Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DISUSUN OLEH:
1. Anisa (183.0012)
2. Dewi Budi A (183.0031)
3. Tiara Galang D (183.0096)
1
ASUHAN KEPERAWATAN
TN. S DENGAN DIAGNOSIS MEDIS CHRONIC KIDNEY DISEASE
DI RUANG HEMODIALISA RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA
2
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA PENDEKATAN
REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)
3.1 Pengkajian
Riwayat Sakit dan Kesehatan
Keluhan Utama Px mengatakan nyeri dada
Riwayat Penyakit Px mengatakan nyeri dada saat sedang makan 6 jam yang lalu, Px
Sekarang datang ke UGD RSAL pada pukul 04.30 dengan nyeri dada tembus ke
belakang selama ±1 jam, pasien juga mengatakan ada mual dan muntah
serta keringat dingin. Hasil observasi tanda-tanda vital yaitu TD :
140/89 mmHg, N: 79 x/menit, S : 37, 5 oC, RR : 22 x/menit, SPO2 : 99 %
GDA: 350 mg/dL. Di UGD pasien telah dipasang infus NS 0,9% dan
mendapatkan ij. Ranitidine serta afrostatin 20mg
Riwayat Penyakit Keluarga mengatakan suami belum pernah sakit seperti ini sebelumnya,
Dahulu tetapi suami mempunyai penyakit diabetes dan darah tinggi
Riwayat Penyakit Px mengatakan dari pihak keluarganya tidak ada yang mengalami
Keluarga riwayat penyakit seperti dirinya, namun kakek dari pihak istri memiliki
riwayat hipertensi.
Riwayat Alergi Keluarga px mengatakan suami tidak punya alergi
Keadaan Umum : Kesadaran :
- Lemah - Composmentis
3
Tanda Vital TD : 140/89 mmHg BB : 65 kg
N : 79 x/menit
TB : 170 kg
S : 37, 5 oC
RR : 22x/menit
SPO2 : 99 %.
Genogram
B1 : Breath/Pernafasan
Bentuk dada px Normochest, tidak terdapat otot bantu nafas tambahan, irama nafas
ireguler, pola nafas ortopnea, suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas
tambahan, px tidak terlihat sesak nafas, px tidak batuk, tidak ada sputum dan tidak
ada tanda-tanda sianosis. Px berkeringat dingin.
B2 : Blood/Sirkulasi
Irama jantung ireguler, bunyi jantung S1 S2 tunggal, CRT < 2 detik, akral DLM
(Dingin, Lembab, Pucat), tidak terdapat Oedema pada ekstermitas bawah atau kaki,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan pendarahan. Terdapat nyeri dada
sebelah kiri tembus ke belakang dengan skala 5 (dari 10) durasi ±1 jam, dan nyeri
hilang timbul.
MK : Nyeri akut
4
B3 : Brain/Persarafan
GCS : 456
Reflek fisiologis : Reflek patella (ekstensi lutut), Bisep (+), Trisep (+)
Reflek patologis : Negative
Nervus Kranial I : mampu mencium bau
Nervus Kranial II : mampu melihat normal
Nervus Kranial III : mampu menggerakkan bola mata ke atas dan ke bawah
Nervus Kranial IV : mampu menggerakkan bola mata ke dalam
Nervus Kranial V : mampu mengunyah
Nervus Kranial VI : mampu menggerakkan mata ke lateral
Nervus Kranial VII : mampu tersenyum
Nervus Kranial VIII : mampu mendengar dengan normal
Nervus Kranial IX : tidak ada kesulitan menelan
Nervus Kranial X : menelan dengan baik
Nervus Kranial XI : mampu menggerakkan bahu, kepala dengan baik
Nervus Kranial XII : menjulurkan lidah
Letak kepala simetris, tidak ada nyeri kepala.
B4 : Bladder/Perkemihan
Intake cairan 1000 ml/24 jam dan output cairan ± 500 ml/24 jam, tidak ada nyeri tekan
pada kandung kemih, tidak ada distensi kandung kemih.
B5 : Bowel/Pencernaan
Keluarga px mengatakan px hanya habis 1 porsi. BAB px juga lancar, frekuensi BAB
seminggu 2 kali dan bersifat lunak berwarna coklat gelap.
Mulut bersih, tidak ada gigi palsu, membran mukosa bibir lembab, bentuk perut supel,
tidak ada nyeri tekan.
