Está en la página 1de 69

BAGIAN I

PROSEDUR OPERASI STANDAR KUNJUNGAN (PEMERIKSAAN) IBU HAMIL

KLIEN PUSKESMAS (BIDAN) DOKTER

MASUK
Periksa umum
IBU RUANG KIA
ANAMNESA dengan therapi
HAMIL
- Hamil ini Sesuai indikasi
- Hamil yang lalu
- Penyakit yang
diderita
LABORATORIUM : - Penyakit keluarga

Semua Bumil : Bumil


LOKET
- Gol. Darah Resiko
PENDAFTARAN PEMERIKSAAN :
- Hb Tinggi
Bila ada indikasi
- Tensi
penyakit :
- Tinggi fundus uteri
- Auskultasi
- Urine Reduksi
DJJ(bila ada
- Urine Protein
indikasi)
TINDAKAN :
- Pemberian TT
- Pemberian Tablet PENCATATAN
Ada kuluhan Fe
DAN
penyakit - Pemberian Vit
- Penyuluhan PELAPORAN
beresiko
- Pasien untuk
kontrol

RUJUK
Sehat / RSU
Normal /
Indikasi Tidak
Penyakit beresiko
DM /
Hypertensi

PASIEN PULANG

1
BAGIAN II
SKENARIO PROSES PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : ASKEB I (KEHAMILAN)

Kode mata kuliah/SKS : Bd. 301/ 2 SKS

Semester : II

Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit

Nama fasilitator : Hardianti Rahman, S.ST

Pokok Bahasan :

 Pendokumentasian pada ASKEB kehamilan kunjungan awal.

Tujuan :

Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu menerapkan pendokumentasian asuhan


kehamilan, dengan indikator:

 Sistematika penulisan.
 Kemampuan mendiagnosa.
 Kemampuan menyusun perencanaan
 Kemampuan menganalisis kasus.
 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas.

Metode pembelajaran

Tugas mandiri dalam bentuk makalah

Kasus:

Ny. A berumur 28 tahun datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya pada


tanggal 17 okt. 2016. ini adalah kehamilan yang kedua dan belum pernah abortus, HPHT : 21
Mei 2016. Ibu mengatakan pusing, lemas, pandangan berkunang-kunang. Dari hasil

2
pemeriksaan ditemukan TD : 100/90 mmhg, S : 36 oC, M : 80 x / mnt, Rr “ 20 x / mnt, Hb : 8
gram%, kunjungtiva pucat dan DJJ 144 x / mnt teratur, terdengar di perut ibu sebelah kiri!

Pertanyaan:

1. Diagnosa yang dapat ditegakkan pada Ny “A” adalah?


2. Penatalaksanaan apa yang anda lakukan sebagai seorang bidan?
3. Bagaimana patofisiologi sehingga kasus tersebut dapat terjadi?
4. Buat SOAP dari kasus di atas!

Kriteria penilaian

Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


Sistematika Penulisan. 20 %
Ketepatan diagnosa. 25 %
Kemampuan menyusun perencanaan. 25 %
Kemampuan menganalisis kasus 15%
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 15 %
Total 100 %

3
BAGIAN III
INSTRUMEN ASESMEN

RUBRIK PENILAIAN

Mata Kuliah : ASKEB I (KEHAMILAN)

Sasaran Pembelajaran :

1. Setelah mengikuti pembelajaran ini, maka mahasiswa


mampu menjelaskan proses adaptasi fisiologi dalam
kehamilan.

Soal/ tugas : Membuat makalah kelompok tentang Adaptasi fisiologi dalam


kehamilan trimester I, II, & III

1. Ketepatan pemakaian konsep dalam makalah

Nilai Deskripsi

4 Jika Konsep yang dipakai tepat sesuai dengan tema.


3 Jika konsep kurang sesuai dengan tema

2 Jika konsep tepat tetapi tidak sesuai tema

1 Jika konsep tidak sesuai dengan tema.

4
2. Kejelasan uraian

Nilai Deskripsi

4 Jika uraian isi jelas sesuai dengan teori yang ada dan
mudah dipahami.
3 Jika kurang jelas tetapi agak mudah dipahami
2 .jika kurang jelas dan agak sulit dipahami
1 jika tidak jelas dan tidak dapat dipahami

3. Sistematika penulisan makalah


Nilai Deskripsi

4 Jika Terdiri dari sampul, daftar isi, kata pengantar,


pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka, dan
lampiran-lampiran.
3 Jika terdiri dari sampul, daftar isi,
pendahuluan,isi, penutup, daftar pustaka.
2 Jika terdiri dari sampul, daftar isi, pendahuluan,isi,
daftar pustaka.
1 Jika terdiri dari dari sampul, pendahuluan dan isi

4. Kemutakhiran pustaka makalah


Nilai Deskripsi

4 Jika Referensi yang digunakan lebih dari 10 referensi


dan 5 tahun terakhir.
3 Jika referensi yang digunakan lebih 10 referensi
dan 8 tahun terakhir.
2 Jika referensi yang digunakan 6 - 10 referensi dan
8 tahun terakhir.
1 Jika referensi yang digunakan kurang dari 5
referensi dan 10 tahun terakhir.

5
Contoh daftar ceklis rubrik penilaian untuk tugas makalah kelompok.

Nilai
No Aspek yang dinilai
4 3 2 1
1 Ketepatan pemakaian konsep dalam makalah
2 Kejelasan uraian
3 Sistematika penulisan
4 Kemutakhiran daftar pustaka

6
BAGIAN IV
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

1. Maksud dan tujuan diadakannya evaluasi proses pembelajaran yaitu untuk


memperoleh masukan dalam rangka memperbaiki mutu kinerja dosen, mutu kinerja
bahan dan sarana pembelajaran, dan mutu kinerja prasarana pembelajaran. Untuk
memudahkan penjelasan maka dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut :

TABEL 1. RENCANA EVALUASI PEMBELAJARAN


MK: ASKEB I ( KEHAMILAN)
No Informasi yang dibutuhkan Indikator

Persepsi mahasiswa terhadap 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah


kemampuan dosen dalam 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan
proses pembelajaran 1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya

1 1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan


mahasiswa
1.5. Kemampuan dosen menerapkan strategi
pembelajaran secara bervariasi
1.6. Media Pembelajaran online
Kualitas sarana dan prasarana 2.1. Tersedianya sarana dan prasarana
2  Ruang Kelas 2.2. Relevansi sarana dengan materi
 Praktikum/ Laboratorium
Kualitas materi pembelajaran 3.1. Sistematika urutan materi kuliah
3.2. Kualitas penugasan
3 3.3. Mutu soal-soal ujian
3.4. Tersedianya pedoman praktikum (penuntun
belajar dan daftar tilik)
Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini
4
pembelajaran 4.2. Penambahan bahan bacaan

7
2. Maksud dan tujuan tabel dibawah ini yaitu untuk merelevankan antar indikator informasi yang dibutuhkan dengan metode, teknik dan
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data serta menentukan siapa yang menjadi responen dan waktu pengumpulan data. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:

TABEL 2.RENCANA EVALUASI PEMBELAJARAN


MK: ASKEB I (KEHAMILAN)

Informasi yang Metode


No Indikator Responden Waktu
dibutuhkan Teknik Instrumen
1 Persepsi mahasiswa 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah Wawancara Kuesioner Mahasiswa
terahdap kemampuan 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah
dosen dalam proses 1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya Observasi Kuesioner Mahasiswa dan akhir
pembelajaran 1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan Observasi Kuesioner Mahasiswa semester
mahasiswa Observasi Kuesioner Mahasiswa
1.5. Kemampuan dosen menerapkan strategi
pembelajaran secara bervariasi Observasi Kuesioner Mahasiswa
1.6. Media Pembelajaran online dan dosen

