Está en la página 1de 12

TUGAS KMB

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

Disusun oleh :

RENI, S. Kep
1714901589

CI KLINIK CI AKADEMI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes PERINTIS PADANG


2018/ 2019

1
LAPORAN PENDAHULUAN
DIARE

A. KONSEP DASAR

1. Definisi Diare

Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal atau cair. Diare akut adalah
defekasi dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dan kandungan air
tinja lebih banyak dari pada biasanya yaitu >200 gr atau 200 ml/24 jam (lebih dari 3x1 per
hari). Defekasi tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari penderita
diare atau melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri patogen yang berasal
dari tinja manusia/hewan atau bahan muntahan penderita dan jug adapat melalui udara atau
melalui aktifitas seksual kontak oral-genital atau oral-anal.
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan:
a. Lama waktu diare:
1) Akut : berlangsung kurang dari 2 minggu
2) Kronik: berlangsung lebih dari 2 minggu
b. Mekanismi patofisiologis: osmotic atau sekretorik
c. Berat ringan diare: kecil atau besar
d. Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
e. Penyebab organik atau tidak: organik atau fungsional

2. Etiologi Diare

a. Diare akut
1) Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus
2) Parasit: Protozoa, Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica, Trikomonas hominis,
Isospora sp, Cacing ( A lumbricoides, A. deodenale, N. americanus, T
trichiura, O. vermicularis, S. strecolaris, T. saginata, T. solllium)
3) Bakteri: yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens, E coli, V cholera,
C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella, Salmonella
spp, Yersinia)

2
b. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis terjadinya
yaitu :
1) Diare osmotik
2) Diare sekretorik
3) Diare karena gangguan motilitas
4) Diare inflamatorik
5) Malabsorbsi
6) Infeksi kronik
3. Manifestasi Klinis Diare
a. Diare akut
1) Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
2) Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak
enak, dan nyeri perut
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
4) Demam
b. Diare kronik
1) Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2) Penurunan BB dan nafsu makan
3) Demam indikasi terjadi infeksi
4) Dehidrasi, tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
4. Pemeriksaan Penunjang Diare
a. Pemeriksaan tinja
- Makroskopis dan mikroskopis
- Ph dan kadar gula dalam tinja
- Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
b. Analisa gas darah apabila didapatkantanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa
(pernapasan kusmaul)
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Ca dan Fx

3
5. Patofisiologi Diare

Infeksi Makanan Psikologi

Perkembangan di usus Toksis tak dapat di serap Ansietas

Hipersekresi air dan


elektrolit hiperperistaltik Malabsorbsi KH, lemak,
protein

Isi usus Penyerapan makanan di


usus menurun Mening tekanan osmotik

Pergeseran air dan


elektrolit ke usus

Diare

Frekuensi BAB meningkat Distensi abdomen

Mual muntah
Hilang cairan dan elektrolit Kerusakan integritas kulit
berlebihan perianal
Nafsu makan menurun

Gangguan keseimbangan Asidosis metabolik


cairan dan elektrolit Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Sesak tubuh
Dehidrasi

Gangguan pertukaran gas

Kekurangan volume cairan Risiko syok (hipovolemi)

4
6. Penatalaksanaan
a. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
1) Jenis cairan
Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit. Diberikan cairan RL, bila tak
tersedia dapat diberikan NaCl isotonik ditambah satu ampul Na bikarbonat 7,5 % 50 ml.
2) Jumlah cairan
Diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan.
Kehilangan cairan tubuh dapat dihitung dengan beberapa cara :
Metoda Pierce :
Derajat Dehidrasi Kebutuhan cairan ( X kg BB)
Ringan 5%
Sedang 8%
Berat 10 %
3) Jalan masuk atau cara pemberian cairan
Dapat dipilih oral atau IV.
4) Jadwal pemberian cairan
Rehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan diberikan pada 2 jam pertama.
Selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk memperhitungkan
kebutuhan cairan. Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke-3.
5) Terapi simtomatik
Obat diare bersifat simtomatik dan diberikan sangat hati-hati atas pertimbangan yang
rasional.
a) Sifat antimotilitas dan sekresi usus.
b) Sifat antiemetik.
6) Vitamin meneral, tergantung kebutuhannya.
a) Vitamin B12, asam folat, vit. K, vit. A.
b) Preparat besi , zinc, dll.
f. Terapi definitif
Pemberian edukatif sebagailangkah pencegahan. Hiegene perseorangan, sanitasi
lingkungan, dan imunisasi melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi.

