Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) emiten farmasi dan produk kesehatan, mengakuisisi
100% saham PT Hale International, produsen minuman kesehatan siap saji, senilai Rp 100
miliar, menurut direksi perseroan. Akuisisi tersebut untuk memperkuat bisnis minuman
kesehatan siap saji Kalbe Farma dalam tahun-tahun mendatang. Akuisisi tersebut telah
ditandatangani pada 30 Mei 2012 dan transaksinya saat ini telah dilaporkan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta PT Bursa Efek Indonesia. PT Hale
International bergerak dalam bidang produksi minuman kesehatan berupa jus buah-buahan
dalam kemasan botol PET sejak tahun 2007. Merek merek yang telah dikenal luas antara lain
adalah Original Love Juice dalam berbagai seperti jeruk, apel, dan jambu serta Pome rama.
Sebagaimana diatur pasal 5 (2) PP 57/2010 tentang Tata Cara Pemberitahuan dan
Penilaian Merger, Konsolidasi dan Akuisisi. Perusahaan yang memiliki kewajiban melakukan
notifikasi atas aksi korporasinya yakni dengan nilai aset sebesar Rp2,5 triliun dan ataupun
nilai omset (penjualan) mencapai Rp5 triliun. Berdasarkan data komisi, nilai penjualan
gabungan hasil akuisisi Hale oleh KLBF mencapai Rp10,94 triliun dan nilai aset gabungan
Rp8,33 triliun, sehingga ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP 57 terpenuhi. Selain itu,
pengambilalihan saham perusahaan itu tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi,
sehingga ketentuan Pasal 7 juga terpenuhi. Dalam PP tersebut diatur ketentuan bahwa proses
merger, konsolidasi dan akuisisi suatu perusahaan dinyatakan tidak berpotensi melanggar UU
Persaingan Usaha apabila konsentrasi pasar yang terbentuk kurang dari 1800 HHI
(Hirschman Herfindahl Index/indeks konsentrasi pasar).
Terdapat produk yang sama antara KLBF dan Hale, yaitu produk minuman sari buah
dengan merek dagang Tipco (KLBF) dan Original Love Juice (Hale). Sehingga KPPU
menilai kegiatan usaha kedua perusahaan tersebut di Indonesia berada dalam pasar yang sama
yang dapat menciptakan perubahan kondisi pasar di Indonesia atas dampak pengambilalihan
saham Hale oleh KLBF. Data yang digunakan komisi dalam penilaian ini adalah data pangsa
pasar RTD Juice Value 2011 Top brands yang dikhususkan pada pangsa pasar dalam
Indonesia Modern Trade yang dilakukan oleh AC Nielsen. Pendekatan perhitungan HHI yang
digunakan dalam penilaian ini ialah besaran data nilai penjualan dari masing-masing produk
dalam rentang waktu Juli 2010 sampai dengan Juni 2011. Berdasarkan data tersebut, pangsa
pasar gabungan KLBF dan Hale untuk produk Tipco dan Original Love Juice pada tahun
2010-2011 ialah sebesar 3,5%.
Sebelumnya, pada 28 Juni 2012, Kalbe juga telah menandatangani Perjanjian Usaha
Patungan dengan PT Milko Beverage Industry (Milko) untuk mendirikan perusahaan
patungan bernama PT Kalbe Milko Indonesia. Kalbe akan memiliki 51% saham perusahaan
patungan tersebut sementara 49% sisanya dimiliki oleh Milko. Pembangunan pabrik dengan
nilai investasi sekitar Rp 100–150 miliar ini dipercaya akan memperkuat fasilitas produksi
produk nutrisi untuk mendukung pertumbuhan penjualan Kalbe di masa mendatang.
Perseroan memperkirakan, pabrik tersebut akan selesai dibangun dalam satu sampai dengan
dua tahun ke depan.
Analisis
Berdasarkan artikel tersebut, dapat dikatakan bahwa PT. Kalbe Farma merupakan
suatu unit bisnis/perusahaan yang dapat melakukan penerapan strategi generik dengan
memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Kalbe Farma banyak melakukan
diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan saat ini. Tidak hanya mengakuisisi PT
Hale International, tetapi telah mengakuisisi beberapa perusahaan lainnya seperti PT Milko
Beverage Industry (Milko). Beberapa faktor yang mendorong PT Kalbe Farma melakukan
akuisisi yaitu karena menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham,
maupun diversifikasi usaha dapat melakukan akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko
adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan akuisisi, maka perusahaan
dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. PT Kalbe Farma
melakukan akuisisi dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal
ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
PT Kalbe Farma tidak menguasai seluruh aset perusahaan yang diakuisisi. Dengan
kata lain memegang saham secara minoritas dimana perusahaan yang diakuisisi masih
memiliki wewenang setidaknya 50% terhadap asset perusahaannya, tidak dengan mayoritas.
Pengambilalihan kepemilikan minoritas saham perusahaan oleh PT Kalbe Farma bertujuan
untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Dari sudut
pandang PT Kalbe Farma adalah tidak tepat dengan mengakuisisi perusahaan lain dengan
memegang saham secara minoritas karena dengan adanya kepemilikan saham minoritas maka
pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya tidak berada pada Kalbe
Farma. Namun, bila PT Kalbe Farma hanya mengakuisisi perusahaan lain dengan
kepemilikan saham secara mayoritas, kemungkinan tidak akan terjadi resiko atau konflik di
antara kedua perusahaan semakin besar.