Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan permasalahan baik yang
berasal dari luar (lingkungan) maupun dalam organisasi. Karena itu, setiap organisasi publik
pasti mempunyai regulasi publik sebagai wujud kebijakan organisasi dalam menghadapi isu
dan permasalahan yang dihadapinya.
Semua proses yang terangkai mulai dari perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan dan audit perlu adanya regulasi.
Sehingga organisasi publik pun menggunakan regulasi publik sebagai alat untuk memperlancar
jalannya siklus akuntansi sektor publik agar tujuan organisasi dapat tercapai.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa itu definisi Regulasi Publik ?
2. Bagaimana teknik penyusunan regulasi publik ?
3. Bagaimana regulasi dalam siklus akuntansi sektor publik ?
4. Bagaimana penyusunan regulasi publik
5. Bagaimana review regulasi akuntansi sektor publik ?
6. Apa saja dasar hukum keuangan publik di Indonesia ?
7. Apa permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia ?
8. Apa tujuan dan fungsi laporan keuangan bagi sektor publik dan sektor swasta ?
9. Siapa saja pengguna laporan keuangan pada sektor publik dan sektor swasta ?
10. Bagaimana jenis dan bentuk dari laporan keuangan beserta penerapannya di sektor publik dan
sektor swasta ?
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis membuatnya yaitu bertujuan untuk memenuhi
Tugas kuliah Akuntansi Sektor Publik. Dan juga penulis membuat makalah ini agar pembaca
dapat mengetahui apa itu regulasi keuangan publik dan bagaimana teknik penyusunannya serta
siklus akuntansinya dan Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
perbedaan pelaporan keuangan sektor publik dan sektor swasta
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Terkait dengan akuntansi sektor publik, masalah-masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
Tabel : Contoh masalah publik tentang akuntansi sektor publik
Tahapan Siklus ASP Permaslahan Pihak Terkait
Realisasi anggaran publik Jumlah pencairan dana tidak Bagian anggaran, bagian
sesuai dengan anggaran keuangan
4
3. Prosedur Pembahasan
Tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulai publik, yaitu dengan lingkup tim
teknis pelaksana organisasi publik(eksekutif). Dengan lembaga legislatif(dewan penasehat,
dewan penyantun, dan lain-lain) dan dengan masyarakat.
4. Pengesahan dan pengundangan
Tahap pengesahan draft regulasi publik yang dilakukan dalam bentuk penandatanganan
naskah oleh pihak organisasi publik (pimpinan organisasi). Kemudian dilakukan anjuran
tahapan sosialisasi regulasi publik, hal ini diperlukan agar terjadi komunikasi hukun antara
regulasi publik dan masyarakat yang harus dipatuhi.
5
Hak untuk memproduksi barang dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
jasayang dapat dinikmati oleh yang berdasarkan kemerdekaan,
khalayak umum, yang dalam hal ini perdamaian abadi dan keadilan sosial.
pemerintah dapat memperoleh
(kontra prestasi) sebagai sumber
penerimaan negara.
Dalam UUD 1945 Amandemen VI secara khusus diatur mengenai Keuangan Negara
yaitu pada bab VIII pasal 23 yang berbunyi sebagai berikut:
Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang –undang dan dilaksanakan secara terbuka secara
bertanggungjawab untuk sebesar –sebesarnya kemakmuran masyarakat.
Rancangan Undang- Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden
untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja yang diusulkan oleh presiden, pemerintah menjalankan anggaran pendapatan dan
belanja negara tahun lalu.
Terdapat tiga Undang-undang yang digunakan untuk penerapannya, yaitu :
UU No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Mengatur mengenai semua hak dan kewajiban Negara mengenai keuangan dan
pengelolaan kekayaan Negara, juga mengatur penyusunan APBD dan penyusunan anggaran
kementrian/lembaga Negara (Andayani, 2007).
UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
Mengatur pengguna anggaran atau pengguna barang, bahwa undang-undang ini
mengatur tentang pengelolaan keuangan Negara yang meliputi pengelolaan uang, utang,
piutang, pengelolaan investasi pemerintah dan pengelolaan keuangan badan layanan hukum
(Andayani, 2007).
UU No.15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggungjawab Keuangan
Negara
Mengatur tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
yang dilaksanakan oleh BPK. BPK menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atas laporan
keuangan kepada DPR dan DPD. Sedangkan laporan keuangan pemerintah daerah
disampaikan kepada DPRD. (Andayani, 2007)
6
2. Dasar Hukum Keuangan Daerah
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional didasari pada
prinsip otonomi daerah dalam pengelolaan sumberdaya. Prinsip otonomi daerah memberikan
kewenangan yang luas dan tanggung jawab nyata pada pemerintahan daerah secara
proporsional. Dalam rangka penyelenggaraan Daerah Otonom, dijelaskan dalam Pasal 64
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang fungsi penyusunan APBD.