MK : Tidak Ada Masalah Keperawatan
5
B6 : Bone/Muskuloskeletal
Tidak ada patah tulang atau trauma yang dialami.
Kekuatan otot 5555 5555
5555 5555
Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, tugor kulit elastis, bagian kuku terdapat batas tegas, kulit
terlihat lembab dan tidak terdapat trauma.
Sistem Penginderaan
Sistem Penglihatan : Pupil isokor, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis
Sistem Pendengaran : telinga bersih, tidak ada gangguan pada sistem pendengaran
Sistem Penciuman : bentuk hidung simetris, septum ditengah/sejajar, tidak gangguan
penciuman
Sistem Endokrin
Tidak terjadi pemebesaran pada tiroid, terakhir pemeriksaan kadar gula darah acak
pasien di UGD 350 mg/dL.
MK : Ketidakstabilan kadar gula darah
6
Personal Hygiene
Px mengatakan mandi sebanyak 2 kali sehari, keramas 1 kali sehari, ganti pakaian 1
kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, memotong kuku 1 kali seminggu.
Psikososiocultural
Ideal diri Tn.R menginginkan dirinya sehat agar dapat menjalani aktivitas sehari-
hari dan tidak merepotkan orang lain.
Gambaran Tn.R merasa tidak bahagia karena keadaan beliau yang tidak sehat
diri sehingga merepotkan orang lain.
Peran diri Tn.R merupakan kepala keluarga walaupun saat ini sedang sakit tidak
bisa mencari nafkah.
Harga diri Tn.R ingin segera sembuh agar bisa berkumpul lagi bersama keluarga
di rumah.
Identitas Tn.R seorang laki-laki berusia 46 tahun yang merupakan kepala
diri keluarga.
Citra tubuh Tn.R paling suka dengan kakinya karena Ia suka dengan olah raga lari.
Hub.dgn Hubungan Tn.R dengan keluarganya dan lingkungan sekitar tidak ada
lingkungan hambatan dan baik-baik saja.
sekitar
Kenyakinan Tn.R beragama kristen rutin pergi ke Gereja setiap minggu dan Hari
dan nilai Raya.
Koping & Tn.R merasa tertekan dengan penyakitnya tetapi tidak lagi karena ada
toleransi keluarga yang mendampingi.
stres
7
Data Penunjang/Hasil Pemeriksaan Diagnostik (08-12-2018)
Parameter Result Unit Ref. Ranges
Urea Nitrogen 12.8 mg/dL 8.0 - 24.0
Creatinin 1.1 mg/dL 0.5 - 1.3
Natrium 132.2 mmol/L 135.0 - 145.0
Kalium 5.61 mmol/L 3.50 - 5.00
Chlorida 105.8 mmol/L 95.0 - 108.0
Troponin I Neg Neg
GDA Stik 345
8
Terapi Medis
9
ISDN 3x1 obat golongan nitrat Oral Sakit kepala
(Isosorbide hebat.
yang digunakan
dinitrate) 5 Gangguan
gram untuk mencegah dan penglihatan.
Gangguan
mengobati angina
kesadaran.
pada penderita Pucat dan
muncul keringat
penyakit jantung
dingin.
koroner. Obat ini Kejang.
Berdebar-debar.
bekerja dengan
Reaksi alergi
melebarkan berat, seperti
sesak napas.
pembuluh darah agar
aliran darah ke otot
jantung lancar.
Aptor 100 1-0-0 jenis obat yang biasa Oral penyakit
gram defisisensi
digunakan untuk
anemia hemolitik
pengobatan rasa tinnitus
penyakit saluran
nyeri seperti nyeri
pencernaan
dada, sakit kepala, seperti
pendarahan
obat sakit gigi sangat
gejala alergi
ampuh, obat penurun penundaan
penyembuhan
demam dan juga
penyakit luka
nyeri lainnya. kulit
10
aksi bahan kimia Jari tangan dan
kaki mulai terasa
alami tertentu dalam
dingin
tubuh Anda seperti Merasa sesak
nafas
epinefrin pada
jantung dan
pembuluh darah.
Efek ini menurunkan
denyut jantung,
tekanan darah, dan
ketegangan pada
jantung.
Surabaya,.......................................
.....................................................
NIM
.................................................. ........................................................
NIP. NIP .