2 Kualitas sarana dan 1.1. Tersedianya sarana dan prasarana Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah
prasarana Dosen dan akhir
 Ruang kelas Wawancara Kuesioner semester
 Praktikum/ 1.2. Relevansi sarana dengan materi Mahasiswa
laboratorium Dosen

8
Informasi yang Metode
No Indikator Responden Waktu
dibutuhkan Teknik Instrumen
3 Kualitas materi 1.1. Materi pembelajaran mampu mencapai Review dokumen Pedoman review Rekan dosen Awal
pembelajaran sasaran pembelajaran. dokumen semester

Review dokumen
1.2. Kualitas penugasan dan observasi Pedoman review Rekan dosen Awal
Pedoman analisis dokumen semester
1.3. Mutu soal-soal Dosen team
teaching, Tengah
Butir-butir rekan dosen dan akhir
pertanyaan dan semester
Revium dokumen diakhir sesi mahasiswa
1.4. Tersedianya pedoman praktikum (penuntun kuesioner Mahasiswa,
belajar dan daftar tilik)

Pedoman review
dokumen

9
Informasi yang Metode
No Indikator Responden Waktu
dibutuhkan Waktu Instrumen

4 Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini Review Pedoman Dosen team Awal
pembelajaran teaching semester
4.2. Penambahan bahan bacaan Observasi Registrasi bahan Dosen dan
bacaaan mahasiswa

10
2. Tabel dibawah ini berisikan data dan informasi, serta kuesioner yang akan akan di jawab oleh responden, dengan cara melingkari
jawaban yang telah diberikan angkah dari 1 hingga 5 dan responden akan melingkari sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh dosen.

TABEL 3. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA

Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan


1. Persepsi mahasiswa terhadap 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi 1.1.1. Bagaimana tingkat penguasaan dosen tentang materi
kemampuan dosen dalam kuliah perkuliahan
proses pembelajaran 1 2 3 4 5
Buruk sekali baik sekali
1.2. Kemampuan dosen dalam 1.2.1. Bagaimana kemampuan dosen dalam menjelaskan
menjelaskan materi perkuliahan
1 2 3 4 5
Buruk sekali baik sekali
1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya 1.3.1. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam bertanya
1 2 3 4 5
Buruk sekali baik sekali
1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan 1.4.1. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam berdialog
mahasiswa 1 2 3 4 5
Buruk sekali baik sekali

1.5. Kemampuan dosen dalam 1.5.1.Bagaimanakah kemampuan dosen dalam menerapkan


menerapkan strategi pembelajaran strategi pembelajaran secara bervariasi
secara bervariasi 1 2 3 4 5
Buruk sekali baik sekali
1.6. Media Pembelajaran online 1.6.1. Apakah media pembelajaran online sudah dimiliki
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

11
Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
2. Kualitas sarana dan prasarana 2.1 Tersedianya sarana dan prasarana 2.1.1 Apakah sarana dan prasarana sudah tersedia
 Ruang Kelas berdasarkan standar dan diperkirakan semua
 Praktikum/ Laboratorium mahasiswa dapat menggunakannya? Jelaskan!
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
2.2 Relevansi sarana dengan materi. 2.1.2. Apakah alat-alat praktek dalam kondisi baik?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

2.2.1. Apakah sarana yang tersedia relevan dengan materi


kuliah?
3. Kualitas materi Pembelajaran 1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

3.1. Materi pembelajaran mampu 3.1.1. Berapa banyak mahasiswa yang mampu mencapai
mencapai sasaran pembelajaran. sasaran pembelajaran?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

12
Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
3.2. Kualitas penugasan. 3.1.2. Sasaran pembelajaran apa saja yang belum tercapai
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali
3.1.3. Berapa banyak mahasiswa yang mampu mencapai
sasaran belajar?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

3.2.1. Apakah penugasan yang diberikan berkualitas


1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

3.3. Mutu soal ujian 3.3.1. Mutu soal-soal


1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

3.4. Tersedianya pedoman praktikum 3.4.1. Apakah mahasiswa memiliki pedoman praktikum
(penuntun belajar dan daftar tilik) untuk setiap jenis perasat!
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

13
Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
4. Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini 4.1.1 Apakah bahan bacaan berdasarkan referensi terknik
pembelajaran 1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

4.2. Penambahan bahan bacaan 4.2.1 Apakah bahan bacaan selalu bertambah setiap tahun
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

14
4.4 Dari kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa yang menjadi responden didapatkan umpan
balik dan temuan sebagai berikut:

REKONSTRUKSI MATA KULIAH


MK : ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN)

No Komponen Hasil temuan Rekonstruksi

1. Persepsi mahasiswa 1.1. Sebagian dosen tidak - Melakukan kerja


terhadap kemampuan dosen menguasai materi kuliah. dengan sistem SCL
dalam proses pembelajaran. 1.2. Masih ada sebagian dosen - Mengadakan
yang kurang dapat dipahami pelatihan dosen
dalam menjelaskan. - pengembangan
1.3. Pemanfaatan media untuk mengaktifkan
pembelajaran online belum pembelajaran online
maksimal dan melengkapi
dengan fasilitas
WIFI

2. Kualitas sarana dan 2.1. Sarana dan prasarana sudah - Mengusulkan


prasarana memadai. pengadaan
 Ruang kuliah 2.2.Prasarana memadai, Sarana pendingin ruangan
 Praktikum / kurang memadai (ruangan ke bagian direktorat
laboratorium panas). - Pengaturan kembali
2.3.Pengaturan ruangan kurang ruangan menyerupai
sistimatis kilinik kebidanan

Kualitas materi 3.3. Materi pembelajaran belum Strategi pembelajaran


pembelajaran mampu mencapai semua dalam GBRP
sasaran pembelajaran,

15
No Komponen Hasil temuan Rekonstruksi

3. terutama untuk sasaran


pembelajaran cara
menegakkan diagnosa
kehamilan.
3.4. Beberapa dosen telah
menyediakan pedoman
praktikum

Kuantitas media 54.1. Masih kurang bahan bacaan


pembelajaran. terkini - Mengusulkan
pengadaan bahan
4. bacaan terkini.

- Melakukan kerja
sama dengan
perpustakaan
universitas atau
perpustakaan daerah

16
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
SEBELUM REKONSTRUKSI

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Kompetensi Utama : Bidan memberikan asuhan bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilannyayang meliputi
deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.

Kompetensi Pendukung : 1) Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan berdasarkan prinsip evidance based

2) Bidan mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang berorientasi pada keselamatan pasien, berperilaku sesuai
Kode Etik Bidan Indonesia, bertanggung jawab, serta siap bertanggung gugat.

Kompetensi Lainnya : Bidan mampu memberikan asuhan kebidanan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sasaran Belajar : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan dengan pendekatan manajemen kebidanan.

