Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
W
KELUARGA Tn. W DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA
DI DUSUN KENANGASARI RW 07 KELURAHAN GENUK
OLEH :
LUSIANA GARDININGTYAS
010114A063
3) Dyadic Nuclear
Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah.
4) Single Parent
Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat
perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di
rumah atau di luar rumah.
5) Dual Carrier
Adalah : Keluarga dengan suami – istri yang kedua-duanya orang karier dan
tanpa memiliki anak.
6) Three Generation
Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam
satu rumah.
7) Comunal
Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suamiistri
atau lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama dalam
penyediaan fasilitas.
8) Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation
Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama
tanpa ikatan perkawinan.
9) Composite /Keluarga Berkomposisi
Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal
secara bersama-sama dalam satu rumah.
10) Gay and Lesbian Family
Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
3. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dan keluarga,
kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut :
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkunganya.
b. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak – anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial serta sebagai
anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
4. Tugas keluarga
Pada dasarnya ada delapan tugas pokok keluarga, tugas pokok tersebut ialah :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing – masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing – masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g. Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.
5. Stuktur keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu
keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam
Struktur Keluarga diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga Kawin
Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
6. Fungsi keluarga menurut Friedman (2010) sebagai berikut :
a. Fungsi afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi.
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
7. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Menurut Friedman(2010)sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan Kesehatan, keluarga
mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,
yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
c. Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak mampu
membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
B. Konsep Teori Dewasa
1. Definisi
Istilah “dewasa” berasal dari kata latin yaitu adults yang berarti telah tumbuh menjadi
kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Oleh karena itu,
orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan telah
siap meneria kedudukan dalam masyarakat bersamaan dengan orang dewasa lainnya.
2. Ciri-ciri manusia dewasa
Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini
seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya tehadap orang tua dan
berusaha untuk dapat mandiri. Menurut Yudrik Jahja, 2011:247 ciri-ciri masa
dewasa yaitu:
1. Masa Pengaturan (Settle Down)
2. Masa Usia Produktif
3. Masa Bermasalah
4. Masa Ketegangan Emosional
5. Masa Keterasingan Sosial
6. Masa Komitmen
7. Masa Ketergantungan
8. Masa Perubahan Nilai
9. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
10. Masa Kreatif
3. Perkembangan Fisik Dewasa
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik
mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Dalam
pembahasan akan diuraikan beberapa gejala penting dari perkembangan fisik yang
terjadi selama masa dewasa, meliputi kesehatan badan, sensor dan perseptual, serta
otak.
1. Kesehatan Badan
Bagi kebanyakan orang, awal masa dewas ditandai dengan memuncaknya
kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 sampai 25 tahun, individu
memiliki kekuatan terbesar, gerak-gerak refleks mereka sangat cepat. Lebih dari itu,
kemampuan reproduktif mereka berada ditingkat yang paling tinggi. Meskipun pada
awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama
periode ini penurunan keadaan fisik juga terjadi. Sejak usia 25 tahun, perubahan-
perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian besar lebih bersifat
kuantitaf dari pada kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik mengalami
kemunduran, sehingga lebih mudah terserang penyakit. Akan tetapi, bagaimanapun
juga seseorang masih tetap cukup untuk melakukan aktifitas normal. Bahkan bagi
orang-orang yang selalu menjaga kesehatan dan melakukan olahraga secara rutin
masih terlihat bugar.
2. Perkembangan Sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin
belum kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam
penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol.
Pada usia antara 40 dan 59 tahun, daya akomodasi mata mengalami penurunan paling
tajam. Karena itu, banyak orang pada usia setengah baya mengalami kesulitan dalam
melihat objek-objek yang dekat (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236).
Sementara itu, pendengaran juga mengalami penurunan pada usia sekitar 40 tahun.
