Está en la página 1de 5

Akuisisi Hale International Oleh Kalbe Farma

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) emiten farmasi dan produk kesehatan, mengakuisisi
100% saham PT Hale International, produsen minuman kesehatan siap saji, senilai Rp 100
miliar, menurut direksi perseroan. Akuisisi tersebut untuk memperkuat bisnis minuman
kesehatan siap saji Kalbe Farma dalam tahun-tahun mendatang. Akuisisi tersebut telah
ditandatangani pada 30 Mei 2012 dan transaksinya saat ini telah dilaporkan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta PT Bursa Efek Indonesia. PT Hale
International bergerak dalam bidang produksi minuman kesehatan berupa jus buah-buahan
dalam kemasan botol PET sejak tahun 2007. Merek merek yang telah dikenal luas antara lain
adalah Original Love Juice dalam berbagai seperti jeruk, apel, dan jambu serta Pome rama.

PT Hale International mendorong gaya hidup sehat di masyarakat Indonesia dan


didedikasikan untuk menyumbangkan solusi terkait dengan berinovasi dan memproduksi
minuman sehat bagi masyarakat, terutama generasi muda. Perusahaan ini khusus
memproduksi minuman yang bermanfaat bagi konsumen yang terbuat dari bahan alami
melalui proses standar kualitas tinggi. "Sehat sampai tetes terakhir" merupakan filosofi untuk
teliti dalam memproses jus segar menggunakan kualitas buah dan bahan-bahan alami tanpa
menambahkan bahan pengawet. Upaya dalam merancang pabrik yang didasarkan pada GMP
(Good Manufacturing Practice) telah diakui dan telah membuat PT Hale International
menjadi produsen pertama yang menggunakan kemasan botol PET untuk mematuhi dan
diberikan ISO 22000 / 2005 sertifikasi. Setelah dilakukan penilaian, komisi berkesimpulan
bahwa tidak terdapat kekhawatiran adanya dugaan praktik monopoli dan / atau persaingan
usaha tidak sehat akibat pengambilalihan saham perusahaan Hale oleh KLBF.
Analisa Komisi hanya terbatas pada proses pengambilalihan saham perusahaan
Hale oleh KLBF. Jika di kemudian hari ada perilaku anti persaingan yang dilakukan baik
para pihak maupun anak perusahaannya, maka perilaku itu tidak dikecualikan dari Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan atau Persaingan
Usaha Tidak Sehat. Komisi mengeluarkan Pendapat tidak adanya dugaan praktik monopoli
atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan pengambilalihan saham perusahaan
Hale oleh KLBF. Menurut komisi Nomor A 12112 mengenai pengambilalihan (Akuisisi)
Saham Perusahaan PT Hale International oleh PT Kalbe Farma Tbk. Pengambilalihan saham
Hale oleh KLBF berlaku efektif secara yuridis pada 30 Juli 2012. Berdasarkan Keterbukaan
Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), penandatangan pengalihan saham antara kedua
belah pihak melalui penandatanganan share transfer deed. Ini merupakan langkah strategis
bagi Kalbe untuk memiliki fasilitas produksi minuman kesehatan siap saji. KLBF optimistis
bahwa transaksi ini akan mempercepat langkah Kalbe untuk memasarkan produk-produk
minuman kesehatan siap saji yang potensi pasarnya sangat menjanjikan.

Sebagaimana diatur pasal 5 (2) PP 57/2010 tentang Tata Cara Pemberitahuan dan
Penilaian Merger, Konsolidasi dan Akuisisi. Perusahaan yang memiliki kewajiban melakukan
notifikasi atas aksi korporasinya yakni dengan nilai aset sebesar Rp2,5 triliun dan ataupun
nilai omset (penjualan) mencapai Rp5 triliun. Berdasarkan data komisi, nilai penjualan
gabungan hasil akuisisi Hale oleh KLBF mencapai Rp10,94 triliun dan nilai aset gabungan
Rp8,33 triliun, sehingga ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP 57 terpenuhi. Selain itu,
pengambilalihan saham perusahaan itu tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi,
sehingga ketentuan Pasal 7 juga terpenuhi. Dalam PP tersebut diatur ketentuan bahwa proses
merger, konsolidasi dan akuisisi suatu perusahaan dinyatakan tidak berpotensi melanggar UU
Persaingan Usaha apabila konsentrasi pasar yang terbentuk kurang dari 1800 HHI
(Hirschman Herfindahl Index/indeks konsentrasi pasar).
Terdapat produk yang sama antara KLBF dan Hale, yaitu produk minuman sari buah
dengan merek dagang Tipco (KLBF) dan Original Love Juice (Hale). Sehingga KPPU
menilai kegiatan usaha kedua perusahaan tersebut di Indonesia berada dalam pasar yang sama
yang dapat menciptakan perubahan kondisi pasar di Indonesia atas dampak pengambilalihan
saham Hale oleh KLBF. Data yang digunakan komisi dalam penilaian ini adalah data pangsa
pasar RTD Juice Value 2011 Top brands yang dikhususkan pada pangsa pasar dalam
Indonesia Modern Trade yang dilakukan oleh AC Nielsen. Pendekatan perhitungan HHI yang
digunakan dalam penilaian ini ialah besaran data nilai penjualan dari masing-masing produk
dalam rentang waktu Juli 2010 sampai dengan Juni 2011. Berdasarkan data tersebut, pangsa
pasar gabungan KLBF dan Hale untuk produk Tipco dan Original Love Juice pada tahun
2010-2011 ialah sebesar 3,5%.

