Está en la página 1de 19

Adult Learning

Step 1
CPD : Proses pembelajaran terus menerus secara bertahap
SPICES :

*Proses pembelajaran secara ilmiah *Proses pembelajaran system mandiri


Peer assessment : Pemahaman/taksiran lawan bicara
Student centered : Pembelajaran yang terpusat pada siswayang dituntut mandiri
Deep learning : Proses pembelajaran dimana belajar tidak hanya dapat mengartikan tapi juga bisa
mengerti dan memahami
Konten : Isi
Jurnal ilmiah : Kumpulan hasil riset
Self reflection : Introspeksi diri untuk mengetahui kemampuan
Collaborative learning : Pengetahuan untuk bekerja sama
Seif directed learning :

*Kebutuhan untuk mengatur kebutuhan belajar

*Kemampuan untuk menentukan arah dan tujuan dari pembelajaran


Independent lerning :

*Mahasiswa dituntut untuk mandiri

*System pembelajaran agar siswa aktif mencari informasi

Step 2
CPD dan strategi SPICES
Perkembangan ilmu kedokteran dan belajar sepanjang hayat
Konsep belajar untuk mensiasati perkembangan ilmu kedokteran
Pembelajaran bagi orang dewasa (Adult Learning)
Kegiatan CPD dan belajar mandiri
Ketrampilan belajar orang dewasa
Step 3

1.Jelaskan CPD, meliputi : a. Pengertian b. Proses : *Diskusi dan menemukan masalah


*Prosesnya bertahap,mulai dari membaca dan memahami *Pembekalan kemudian implementasi
ilmu c. Keuntungan : *Selalu up to date d. Kerugian : *Keabsahan dasar ilmu e. Tujuan :
*Berhasil belajar di FK *Untuk memberikan ketrampilan yang bermanfaat,tidak hanya dalam
proses pembelajaran tapi juga dalam kehidupan

2. Jelaskan SPICES, meliputi : a. Pengertian : Student Centered, PBL, Integrated,Community


Oriented, Elective, Strategic b.proses : analytic,questioning,hipotesis dan menyimpulkan
c.keuntungan : *Collaborative learning untuk menambah pengetahuan *Selalu up to date d.
Kerugian : *Kendala waktu dan kondisi *Hasil diskusi yang kurang sempurna d. Tujuan :
*Mahasiswa dapat belajar mandiri dan sistematis

Step 4

Mahasiswa

Adult learning
Self directed learning independent learning

SPICES

Student center PBL

Terampil menyelesaikan masalah

CPD

Step 5

1.Bagaimana cara mengikuti CPD? 2. Jelaskan macam-macam riset yang dilakukan diseluruh
dunia! 3. Jelaskan kegiatan yang ada dalam CPD! 4. Apa keuntungan dan kerugian strategi
SPICES? 5. Apa keuntungan dan kerugian CPD? 6. Jelaskan tentang SPICES! 7. Sebutkan tujuan
penerapan strategi SPICES! 8. Apa hubungan antara SPICES dengan Student Based Learnning
dan PBL? 9. Apa persoalan yang dihadapi selama belajar di FK? 10. Apa landasan stategi
SPICES? 11.Jelaskan mengenai pengetahuan dasar medis! 12. Sebutkan ciri-ciri pembelajar
dewasa!

13. Jelaskan tentang Adult Learning!

Step 6

Belajar mandiri

Step 7

Istilah-Istilah
Deep learning : memecahkan masalah dengan cara mendalami masalah tersebut secara detail dr
hal yang terbesar sampai yang terkecil.
Collaborative learning : metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama antara mahasiswa
yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok walaupun tugas
atau masalah berasal dari dosen
Self reflection : aksi intelektual dan efektif yang bekerjasama individual untuk meengeksplor
pengalaman-pengalaman mereka supaya menuju kepada pemahaman dan apresiasi yang baru.
(Boud et al,1985:19) Suatu hal yang dapat dipelajari dan dapat dimodifikasi melalui pendidikan
dan keakuratan hasil.