Penurunan dalam hal pendengaran ini lebih terlihat pada sensitivitas terhadap nada
tinggi. Dalam hal penurunan sensitivitas terhadap nada tinggi ini, terdapat perbedaan
jenis kelamin, yakni laki-laki biasanya kehilangan sensitivitasnya terhadap nada tinggi
lebih awal dibandingkan pereempuan. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin lebih
disebabkan oleh pengaruh pengalaman laki-laki terhadap suara gaduh dalam
pekerjaan sehari-hari, seperti pertambangan, perbengkelan, dan sebagainya.
3. Perkembangan Otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Tetapi,
perkembangbiakan koneksi neural (Neural Conection), khususnya bagi orang-orang
yang tetap aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang. Hal ini membantu
menjelaskan pendapat umum bahwa oragn dewasa yang tetap aktif, baik secara fisik,
seksual, maupun secara mental, menyimpan lebih banyak kapasitas mereka untuk
melakukan aktivitas-aktivitas demikian pada tahun-tahun selanjutnya. Pada usia tua,
sejumlah neuron, unti-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang. Menurut hasil
jumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai 50% selama tahun-
tahun masa dewasa. Tetapi, penelitian lain memperkirakan bahwa kehilangan itu lebih
sedikit. Bagaimanapun juga, menurut Santrock (1995) dalam Desmita (2009:237),
diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh sampai kita
mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
Hilangnya sel-sel otak dari sejumlah orang dewasa di antarnya disebabkan oleh
serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu banyak minum-minuman
beralkohol. Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan terjadinya erosi
mental, yang sering disebut dengan kepikunan (Senility). Bahkan, juga dapat
menimbulkan penyakit otak yang lebih menakutkan lagi, yaitu penyakit Alzheimer
yang di derita 3% dari populasi dunia berusia 75 tahun. Alzheimer dapat merusak
kecerdasan pikiran. Pertama-tama Alzheimer menyebabkan memori berkurang,
kemudian penalaran dan bahasa memburuk. Sebagai penyakit yang menjalar cepat,
setelah 5 hingga 20 tahun, penderita menjadi kehilangan arah, kemudian tidak dapat
mengendalikan diri, dan akhirnya kosong secara mental, hidup menjadi merana
(Myers, 1996 dalam Desmita, 2009:237)
a. Data Umum :
1) Nama kepala keluarga : Tn. W
2) Alamat dan nomor telepon: RT.03/RW. 07 Kenangasari /085866159xxxx
3) Pekerjaan Kepala keluarga: Swasta
4) Pendidikan terakhir : SMA
5) Komposisi keluarga:
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Perkawinan
: Keturunan
: Tinggal 1 rumah
: Klien
: Meninggal
6) Tipe bentuk keluarga : Keluarga Tn. S merupakan keluarga yang terdiri dari suami
dan istri
c. Data Lingkungan
16) Karakteristik rumah
KAMA wc
R
Dapur
Ruang Ruang
tengah tamu
Kamar
17) Karakteristik lingkungan :Keluarga Ny. W hidup di daerah yang sudah sedikit kota.
Karakteristik lingkungannya adalah mayoritas penduduk pendatang, ada yang asli
jawa dan ada juga yang berasal dari luar pulau. Mayoritas pekerjaan penduduk
adalah pegawai pabrik yang mulai bekerja dari pagi sampai sore dan sering juga
sampai malam
18) Mobilitas geografi keluarga : Keluarga Tn. W dan Ny. W adalah penduduk
pendatang didesa Genuk. Asal Tn. W dari Sleman, Yogyakarta dan Ny. W dari
Magelang. Tetapi mereka sudah menetap di desa Genuk.
19) Interaksi keluarga dengan masyarakat
d. Struktur komunikasi keluarga
20) Pola Komunikasi keluargaAnggota keluarga Ny. W berkomunikasi dalam sehari-
hari menggunakan bahasa Jawa. Keluarga mendapatkan informasi tentang
kesehatan dari petugas kesehatan, kader-kader dan juga dari televisi.