17
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

I Pada akhir perkuliahan 1.1.Kontrak perkuliahan Kuliah interaktif - Kehadiran (1)


mahasiswa mampu: 1.2.Gambaran umum mata - Ketepatan menjelaskan
kuliah konsep dasar asuhan
1. Menjelaskan konsep
1.3.Konsep dasar asuhan kebidanan pada kehamilan
dasar asuhan kebidanan
kehamilan (2)
pada kehamilan dengan

II 2. Menjelaskan proses 2.1 Anatomi fisiologis organ Kuliah Interaktif Proses diskusi:
adaptasi fisiologi dalam reproduksi wanita.
Makalah Kelompok - Keaktifan (1,5)
kehamilan
2.2 Konsepsi - Ketepatan mengemukakan
Diskusi
pendapat (1,5)
2.3 Pertumbuhan dan
- Sikap (1)
perkembangan hasil
- Kesesuaian tema dengan
konsepsi
pembahasan di makalah (1)

18
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

2.4 Perubahan anatomi dan


adaptasi fisiologis pada ibu Tampilan Makalah
hamil trimester I.II dan III - Ketepatan pemakaian
konsep (1)
- Kejelasan uraian (1,5)
- Sistematika penulisan (1)
- Kemutakhiran pustaka(1,5)
3. Menjelaskan proses 3.1 Perubahan dan adaptasi Kuliah Interaktif - Ketepatan menjelaskan
adaptasi psikologis psikologis pada kehamilan proses adaptasi psikologis
Tugas mandiri
dalam kehamilan trimester I dalam masa kehamilan (2)
III 3.2 Perubahan dan adaptasi - Kemutakhiran refrensi (1)
psikologis pada kehamilan - Kejelasan kesimpulan (1)
trimester II - Sistematika penulisan. (1)
3.3 Perubahan dan adaptasi

19
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

psikologis pada kehamilan


trimester III

IV 4. Menjelaskan cara Tanda-tanda kehamilan Kuliah Interaktif - Ketepatan cara menegakkan


menegakkan diagnosa diagnosis kehamilan (2)
Studi Kasus
kehamilan - Keaktifan (1)
- Kemampuan penalaran. (2)
V 5. Menjelaskan kebutuhan 5.1 Kebutuhan fisik ibu hamil Kuliah interaktif Proses diskusi:
dasar ibu hamil sesuai trimester I,II dan III
Makalah Kelompok - Keaktifan (1)
perkembangan umur
5.2 Kebutuhan psikologi ibu - Ketepatan mengemukakan

20
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

kehamilan hamil trimester I, II dan Diskusi pendapat (1)


III - Sikap (1)
- Kesesuaian tema dengan
pembahasan di makalah (1)

Tampilan Makalah
- Ketepatan pemakaian
konsep (1)
- Kejelasan uraian (1)
- Sistematika penulisan (1)
- Kemutakhiran pustaka (1)

21
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

VI 6. Menjelaskan faktor- 6.1 Faktor fisik Kuliah interaktif - Ketepatan penggunaan


faktor yang konsep (1)
6.2 6.2 Faktor psikologis Tugas Mandiri
mempengaruhi - Kemutakhiran refrensi (1)
kehamilan 6.3 6.3 Faktor lingkungan, sosial, - Kejelasan kesimpulan (1)
- Sistematika penulisan. (1)
budaya ekonomi

VII MID TEST

VIII- XI 7. Melakukan asuhan 7.1 Asuhan kehamilan  Kuliah Interaktif - Kehadiran (1)
kebidanan pada kunjungan awal  Simulasi - Keaktifan (1)
kehamilan  Demonstrasi - Kedisiplinan (1)
7.2 Asuhan kehamilan
 Praktikum - Keterampilan (2)
kunjungan ulang
- Kemahiran (1)
- Kemampuan berkomunikasi
(1)

22
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

- Ketepatan dalam
mendiagnosa (2)
- Melakukan pemeriksaan
sesuai kunjungan. (1)
XII – XIII 8. Melakukan deteksi dini 8.1 Tanda bahaya ibu dan  Makalah kelompok Proses diskusi:
komplikasi pada ibu  Diskusi
janin pada masa - Keaktifan (1)
hamil  Praktikum
- Ketepatan mengemukakan
kehamilan muda Studi Kasus
pendapat (1)
8.2 Tanda bahaya ibu dan - Sikap (1)
- Kesesuaian tema dengan
janin pada masa
pembahasan di makalah (1)
kehamilan lanjut
Tampilan Makalah
- Ketepatan pemakaian
konsep (1)

23
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

- Kejelasan uraian (1)


- Sistematika penulisan (1)
- Kemutakhiran pustaka(1)
Lainnya
- Kemampuan
berkomunikasi (1)
- Kreatifitas (0,5)
- Pencapaian keterampilan
(0,5)
XIV – XV 9. Melakukan 9.1 Penerapan dokumentasi  Kuliah Interaktif - Sistematika penulisan (3)
pendokumentasian pada asuhan kehamilan  Praktikum - Ketepatan diagnose (2)
asuhan kebidanan kunjungan awal  Tugas Mandiri - Kemampuan menyusun
perencanaan. (3)
9.2 Penerapan dokumentasi
- Kesesuaian konsep (2)
pada asuhan kehamilan

24
BOBOT
MINGGU SASARAN STRATEGI
MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN NILAI
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
(%)

kunjungan ulang - Keaktifan pada proses


pembimbingan (3)
- Ketepatan waktu
mengumpul tugas (2)

XVI FINAL TEST

Total

25
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
SETELAH REKONSTRUKSI

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)


Capaian Pembelajaran Lulusan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etika yang membentuk dasar dari asuhan
yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya
2. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yag tanggap terhadap budaya dan pelayanan
menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan
menjadi orang tua.
3. Bidan mampu menerapkan asuhan Antranatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selamakehamilannya yang meliputi :
deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu
4. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan berdasarkan prinsip evidence based
Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah ini akan membahas : konsep dasar asuhan kehamilan, proses adaptasi psikologis dan fisiologis dalam masa kehamilan, mendiagnosa
kehamilan, faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan, kebutuhan dasar ibu hamil, deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin dan
pendokumentasian asuhan kehamilan.

26
STRATEGI BOBOT NILAI
MINGGU KE SASARAN PEMBELAJARAN MATERI PEMBELAJARAN KRITERIA PENILAIAN
PEMBELAJARAN (%)

Setelah mengikuti mata kuliah ini


diharapkan :

Mahasiswa mampu menjelaskan  Kehadiran


 Kuliah interaktif
1-2 konsep dasar asuhan kehamilan secara konsep dasar asuhan kehamilan  Keaktifan 6%
 Sumbang saran
tepat  Ketepatan jawaban
 Tanya Jawab
 Kepercayaan diri

 Kehadiran
 Keaktifan
 Kuliah interaktif
Mahasiswa mampu menjelaskan  Ketepatan jawaban
 Diskusi
3-5 proses adaptasi Fisiologi dan Psikologi  Kepercayaan diri 11%
Psikologi dalam masa kehamilan  Tugas mandiri
dalam masa kehamilan  Isi dan Sistematika
 Diskusi makalah
penulisan makalah
kelompok
 Kerjasama Tim
 Referensi baru
 Kehadiran
Mahasiswa mampu mendiagnosa
6 mendiagnosa kehamilan  Kuliah interaktif  Keaktifan 4%
kehamilan  Study Kasus  Ketepatan jawaban
 Percaya diri
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi  Kuliah interaktif  Kehadiran
7 4%
kehamilan  Diskusi kelompok  Keaktifan
faktor – faktor yang mempengaruhi
jiksau  Kerjasama Tim

27
kehamilan  Ketepatan jawaban
 Percaya diri
Mengevaluasi hasil
8 MID TEST ESSAY Ketepatan Menjawab 15%
pembelajaran tes pertama

 Kehadiran
Mahasiswa mampu menerapkan
asuhan kebidanan pada pemenuhan  Kuliah interaktif  Keaktifan
9-10 asuhan kebidanan pada pemenuhan 10%
 Tugas individu  Keterampilan
kebutuhan dasar ibu hamil. kebutuhan dasar ibu hamil.
 Praktikum Praktikum
 Percaya diri
 Kehadiran
Mahasiswa mampu menerapkan  Kuliah interaktif  Keaktifan
11-12 asuhan kehamilan 10%
asuhan kehamilan  Tugas individu  Keterampilan
 Praktikum Praktikum
 Percaya diri
 Kehadiran
 Kuliah interaktif  Kerjasama
Mahasiswa mampu mendiagnosa deteksi deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan
13-14  Roleplay  Keaktifan 10%
dini terhadap komplikasi ibu dan janin janin  Diskusi  Keterampilan
 Studi kasus praktikum
 Percaya diri
 Kehadiran
Mahasiswa mampu melakukan  Kuliah interaktif
15 pendokumentasian asuhan kehamilan  Keaktifan 5%
 Study Kasus
pendokumentasian asuhan kehamilan  Ketepatan Jawaban
 Tugas mandiri
 Percaya diri