5
B. KONSEP PENGKAJIAN
1. Identitas klien :
a. Nama Klien
b. Umur
Sering terjadi pada terutama usia 6 bulan sampai 2 tahun (WHO, 1995).
2. Keluhan Utama
Dimulai dengan keluhan mual, muntah dan diare dengan volume yang banyak, suhu badan
meningkat, nyeri perut
3. Riwayat penyakit
Terdapat beberapa keluhan, permulaan mendadak disertai dengan muntah dan diare. Faeces
dengan volume yang banyak, konsistensi cair, muntah ringan atau sering dan anak gelisah,
suhu tubuh biasanya meningkat dan nafsu makan menurun.
4. Pola aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Makan menurun karena adanya mual dan muntah yang disebabkan lambung yang
meradang.
b. Istirahat tidur
Mengalami gangguan karena adanya muntah dan diare serta dapat juga disebabkan
demam.
c. Kebersihan
Personal hygiene mengalami gangguan karena seringnya mencret dan kurangnya menjaga
personal hygiene sehingga terjadi gangguan integritas kulit. Hal ini disebabkan karena
faeces yang mengandung alkali dan berisi enzim dimana memudahkan terjadi iritasi
ketika dengan kulit berwarna kemerahan, lecet disekitar anus.
d. Eliminasi
Pada BAB juga mengalami gangguan karena terjadi peningkatan frekuensi, dimana
konsistensi lunak sampai cair, volume tinja dapat sedikit atau banyak. Dan pada buang air
kecil mengalami penurunan frekuensi dari biasanya.
5. Pemeriksaan fisik.
a. Tanda-tanda vital
Terjadi peningkatan suhu tubuh, dan disertai ada atau tidak ada peningkatan nadi ,
pernapasan.
b. Bila terjadi kekurangan cairan didapatkan :
1) Haus

6
2) Lidah kering
3) Tulang pipi menonjol
4) Turgor kulit menurun
5) Suara menjadi serak
c. Bila terjadi gangguan biokimia :
1) Asidosis metabolik
2) Napas cepat/dalam (kusmaul)
d. Bila banyak kekurangan kalium
Aritmia jantung
e. Bila syok hipovolumik berat
1) Nadi cepat lebih 120 x/menit
2) Tekanan darah menurun sampai dari tak terukur.
3) Pasien gelisah.
4) Muka pucat
5) Ujung-ujung ektremitas dingin
6) Sianosis
f. Bila perfusi ginjal menurun
1) Anuria
2) Nekrosis tubular akut.
(Mansjoer, Arif., et all. 1999).

C. ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa yang lazim muncul pada diare :
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi usus
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi / BAB sering
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake makanan
5. Risiko syok (hipovolemi) b.d kehilangan cairan dan elektrolit
6. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
Intervensi dan implementasi :
1. Diare b.d proses infeksi
NOC : Feses berbentuk, BAB sehari sekali
Menjaga daerah sekitar rektal dari iritasi
Tidak mengalami diare

7
Menjelaskan penyebab diare dan rasional tindakan
Mempertahankan turgor kulit
NIC : Manajemen diare
1. Evaluasi efek samping tindakan terhadap gastrointestinal
2. Ajarkan pasien untuk menggunakan obat anti diare
3. Instruksikan pasien/ keluarga untuk mencatat warna, jumlah, frekuensi, dan
konsistensi dari feses
4. Evaluas intake makanan yang masuk
5. Identifikasi faktor penyebab dari diare
6. Monitor tanda dan gejala diare
7. Observasi turgor kulit secara rutin
8. Ukur diare dan keluaran BAB
9. Hubungi dokter jika ada kenaikan bising usus
10. Instruksikan pasien untuk makan rendah serat, tinggi prtein dan tinggi kalori
jika memungkinkan
11. Instruksikan untuk menghindari laksatif
12. Ajarkan teknik menurunkan stress
13. Menurunkan persiapan makanan yang aman
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
NOC : mempertahankan urine output sesuai dengan usisa dan berat badan, berat jenis
urine normal, HT normal
TTV dalam batas normal
Tidak ada tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, mukosa lembab, tidak ada
rasa haus yang berlebihan
NIC : Manajemen cairan
1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa,nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik) jika diperlukan
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian
5. Kolaborasi pemberian cairan IV
6. Monitor status nutrisi
7. Dorong masukan oral
8. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

8
9. Tawarkan snack (jus buah atau buah segar)
10. Kolaborasi dengan dokter
11. Atur kemungkinan transfusi
3. Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering
NOC :integritas kulit yang baik bisa dipertahankan ( sensasi,elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
Tidak ada luka, lesi pada kulit
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
cedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan
alami
NIC : Manajemen tekanan
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2. Hindari kerutan pada tempat tidur
3. Jaga kebersihan kulit agar teta bersih dan kering
4. Monitor kulit aan adanya kemerahan
5. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
6. Monitor status nutrisi pasien
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan intake makanan
NOC : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC : Manajemen nutrisi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
4. Berikan substansi gula
5. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

9
7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Monitor nutrisi
1. Berat badan pasien dalam batas normal
2. Monitor adanya penurunan berat badan
3. Monitor interaksi pasien atau keluarga selama makan
4. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
5. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
6. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
7. Monitor kalori dan intake nutrisi
5. Risiko syok (hipovolemi) b.d kehilangan cairandan elektrolit
NOC : Natrium serum dalam batas normal
Kalium srum dalam batas normal
Klorida serum dalam batas normal
Kalsium serum dalam batas normal
Magnesium serum dalam batas normal
pH darah serum dalam bats normal
Irama dan frekuensi nafas dalam batas normal
Nadi dan irama jantung dalam batas yang diharapkan
NIC : Manajemen syok
1. Monitor tekanan nadi
2. Monitor status cairan input dan output
3. Monitor gas darah arteri dan monitor jaringan oksigenasi
4. Memantau faktor penentu pengiriman jaringan oksigen (misalnya paO2, kadar
Hb, SaO2,CO) jika tersedia
5. Monitor nilai laboratorium
6. Masukkan dan memelihara akses intravena
7. Monitor gejala gagal pernafasan
6. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
NOC : Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol
cemas
TTV dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan

10
NIC : Penurunan kecemasan
1. Gunakan pendekatan yang menyenangkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien
3. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
4. Dorong keluarga untuk menemani pasien
5. Identifikasi tingkat kecemasan
6. Dengarkan dengan penuh perhatian
7. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.
8. Instruksiakn pasien menggunakan teknik relaksasi.
(Nurarif, 2015)

11
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC
(2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarata : EGC
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius.
Nurarif, A. H. (2017). NANDA (North American Nursing Diagnosis association) NIC-NOC Jilid
1. Jogjakarta: MediAction.
Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas
Airlangga.
Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC.
Wong, D. L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. (2008).
Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik . Jakarta: EGC.

12

También podría gustarte

  • Daftar Diagnosa Keperawatan NICNOC
    Daftar Diagnosa Keperawatan NICNOC
    Documento21 páginas
    Daftar Diagnosa Keperawatan NICNOC
    AndrewYehu
    Aún no hay calificaciones
  • Lokmin
    Lokmin
    Documento19 páginas
    Lokmin
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Buku Panduan Peserta Manajemen BBLR Untuk Bidan Di Desa
    Buku Panduan Peserta Manajemen BBLR Untuk Bidan Di Desa
    Documento54 páginas
    Buku Panduan Peserta Manajemen BBLR Untuk Bidan Di Desa
    Dodiet Aditya Setyawan, SKM,MPH.
    Aún no hay calificaciones
  • Sepsis Neonatal Penatalaksanaan Terkini Sertha Berbagai Masalah Dilematis
    Sepsis Neonatal Penatalaksanaan Terkini Sertha Berbagai Masalah Dilematis
    Documento20 páginas
    Sepsis Neonatal Penatalaksanaan Terkini Sertha Berbagai Masalah Dilematis
    Rima Saputri
    Aún no hay calificaciones
  • Makalah Diare Kelompok 3 1
    Makalah Diare Kelompok 3 1
    Documento8 páginas
    Makalah Diare Kelompok 3 1
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Materi PHBS
    Materi PHBS
    Documento4 páginas
    Materi PHBS
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Lokmin 2
    Lokmin 2
    Documento2 páginas
    Lokmin 2
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • BBLR
    BBLR
    Documento24 páginas
    BBLR
    windaagustin
    Aún no hay calificaciones
  • Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Documento36 páginas
    Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Materi PHBS
    Materi PHBS
    Documento4 páginas
    Materi PHBS
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Bab I - Penutup
    Bab I - Penutup
    Documento81 páginas
    Bab I - Penutup
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Makalah Diare Kelompok 3 1
    Makalah Diare Kelompok 3 1
    Documento12 páginas
    Makalah Diare Kelompok 3 1
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Lokmin
    Lokmin
    Documento19 páginas
    Lokmin
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Materi PHBS
    Materi PHBS
    Documento23 páginas
    Materi PHBS
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • PENDAHULUAN
    PENDAHULUAN
    Documento46 páginas
    PENDAHULUAN
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Planning of Action
    Planning of Action
    Documento2 páginas
    Planning of Action
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • KUSTA
    KUSTA
    Documento23 páginas
    KUSTA
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Askep SGB
    Askep SGB
    Documento31 páginas
    Askep SGB
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • KUSTA
    KUSTA
    Documento23 páginas
    KUSTA
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Lft. Nifas
    Lft. Nifas
    Documento3 páginas
    Lft. Nifas
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento48 páginas
    Bab 2
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Kusta
    Askep Kusta
    Documento40 páginas
    Askep Kusta
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Dan Hanya Dapat
    Dan Hanya Dapat
    Documento3 páginas
    Dan Hanya Dapat
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas Reni
    Tugas Reni
    Documento9 páginas
    Tugas Reni
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas Reni
    Tugas Reni
    Documento9 páginas
    Tugas Reni
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • BAB I Ok
    BAB I Ok
    Documento25 páginas
    BAB I Ok
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • Materi Askep Syok
    Materi Askep Syok
    Documento13 páginas
    Materi Askep Syok
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones
  • KONSEP DASAR HIPERTENSI HEART DISEASE
    KONSEP DASAR HIPERTENSI HEART DISEASE
    Documento47 páginas
    KONSEP DASAR HIPERTENSI HEART DISEASE
    Reny Romi Zuhendri
    100% (2)
  • Tugas KMB II Syok
    Tugas KMB II Syok
    Documento22 páginas
    Tugas KMB II Syok
    Reny Romi Zuhendri
    Aún no hay calificaciones