21) Struktur kekuasaan :Struktur kekuaasaan keluarga terletak pada Tn. W
22) Struktur peran (formal dan informal)
Formal : Tn.W sebagai suami , Ny. W sebagai istri
Informal : Tn. W sebagai pencari nafkah dalam keluarganya
23) Nilai keluarga : Dalam keluarga Tn. W norma sopan santun sangat
diperhatikanNilai-nilai dalam keluarga yaitu harus saling tolong-menolong.
e.Fungsi Keluarga
24) Fungsi afektif :Anggota keluarga saling menyayangi dan memperhatikan. Tetapi
kadang-kadang karena kesibukan masing-masing menyebabkan hal tersebut
menjadi susah dilakukan. Tetapi, jika ada persoalan dalam keluarga sering
dibicarakan bersama sehingga mendapatkan keputusan secara bersama.
25) Fungsi sosialisasi: Keluarga selalu menyempatkan diri untuk berkumpul di sore
hari setelah pulang kerja, keluarga berinteraksi dengan baik terhadap tetangga,
masyarakat dan lingkungan sekitar.
26) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah mampu mengenali masalah pada Ny.W yaitu nyeri
pada punggung
b) Memutuskan tindakan kesehatan
Untuk mengatasi masalah pada Ny. W sudah bisa memutuskan untuk
mengatasi nyeri punggung dengan menggunakan obat dari dokter,
mengikuti terapi listrik di RSUD Ungaran dan terkadang ke
pengobatan alternatif di Banyubiru (pijat) . Jika ada anggota keluarga
yang sakit, keluarga merujuk ke pelayanan kesehatan.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga berperan aktif dalam
merawatnya, namun masih enggan untuk mencari informasi tentang
masalah kesehatan tersebut.
d) Akses pelayanan kesehatan
Keluarga mengerti tentang fasilitas kesehatan yang ada, jaraknya
kurang lebih 2 km.
f. Stress dan koping keluarga
27) Stressor, kekuatan, dan persepsi keluarga
Keluarga belum dikaruniai anak dan masih mempunyai masalah untuk
pengobatan punggung dari Ny. W
28) Strategi koping keluarga.
Keluarga Tn. W dan Ny. W berharap, memohon dan berdoa kepada Tuhan supaya
diberikan petunjuk untuk kesembuhan dari Ny W. Keluarga Tn. W selalu belajar
dari pengalaman terhadap setiap masalah dalam keluarganya dan mencari solusi
supaya istrinya sembuh dari penyakitnya
29) Adaptasi keluarga.
Strategi pemecahan masalah pada keluarga Tn. W adalah dengan cara musyawarah
denagan seluruh anggota keluarga.
30) Melacak stressor, koping, adaptasi sepanjang waktu
Didalam keluarga Tn. W dan Ny. W untuk menyelesaikan masalah dengan cara
berdoa dan mencari solusi yang tepat.
ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Keluarga Tn W dan Ny. W Trauma pada suatu Nyeri Kronik b.d
mengatakan Ny. W sering bagian yang disebabkan gangguan
mengalami nyeri di bagian oleh gerakan tiba-tiba, muskuloskletal kronis
punggung, terkadang jika dingin , kecelakaan mobil, jatuh
nyeri sudah dirasakan lebih dari 6
bulan,
P : Ny. Wmengatakan nyeri
muncul saat digerakan
Q : Ny. W mengatakan nyeri hilang
timbul, nyeri terasa seperti dipukul-
pukul
R : Ny. Wmengatakan nyeri di
bagian punggung
S : Skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul, namun
sering
DS : Ny. W mengatakan
punggung bawah merasakan
nyeri
P : Ny. Wmengatakan
nyeri muncul saat
digerakan
Q : Ny. W mengatakan
nyeri hilang timbul,
nyeri terasa seperti
dipukul-pukul
R : Ny. W mengatakan
nyeri di bagian
punggung
S : Skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul,
namun sering
DO : 120/70 mmHg
DS : Ny. W mengatakan
sangat senang mendapatkan
dukungan dari keluarga,
teman sebaya dan masyarakat
sekitar.