28
Mengevaluasi hasil belajar  Ketepatan menjawab
16 FINAL TEST  Essay 25%
mahasiswa  Keterampilan
 Ujian praktik
praktikum

Referensi Buku :
Buku Utama
1. Buku Acuan Nasional, Saifuddin Abdul Bari, 2011
2. Buku Askeb I Antenatal Care, Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2009

Buku Anjuran
1. Panduan Praktis Antenatal, WHO, 2001
2. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2001, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan
3. Myles, Text Book for Midwifery, 2005
4. CCU, JHPIEGO, Tahun 2006
5. Saifuddin A.B., Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan ibu hami,2007
6. Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Pengajaran Asuhan Pendidikan Bidan, Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba,2011

29
BAGIAN V
KONTRAK PEMBELAJARAN

KONTRAK PEMBELAJARAN

Nama mata Kuliah : ASKEB I KEHAMILAN


Kode Mata Kuliah : BD 301
Pengajar : HARDIANTI RAHMAN, S.ST
Hari Pertemuan / Jam : Senin ,pukul 09.00 –10.30 Wita
Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah Kebidanan

1. Manfaat Mata Kuliah

Dengan mempelajari materi ini, mahasiswa dapat menegakkan diagnosa kehamilan


dengan benar, dapat melakukan penilaian terhadap tanda-tanda kehamilan, menganalisis
kebutuhan ibu hamil secara fisik dan psikologis dengan meninjau diferensial diagnosa
kehamilan yang terjadi, sehingga mahasiswa dapat melakukan asuhan kehamilan secara tepat.

2. Deskriptif Perkuliahan

Mata kuliah ini meliputi konsep dasar asuhan kehamilan, proses adaptasi psikologis
dan fisiologis dalam masa kehamilan, mendiagnosa kehamilan, faktor-faktor yang
mempengaruhi kehamilan, kebutuhan dasar ibu hamil, deteksi dini terhadap komplikasi ibu
dan janin dan pendokumentasian asuhan kehamilan.

3. Sasaran Pembelajaran
3. mahasiswi diharapakan mampu :
Setelah mengikuti mata kuliah ini,
1. Menjelaskan konsep dasar Asuhan kehamilan
2. Menjelaskan proses adaptasi fisiolagi dalam masa kehamilan
3. Menerapkan faktor yang mempengaruhi kehamilan
4. Menerapkan diagnosis kehamilan
5. Menerapkan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangan
6. Menerapkan asuhan kebidanan
7. Menerapkan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin
8. Menerapkan Pendokumentasian Asuhan kebidanan

30
4. Organisasi Materi

Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pendekatan


manajemen kebidanan

PLU
pendokumentasian asuhan kehamilan
(8)

asuhan kehamilan (7)

deteksi dini terhadap komplikasi ibu


dan janin (6)

PLK 7

faktor yang mempengaruhi kehamilan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai


(4) dengan tahap perkembangan (5)

diagnosa kehamilan (3)

Proses adaptasi fisiologi dan


psikologi dalam masa kehamilan (2)

PLK 2
Konsep dasar asuhan kehamilan (1)

31
5. Strategi Perkuliahan

Metode yang digunakan dalam mata kuliah ini kebanyakan menggunakan kuliah
interaktif dan diskusi kelompok. Dengan demikian, peserta diharapkan memiliki kemampuan
menyampaikan pendapat baik berupa hasil kelompok maupun hasil pendapat pribadi.
Selain itu, untuk materi tertentu yang membutuhkan aspek psikomotor dan afektif,
digunakan metode studi kasus, demonstrasi, vidio, simulasi dan praktikum. Metode ini
digunakan untuk menunjang pengetahuan mahasiswa yang telah didapatkan dalam bentuk
kuliah dan diskusi yang akan melatih skill/keterampilan dari mahasiswa, agar nantinya dapat
diterapkan/diimplementasikan dilapangan.

6. Materi / Bacaan perkuliahan

Buku / Bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah :


1. Arinah, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu : Yogyakarta
2. Kusmiyati Yuni, dkk. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya
3. Mufdlilah. 2010. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Nuha Medika : Yogyakarta
4. Saifuddin AB, 2011, Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, YPBSP
: Jakarta
5. Varney dkk, 2012, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol 1. EGC : Jakrta

7. Tugas

1. Tugas kelompok: Mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri dari maksimal 8 orang
yang akan membahas materi-materi perkuliahan yang telah ditetapkan sesuai dengan
sasaran pembelajaran.membuat tulisan dari bahan bacaan dan dilengkapi dengan contoh-
contoh kasus (bisa diperoleh dari media massa atau sumber lainnya) dengan ketentuan :
a. Jumlah halaman tak terbatas
b. Diketik menggunakan kertas A4,spasi 1,5, font 12 dan huruf arial.
c. Isi Tulisan terdiri dari: pendahuluan, Pembahasan, Penutup, sumber pustaka, serta
lampiran table atau gambar .
2. Tugas mandiri: dikerjakan secara individu sesuai dengan materi yang dibahas.
3. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.

32
4. Ujian Tengah Semester (UTS) akan dilaksananakan pada minggu ke-8 perkuliahan dan
Ujian Akhir Semester (UAS) akan dilaksananakan pada minggu ke-16. UTS dan UAS
menggunakan bentuk soal essay dan objektif.

8. Kriteria penilaian

Bobot Penilaian terdiri dari :


 Kehadiran dalam perkuliahan : 10%
 Tugas-tugas individu : 15%
 Diskusi kelompok : 20%
 Praktikum : 20%
 Mid test : 15%
 Final test : 20%

Penilaian yang dilakukan oleh dosen, memiliki kriteria sebagai berikut :

NILAI POINT RANGE KETERANGAN


A 4 ≥ 85
B 3 70-84 Angka desimal pada total nilai
C 2 60-69 yang dicapai menggunakan
D 1 50-59 sistim pembulatan keatas
E 0 ≤ 49
T - - Terdapat tugas yang belum
dilengkapi

33
9. Jadwal Perkuliahan

MINGGU Materi pembelajaran Dosen penanggung jawab


KE

1. Kontrak perkuliahan Hardianti Rahman, S.ST


1 2. Gambaran umum mata
kuliah
1. Filosofi asuhan kehamilan Hardianti Rahman, S.ST
2. Prinsip pokok asuhan
kehamilan
2 3. Tujuan asuhan kehamilan
4. Standar asuhan kehamilan
5. Tipe pelayanan asuhan
kehamilan
Hardianti Rahman, S.ST
1. Anatomi fisiologis organ
reproduksi wanita (review)
2. Konsepsi
3. Pertumbuhan dan
perkembangan hasil
konsepsi
3 4. Perubahan anatomi dan
adaptasi fisiologis pada ibu
hamil trimester I, II, III
5. Perubahan dan adaptasi
psikologis dalam masa
kehamilan Vagina