Continuing Professional Development


Definisi Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB) atau istilah
lainnya Continuing Professional Development (CPD) adalah upaya pembinaan bersistem untuk
mempertahankan, meningkatkan dan mengembangkan performance dokter agar ia senantiasa
dapat menjalankan profesinya dengan baik. PPPKB bukan hanya berperan dalam meningkatkan
pengetahuan tetapi lebih untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi yang
bersangkutan sehingga tercermin dalam kinerjanya. Oleh karena itu kredit yang dikumpulkan
melalui kegiatan CPD seyogyanya dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kedokteran yang
bermutu, dan itu berarti mengacu kepada standar profesi yang bersangkutan.
Mengembangkan program CPD yang efektif untuk revalidasi perlu diperhatikan beberapa hal :
Program CPD mampu memenuhi semua kebutuhan peserta
Tersedia dan dapat diikuti oleh semua dokter
Dapat diakses dan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan tentang Personal Development Plans,
tanpa hambatan keuangan atau hambatan lain
Bermutu tinggi, berdasar pada suatu proses persetujuan yang sempurna dan umpan balik
sistematis kepada penyedia-penyedia
Dapat dilihat keefektifannya melalui kepuasan peserta, perubahan pengetahuan dan perubahan
praktek.
Terlihat efektif dan kuat oleh masyarakat dan pemerintah melalui transparansi struktur, proses
dan outcome

Berdasarkan Journal of Emergency Primary Health Care bentuk metode pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam CPD adalah sebagai berikut :
Work-based learning (e.g. reflective practice, clinical audit, significant event analysis)
Professional activity (e.g. mentoring, expert witness, teaching)
Formal / educational (e.g. courses, involvement in research)
Self-directed learning (e.g. reading journals, updating personal knowledge)
Other (e.g. public service, voluntary work)

Sedangkan berdasarkan BMJ bentuk metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam CPD
dibagi dalam tiga kategori yaitu :

(a) "live" or external activities (kursus,


seminar, konferensi)

(b) internal activities (practice based activities, case conferences,


grand rounds,
journal clubs, teaching, consultation with peers
and colleagues)

(c) "enduring" materials (print, CD Rom,


or web based materials, possibly based on a curriculum, with testing
or assessment)

SPICES
Definisi

Dalam menempuh pendidikan dokter hendaknya kita menerapkan suatu strategi pembelajaran,
misalnya dengan menerapkan strategi SPICES yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa berdasarkan keterkaitan ilmu dalam masalah yang nyata dan berorientasi pada hal-hal
tertentu dan lebih spesifik.

Yang termasuk strategi SPICES :


Student centered yaitu kegiatan belajar yang berpusat pada mahasiswa itu sendiri.
Problem Based
learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam
kehidupan nyata dan lalu dari masalah ini mahasiswa dirangsang untuk mempelajari masalah ini
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior
knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.
Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin utama dalam penerapan problem
based learning
Intergrated teaching yaitu memahami keterkaitan ilmu dalam suatu masalah
Communicated oriented yaitu mempelajari ilmu yang berorientasi pada hal-hal tertentu atau
lebih spesifik
Elective/early clinical exposure yaitu pendekatan pembelajaran sejak dini
Strategic yaitu suatu strategi dimana mahasiswa dalam memecahkan suatu masalah dengan cara
menganalisis, memahami, memilah, dan menggali lebih dalam sumber yang telah didapatkan.

Cara menerapkan strategi SPICES


Melakukan kegiatan diskusi bersama kelompok belajar
Saling terbuka (sharing) kepada sesama anggota kelompok
Mendisiplinkan diri terhadap apa yang sedang dikerjakan

Kendala dalam menerapkan strategi SPICES


Adanya sifat malas dalam diri mahasiswa
Tidak adanya kesadaran dalam diri mahasiswa untuk mencapai sukses
Perbedaan karakter setiap mahasiswa
Gagap teknologi dan kurangnya kemampuan bahasa Inggris

Manfaat SPICES
Mahasiswa menjadi aktif dalam kegitan belajar
Menjadi lebih kritis dan kreatif
Meningkatkan wawasan
Mempunyai prinsip yang kuat dalam hidupnya
Selalu ingin menjadi dokter yang ingin mensejahterakan masyarakat
Meminimalisir terjadinya mal praktek
Mampu mengaktifkan prior knowlagde dengan baik

