia-dunia lain di segala penjuru yang banyaknya seperti
pasir-pasir sungai Gangga, Ia telah berbuat hal yang sama.
Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang Bodhisattva, maka
Ia muncul sebagai seorang Bodhisattva dan mengkhotbahkan Hukum Kebenaran.
Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang Sravaka, maka Ia
muncul sebagai seorang Sravaka dan mengkhotbahkan Hukum Kebenaran.
Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang PratyekaBuddha,
maka Ia muncul sebagai seorang PratyekaBuddha dan mengkhotbahkan Hukum
Kebenaran.
Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang Tathagata, maka Ia
muncul sebagai seorang Tathagata dan mengkhotbahkan Hukum Kebenaran.
Dengan berbagai cara seperti ini, Ia selalu muncul sesuai dengan cara yang harus Ia
tempuh untuk menyelamatkan umat.Bahkan kepada mereka yang harus Ia
selamatkan dengan Kemokshaan, maka Ia akan membuat dirinya menjadi moksha.
Wahai Padmasri! Sedemikianlah besarnya kekuatan Ghaib dan Kebijaksanaan yang
telah diperoleh Sang Bodhisattva Mahasattva Gadgadasvara."
9
Kemudian Sang Bodhisattva Padmasri berkata kepada Sang Buddha :
10
bersama dengan 84 Ribu Bodhisattva yang mengelilingiNya, pergi menghadap Sang
Bhagavantam Kamaladalavimalanaksatrarajasamkusumitabhijna Arhantam
SamyakSambuddha dan berkata kepadaNya: "Yang Di Hormati Dunia! Aku telah
mengunjungi Dunia Saha dan telah berbuat Kebajikan kepada Mahluk-Mahluk Nya,
dan Aku telah melihat Sang Sakyamuni serta Stupa dari Sang Buddha Prabhutaratna
dan telah memuliakan serta menghormatiNya. Aku juga telah melihat Sang
Bodhisattva Manjusri, Putera dari Sang Raja Hukum Kebenaran, begitu juga Sang
Bodhisattva BhaisajyaRaja, Sang Bodhisattva Yang Telah Memperoleh Ketulusan
dan Semangat, Sang Bodhisattva Pradanasura dan lain-lainNya. Aku telah pula
membuat ke 84 Ribu Bodhisattva itu mencapai Perenungan tentang
Sarvarupasamdarsana."
Pada saat hal tentang Pergi dan DatangNya Sang Bodhisattva Mahasattva
Gadgadasvara dikhotbahkan, 42 Ribu Putera-Putera Surga memperoleh Penetapan
untuk tidak terlahir kembali, dan Sang Bodhisattva Padmasri memperoleh
Perenungan yang disebut Samadhi Hukum Kesunyataan Bunga Teratai Yang
Menakjubkan.
11