Está en la página 1de 7

Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Melalui Pemanfaatan

Limbah Industri Pengolahan Kayu Menjadi Arang Briket Oleh Mahasiswa


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dinda1, Elminora2, Rusdiana3, Teguh4, Wildan5, Zahratul6

Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstrak.

Penelitian ini mengkaji permasalahan limbah kayu yang sedang terjadi pada saat ini di Kraton
kecamatan Pasuruan. Berdasarkan fakta yang ada potensi limbah industri kayu lapis mencapai
60% sedangkan pada industri penggergajian berkisar 50,2% dari bahan baku yang diolah,
berdasarkan data tersebut potensi limbah kayu cukup besar dan ternyata hanya sebagian saja
(35%-49%) kayu yang digunakan hanya beberapa bagian saja, selebihnya berupa limbah yang
tidak dimanfaatkan. Untuk mengatasi masalah tersebut penelitian ini menggunakan model
pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat. Dari hasil pembahasan Model Sains Teknologi
Masyarakat, model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yang terkait
permasalahan yang ada dimasyarakat, dengan 4 sintak yang dimilikinya 1) tahap
invitasi, menggali permasalahan yaitu berupa limbah kayu yang ada di kraton, 2) tahap
eksplorasi, melakukan percobaan pemanfaatan limbah kayu, dalam tahap ini siswa memikirkan
dengan adanya banyak limbah dapat dimanfaatkan apa untuk pengumpulan data, 3) pengajuan
eksplanasi dan solusi, dari permasalahan limbah kayu dan dalam pengumpulan data maka solusi
yang diberikan yaitu memanfaatkan limbah kayu menjadi arang briket 4) tindak lanjut,
menginformasikan konsep yang baru saja dibangun yaitu berupa limbah kayu ternyata dapat
dimanfaatkan menjadi arang briket sebagai energi biomassa, sehingga dengan adanya tahapan
tersebut dapat membantu pemanfaatan limbah kayu menjadi arang briket. Dengan memilih
model pembelajaran STM maka dapat mengatasi permasalahan limbah kayu dengan
mengelolanya menjadi arang briket, maka masyarakat sekitar dapat memanfaatkan kembali
limbah kayu tersebut.

Keyword. STM, Limbah Kayu, Arang Briket


A. PENDAHULUAN

Penerapan model pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran diharapkan


mampu membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan suatu model
pembelajaran haruslah disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, jika hanya dapat
menggunakan model konvensional maka siswa tidak dapat aktif didalam pembelajaran
karena lebih cenderung pada teacher center, model pembelajaran yang baik apabila siswa
dilibatkan secara langusng sehingga siswa lebih aktif dan dapat mengkonstruk
pemahamannya sendiri, model pembelajaran diterapkan harus disesuaikan dengan materi
yang akan dikaji, seperti halnya mengkaji materi pemanfaatan limbah industri, materi
tersebut cenderung mengarah pada permasalahan yang terjadi pada lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari, maka model pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat
digunakan dalam pembelajaran yang mengajakan mengenai pemanfaatan limba industri
pengolahan kayu menjadi arang briket, pembelajaran tersebut dapat didesain dengan
model pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat, karena di dalam penanganan
masalah tersebut dapat di lihat dari beberapa prespektif, baik secara konseptual maupun
teknologi.
Pemanfaatan limbah industri pengolahan kayu menjadi arang briket, bermula dari
banyaknya industri meubel di Kraton, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, dimana tempat
tersebut pusat adanya pembuatan Meja, kursi, almari, maupun ukiran-ukiran yang
menggunakan beberapa jenis kayu sebagai bahan utamanya, sehingga dari hasil pembutan
tersebut menimbulkan banyaknya limbah kayu sisa pembuatan. Banyaknya limbah kayu
tersebut sangat banyak karena hampir setiap wilayah tersebut memproduksi meubel yang
dikirim diberbagai daerah di Indonesia, limbah kayu tersebut tidak dimanfaatkan
melainkan hanya ditumpuk sehingga menjadi limbah yang tidak dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan fakta yang ada potensi limbah industri kayu lapis mencapai 60% sedangkan
pada industri penggergajian berkisar 50,2% dari bahan baku yang diolah, berdasarkan
data tersebut potensi limbah kayu cukup besar dan ternyata hanya sebagian saja (35%-
49%) kayu yang digunakan hanya beberapa bagian saja, selebihnya berupa limbah yang
tidak dimanfaatkan. Apabila hal tersebut dibiarkan tanpa ada pengolahan yang optimal
maka dapat mencemari lingkungan sekitar.
Berdasarkan paparan diatas maka, model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
dapat dijadikan model pembelajaran, yang dapat mengkaji permasalahan limbah kayu
yang sedang terjadi pada saat ini, pada dasarnya limbah tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai arang briket, yang digunakan untuk salah satu energi biomassa alternatif, yang
dapat dikembangkan untuk mengatasi krisis energi khususnya sektor rumah tangga dan
warung makanan. Dengan melalui 4 sintaks yang dimiliki model pembelajaran STM
diantaranya yaitu: 1) tahap invitasi, menggali permasalahan yaitu berupa limbah kayu, 2)
tahap eksplorasi, melakukan percobaan pemanfaatan limbah kayu untuk pengumpulan
data, 3) pengajuan eksplanasi dan solusi, dari permasalahan limbah kayu maka solusi
yang diberikan yaitu memanfaatkan limbah kayu menjadi arang briket 4) tindak lanjut,
menginformasikan konsep yang baru saja dibangun yaitu berupa limbah kayu ternyata
dapat dimanfaatkan menjadi arang briket sebagai energi biomassa, sehingga dengan
adanya tahapan tersebut dapat membantu pemanfaatan limbah kayu menjadi arang briket.
B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kraton kabupaten Pasuruan. Penentuan


