Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
NIM : 1514314201002
Distribusinya :
- Cairan intrasel
Semua sel dan jaringan tubuh manusia terendam dalam cairan, agar fungsi sel
berlangsung normal komposisi cairan harus relatif konstan. Komposisi cairan
tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang termasuk elektrolit ataupun yang
non elektrolit dimana keduanya saling berhubungan dan saling menyeimbangkan.
- Cairan ekstraseluler
Fungsi dasar dari cairan ekstraselular adalah menyediakan nutrisi bagi sel dan
memindahkan hasil metabolismenya. Keseimbangan antara volume ektrasel yang
normal terutama komponen sirkulasi (volume intravaskular) adalah hal yang
sangat penting.
3. Jelaskan kebutuhan air,natrium dan kalium pada anak dan dewasa secara
normal ?
Umur : cairan tubuh menurun dengan bertambahnya usia.
Kondisi lemak tubuh : mengandung sedikit air, air tubuh menurun dengan
peningkatan lemak tubuh
Jenis kelamin : Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit
di banding pria, karena jumlah lemak dalam tubuh wanita dewasa lebih
banyak di banding tubuh pria.
Jumlah cairan normal :
Bayi (baru lahir) : 75% berat badan
Dewasa :
Wanita dewasa (20-40 thn) : 50-55% berat badan
Pria dewasa : (20-40 thn) : 55-60 % berat badan
Usia lanjut : 45-50% berat badan
Natrium : 135-145 m Eq/L
Kalium : 3,5-3 m Eq/L
4. Jelaskan pembagian cairan infus berdasarkan komposisinya ?
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
Na 130 mEq
K 4 mEq
Cl 109 mEq
Ca 3 mEq
Asetat (garam) 28 mEq
KA-EN 1B
Indikasi:
Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada
kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
< 24 jam pasca operasi
Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan
sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100
ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3
Indikasi :
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
Mensuplai kalium 20 mEq/L
Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4A
Indikasi :
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan
berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):
Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
Na 30 mEq/L
K 8 mEq/L
Cl 28 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NS
Indikasi:
Untuk resusitasi
Kehilangan Na > Cl, misal diare
Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum,
insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RL
Indikasi:
Resusitasi
Suplai ion bikarbonat
Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:
Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi
berat, stres berat dan defisiensi protein
Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
Stres metabolik berat
Luka bakarInfeksi berat
Kwasiokor
Pasca operasi
Total Parenteral Nutrition
Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
AMINOVEL-60
Indikasi:
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
Penderita GI yang dipuasakan
Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca
operasi)
Stres metabolik sedang
Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
PAN-AMIN G
Indikasi:
Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
Nitrisi dini pasca operasi
Tifoid
5. Jelaskan pembagian infuse berdasarkan tonisitasnya ?
Cairan hipotonik:
osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih
rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan
osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar
ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke
osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan
pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah
(dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula
darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan
adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel,
menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial
(dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan
Dekstrosa 2,5%.
Cairan Isotonik:
osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan
tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya
overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif
dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal
saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
6. Hitung keseimbangan cairan Tn.Bb tiap jam (Balanced Intake dan Output
Cairan) !
Diketahui :
BB:80 kg
Usia: 37 tahun
TD terakhir 80/50 mmHg, HR 56x/mnt
Suhu tubuh rerata pada 4 jam terakhir 38,50C
Na : 130 Meq/L
K : 3,0 Meq/L
Albumin : 2,5 Mg/dL
Diet per oral cair :
o 200cc/ 8 jam 1500 Kkal = 25 cc/jam 187,5 kkal
o CVC 100cc/24 jam= 4,16 cc/jam
o cairan RL 1500cc/24 jam=62,5 cc/jam
o Urine output Tn. Bb 20 cc/jam
IWL= (15xBB) : 24 = 50 cc/jam
CVC= 4,16 cc
AM= 400 cc +
466,66 cc
=50+200 (1,7)
=50+340
=390 cc
Output
NGT : 0 cc
Urine : 20 cc
IWL : 390 cc +
410 cc
Balance = Input-output
=466,66 cc - 410 cc
= 56,66 cc/jam
7. Jelaskan langkah-langkah penanganan masalah keseimbangan cairan yang akan
anda lakukan terhadap Tn.Bb !
Pemberian kalium dapat melalui oral. Pemberian 40-60 milimol/liter dapat
meningkatkan kadar kalium sebesar 1-1,5 milimol/liter. Pemberian kalium intravena
diberikan dalam larutan kcl dengan kecepatan dalam 40-100 milimol/jam. Kcl
dilarutkan dalam Nacl isotonik dengan perbandingan 20 mmol kcl dalam 100 ml
Nacl isotonik melalui vena besar. Jika melalui vena perifer,kcl maksimal 60 mmol
dilarutkan dalam Nacl isotonik 100 ml. Bila melebihi kadar ini, dapat
menimmbulkan rasa nyeri dan sclerosis vena.
Pemberian deuritec untuk mengeluarkan kelebihan air dan garam dan
meninggkatkan pembuangan oleh ginjal.