ADULT LEARNING

Definisi

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mengalami proses belajar. Salah satunya adalah belajar
dari pengalaman. Banyak orang mengatakan pengalaman merupakan pelajaran yang paling
berharga, tetapi apa yang terjadi jika seseorang tidak dapat memaknai pengalaman hidupnya?
Maka orang tersebut tidak bisa belajar dari kejadian-kejadian yang dialaminya,sehingga
hidupnya akan terasa tidak bermakna. Jadi Adult learning adalah proses belajar dalam suatu
pelatihan yang ditujukan kepada orang dewasa untuk dapat memaknai suatu keadaan dan
menghubungkannya dengan kehidupan nyata, terutama yang berkaitan dengan dirinya sendiri.

Tujuan Adult learning


Membentuk konsep diri pada mahasiswa
Menambah pengalaman mahasiswa dalam menghadapi masalah
Mengembangkan kesiapan dalam belajar mandiri bagi mahasiswa
Menambah orientasi diri atau kepercayaan diri mahasiswa
Ciri-ciri orang yang bisa menerima konsep adult learning
Mempunyai pengalaman yang berbeda-beda
Lebih suka menerima saran-saran daripada digurui
Suka memberi perhatian terhadap hal-hal menarik
Suka meningkatkan pemahamannya terhadap masalah yang dialaminya
Menyenangi hal-hal yang praktis
Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
Selalu optimis

Langkah-langkah menerapkan adult learning


Menciptakan iklim untuk belajar
Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan belajar secara bersama dan saling membantu
Merumuskan tujuan belajar
Merancang kegiatan belajar
Melaksanakan kegiatan belajar
Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan bukan pasif
Saling berbagi (sharing) pengalaman
Mengevaluasi hasil belajar

Manfaat konsep adult learning dalam kehidupan sehari-hari

Dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan


Mudah berbaur dalam kegiatan organisasi
Dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan
Membuat kita lebih siap ketika terjun ke masyarakat
Membuat kita menjadi lebih mandiri
Kesulitan dalam menerapkan konsep adult learning

Masing-masing orang dewasa berbeda-beda dalam kemampuan belajar jika mereka tidak dapat
menampilkan kemampuan seperti yang diharapkan, kemungkinan hal itu disebabkan oleh:

Pertama, oleh adanya perubahan fisiologi (fisik), seperti menurunnya pendengaran, penglihatan,
tenaga sehingga mempengaruhi kecepatan belajar orang dewasa.

Kedua,
perbedaan cara belajar. Disini dosen perlu membantu mahasiswa dalam proses belajar dengan
mempertimbangkan keunikan dan perbedaan setiap mahasiswa.

Ketiga,
adanya perbedaan karakter. Maksudnya ada saja orang dewasa yang mempunyai sifat pendiam
(menutup diri), hal ini dapat mengganggu proses belajar, misalnya diskusi.

Belajar Mandiri

Definisi

Belajar mandiri merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Definisi belajar mandiri bukan
berarti sendirian (single-fighter/alone): sambil pegang buku setumpuk coba di baca semua dan
diselesaikan soalnya ! Tetapi bagaimana bisa memperoleh pengetahuan atas inisiatif sendiri.
Perhatikan kata kuncinya: inisiatif sendiri. Sumber pengetahuan banyak: buku, jurnal, internet,
paper, tanya orang lain, eksperimen, coba-coba, iseng-iseng, denger kebetulan di tengah kumpul-
kumpul, melihat seminar. Jadi bagaimana dengan inisiatif sendiri kita menggunakan semua
sumber pengetahuan untuk mendapatkan ilmu.

Belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri. Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri
ialah peningkatan kemauan dan keterampilan siswa/peserta didik dalam proses belajar tanpa
bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya siswa/peserta didik tidak tergantung pada
guru/instruktur, pembimbing, teman, atau orang lain dalam belajar. Dalam belajar mandiri
siswa/peserta didik akan berusaha sendiri dahulu untuk memahami isi pelajaran yang dibaca atau
dilihatnya melalui media audio visual. Kalau mendapat kesulitan barulah bertanya atau
mendiskusikannya dengan teman, guru/instruktur atau orang lain. Siswa/peserta didik yang
mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkannya.