3. Dasar Hukum Keuangan Organisasi Publik Lainnya
Ada beberapa UU atau standar yang mengaturnya, yaitu :
PSAK No. 45 tentang Organisasi Nirlaba
UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
PP No. 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik
7
melaksanakan regulasi tersebut. Sanksi terhadap organisasi yang tidak melaksanakan regulasi
hendaknya dicantumkan dalam setiap regulasi publik.
Laporan keuangan sector public merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector public. Tujuan umum pelaporan keuangan
adalah untk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari suatu
entitas yang berguna bagi sejmlah besar pemakai (wide range users) dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu entitas.
Secara spesifik, tjuan khusus pelaporan keuangan sector public adalah menyediakan informasi
yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas
sumber daya yang dipercayakan, dengan cara :
8
KOMPONEN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Komponen laporan keuangan sector public yang lengkap meliputi :
9
Laporan laba rugi dapat disajikan dengan bentuk multiple step. Dalam laporan laba rugi
seperti ini pendapatan dikelompokkan atas pendapatan utama dan pendapatan lain-lain.
Demikian juga dengan biaya disajikan dari biaya operasional dan biaya tidak berasal
dari kegiatan utama perusahaan atau non operasi.
Laporan laba rugi dapat juga disajikan dengan bentuk single step (satu langkah).
Laporan ini hanya melaporkan satu informasi laba bersih yang berasal dari hasi
penguran semua pendapatan dan semua biaya melalui satu kali pengurangan.
3) Laporan perubahan ekuitas/modal
Laporan perubahan ekuitas/modal merupakan laporan keuangan yang menyajikan
pengaruh laba rugi tahun berjalan serta penggunaannya dan penambahan atau
pengurangan modal pemilik. Saldo awal moda ditambah atau dikurangi dengan
perubahan modal tahun berjalan akan menghasilkan saldo modal akhir tahun. Saldo
modal ini akan sama dengan total ekuitas dalam neraca.
4) Laporan arus kas
Laporan arus kas dapat dibuat dengan menggunakan laba rugi tahun berjalan dan neraca
komparatif yang dibuat dua tahun berturut-turut. Untuk menghitung kas bersih, unsur-
unsur pendapatan dan biaya yang tidak memerlukan penerimaan atau pemgeluaran kas
harus dikelurarkan dari unsur laba atau rugi dari laporan laba rugi.
Laporan arus kas memuat ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas dari kelompok
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Hasil dari penjumlahan arus kas bersih dari
tiap kelompok aktivitas merupakan surplus atau defisit kas periode berjalan. (Samryn,
2012: 40-44)
5) Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan ini berupa perincian dari suatu perkiraan yang disajikan
seperti perkiraan aktiva tetap. Catatan atas laporan keuangan juga digunakan untuk
memberi informasi mengenai kebijakan akuntansi. (Pahala Ninggolan, 2007:69)
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa jenis dan bentuk laporan keuangan sektor publik
dan swasta tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan sektor mengadopsi laporan keuangan
swasta yang lebih dahulu telah dirumuskan sesuai standar. Hanya terdapat perbedaan pada jenis
laporan keuangan yang digunakan sektor publik dilengkapi dengan laporan aktivitas/kinerja
sedangkan pada sektor swasta tidak.
10
Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan Sektor Publik
a. Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik
Komponen-komponen laporan keuangan sektor publik yang lengkap terdiri
dari :
1) Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan atau disebut juga neraca/laporan aktiva dan
kewajiban, adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, hutang
dan modal pemilik pada saat tertentu. Secara minimum laporan posisi
keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
a) Properti, pabrik dan peralatan
b) Aktiva-aktiva tidak berwujud
c) Aktiva-aktiva finansial
d) Investasi yang diperlakukan dengan metode ekuitas
e) Persediaan
f) Pemulihan transaksi non pertukaran termasuk pajak dan transfer
g) Piutang dari transaksi pertukaran
h) Kas dan setara kas
i) Hutang pajak dan transfer
j) Hutang karena transaksi pertukaran
k) Cadangan (provision)
l) Kewajiban tidak lancar
m) Partisipasi minoritas
n) Aktiva atau ekuitas neto
11
d) Surplus atau defisit neto saham dari asosiasi dan joint venture yang
menggunakan metode ekuitas
e) Surplus atau defisit dari aktivitas biaya
f) Pos-pos luar biasa
g) Saham partisipasi minoritas dari surplus atau defisit neto
h) Surplus atau defisit neto untuk suatu periode
12
laporan kinerja keuangan, laporan arus kas dan laporan perubahan aktivitas
atau ekuitas neto.
c. Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan
namun persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan.