DO : Ny. W tampak senang
dan bahagia
Senin, 11 2 a. Mengembangkan materi DS : Ny. W mengatakan
Desember pendidikan tertulis yang senang diberikan
2017 tersedia (menjelaskan pendidikan kesehatan
16. 05 tentang low back pain ( tentang penyakitnya dan
nyeri punggung) dan cara untuk mengatasinya
manajemen nyeri Do : Ny. W dan keluarga
menggunakan kompres tampak senang dan sangat
hangat kooperatif
b. Berikan ceramah untuk DS : Ny. W dan keluarga
memberikan informasi mengatakan sangat senang
tentang low back pain , jika ada mahasiswa
cara pencegahan dan cara praktekan yang datang ke
mengatasinya dengan rumahnya memberikan
teknik nonfarmakologis. pendidikan kesehatan
c. Melakukan kompres air DO : Ny. W dan keluarga
hangat dengan tampak antusias
menggunakan buli-buli di
1 punggung bawah atau DS : Ny. Wmengatakan
area yang nyeri merasa nyaman saat
dikompres dengan buli-
buli menggunakan air
d. Melakukan monitor tanda hangat, Ny. W juga
tanda vital secara rutin mengatakan mau
menerapkannya setiap
hari
P: Ny. Wmengatakan
nyeri muncul saat
digerakan
Q : Ny. W mengatakan
nyeri hilang timbul,
nyeri terasa seperti
dipukul-pukul
R : Ny. W mengatakan
nyeri di bagian
punggung
S : Skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul,
namun sering
DO : Ny. W tampak
senang dan nyaman
DS : Ny. W mengatakan
kondisinya sudah lebih
baikan
DO : Ny. W tampak lebih
membaik setelah diberikan
kompres air hangat
S : 37,50 C, N : 94x/ menit,
RR : 20x/ menit dan TD :
120/ 70mmHg
Kamis, 14 2 a. Menentukan pengetahuan DS : Ny.W mengatakan
Desember kesehatan dan gaya hidup kurang menjaga gaya
2017 perilaku saat ini pada hidup dan jarang
individu, keluarga, atau berolahraga, tidak nafsu
kelompok sasaran. makan
b. Melakukan monitor tanda DO : Ny. W terlihat pucat
tanda vital secara rutin dan masih merasakan nyeri
: Ny. Wmengatakan nyeri
1 muncul saat digerakan
c. Monitor perubahan Q : Ny. W mengatakan
tekanan nyeri hilang timbul,
nyeri terasa seperti
dipukul-pukul
R : Ny. W mengatakan
nyeri di bagian
punggung
S : Skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul,
namun sering
DS : Ny. W mengatakan
merasa lebih nyaman
DO : Ny. W tampak
nyaman dan rileks
S : 370 C, N : 88x/menit,
RR: 20x/menit dan TD :
120/80mmHg
DS : Ny. W mengatakan
merasa senang karena
dengan dikompres
nyerinya mengalami
penurunan
DO : Ny. W tampak
senang dan nyaman
CATATAN PERKEMBANGAN
TGL DX KEP EVALUASI SUMATIF TTD
9/12/2017 Nyeri Kronik b.d S : Keluarga Tn W dan Ny. W mengatakan Ny.
gangguan W sering mengalami nyeri di bagian punggung,
muskuloskletal terkadang jika dingin , nyeri sudah dirasakan
kronis
lebih dari 6 bulan,
P : Ny. W mengatakan nyeri muncul saat
digerakan
Q : Ny. W mengatakan nyeri hilang timbul,
nyeri terasa seperti dipukul-pukul
R : Ny. W mengatakan nyeri di bagian
punggung
S : Skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul, namun sering
O : Ny. W terlihat meringis dan memegangi
punggung
S : 37,50 C, N : 90x/menit, RR : 22x/ menit dan TD :
120/70 mmHg
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Melakukan kompres air hangat dengan
menggunakan buli-buli di bagian yang
nyeri
Melakukan monitor tanda tanda vital
secara rutin