Tujuan Belajar Mandiri


Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada, namun hubungan tersebut
diwakili oleh bahan ajar atau media belajar.
Mengetahui konsep belajar mandiri
Mengetahui berbagai cara atau trik belajar yang efektif
Melatih siswa untuk lebih mandiri dalam belajar
Menumbuhkan kesadaran siswa dalam belajar dan menyelesaikan masalah secara mandiri
Membentuk karakter siswa, menjadi lebih giat belajar dan kritis dalam menyelesaikan masalah.

Adapun ciri-ciri belajar mandiri adalah sebagai berikut


Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku yang berisfat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun nilai dan sikap (afektif)
Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan bertahap
Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus ada usaha. Dan perubahan terjadi akibat
adanya interaksi dengan lingkungan
Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik / kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau obat-obatan

Langkah-langkah belajar mandiri


Buatlah garis besar sederhana mengenai fungsi-fungsi yang harus dilakukan. Langkah ini harus
memuat pernyataan yang dapat dipahami, mengenai apa yang harus dikerjakan orang, wewenang
apa yang mereka miliki, dan apa hubungan mereka dengan orang lain.
Buatlah pernyataan sederhana mengenai harapan prestasi. Mungkin pada awalnya cukup sulit
membuat standar prestasi . Meskipun demikian, upaya keras untuk membuat standar, sering
menghasilkan sasaran-sasaran pasti dan dapat diterima. Jika suatu pekerjaan tidak dapat diukur,
maka pekerjaan itu seharusnya tidak ada!
Pada waktu-waktu tertentu (setidaknya 3 - 4 bulan), periksalah prestasi sesungguhnya terhadap
standar yang telah ditentukan. Anda harus tahu, berapa besar kesenjangan antara apa yang
dilakukan, dengan apa yang seharusnya dikerjakan. Hal ini harus diperiksa berdasarkan prestasi
kerja individu dan kelompok.
Buatlah daftar tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk memperbaiki prestasi, dimana
perbaikan tersebut diperlukan. Setiap individu tidak dapat berkembang menjadi pelajar yang
baik, kecuali mereka secara terus menerus meningkatkan ketrampilannya, mendapatkan
pengetahuan, mengubah kebiasaannya, dan memiliki sikap membangun. Manajemen harus
mengetahui dimana perbaikan diperlukan.
Pilihlah sumber-sumber terbaik darimana pelajar dapat memperoleh bantuan dan dorongan.
Sumber-sumber yang akurat bias dari orangtua, dosen bahkan teman satu kuliahnya yang
dianggap mampu menjadi sumber yang terpercaya
Rencanakan waktu untuk memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Harus ada
tindakan nyata untuk menentukan apa yang harus dilakukan, menganalisis apa yang telah
dilakukan, dan menentukan apa tindakan yang diperlukan. Tanpa tindakan terencana, maka
semuanya tidak ada artinya.
Berikan pemahaman mengenai apa yang membentuk upah sehari seimbang dengan pekerjaan
sehari yang layak, serta insentif apa yang layak dikerjakan. Dengan dasar yang kuat mengenai
upah dan insentif lain yang adil, maka suatu suasana dapat diciptakan sehingga membuat orang
tetap percaya pada anda.

Syarat materi ajar

Menurut Prawiradilaga (2004 : 194) Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh materi ajar ini
adalah:
Kejelasan rumusan tujuan belajar (umum dan khusus).
Materi ajar dikembangkan setahap demi setahap, dikemas mengikuti alur desain pesan, seperti
keseimbangan pesan verbal dan visual.
Materi ajar merupakan sistem pembelajaran lengkap, yaitu ada rumusan tujuan belajar, materi
ajar, contoh/bukan contoh, evaluasi penguasaan materi, petunjuk belajar dan rujukan bacaan.
Materi ajar dapat disampaikan kepada siswa melalui media cetak, atau komputerisasi seperti
CBT, CD-ROM, atau program audio/video.
Materi ajar itu dikirim dengan jasa pos, atau menggunakan teknologi canggih dengan internet
(situs tertentu) dan e-mail; atau dengan cara lain yang dianggap mudah dan terjangkau oleh
peserta didik.
Penyampaian materi ajar dapat pula disertai program tutorial, yang diselenggarakan berdasarkan
jadwal dan lokasi tertentu atau sesuai dengan kesepakatan bersama.

