Está en la página 1de 3

Aeromonas spp

Selanjutnya dilakukan isolasi bakteri, pengamatan morfologi, kultur murni meliputi uji
Gram, uji katalase, uji oksidase, uji biokimia meliputi uji Triple Sugar Iron Agar
(TSIA), uji Lysine Iron Agar (LIA), uji sitrat, uji urea, uji Oksidasi/Fermentatif (O/F), uji
Methyl Red Vogue Proskuer (MRVP), uji fermentasi karbohidrat, uji Motility Indol
Ornithin (MIO).

Pembuatan Media :

- Media O/F ditimbang sebanyak 0,94 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.


akuades 100 ml ditambahkan pada media dan dihomogenkan menggunakan
magnetic stirrer sambil dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih. Selanjutnya
media disterilkan dengan autoklaf. Media sebanyak 4 ml dimasukkan dan
ditambahkan glukosa steril 0,1 ml kedalam masing-masing tabung reaksi. Tabung
reaksi dibiarkan pada posisi tegak selama 24 jam kemudian dimasukkan ke dalam
lemari pendingin.
- Media MIO ditimbang sebanyak 31 g dan dimasukkan dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 100 ml akuades pada media dan dihomogenkan
menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan di atas hot plate hingga
mendidih. Selanjutnya media disterilkan dengan autoklaf. Media sebanyak 4 ml
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan pada posisi tegak selama 24
jam, kemudian dimasukkan kedalam lemari pendingin.
- Media MRVP ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 200 ml akuades pada media dan dihomogenkan
menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan diatas hot plate hingga
mendidih. Selanjutnya media disterilkan dengan autoklaf. Sebanyak 4 ml media
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan pada posisi tegak selama 24
jam, kemudian dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
- Pembuatan media fermentasi karbohidrat dilakukan dengan mencampur media
phenol red sebanyak 0,0054 g dan media bacto pepton sebanyak 3 g dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 300 ml akuades pada
media dan dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan di
atas hot plate hingga mendidih. Selanjutnya media disterilkan dengan autoklaf.
Media dibagi ke dalam 3 buah erlenmeyer untuk laktosa, glukosa, dan sukrosa.
Media gula sebanyak 5 ml yang telah disterilkan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer, kemudian media sebanyak 4 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan dibiarkan pada posisi tegak selama 24 jam. Selanjutnya tabung reaksi
dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
- Media TSA ditimbang sebanyak 4 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 100 ml akuades ditambahkan pada media dan
dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan di atas hot plate
hingga mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf. Media sebanyak 7 ml
dimasukkan kedalam cawan petri dan dibiarkan selama 24 jam, kemudian
dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
- Media LIA ditimbang sebanyak 3,2 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 100 ml akuades pada media dan dihomogenkan
menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan di atas hot plate hingga
mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf. Media sebanyak 5 ml dimasukkan
kedalam tabung reaksi dan dibiarkan pada posisi miring selama 24 jam, kemudian
dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
- Media TSIA ditimbang sebanyak 6,5 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 100 ml akuades pada media dan dihomogenkan
menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan di atas hot plate hingga
mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf. Media sebanyak 5 ml dimasukkan
kedalam tabung reaksi dan dibiarkan pada posisi miring selama 24 jam, kemudian
dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
- Media SC ditimbang sebanyak 4,5 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 200 ml akuades pada media dan dihomogenkan
menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan di atas hot plate hingga
mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf. Media sebanyak 5 ml dimasukkan
kedalam tabung reaksi dan dibiarkan pada posisi miring selama 24 jam, kemudian
dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

bakteri Aeromonas spp. dengan karakter :


- tumbuh pada media GSP, bentuk koloni batang pendek,
- bersifat gram (-), tidak membentuk spora,
- motililitas (+)
- oksidase (+)
- katalase(+)
- fermentatif (+)
- produksi indol (+),
- ornithine decarboxylase (-),
- methyil red dan hidrolisis gelatin (+),
- sensitif terhadap novobiocin, resisten terhadap 2,4-diamino-6,7-
diisopropylpteridine (O/129)
- mempunyai kemampuan memproduksi gas dan H2S (pada medium TSIA),
- reaksi terhadap manosa, mannitol, glukosa, dan dextrosa (+)
- dan reaksi terhadap laktosa dan inositol (-).

Meskipun terdapat variasi sifat biokimiawi di antara isolat-isolat tersebut, yaitu


pada uji simmons citrat dan sukrosa. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan Hsu et
al. (1985) cit Triyanto et al. (1997) yang menemukan variasi sifat biokimianya yang
sangat besar dari 164 isolat yang diteliti yang kemudian disebut dengan strain.
Kamiso et al. (1996) menemukan variasi yang besar terutama pada produksi gas,
glukosa, laktosa, manitol, dulkitol, sorbitol, arabinosa, adonitol, dan raffinosa.
Sedangkan Triyanto et al. (1997) menemukan variasi terutama pada uji TSIA,
produksi gelatin, methyl red, inositol, laktosa, dan sakarosa.

Media Agar
Media GSP (Glutamate Starch Phenol Red Agar) digunakan sebagai media
kultur penghitungan bakteri patogen yaitu Aeromonas sp.dan Pseudomonas sp.
Cara pembuatan media GSP adalahmsebagai berikut : GSP Agar ditimbang
sebanyak 2,25 g, lalu dituangkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan akuades
sebanyak 100 ml, kemudian dipanaskan pada hot plate sampai mendidih dengan
batu stiler supaya teraduk merata. Kemudian agar dituangkan ke dalam cawan petri
hingga agar mengeras.
Flexibacter spp
Tabel 4. Uji biokimiawi Flexibacter columnaris

Media Agar
F. Maritimus pada media FMM hasil isolasi usia 24 jam

También podría gustarte