1. Diagnosa kehamilan yaitu : Hardianti Rahman, S.ST


2. Tanda – tanda kehamilan
4
3. Pemeriksaan diagnostik
kehamilan
5 1. Faktor fisik Hardianti Rahman, S.ST

6 Hardianti Rahman, S.ST


1. Faktor psikologi

34
7 Hardianti Rahman, S.ST
1. Faktor lingkungan

8 Hardianti Rahman, S.ST


MID TEST
1. Cara pemberian oksigenasi Hardianti Rahman, S.ST
9 2. Cara melakukan personal
hygiene
1. Cara pemberian nutrisi Hardianti Rahman, S.ST
2. Cara pemberian body
10 mekanik
3. Langkah-langkah
pemberian laktasi
1. Asuhan kehamilan Hardianti Rahman, S.ST
kunjungan awal
2. Tujuan kunjungan awal
3. Pengkajian data subyektif
11 ibu hamil
4. Pemeriksaan fisik, panggul,
danlaboratorium
5. Menetapkan jadwal
kunjungan sesuai dengan
perkembangan kehamilan
1. Asuhan kehamilan Hardianti Rahman, S.ST
kunjungan ulang
2. Pengertian kunjungan ulang
3. Tujuan kunjungan ulang
12 4. Pemeriksaan fisik
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Mengevaluasi penemuan
masalah yang terjadi, aspek
– aspek yang menonjol
pada wanita hamil
Tanda – tanda deteksi dini Hardianti Rahman, S.ST
13 bahaya/komplikasi ibu dan
janin masa kehamilan muda
Tanda – tanda deteksi dini Hardianti Rahman, S.ST
14 bahaya/komplikasi ibu dan
janin masa kehamilan lanjut
15 Hardianti Rahman, S.ST
Asuhan kebidanan S O A P

16 Hardianti Rahman, S.ST


FINAL TEST

35
BAGIAN VI
DRAF BUKU PANDUAN PRAKTIK

Nama Kegiatan
Melakukan pengukuran panggul luar
Unit

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Referensi

1. Bagus Gde Manuaba, Ida. 2012. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri Dan
Ginekologi. Cet. I. Jakarta. EGC.
Obyektifitas perilaku siswa

Setelah mengikuti kegiatan di laboratorium mahasiswa mampu menerapkan pengukuran


panggul luar dengan baik sesuai dengan daftar tilik.

Petunjuk

1. Pengukuran panggul luar dilakukan oleh mahasiswa secara individu.


2. Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur jika ada hal – hal yang tidak dimengerti.
Keselamatan kerja

Sebagai catatan dalam melakukan pengukuran panggul, maka hindarilah hal-hal


sebagai berikut:

1. Menjatuhkan alat jangka panggul ke perut ibu.


2. Membuat ibu terlalu lama terlentang.

36
Dasar teori

Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul
apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan,
apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul. Pengukuran panggul
dilakukan pada setiap wanita hamil yang akan direncanakan untuk lahir secara per
vaginam. Pemeriksaan panggul ini dilakukan pada usia kehamilan > 32 minggu pada
setiap pemeriksaan antenatal. Pemeriksaan Panggul dilakukan:

1. Pada pemeriksaan pertama pada ibu hamil.


2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.

Alat dan Bahan

a. Phantom
b. Jangka panggul
c. Buku catatan dan alat tulis

Persiapan

1. Siapkan alat dan bahan


2. Lakukan informedconsent pada pasien
3. cuci tangan
Pendahuluan

Membuka pertemuan praktik laboratorium dengan mengucapkan salam dan menanyakan


kesiapan untuk mengikuti praktik laboratorium
1. Menjelaskan keterkaitan materi praktik laboratorium yang akan diberikan dengan
materi yang pernah dijelaskan sebelumnya.
2. Menerapkan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan setelah dilakukan Praktik
laboratorium pada pertemuan kali ini.
3. Menjelaskan bahwa keterampilan ini penting dikuasai mahasiswa, agar dapat
memberikan asuhan kebidanan pada klien.

37
4. Menerapkan metode yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktik laboratorium,
yaitu
a) Memperhatikan penjelasan secara langsung oleh dosen
b) Memahami langkah kerja.
c) Memberikan asuhan perawatan payudara pada ibu setelah melahirkan
d) Evaluasi setelah perawatan payudara dari dosen
5. Menerapkan teori singkat sebagai pengantar
6. Menjelaskan istilah penting

PENYAJIAN

No Langkah kerja Ilustrasi


Siapkan alat dan bahan.
1. Letakkan alat dan bahan secara ergonomis

Menyapa pasien dengan sopan dan


2. ramah,Memperkenalkan diri kepada
pasien, dan Menjelaskan maksud dan
tujuan

3. Menjaga privasi klien

38
5. Mencuci tangan

6. Memposisikan klien dengan benar (posisi


tiduran)

7. Meminta ijin dilakukan tindakan

8. Melakukan pengukuran Distansia spinarum


menggunakan jangka panggul dengan
mengukur jarak spina iliaka anterior
superior sinistra dan dextra ( 24-26
cm )

39
9. Melakukan pengukuran Distansia
Kristarum dengan mengukur jarak
terpanjang antara dua tempat yang
simetris pada krista iliaka sinistra dan
dextra ( 26-30 cm )

10. Melakukan pengukuran Distansia tuberum


dengan ukuran melintang dari pintu
bawah panggul atau jarak antara tuber
iskhiadikum kanan dan kiri dengan
ukuran normal

11. Melakukan pengukuran konjungata externa


dengan mengukur jarak antara bagian
atas simpisis ke proxesus spinosus
lumbal V ( 18 cm )

12. Merapikan klien

40
Memberitahukan hasil pengukuran
13.

14. Membereskan alat dan mencuci tangan

15 Melakukan pendokumentasian

APLIKASI

Meminta mahasiswa untuk mempraktekkan kembali sehingga mahasiswa dapat lebih terarah
dalam melakukan praktek di kemudian hari.

EVALUASI

1. Setiap langkah dilakukan mahasiswa secara sistematis.


2. Memperhatikan privasi dan respon pasien dalam setiap prosedur.
3. Memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien dalam setiap prosedur.
4. Instruktur membimbing dan menilai langkah.
5. Langkah pengukuran panggul luar sesuai job sheet.

PENUTUP

1. Menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran hari ini telah tercapai.


2. Memberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Mengucapkan terimakasih dan salam.

41
BAB VII
MODUL DAN BAHAN AJAR

DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL

DESKRIPSI SINGKAT

Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan yang dilakukan
untuk menemukan penyimpangan -penyimpangan yang terjadi selama kehamilan ibu
secara dini. Berikut ini akan dibahas mengenai, deteksi dini komplikasi yang terhadap
ibu & janin selama umur kehamilan muda dan lanjut.

SASARAN PEMBELAJARAN

Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat melakukan deteksi dini komplikasi pada ibu
& janin.

PENDAHULUAN

Modul Deteksi Dini Komplikasi pada Ibu Hamil membahas tentang Tanda – tanda
bahaya pada ibu hamil baik pada kehamilan muda dan lanjut, modul disusun
sistematis untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami dan mempelajari serta
menetapkan diagnose pada ibu hamil yang mengalami tanda bahaya kehamilan.

PENYAJIAN

A. Tanda-tanda Dini Bahaya/ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio/fetus didalam
rahimnya yang akan berkembang menjadi janin kurang lebih selama 9 bulan. kehamilan
muda ialah awal kehamilan yang usianya kurang dari 20 minggu, tepatnya pada trimester
I (pertama). Pada usia kehamilan muda ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikis
sehingga beberapa perubahan harus diamati apakah perubahan yang umum terjadi ketika
hamil atau perubahan abnormal yang harus diwaspadai. Perdarahan pervaginam pada
hamil muda dapat disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.