Kelemahan Belajar Mandiri

Belajar Mandiri memiliki kelemahan, salah satunya adalah bahwa bagaimana mungkin seorang
siswa yang tidak terlalu memahami tentang luasnya ilmu kemudian dibebaskan memilih apa
yang mereka sukai. Seolah sistem Belajar mandiri hanya sebagai suatu sistem yang
mengembirakan siswanya saja dan melupakan untuk tujuan apa sebenarnya sebuah pendidikan
itu dilakukan. Dan bagaimana pula bisa dilakukan -penjagaan terhadap ilmu-ilmu yang sudah
ada. Jika sebuah ilmu tersebut tidak diminati oleh siswa, tentu saja satu waktu ilmu tersebut akan
hilang. Dan bagaimana siswa dibiarkan memilih jika ada persyaratan kemampuan yang memang
mesti dimiliki seandainya siswa mau belajar ilmu tertentu. Tak mungkinlah siswa SD dibiarkan
memilih mata pelaharan Integral Diferensial sebelum mereka menguasai dulu perkalian, jumlah,
kurang, bagi, dll.

Pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan visi dan persepsi
terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa bahwa dia telah mencapai tujuan
pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih menganggap belum tercapai sepenuhnya.
Tetapi, kesalahan visi dan persepsi ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir paket
pembelajaran diadakan evaluasi dan refleksi.
Kesulitan mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin apabila si pembelajar
mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus menunggu pengajar untuk menjelaskan pada
pertemuan yang akan datang.
Belajar secara mandiri membutuhkan semangat juang tinggi, hal ini berbeda dengan belajar di
kelas dimana banyak teman dan bisa bebas berdiskusi serta mendapat reaksi jawaban langsung
dari instruktur/ tentor tanpa menunggu.
Suasana "kelas maya" yaitu internet terkesan kurang hidup bila dibandingkan kelas tatap muka/
off line, apalagi bila peserta pasif.

Konsep Belajar Mandiri


Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada, namun
hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media belajar.
Mengetahui konsep belajar mandiri.
Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan bantuan/dukungan.
Mengetahui kapan ia perlu mempergunakan media belajar.
Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan bantuan/dukungan.
Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat memperoleh bantuan/dukungan.

Media Belajar

 Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat memperoleh bantuan/dukungan.

 Menyadari bahwa ia harus mengetahui cara mempergunakan media BJJ.

Strategi Belajar efektif


Mengetahui berbagai cara atau trik belajar yang efektif

Student Centered

Definisi:

Student centered adalah metode yang dipakai dalam suatu proses pembelajaran dimana
mahasiswa menempatkan dirinya sebagai pusat dalam kegiatan belajar. Metode ini berbeda dari
sebelumnya yang menerapkan teacher centered learning yang cenderung menjadikan mahasiswa
pasif dan kurang efektif karena penguasaan materi kuliah minimum dan memusatkan perhatian
pada dosen. Dalam metode ini dosen hanya bersifat sebagai fasilitator, motivator dalam
mendorong mahasiswa agar selalu aktif.

Perbedaan student centered dengan teacher centered:


Metode student centered adalah metode yang dapat menempatkan mahasiswa menjadi pusat
kegiatan belajar mengajar, dan mahasiswa sangat berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Dan
didalam metode student centered Mahasiswa justru bisa lebih banyak mengetahui informasi
daripada dosen. Sedangkan metode
teacher centered adalah metode dimana pusat kegiatan belajar tertuju pada dosen. Metode ini
kurang efektif untuk diterapkan. Dalam metode ini mahasiswa kurang bisa berperan aktif
sehingga mahasiswa hanya mendengarkan informasi melalui dosen. Metode ini tidak efisien
diterapakan dalam fakulatas kedokteran karena kurang dapat menumbuhkan daya kreatifitas
mahasiswa.

Bagaimana konsep pembelajaran student centered?

