Está en la página 1de 3

PENYULUHAN KESEHATAN “HIPERTENSI”

PADA PASIEN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS

DI PUSKESMAS POLONGBANGKENG UTARA-KAB. TAKALAR

I. LATARBELAKANG

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan


kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh tersembunyi yang
penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali. Hipertensi bisa
menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab
timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal.
Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius dan cenderung
meningkat dimasa yang akan datang karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa
kecacatan permanen dan kematian mendadak. Kehadiran hipertensi pada kelompok
dewasa muda akan sangat membebani perekonomian keluarga, karena biaya
pengobatan yang mahjal dan membutuhkan waktu yang panjang bahkan sampai
seumur hidup.
Meningkatnya arus globalisasi disegala bidang dengan perkembangan
teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan gaya hidup
pada masyarakat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi, industrialisasi dapat
memacu meningkatnya penyakit seperti hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab
utama gagal jantung, stroke dan ginjal. Disebut sebagai pembunuh diam-diam karena
penderita hipertensi tidak menampakkan gejala.
Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan
kenaikan tekanan darah diatas normal yaitu 140/90 mmHg. Kecendrungan
peningkatan prevalensi menurut peningkatan usia. Prevalensi 6-15% pada orang
dewasa sebagai proses degeneratif, hipertensi hanya ditemukan pada gologan orang
dewasa. Banyak penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta penduduk Indonesia
yang mengontrol tekanan darahnya hanya 4%. Terdapat 50% penderita hipertensi
tidak menyadari dirinya sebagai penderita hipertensi. 70% merupakan penderita
hipertensi ringan dan 90 % hipertensi esensial, hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kasus hipertensi di beberapa provinsi di Indonesia sudah melebihi trata-rata


nasional, dari 33 provinsi di Indonesia terdapat 8 provinsi yang kasus penderita
hipertensi melebihi rata-rata nasional yaitu : Sulawesi Selatan (27%), Sumatera Barat
(27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatera Utara (24)%, Sumatera
Selatan (24%), Riau (23%) dan Kalimantan Timur (22%). Sedangkan dalama
perbandingan kota di Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban
seperti Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar yang mencapai 30-
34%

II. PERMASALAHAN DI KELUARGA DAN MASYARAKAT

Yang masih menjadi masalah sampai hari ini adalah tidak semua penderita
hipertensi mengetahui apa komplikasi hipertensi dan bahaya yang bisa ditimbulkan
bahkan mereka seringkali tidak mengetahui bahwa mereka telah menderita hipertensi,
sehingga tidak ada langkah pencegahan dan pengananan terhadap hipertensi.

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka kami bermaksud untuk
mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi “Hipertensi”. Pada penyuluhan ini
akan disampaikan mengenai pengertian hipertensi, gejala hipertensi, komplikasi
hipertensi, pencegahan hipertensi, gizi bagi penderita hipertensi, dan tindakan yang
harus dilakukan setelah menderita hipertensi. Pada penyuluhan ini, diberikan pula
kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

IV. PELAKSANAAN

Penyuluhan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Pengelolaan Progam


Penyakit Kronis sehingga peserta adalah penderita hipertensi dan DM yang sebagai
peserta BPJS di Puskesmas Polongbangkeng Utara, Kecamatan Polongbangkeng
Utara, Kabupaten Takalar pada hari/tanggal Jumat, 18 Maret 2016.

2
F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta


Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan
maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. Kemudian
pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk mengetahui tingkat pengetahuan
peserta tentang materi yang akan diberikan.
2. Tahap Penyajian Materi
Materi penyuluhan disajikan dengan bantuan slide Power Point. Penyuluhan
dilakukan selama 15 menit dilanjutkan dengan sesi diskusi. Disela materi yang
disampaikan, pemateri memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya
langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti.

V. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
Dokter datang tepat waktu di Puskesmas dimana pada saat itu juga diadakan
bersamaan dengan kegiatan polklinik umum. Penyuluhan dilakukan setelah
pasien mengikuti kegiatan senam bersama yang rutin dilakukan sekali sebulan.
2. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir kurang lebih 20 orang. Pelaksanaan penyuluhan berjalan
sebagaimana yang diharapkan dimana peserta memperhatikan materi yang
disampaikan dan sebagian besar peserta aktif melontarkan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Hampir sebagian besar peserta yang hadir telah memahami tentang hipertensi.
Selama penyuluhan berlangsung peserta cukup antusias melontarkan pertanyaan.

Pendamping

dr. Aztiah

También podría gustarte