42
1. Abortus
 Abortus adalah berakirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan (saifuddin, 2000)
 Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar
atau (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminology umum untuk
masalah ini adalah keguguran atau miscarriage.
 Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang
bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. Terminology untuk keadaan ini
adalah pengguguran, aborsi atau abortus provokatus.
 Penyebab Abortus ialah :
- Faktor janin: dimana terjadi gangguan pertumbuhan pada zigot, embrio
atau plasenta.
- Faktor maternal (Faktor Ibu): terjadi infeksi (virus, bakteri) pada awal
trimester 1 dan 2.
- Faktor eksternal: dapat disebabkan oleh radiasi obat – obatan dan bahan
kimia.
a. Jenis abortus

 Abortus Iminens
Adalah Abortus yang biasa disebut abortus
ancaman atau yang mengancam, perdarahannya
bisa berlanjut beberapa hari atau dapat berulang.
Untungnya jenis abortus ini adalah jenis yang
masih bisa dipertahankan. Beberapa kepustakaan
menyebutkan beberapa resiko untuk dapat
terjadinya prematuritas atau gangguan
pertumbuhan dalam rahim. Perdarahan yang
sedikit pada hamil muda mungkin juga
disebabkan oleh hal-hal lain misalnya placeltal
sign yaitu perdarahan dari pembuluh-pembuluh
darah sekitar placenta.

43
Dasar Diagnosis:
- Kram perut bagian bawah
- Perdarahan sedikit dari jalan lahir
- Ostium uteri tertutup (VT)

Penanganan:

- Bedres total
- Personal hygiene (rentan infeksi)

 Abortus insipiens
Abortus insipiens adalah abortus
yang sedang berlangsung, pada kasus ini
ditemukan ostium telah terbuka namun
belum ada pengeluaran jaringan. Oleh
karena itu abortus Insipiens juga merupakan
abortus yang masih bisa dipertahankan.
didiagnosis apabila pada wanita hamil
ditemukan perdarahan banyak, kadang-
kadang keluar gumpalan darah disertai
nyeri karena kontraksi rahim kuat.

Dasar Diagnosis
- Disertai nyeri/ kontraksi rahim
- Perdarahan dari jalan lahir
- Ostium uteri Terbuka (VT)

penanganan

- Bedres total
- Personal hygiene (rentan infeksi)

44
 Abortus incomplitus
Adalah keadaan dimana sebagian hasil
konsepsi telah lahir dan sebagian masih
tertinggal dalam kavum uteri..Perdarahan
biasanya terus berlangsung, banyak dan
membahayakan ibu. Seviks terbuka karena
masih ada benda didalam rahim yang
dianggap sebagai benda asing, oleh karena itu
uterus akan berusaha mengeluarkannya
dengan mengadakan kontraksi sehingga ibu
merasakan nyeri.
Dasar Diagnosis
- Kram perut bagian bawah
- Perdarahan banyak dari jalan lahir
- Ostium terbuka
- Sebagian jaringan telah lahir

Penanganan

- Pengeluaran sisa jaringan dengan segera

 Abortus complitus
Adalah keadaan dimana Hasil
konsepsi lahir dengan lengkap. Pada
keadaan ini kuretase tidak diperlukan.
Perdarahan segera berkurang setelah
isi rahim dikeluarkan dan selambat-
lambatnya dalam 10 hari perdarahan
akan berhenti sama sekali, karena
dalam masa ini luka rahim telah
sembuh dan epitelisasi telah selesai.
Seviks dengan segera menutup
kembali.

45
Dasar Diagnosis
- Nyeri perut bagian bawah sedikit/ tidak ada
- Perdarahan dari jalan lahir sedikit
- Tidak ada lagi janin teraba dalam uterus
- Ostium membuka
Penanganan
- Pembersihan sisa jaringan
- Bedres total

 Abortus tertunda (missed


abortion)
Missed abortion atau biasa
disebut dengan KJDR (kematian
Janin dalam Rahim) adalah suatu
keadaan dimana bayi dalam rahim
sudah tidak bernyawa lagi dan
mengakibatkan perdarahan seperti
halnya abortus iminens.
Dasar Diagnosis
- Tanpa nyeri
- Perdarahan bisa ada/ tidak
- Tidak ada gerakan janin

Penanganan

- Pengeluaran jaringan dengan segera

 Abortus habitualis
Merupakan abortus spontan yang terjadi tiga kali berturut-turut atau
lebih. Etiologi abortus ini adalah kelainan genetic (kromosom), kelainan
hormonal (imunologik) dan kelainan anatomis.

46
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rongga rahim
(kavum uteri). Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata
dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi, istilah ektopik dapat diartikan
sebagai "berada di luar tempat yang semestinya”.
Janin yang tumbuh dan berkembang di luar rahim atau disebut kehamilan di
luar kandungan akan menyebabkan ibu mengalami keguguran. Kasus ini banyak
disebabkan karena janin tumbuh pada tuba falopi. Meskipun beberapa penyebab
lainnya dapat berhubungan dengan ibu hamil yang mengalami serviks ovarium.
Inilah yang menyebabkan ibu hamil mengalami pendarahan saat hamil meski hanya
1 dari 60 kehamilan yang mengalami kondisi kehamilan di luar kandungan.

a. Tanda dan Gejala KET


Pada awalnya, kehamilan ektopik cenderung tanpa gejala atau memiliki
tanda yang mirip dengan kehamilan biasa sebelum akhirnya muncul gejala lain
yang mengindikasikan kehamilan ektopik. Di antaranya adalah:
 Nyeri pada tulang panggul.
 Pendarahan ringan dari vagina.
 Nyeri pada bahu.
 Rasa sakit atau tekanan pada rektum saat buang air besar.
 Nyeri goyang portio

47
b. Penyebab KET
Penyebab pasti dari tiap kehamilan ektopik terkadang sulit diketahui.
Tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu kondisi ini.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
 Alat kontrasepsi
 Pernah mengalami kehamilan ektopik
 Infeksi atau inflamasi
 Kelainan Ovum
 Kelainan Tuba
c. Penanganan KET
Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh dengan normal jika
tidak di dalam rahim. Karena itu, jaringan ektopik harus diangkat untuk
menghindari komplikasi yang dapat berakibat fatal.

3. Mola hidatidosa
Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi
tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili korialis disertai
dengan degenerasi hidrofik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia
gestasi yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh
jaringan seperti rangkaian buah anggur korialis yang seluruhnya atau sebagian
berkembang tidak wajar berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur
(asuhan Kebidanan: Kehamilan. 2008: 90).

48
a. Tanda dan Gejala kehamilan Molahidatidosa
Kebanyakan wanita dengan kehamilan mola juga mengalami reaksi
kehamilan seperti wanita hamil normal. Wanita dengan GTD mengalami
perdarahan bercak coklat gelap pada akhir trimester pertama. Hipertensi dan
hiperemesis akibat kehamilan sebelum umur kehamilan 20 minggu. Inspeksi
pada muka dan badan tampak pucat kekuning-kuningan atau disebut muka mola
(mola face). Pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran uterus lebih besar dari
usia kehamilan, tidak ditemukan ballotemen dan denyut jantung janin, keluar
jaringan mola. Kadar hCG tinggi dan tiroksin plasma juga mengalami
peningkatan. Pemeriksaan USG terdapat gambaran vesikular (badai salju) dan
tidak terlihat janin
b. Komplikasi Kehamilan Molahidatidosa
Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan mola hidatidosa adalah
 Perdarahan hebat sampai syok
 Perdarahan berulang;
 Anemia;
 Infeksi sekunder;
 Perforasi karena tindakan dan keganasan, dan
 Keganasan apabila terjadi mola destruens/koriokarsinoma
c. Penatalaksanaan Kehamilan Molahidatidosa
Prinsip penatalaksanaan kehamilan mola hidatidosa adalah evakuasi dan
evaluasi.
 Jika perdarahan banyak dan keluar jaringan mola, maka atasi syok dan
perbaiki keadaan umum terlebih dahulu;
 Kuretase dilakukansetelah diagnosis dapat ditegakkan secara pasti;
 Pemeriksaan dan pemantauan kadar hCG pasca kuretase perlu dilakukan
mengingat kemungkinan terjadi keganasan;
 Penundaan kehamilan sampai 6 bulan setelah kadar ?-hCG normal, dan
 Pemberian kemoterapi pada mola hidatidosa dengan resiko tinggi.