wilayah penelitian karena banyak industri meubel sehingga limbah dari sisa-sisa
potongan kayu meubel banyak yang terbuang dan masyarakat belum bisa mengolah
limbah tersebut. Objek penelitian ini adalah pemanfaatan limbah kayu menjadi arang
briket. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan tujuan agar masyarakat
dapat mengolah limbah kayu di wilayah Kraton kabupaten Pasuruan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu non-tes, dengan mengambil limbah kayu
untuk membuat arang briket.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran sains yang memakai model STM (Sains Teknologi Masyarakat)


siswa di harapkan dapat menumbuhkan rasa empati terhadap permasalahan yang terjadi
dilingkungan sekitar dan juga tentu saja memberikan inovasi-inovasi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.

Penelitian dengan jenis kualitatif deskriptif ini menyajikan paparan data yang
telah dilakukan terhadap pengolahan limbah industri pengolahan kayu yang berupa
serbuk-serbuk kayu. Pemanfaatan limbah kayu ini merupakan salah satu pengaplikasian
dari model pembelajaran sains teknologi masyarakat yang mecoba memberikan solusi
terhadap permasalahan yang terjadi dimasyarakat dengan tekonologi dan sains.

Kayu yang merupakan bagian dari sebuah tanaman penghasil oksigen. Kayu
sendiri sering dimanfaatkan oleh masyarkat sebagai prabot rumah tangga atau bisa
disebut sebagai furniture akan tetapi dari pengolahan tersebut masih menyisahkan
serpihan serbuk kayu yang sangat sayang sekali bila berakhir sebagai sampah yang
merugikan masyarakat.
Limbah kayu menjadi salah satu masalah pencemaran lingkungan khususnya
dikawasan industri pengolahan kayu dipasuruan. Untuk menanggapi permasalahan yang
diakibatkan oleh limbah kayu khususnya serbuk kayu ini makan didalam pembelajaran
sains peneliti mencoba untuk memberikan solusi dengan membuat inovasi sains berupa
pembuatan arang briket dari olahan limbah kayu.

Selama ini kayu yang sudah rapuh karena dimakan usia dan rayap
banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya yang selama ini
dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak
negatif terhadap lingkungan. Tapi, bagi mereka yang kreatif kayu yang sudah
tua dan dimakan rayap bisa dihancurkan dan diambil serbuk kayu nya, serbuk
kayu dapat diolah lagi menjadi briket serbuk kayu. Cara membuat briket
serbuk kayu ini cukup mudah apalagi serbuk kayu mudah terbakar. Briket
serbuk kayu ini dapat digunakan untuk memasak dalam kebutuhan sehari-
hari. Briket serbuk kayu yang terbuat dari limbah gergaji kayu ini memiliki
harga yang jauh lebih murah dari pada briket batubara.

Apabila dibandingkan dengan penggunaan gas alam dan juga minyak


tanah, briket dari serbuk kayu jauh lebih efektif dan pastinya dapat
mengurangi pengeluaran rumah tangga sehari-hari.

Prosedur pembuatan :

Peralatan :

 Ayakan ukuran lolos 50 mesh


 Cetakan briket
 Wadah

Bahan :

 Kayu yang sudah diolah menjadi serbuk kayu


 Lem kanji
 Korek

Tahapan pembuatan :
1. Pengarangan

Kayu sisa yang telah berupa serbuk dibuat arang dengan pengarangan manual
(dibakar).

2. Pengayakan

Pengayakan maksud untuk menghasilkan arang serbuk kayu yang lembut dan halus.
Arang serbuk gergaji diayak dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh

3. Pencampuran media

Arang serbuk gergaji yang telah disaring selanjutnya dicampur lem kanji sebanyak
2,5 % dari seluruh campuran arang serbuk gergaji dan

4. Pencetakan Briket Arang

Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke


dalam cetakan briket dan ditempa.