13
a. Masyarakat
b. Para wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa
c. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman
d. Pemerintah
Sedangkan menurut Serikat Dagang Sektor Publik GASB (1999, p. B184) pengguna
laporan keuangan sektor publik digolongkan hanya pada tiga kelompok yaitu :
a. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab
b. Legislatif dan badan pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat
c. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman atau berpartisipasi dalam proses pemberian
pinjaman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna laporan keuangan sektor publik adalah
masyarakat, para wakil rakyat, pengawas, pihak donasi, investasi, pinjaman, pembayar pajak.
2. Pengguna Laporan Keuangan Sektor Swasta
Menurut Ahmed Riahi (2006:250) pengguna laporan keuangan swasta ada lima belas
kategori yaitu:
a. Pemegang saham
b. Kreditor jangka panjang
c. Kreditor jangka pendek
d. Analis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas
e. Para karyawan
f. Para direktur noneksekutif
g. Para pelanggan
h. Pemasok
i. Kelompok-kelompok industri
j. Serikat pekerja
k. Departemen dan kementerian pemerintahan
l. Publik
m. Badan-badan regulatoris
n. Perusahaan-perusahaan lain, baik domestik dan asing
o. Para penyusun standar dan riset-riset akademik
Pihak luar atau eksternal juga merupakan pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan. Yang termasuk dalam kelompok pengguna laporan keuangan sektor swasta adalah
sebagai berikut:
14
a. Pemegang saham atau pemilik, berkepentingan untuk mengetahui perkembangan ekuitas
mereka dalam perusahaan atau estimasi perolehan bagian keuntungan yang akan diterima
dalam bentuk dividen atas tiap lembar saham yang dimiliki.
b. Pemerintah, untuk menentukan jumlah pajak terutang. Akumulasi informasi dan laporan
keuangan perusahaan oleh pemerintah dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
mengukur, meramal dan merencanakan perekonomian nasional, serta potensi perolehan dan
untuk pelayanan publik.
c. Investor sebagai penyandang dana untuk membiayai proyek tertentu. Investor mengharapkan
keuntungan dari proyek investasinya dalam bentuk pembagian laba.
d. Kreditor, untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan melunasi
pokok pinjaman.
e. Individu pegawai dan serikat pekerja, untuk menilai keberhasilan mereka bekerja bersama-
sama untuk membentuk kinerja perusahaan secara keseluruhan.
f. Asosiasi usaha, untuk menilai kinerja rata-rata anggota asosiasi, atau untuk menentukan
standar kinerja dalam lingkungan bisnis yang sejenis.
g. Masyarakat luas, untuk mengetahui hak-hak masyarakat terhadap keberadaan perusahaan
dimana perusahaan berdiri. (Samryn, 2012:12)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna laporan keuangan sektor swasta adalah
pemegang saham atau pemilik, Pemerintah, Investor, Kreditor, Individu pegawai dan serikat
pekerja, Kelompok-kelompok industri, Asosiasi usaha, pemasok dan pelanggan, Pemerintah.
15
Namun, apabila jumlah debet dan kredit ternyata tidak sama besar, mungkin saja telah terjadi
beberapa kesalahan teknis dalam membuat neraca saldo.
b. Jenis Laporan Keuangan Sektor Swasta
Neraca (Laporan Posisi Keuangan), Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas/modal,
Laporan arus kas, Catatan atas laporan keuangan
Sedangkan pada sektor swasta untuk pencatatan sama seperti pada sektor
pemerintahan, namun dalam nama akun setiap sub banyak yang perbedaan seperti halnya pada
sektor swasta dalam neraca terdapat goodwill yaitu nilai selisih dari harga beli.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses
pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,
partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan tempat peribadatan, maupun organisasi
sosial masyarakat lainnya.
Peraturan publik disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu yang pertama,
regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait. Kedua, tindakan yang
diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat
diinterprestasikan sebagai wujud dukungan penuh organisasi publik. Ketiga, peraturan adalah
hasil dari berbagai aspek dan kejadian.
Laporan keuangan Organisasi sektor publik dan organisasi sektor swasta memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaan tersebut terdapat pada perumusan tujuan dari Laporan
keuangan kedua organisasi yang sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi keuangan
kepada berbagai pihak berkepentingan (intern maupun ekstern) untuk pengambilan keputusan.
Dilihat dari para pengguna, maka pemakai laporan keuangan sektor publik lebih luas
dibandingkan dengan sektor swasta.
Namun dari segi jenis pelaporan keuangan lebih banyak pada sektor publik terdiri atas
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK). Di samping menyajikan keempat laporan keuangan pokok
tersebut, suatu entitas pelaporan diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan
berbasis akrual dan Laporan Perubahan Ekuitas
B. SARAN
Sebaiknya permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia dapat diatasi dengan
memberikan sanksi yang sesuai dengan penyebabnya. Sehingga Regulasi publik yang ada di
Indonesia dapat dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik itu pada organisasi
pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM dan organisasi lainnya yang
telah di atur sesuai dengan UU yang mengaturnya.
17