49
B. Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan Lanjut
Ketika bidan mengikuti langkah-langkah proses manejemen kebidanan, bidan
harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini,
jika tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap
kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-
tanda bahaya ini, dan menganjurkan untuk dating ke klinik dengan segera jika ia
mengalami tanda-tanda bahaya tersebut.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan
lanjut, adalah :

1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
5. Bengkak pada muka dan jari tangan
6. Keluar cairan pervaginam
7. Gerakan janin tidak terasa

Selama pemeriksaan antenatal, ibu mungkin akan memberitahukan jika ia


mengalami tanda-tanda bahaya tersebut atau dapat terdeteksi oleh bidan. Penting bagi
bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya tersebut pada setiap kunjungan.Jika bidan
menemukan suatu tanda bahaya ini, maka tindakan selanjutnya adalah melaksanakan
semua kemunkinan untuk membuat suatu assessment/ diagnosis dan membuat rencana
penatalaksanaan yang sesuai.
1. Perdarahan pervaginam
a. Batasan
Perdarahan antepartum/ perdarahan pada kehamilan lanjut adalah
perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan.
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang yang tidak normal adalah merah,
banyak, dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri.

50
b. Jenis-jenis perdarahan antepartum
1) Placenta previa
Adalah placenta yang berinplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/
seluruh ostium uteri internum. (Implantasi placenta yang normal adalah
pada dinding depan, dinding belakang rahim atau, didaerah fundus uteri).

a) Gejala-gejala

 Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri bisa terjadi


secara tiba-tiba dan kapan saja.
 Bagian terendah anak sangat tinggi karena placenta terletek pada
bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat
mendekati pintu atas panggul
 Pada placenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada
placenta previa lebih sering disertai kelainan letak

b) Deteksi dini
 Pengumpulan data
- Tanyakan pada ibu tentang karekteristik perdarahannya, kapan
mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan, dll.
- Anamnesis perdarahan tanpa keluhan, perdarahan berulang
 Pemeriksaan fisik
- Periksa TD, suhu, nadi, dan DJJ.
- Jangan melakukan pemeriksaan dalam dan pemasangan
tampon, karena hanya akan menimbulkan perdarahan yang
berbahaya dan menambah kemungkinan infeksi.
- Lakukan pemeriksaan luar (eksternal), rasakan apakah perut
bagian bawah lembut pada perabaan.
- Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, dapat
menentukan sumber perdarahan berasal dari akanalis
servikalis atau sumber lain seperti varices yang pecah, dan
kelainan serviks (polip.erosi Ca)

51
 Pemeriksaan USG
- Diagnosis placenta previa dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Penggunaan USG
transabdominal memiliki ketepatan diagnosisnya mencapai
95-98 %.
- Pemeriksaan USG dapat menimbulkan implantasi placenta
dan jarak tepi placenta terhadap ostium.

4. Pemeriksaan dalam di meja operasi

 Jika USG tidak tersedia dan usia kehamilan 37 minggu, diagnosis


dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam di Meja
Operasi. Dengan cara melakukan perabaan placenta secara
langsung melalui pembukaan serviks.
 Jika masih terdapat keraguan diagnosis, lakukan pemeriksaan
digital secara hati-hati

2) Solution placenta (Abrupsio placenta)


Adalah lepasnya placenta sebelum waktunya.Secara normal placenta
terlepas setelah bayi lahir.
a) Tanda dan gejala
 Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan keluar atau perdarahan tampak
 Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul dibelakang placenta.
(perdarahan tersembunyi/ perdarahan kedalam)
 Solution placenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan
tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena seluruh
perdarahan tertahan didalam. Umumnya berbahaya karena jumlah
perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok.
 Perdarahan disertai nyeri, juga diluar his karena isi rahim.
 Nyeri abdomen ada saat dipegang
 Palapasi sulit dilakukan
 Fundus uteri makin lama makin naik
 Bunyi jantung biasanya tidak ada

52
b) Deteksi dini
Pengumpulan data
 Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya, kapan
mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan, dll.
 Tanyakan pada ibu apakah ia merasakan nyeri/ sakit ketika
mengalami perdarahan tersebut.

3) Ganguan pembekuan darah


Koagulapati dapat menjadi penyebab dan akibat perdarahan yang
hebat.
Catatan : Pada banyak kasus kehilangan darah yang akut,
perkembangan dapat dicegah jika volume darah dipulihkan segera dengan
pemberian cairan infuse (NaCl atau RRinger Laktat)
Deteksi dini
Gambaran klinisnya berveriasi mulai dari perdarahan hebat, dengan
atau tanpa komplikasi thrombosis, sampai keadaan klinis yang stabil
ayang hanya terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium.

2. Sakit kepala yang hebat


a. Batasan
Masalah : wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala sering
kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan
tidak hilang dengan beristerahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
itu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau
berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
preeklamsia.
b. Deteksi dini
Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami edema pada muka/ tangan atau
masalah visual

53
c. Pemeriksaan
1) Periksa TD, protein urine, reflex dan edema/ bengkak
2) Periksa suhu, jika tinggi pikirkan untuk melakukan pemeriksaan darah
untuk mengetahui adanya parasit malaria.

3. Penglihatan kabur
a. Batasan
Masalah : wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena
pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan.Perubahan ringan (minor) adalah normal.
b. Tanda dan gejala
1) Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam dalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur dan
berbayang.
2) Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan
mungkin menandakan pre-eklamsia.
c. Deteksi dini
Periksa TD, protein urine, reflex, dan edema.

4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan


a. gejala dan tanda
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristerahat, dan disertai dengan keluhan
fisikyang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre-
eklamsia.
b. Deteksi dini

1) Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual.
2) Periksa adanya pembengkakan
3) Ukur TD dan protein urine ibu
4) Periksa haemoglobin ibu ( atau warna konjungtiva) dan tanyakan tentang
tanda dan gejala lain dari anemia.

54
5. Keluar cairan pervaginam
Keluar cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3.

a. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan


berlangsung.
b. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterem (sebelum
kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterem
c. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atai awal kala
d. Persalinan. Bisa juga belum pecah atau mengedan
e. Deteksi dini

6. Gerakan janin tidak terasa


Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke
6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring
atau beristrahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

a. Tanda dan gejala


Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam
b. Deteksi dini
 Jika bayi sebelumnya bergerak dan sekarang TIDAK bergerak, tanyakan
pada ibu : kapan terakhir bergerak
 Raba gerakan bayi
 Dengarkan DJJ
 Jika pemeriksaan radiologi tersedia, konfirmasi kematian janin setelah 5
hari
 USG : merupakan sarana diagnostic yang baik untuk memastikan kematian
janin

7. Nyeri abdomen yang hebat


a. tanda dan gejala
1) Masalah : ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester 3
2) Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal

55
3) Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristerahat
4) Hal ini berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggul, persalinan preterem,gastritis, penyakit kantung empedu, uterus
yang irritable, absurbsi placenta, ISK atau infeksi lain.
b. Deteksi dini

1) Tanyakan pada ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa
hebat, kapan mulai dirasakan.
2) Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda atau gejala lain seperti
muntah, diare dan demam
3) Ukur TD, suhu dan nadi
4) Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam/, raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness ( kelembutan yang berulang
), periksa protein urine

RANGKUMAN
1. Tanda-tanda Dini Bahaya/ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda
 Perdarahan pervaginam masa kehamilan muda
a. Abortus
b. Kehamilan ektopik
c. Mola hidatidosa
 Hipertensi gravidarum
 Nyeri perut
2. Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan
lanjut, adalah :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
e. Bengkak pada muka dan jari tangan
f. Keluar cairan pervaginam

56
g. Gerakan janin tidak terasa

PENUTUP

A. Latihan soal-soal dan kunci jawaban


Soal-soal.
1. Jelaskan pengertian abortus, kehamilan ektopik,molahidsatidosa?
2. Jelaskan yang anda ketahui tentang hipertensi gravidarum?
3. Sebutkan dan jelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan lanjut?
Jawaban.

