Está en la página 1de 6

NAMA :AHMAD ASSIDDIQY

NIM : 1514314201002

KONSEP CAIRAN DALAM KEPERAWATAN KRITIS


1. Harapan saya pada sesi ini adalah ?
Saya mampu memahami tentang konsep cairan dalam merawat pasien kritis di ICU
yang meliputi dasar-dasar fisiologi cairan, konsep ketidakseimbangan cairan dan
penatalaksanaan cairan.
2. Jelaskan konsep dasar cairan tubuh dan distribusinya ?
Konsep dasar cairan tubuh :
- Air ( H2O) adalah subtansi kimia dengan rumus kimia H2O.satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen.
- Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan taidak berbau pada kondisi standart,
yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0oC). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya seperti garam,gula,asam,beberapa jenis gas
dan banyak macam molekul organik.

Distribusinya :

- Cairan intrasel
Semua sel dan jaringan tubuh manusia terendam dalam cairan, agar fungsi sel
berlangsung normal komposisi cairan harus relatif konstan. Komposisi cairan
tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang termasuk elektrolit ataupun yang
non elektrolit dimana keduanya saling berhubungan dan saling menyeimbangkan.
- Cairan ekstraseluler
Fungsi dasar dari cairan ekstraselular adalah menyediakan nutrisi bagi sel dan
memindahkan hasil metabolismenya. Keseimbangan antara volume ektrasel yang
normal terutama komponen sirkulasi (volume intravaskular) adalah hal yang
sangat penting.
3. Jelaskan kebutuhan air,natrium dan kalium pada anak dan dewasa secara
normal ?
 Umur : cairan tubuh menurun dengan bertambahnya usia.
 Kondisi lemak tubuh : mengandung sedikit air, air tubuh menurun dengan
peningkatan lemak tubuh
 Jenis kelamin : Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit
di banding pria, karena jumlah lemak dalam tubuh wanita dewasa lebih
banyak di banding tubuh pria.
 Jumlah cairan normal :
 Bayi (baru lahir) : 75% berat badan
 Dewasa :
Wanita dewasa (20-40 thn) : 50-55% berat badan
Pria dewasa : (20-40 thn) : 55-60 % berat badan
Usia lanjut : 45-50% berat badan
 Natrium : 135-145 m Eq/L
 Kalium : 3,5-3 m Eq/L
4. Jelaskan pembagian cairan infus berdasarkan komposisinya ?
 ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
 Na 130 mEq
 K 4 mEq
 Cl 109 mEq
 Ca 3 mEq
 Asetat (garam) 28 mEq
 KA-EN 1B
Indikasi:
 Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada
kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
 < 24 jam pasca operasi
 Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan
sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
 Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100
ml/jam
 KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
 Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas
 Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
 Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
 Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
 KA-EN MG3
Indikasi :
 Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas
 Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
 Mensuplai kalium 20 mEq/L
 Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
 KA-EN 4A
Indikasi :
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
 Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan
berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):

 Na 30 mEq/L
 K 0 mEq/L
 Cl 20 mEq/L
 Laktat 10 mEq/L
 Glukosa 40 gr/L
 KA-EN 4B
Indikasi:
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
 Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi:

 Na 30 mEq/L
 K 8 mEq/L
 Cl 28 mEq/L
 Laktat 10 mEq/L
 Glukosa 37,5 gr/L
 Otsu-NS
Indikasi:
 Untuk resusitasi
 Kehilangan Na > Cl, misal diare
 Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum,
insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
 Otsu-RL
Indikasi:
 Resusitasi
 Suplai ion bikarbonat
 Asidosis metabolik
 MARTOS-10
Indikasi:
 Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
 Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi
berat, stres berat dan defisiensi protein
 Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
 Mengandung 400 kcal/L
 AMIPAREN
Indikasi:
 Stres metabolik berat
 Luka bakarInfeksi berat
 Kwasiokor
 Pasca operasi
 Total Parenteral Nutrition
 Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
 AMINOVEL-60
Indikasi:
 Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
 Penderita GI yang dipuasakan
 Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca
operasi)
 Stres metabolik sedang
 Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
 PAN-AMIN G
Indikasi:
 Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
 Nitrisi dini pasca operasi
 Tifoid
5. Jelaskan pembagian infuse berdasarkan tonisitasnya ?
 Cairan hipotonik:
 osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih
rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan
osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar
ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke
osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan
pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah
(dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula
darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan
adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel,
menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial
(dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan
Dekstrosa 2,5%.
 Cairan Isotonik:
 osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan
tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya
overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif
dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal
saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
6. Hitung keseimbangan cairan Tn.Bb tiap jam (Balanced Intake dan Output
Cairan) !
 Diketahui :
 BB:80 kg
 Usia: 37 tahun
 TD terakhir 80/50 mmHg, HR 56x/mnt
 Suhu tubuh rerata pada 4 jam terakhir 38,50C
 Na : 130 Meq/L
 K : 3,0 Meq/L
 Albumin : 2,5 Mg/dL
Diet per oral cair :
o 200cc/ 8 jam 1500 Kkal = 25 cc/jam 187,5 kkal
o CVC 100cc/24 jam= 4,16 cc/jam
o cairan RL 1500cc/24 jam=62,5 cc/jam
o Urine output Tn. Bb 20 cc/jam
IWL= (15xBB) : 24 = 50 cc/jam

Input= Infus = 62,5 cc

CVC= 4,16 cc

AM= 400 cc +

466,66 cc

IWL dengan kenaikan suhu: 50+200(38,5 °C - 36,8 .°C)

=50+200 (1,7)

=50+340

=390 cc

Output

NGT : 0 cc

Urine : 20 cc

IWL : 390 cc +

410 cc

Balance = Input-output

=466,66 cc - 410 cc

= 56,66 cc/jam
7. Jelaskan langkah-langkah penanganan masalah keseimbangan cairan yang akan
anda lakukan terhadap Tn.Bb !
 Pemberian kalium dapat melalui oral. Pemberian 40-60 milimol/liter dapat
meningkatkan kadar kalium sebesar 1-1,5 milimol/liter. Pemberian kalium intravena
diberikan dalam larutan kcl dengan kecepatan dalam 40-100 milimol/jam. Kcl
dilarutkan dalam Nacl isotonik dengan perbandingan 20 mmol kcl dalam 100 ml
Nacl isotonik melalui vena besar. Jika melalui vena perifer,kcl maksimal 60 mmol
dilarutkan dalam Nacl isotonik 100 ml. Bila melebihi kadar ini, dapat
menimmbulkan rasa nyeri dan sclerosis vena.
 Pemberian deuritec untuk mengeluarkan kelebihan air dan garam dan
meninggkatkan pembuangan oleh ginjal.

8. Jelaskan kesimpulan anda terhadap kondisi Tn.Bb saat ini !


 Tn b mengalami hipekalemia ringan dengan nilai K 3,0 mmol/liter

También podría gustarte