11
ANALISA DATA
DO :
- klien nampak memegangi bagian yang
terasa nyeri
- Klien terlihat lemas
- TTV : RR : 22x/menit
Tensi : 140/89 mmHg
Nadi : 79x/menit
DS : hambatan lingkungan Gangguan Pola
- Px mengatakan sulit tidur, hanya bisa tidur ± 1 Tidur
jam bangun lagi.
- Px mengatakan alasan tidak bisa tidur karena
terkadang dada terasa sakitnya timbul.
- Px mengatakan mengantuk namun tidak bisa
tidur
DO :
- Px terlihat lemah
- Px terlihat gelisah saat tidur
- Tidur px tidak tercukupi dalam 24 jam, hanya
dapat tidur 5 jam saja
- Kesulitan memulai tidur
12
3.2 Prioritas Masalah
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
2. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan
13
3.4 Intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan
No Masalah Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Observasi nyeri klien secara
Agens cedera 3x24 jam diharapkan nyeri klien berkurang komprehensif
1. Skala nyeri dapat
biologi dengan kriteria hasil:
mempengaruhi proses
- Skala nyeri berkurang antara 1-2 (dari 2. Anjurkan klien untuk istirahat
penyembuhan
1-10) tidak turun tempat tidur saat
2. Istirahat yang cukup
- Klien mampu mengontrol nyeri badan sudah baikan
membantu memulihkan
- Klien mampu menggunakan teknik
tenaga
manajemen nyeri untuk mengurangi 3. Ajarkan teknik manajemen nyeri
3. Teknik distraksi dapat
nyeri : distraksi
mengurangi nyeri dengan
- Klien mampu melaporkan bahwa
tepat
nyeri berkurang dengan menggunakan 4. Hasil kolaborasi dengan tenaga
4. Kolaborasi dengan tepat bisa
manajemen nyeri medis berikan obat ISDN 500g
mempercepat penyembuhan
- Klien mampu mengenali nyeri 3x1; Aptor 100g 1-0-0 ; Concort
2.5mg 0-1-0
14
- Klien menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri bekurang
3. Gangguan Pola Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Monitor gangguan tidur pasien 1. Mengetahui gangguan tidur
Tidur b.d 3x24 jam diharapkan gangguan pola teratasi. 2. Manajemen lingkungan : yang terjadi pada pasien
Hambatan Dengan kriteria hasil : kenyamanan 2. Lingkungan yang nyaman
Lingkungan - Px tidak terlihat pucat 3. Pengaturan posisi tidur akan memicu pasien untuk
- Px tidak terlihat gelisah saat tidur 4. Kolaborasikan dengan keluarga mudah tidur
- Px menunjukkan kenyamanan pada saat mengenai teknik relaksasi 3. Memberikan kenyamanan
tidur untuk pasien ager pasien tidur
- Px tidur ±8 jam dengan nyenyak
- Keluarga dapat menjelaskan pentingnya 4. Memudahkan pasien untuk
ROM, pentingnya manajemen lingkungan keadaan yang tenang
15
3.5 Implementasi dan Evaluasi
Hari /Tgl
Hari/Tgl Evaluasi formatif SOAPIE
Implementasi Paraf Waktu Paraf
Waktu. / Catatan perkembangan
16
11/12/18 - mengbservasi nyeri klien secara 11/12/18 S :
komprehensif
- Memonitor gangguan tidur pasien
- Menganjurkan klien untuk istirahat
tidak turun tempat tidur saat badan
sudah baikan
O:
- Hasil kolaborasi dengan tenaga
medis berikan obat ISDN 500g 3x1
; Aptor 100g 1-0-0 ; Concort 2.5mg
0-1-0
- berkolaborasi dengan keluarga
mengenai teknik relaksasi A:
P:
- mengbservasi nyeri klien secara 12/12/18 S:
komprehensif
- Memonitor gangguan tidur pasien
- Memanajemen lingkungan:
kenyamanan
17
- Menganjurkan klien untuk istirahat O:
tidak turun tempat tidur saat badan
sudah baikan
- Mengingatkan teknik manajemen
nyeri : distraksi
- Hasil kolaborasi dengan tenaga
medis berikan obat ISDN 500g 3x1
; Aptor 100g 1-0-0 ; Concort 2.5mg
0-1-0
A:
- Mengingatkan mengenai teknik P:
relaksasi sebelum tidur
18
19