1. a) Abortus adalah berakirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada


atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan (saifuddin, 2000)
b) Molahidatidosa adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi
tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili korialis
disertai dengan degenerasi hidrofik. Uterus melunak dan berkembang lebih
cepat dari usia gestasi yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri
hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur korialis yang
seluruhnya atau sebagian berkembang tidak wajar berbentuk gelembung-
gelembung seperti anggur.
c) Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, misalnya dalam
tuba, ovarium, rongga perut, serviks, partsintersstisialis tuba, atau dalam tunduk
rudimenter rahim. Kehamilan ektopik dikatakan terganggu apabila terjadi
didalam tuba.
2. Hipertensi gravidarum
a. Hipetensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu, atau hipertensi yang menetap setelah 6
minggu pasca salin
Dasar Diagnosis
Anamnesa :
 Nyeri kepala

57
 Gangguan penglihatan

Pemeriksaan fisik
 Tekanan diastolok >90 mmHg
Pemeriksaan penunjang
 Protein urin (-)
b. Superimposed preeklamsi
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh kehamilan
Dasar diagnosis
Anamnesa :
 Nyeri kepala
 Gangguan penglihatan
Pemeriksaan fisik
 Tekanan diastolic 90-110 mmHg
Pemeriksaan penunjang
 Protein urine <++
3. Tanda bahaya pada kehamilan lanjut :
1) Perdarahan antepartum/ perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan
pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan.
2) Sakit kepala yang hebat, wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan beristerahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat itu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari preeklamsia.
3) Penglihatan kabur. Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena
pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal.
4) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan. Bengkak bisa menunjukkan adanya
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristerahat, dan disertai dengan keluhan fisikyang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre-eklamsia.

58
5) Keluar cairan pervaginam. Keluar cairan berupa air-air dari vagina pada
trimester 3. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung.
6) Gerakan janin tidak terasa, ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah
kehamilan trimester 3.
7) Nyeri abdomen yang hebat ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester
3. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristerahat.

59
B. Umpan balik
1. Bila saudara dapat menyelesaikan semua soal dengan benar, maka saudara dapat
lanjut ke Bab selanjutnya.
2. Bila hanya dapat menyelesaikan 2 soal dengan benar dari 3 soal yang ada maka
harus mengulang mempelajari awalan ilmu yang tidak dapat dijawab.
3. Bila saudara hanya dapat menjawab 1 soal dengan benar maka saudara harus
mengulang seluruh materi.
C. Referensi
1. Prawiroharjo, sarwono (2011), “Ilmu Kebidanan”. Edisi 3, YBP, Jakarta
2. Kusmiyati yuni dkk, (2012) Perawatan Ibu Hamil, Fitramaya, Yogyakarta
3. Damopoli, Subari, dkk. 2012. Kehamilan Askeb I. Makassar: Alauddin Press.

60
BAGIAN VIII

BAHAN PRESENTASI KULIAH

61
SASARAN PEMBELAJARAN
 Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat
melakukan deteksi dini komplikasi pada ibu &
janin.

DESKRIPSI SINGKAT

Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan


adalah upaya penjaringan yang dilakukan
untuk menemukan penyimpangan -
penyimpangan yang terjadi selama kehamilan
ibu secara dini

62
DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU
HAMIL

 TANDA-TANDA DINI BAHAYA KOMPLIKASI


IBU DAN JANIN MASA KEHAMILAN MUDA

 TANDA-TANDA BAHAYA YANG PERLU DI


PERHATIKAN DAN DIANTISIPASI DALAM
KEHAMILAN LANJUT

TANDA-TANDA DINI BAHAYA KOMPLIKASI


IBU DAN JANIN MASA KEHAMILAN MUDA

Perdarahan pervaginam masa kehamilan muda ;

A. Abortus

B. Kehamilan ektopik

63
C. Mola hidatidosa

1. Hipertensi gravidarum

2. Nyeri perut

64
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan
diantisipasi dalam kehamilan lanjut, adalah :

A. Perdarahan pervaginam

B. Sakit kepala yang hebat

C. Penglihatan kabur

D. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

NEXT
E. Bengkak pada muka dan jari tangan

F. Keluar cairan pervaginam

G. Gerakan janin tidak teras

65
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

66
67
LEMBARAN KONSULTASI

LAPORAN PELATIHAN AA

Mata Kuliah :

Nama Peserta :

Materi Yang Paraf


No. Tanggal Dikonsultasikan Saran Perbaikan
Fasilitator Peserta

68
Makassar, 2017

Fasilitator,

( )

NIP.

69

También podría gustarte

  • Persyaratan Pengajuan Klaim Persalinan
    Persyaratan Pengajuan Klaim Persalinan
    Documento2 páginas
    Persyaratan Pengajuan Klaim Persalinan
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Persyaratan Pengajuan Klaim Persalinan
    Persyaratan Pengajuan Klaim Persalinan
    Documento2 páginas
    Persyaratan Pengajuan Klaim Persalinan
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Rekapitulasi Pelayanan April 2018
    Rekapitulasi Pelayanan April 2018
    Documento19 páginas
    Rekapitulasi Pelayanan April 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Oktober 2018
    Oktober 2018
    Documento8 páginas
    Oktober 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Cita 1
    Cita 1
    Documento6 páginas
    Cita 1
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Oktober 2018
    Oktober 2018
    Documento8 páginas
    Oktober 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Rekapitulasi Pelayanan Maret 2018
    Rekapitulasi Pelayanan Maret 2018
    Documento19 páginas
    Rekapitulasi Pelayanan Maret 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Rekapitulasi Pelayanan April 2018
    Rekapitulasi Pelayanan April 2018
    Documento19 páginas
    Rekapitulasi Pelayanan April 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Oktober 2018
    Oktober 2018
    Documento8 páginas
    Oktober 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Kelompok V
    Kelompok V
    Documento2 páginas
    Kelompok V
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Oktober 2018
    Oktober 2018
    Documento8 páginas
    Oktober 2018
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Pelatihan Ancanganaplikasi
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Documento6 páginas
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Cita 2
    Cita 2
    Documento18 páginas
    Cita 2
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Pelatihan Ancanganaplikasi
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Documento6 páginas
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Daftar Isi Yg Baru
    Daftar Isi Yg Baru
    Documento3 páginas
    Daftar Isi Yg Baru
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Daftar Isi Yg Baru
    Daftar Isi Yg Baru
    Documento3 páginas
    Daftar Isi Yg Baru
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Pelatihan Ancanganaplikasi
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Documento6 páginas
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Pelatihan Ancanganaplikasi
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Documento6 páginas
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Daftar Isi Yg Baru
    Daftar Isi Yg Baru
    Documento3 páginas
    Daftar Isi Yg Baru
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Aa Anti
    Aa Anti
    Documento69 páginas
    Aa Anti
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • RPP Ipa KLS
    RPP Ipa KLS
    Documento1 página
    RPP Ipa KLS
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Pelatihan Ancanganaplikasi
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Documento6 páginas
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • RPP Ipa KLS
    RPP Ipa KLS
    Documento1 página
    RPP Ipa KLS
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Aa Anti
    Aa Anti
    Documento69 páginas
    Aa Anti
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Aa Anti
    Aa Anti
    Documento69 páginas
    Aa Anti
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones
  • Pelatihan Ancanganaplikasi
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Documento6 páginas
    Pelatihan Ancanganaplikasi
    Wulandari Rantung
    Aún no hay calificaciones