Sebelumnya, pada 28 Juni 2012, Kalbe juga telah menandatangani Perjanjian Usaha
Patungan dengan PT Milko Beverage Industry (Milko) untuk mendirikan perusahaan
patungan bernama PT Kalbe Milko Indonesia. Kalbe akan memiliki 51% saham perusahaan
patungan tersebut sementara 49% sisanya dimiliki oleh Milko. Pembangunan pabrik dengan
nilai investasi sekitar Rp 100–150 miliar ini dipercaya akan memperkuat fasilitas produksi
produk nutrisi untuk mendukung pertumbuhan penjualan Kalbe di masa mendatang.
Perseroan memperkirakan, pabrik tersebut akan selesai dibangun dalam satu sampai dengan
dua tahun ke depan.
Analisis

Berdasarkan artikel tersebut, dapat dikatakan bahwa PT. Kalbe Farma merupakan
suatu unit bisnis/perusahaan yang dapat melakukan penerapan strategi generik dengan
memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Kalbe Farma banyak melakukan
diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan saat ini. Tidak hanya mengakuisisi PT
Hale International, tetapi telah mengakuisisi beberapa perusahaan lainnya seperti PT Milko
Beverage Industry (Milko). Beberapa faktor yang mendorong PT Kalbe Farma melakukan
akuisisi yaitu karena menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham,
maupun diversifikasi usaha dapat melakukan akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko
adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan akuisisi, maka perusahaan
dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. PT Kalbe Farma
melakukan akuisisi dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal
ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.

Selain itu untuk Meningkatkan likuiditas pemilik yang memungkinkan perusahaan


yang telah di akuisisi oleh PT Kalbe Farma memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika
perusahaan bisa menjadi lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih
mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
Sebagai pertimbangan pajak, PT Kalbe Farma dapat menaikkan kombinasi pendapatan
setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang
diakuisisi. Bagaimanapun akuisisi tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi
berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik. Sinergi dapat tercapai ketika
akuisisi menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi
terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada
jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak akuisisi. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan
yang melakukan akuisisi berada dalam bisnis yang sama.
PT Kalbe Farma menggunakan stratregi generik dalam bersaing, yaitu dengan
menerapkan Acquisition of stock. Dimana PT Kalbe Farma dapat mengakuisisi perusahaan
lain dengan tidak membeli semua asetnya tetapi dengan berbagi saham dengan perusahaan
yang diakuisisi. Pada jenis ini, maka tidak dibutuhkan suara pemegang saham target firm
sehingga tidak terdapat halangan dari pemegang saham minoritas. Acquisition of stock yaitu
dapat dilakukan dengan mengajukan penawaran dari suatu perusahaan terhadap perusahaan
lain, dan pada beberapa kasus, penawaran diberikan langsung kepada pemilik perusahaan
yang menjual. Hal ini dapat disesuaikan dengan melakukan tender offer. Tender offer adalah
penawaran kepada publik untuk membeli saham target firm, diajukan dari sebuah perusahaan
langsung kepada pemilik perusahaan lain. Lain dengan Acquisition of assets, dimana suatu
perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan membeli semua asetnya.

PT Kalbe Farma tidak menguasai seluruh aset perusahaan yang diakuisisi. Dengan
kata lain memegang saham secara minoritas dimana perusahaan yang diakuisisi masih
memiliki wewenang setidaknya 50% terhadap asset perusahaannya, tidak dengan mayoritas.
Pengambilalihan kepemilikan minoritas saham perusahaan oleh PT Kalbe Farma bertujuan
untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Dari sudut
pandang PT Kalbe Farma adalah tidak tepat dengan mengakuisisi perusahaan lain dengan
memegang saham secara minoritas karena dengan adanya kepemilikan saham minoritas maka
pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya tidak berada pada Kalbe
Farma. Namun, bila PT Kalbe Farma hanya mengakuisisi perusahaan lain dengan
kepemilikan saham secara mayoritas, kemungkinan tidak akan terjadi resiko atau konflik di
antara kedua perusahaan semakin besar.

Nama : Rahmawanti Octaviana Putri


NIM : 125100601111002
Kelas : H (Teknik Bioproses)

También podría gustarte