Konsep pembelajaran student centered yaitu diawali dengan membahas skenario yang diberikan
oleh dosen, kemudian berdasarkan prior knowladge masing-masing anggota diskusi membahas
masalah-masalah yang timbul dengan saling bertukar pendapat. Jika terdapat masalah yang tidak
terselesaikan kemudian dijadikan learning issue. Mahasiswa lalu menghimpun informasi dari
berbagai sumber, baik itu melalui internet, perpustakaan, maupun dosen itu sendiri. Kemudian
mahasiswa diberi fasilitas untuk mempresentasikan hasil kerjanya, setelah itu dosen dan
mahasiswa bersama-sama membuat kesimpulan atas masalah-masalah tersebut.

Seberapa pentingkah metode student centered bagi mahasiswa?

Metode student centered sangat penting diterapkan dalam proses pembelajaran, terutama dalam
fakultas kedokteran, karena melalui metode ini mahasiswa dapat meningkatkan tingkat
pemahamannya pada suatu masalah dan mengajar mahasiswa untuk berpikir kritis serta dapat
menumbuhkan kepercayaan diri, karena seringnya bertukar pendapat (sharing).

Problem Based Learning

Definisi
PBL adalah metode
belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono, 2004). Menurut Boud dan Felleti (1991, dalam
Saptono, 2003) menyatakan bahwa Problem Based Learning is a way of constructing and
teaching course using problem as a stimulus and focus on student activity. H.S. Barrows (1982),
sebagai pakar PBL menyatakan bahwa definisi PBL adalah sebuah metode pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk
mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru.

Dengan demikian, masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar anak didik dapat belajar
sesuatu yang dapat menyokong keilmuannya. PBL adalah proses pembelajaran yang titik awal
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini mahasiswa
dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk
pengetahuan dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan
poin utama dalam penerapan PBL.

PBL merupakan satu proses pembelajaran di mana masalah merupakan pemandu utama ke arah
pembelajaran tersebut. Boud dan Tamblyn (1980) mendefinisikan PBL sebagai the learning
which result from the process of working towards the understanding of, or resolution of, a
problem.

Menurut Duch (1995), PBL adalah metode pendidikan yang medorong siswa untuk mengenal
cara belajar dan bekerja sama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di
dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum
mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis,
serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

Margetson (1991) pula menganggap PBL sebagai konsep pengetahuan, pemahaman dan
pendidikan secara mendalam berbeda daripada kebanyakan konsep yang terletak di bawah
pembelajaran berasaskan mata kemahasiswaan. Dengan menggunakan pendekatan PBL ini,
mahasiswa akan bekerja secara kooperatif dalam kumpulan untuk menyelesaikan masalah
sebenarnya dan yang paling penting membina kemahiran untuk menjadi mahasiswa yang boleh
belajar secara sendiri (Hamizer, dkk, 2003).

Tujuan dari PBL itu sendiri adalah


Untuk memahami konsep pembelajaran berdasarkan masalah yang ada pada PBL itu sendiri.
Mampu memahami langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah di tempat kerja.
Menerapkan metode PBL dalam team work atau tempat kerja.
Ciri-Ciri PBL Bridges (1992) dan Charlin (1998) telah menggariskan beberapa ciri-ciri utama
yang perlu ada di dalamnya seperti berikut :
Pembelajaran berpusat atau bermula dengan masalah
Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia sebenarnya yang mungkin akan dihadapi
oleh mahasiswa dalam kerja profesional mereka di masa depan.
Pengetahuan yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa semasa proses pembelajaran disusun
berdasarkan masalah.
Para mahasiswa bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri.
Mahasiswa akan bersifat aktif dengan pemrosesan maklumat.
Pengetahuan sedia ada akan diaktifkan serta menyokong pembangunan pengetahuan yang baru.
Pengetahuan akan diperoleh dalam konteks yang bermakna.
Mahasiswa berpeluang untuk meningkatkan serta mengorganisasikan pengetahuan.
Kebanyakan pembelajaran berlaku dalam kumpulan kecil dibanding menerusijan kaidah
perkuliahan.

Perbedaan
No
Metode PBL
Metoda Hybrid

1
Berfokus pada dosen
Berfokus di mahasiswa

2
Mahasiswa menjelaskan (two way learning).
Dosen menerangkan dan mahasiswa mendengarkan (one way learning).

3
Dosen merangkum materi berdasarkan hasil diskusi/pemikiran ma hasiswa.
Dosen menjelaskan seluruh materi.

4
Key process is learning.
Key process is teaching.

5
Dosen tidak hanya menyiapkan materi, tetapi juga harus menguasai metode penyampaian materi
yang efektif.
Dosen hanya menyiapkan materi.

6
Mahasiswa membaca sesuai silabus sebelum kuliah dimulai (reading habit tinggi).
Mahasiswa membaca menjelang ujian, terutama catatan (reading habit rendah).

7
Mahasiswa aktif (partisipatif tinggi).
Mahasiswa pasif (partisipatif rendah).

8
Mahasiswa dapat dengan mudah menangkap esensi dari perkuliahan.
Mahasiswa hanya menghafal materi) dan kemudian lupa.

(Magister Management UI, 2006)

Langkah-langkah pemecahan masalah dalam pembelajaran PBL paling sedikit ada delapan
tahapan (Pannen, 2001), yaitu :
Mengidentifikasi masalah
.Mengumpulkan data,
.Menganalisis data,
Memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya,
Memilih cara untuk memecahkan masalah,
.Merencanakan penerapan pemecahan masalah,
Melakukan uji coba terhadap rencana yang ditetapkan, dan
.Melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah.
Hubungan Antara Long Life, Adult Learning, Self Directed Learning, Independent Learning Dan
Student Centered

Proses belajar sepanjang hayat dapat diterapkan dengan baik melalui metode student centered.
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada mahasiswa perlu digunakan suatu konsep
belajar orang dewasa (adult learning).

Sumber: www.replubika.com

Masalah-Masalah Belajar dan penyelesaiannya

Menurut hasil pengamatan, berbagai masalah belajar berbagai masalah yang muncul ke
permukaan, ada yang secara umum dapat diamati karena berupa perilaku-perilaku yang
menunjukan karakteristik sebagai masalah, tetapi juga hasil inverensi dari para dosen yang
sehari-hari mengamati perilaku mahasiswa. Dalam bukunya yang berjudul "Peningkatan
Pengembangan pendidikan" Utomo bersama Ruitjer menyatakan bahwa dari hasil pengamatan
tenaga pengajar, ternyata banyak mahasiswa dirumah yang tidak mempersiapkan diri untuk
belajar dan juga tidak menyelesaikan tugas yang diberikan Dosen sebagai pekerjaan rumah.
Penyebab yang lain karena mahasiswa merasa Dosen mengajar dengan kecepatan yang tinggi.
Sedangkan bahan kuliah yang bersifat hierarkis mensyaratkan pengetahuan prasyarat(Suparno,)

Secara ringkas, kesulitan-kesulitan mahasiswa itu meliputi :


Sumber kesulitan Internal
Rasa bosan
Semangat belajar turun
Sulit mencerna pelajaran
Sulit mengatur waktu
Sukar Berkonsentrasi
Sulit memahami buku teks
Tidak memiliki cukup keterampilan belajar

2. Sumber kesulitan Eksternal


Dosen
Penyampaian pelajaran monoton
Tuntutan atas jawaban tes tapat seperti apa yang ada dalam buku
Perkuliahan terlalu teoritis
Lingkungan fisik dan sosial ekonomi
Laboratorium tidak cukup
Ruang belajar tidak nyaman
Suara bising
Mahasiswa lain menyontek saat ujian/kuis
Buku diperpustakaan kurang(antri)
Biaya Kuliah mahal
Biaya hidup mahal

Untuk mengatasi masalah masalah belajar, ada beberapa tips yang dapat dicatat tentang tindakan-
tindakan yang dapat membantu mengefektifkan seseorang dalam belajar, diantaranya :
Membuat rangkuman
Membuat pemetaan konsep-konsep penting
Mencatat hal-hal yang esensial dan membuat komentar
Membaca efektif
Membaca pendalaman
Membaca indeks
Menganalisis soal atau tugas
Mengenal lingkungan

También podría gustarte