Manfaat arang briket untuk masyarakat digunakan sebagai bahan bakar baik
untuk keperluan rumah tangga atau restauran dan, home industri. kemudian dapat
menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau elpiji. Kenapa
harus memanfaatkan limbah kayu menjadi arang briket, karena arang briket dapat
meningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran
udara, karena selama ini serbuk gergaji dibakar begitu saja, aman dan ramah
lingkungan karena diolah tanpa menggunakan bahan kimia, pada saat digunakan
abunya tidak berterbangan dan tidak berasap, tidak meninggalkan noda hitam pada
peralatan yang digunakan (alat-alat dapur dan lainnya) tidak mengeluarkan bau
menyengat/aroma tidak sedap yang dapat menggangu aktifitas kerja kesehatan
maupun lingkungan, aman dan praktis tidak menimbulkan ledakan dan mudah
perawatan jika digunakan dengan kompor.

Model Sains Teknologi Masyarakat, model pembelajaran yang digunakan


dalam pembelajaran yang terkait permasalahan yang ada dimasyarakat, dengan 4
sintak yang dimilikinya 1) tahap invitasi, menggali permasalahan yaitu berupa limbah kayu
yang ada di kraton, 2) tahap eksplorasi, melakukan percobaan pemanfaatan limbah kayu, dalam
tahap ini siswa memikirkan dengan adanya banyak limbah dapat dimanfaatkan apa untuk
pengumpulan data, 3) pengajuan eksplanasi dan solusi, dari permasalahan limbah kayu dan
dalam pengumpulan data maka solusi yang diberikan yaitu memanfaatkan limbah kayu menjadi
arang briket 4) tindak lanjut, menginformasikan konsep yang baru saja dibangun yaitu berupa
limbah kayu ternyata dapat dimanfaatkan menjadi arang briket sebagai energi biomassa,
sehingga dengan adanya tahapan tersebut dapat membantu pemanfaatan limbah kayu menjadi
arang briket.

Model pembelajaran STM ini didalam pembelajaran dapat memberikan kontribusi pada
masyarakat, kontribusinya yaitu dalam tahap ke 4 berupa tindak lanjut atau mengiinformasikan,
memberikan informasi bahwa limbah kayu ternyata dapat dimanfaatkan sebagai arang briket.
Dengan informasi berikut maka masyarakat dapat memanfaatkan atau menerapkan apa yang
sudah diinformasikan, sehingga dengan adanya kemauan menggunakan arang briket dapat
meminimalisisr banyaknya limbah kayu dilingkungannya.

D. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, bahwa penerapan model pembelajaran sains teknologi


masyarakat melalui pemanfaatan limbah industri pengolahan kayu menjadi arang briket. Siswa
di harapkan dapat menumbuhkan rasa empati terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungan
sekitar dan juga tentu saja memberikan inovasi-inovasi untuk mengatasi permasalahan Model
Sains Teknologi Masyarakat, model pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran yang terkait permasalahan yang ada dimasyarakat, dengan 4 sintak
yang dimilikinya 1) tahap invitasi, menggali permasalahan yaitu berupa limbah kayu yang ada
di kraton, 2) tahap eksplorasi, melakukan percobaan pemanfaatan limbah kayu, dalam tahap ini
siswa memikirkan dengan adanya banyak limbah dapat dimanfaatkan apa untuk pengumpulan
data, 3) pengajuan eksplanasi dan solusi, dari permasalahan limbah kayu dan dalam
pengumpulan data maka solusi yang diberikan yaitu memanfaatkan limbah kayu menjadi arang
briket 4) tindak lanjut, menginformasikan konsep yang baru saja dibangun yaitu berupa limbah
kayu ternyata dapat dimanfaatkan menjadi arang briket sebagai energi biomassa, sehingga
dengan adanya tahapan tersebut dapat membantu pemanfaatan limbah kayu menjadi arang
briket.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan: 1) Mengingat limbah kayu


banyak dan warga sekitar tidak dapat mengolahnya. maka agar dapat mengatasi limbah kayu
pembuatan arang briket menjadi salah satu solusinya.

REFRENSI
Yager, Robert. E. 1992. The STS Aproach Parallels Constructivist Practices. Science Education
International, Vol. 3, No. 2.

Amilda, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII
MTs Paradigma Palembang. Bioilmi,Vol. 3, No.1.

Lestari, Hidayah. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Sains Tekonologi Masyarakat (STM)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Mataram. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol II, No.3.

Maryono, dkk. 2013. Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Klapa di Tinjau
Dari Kadar Kanji. Jurnal Chemica, Vol 14, No.1.

Purnomo Sidi, dkk. 2014. Pembelajaran Model STS Berbantuan Media Untuk Meningkatkan
Aktivitas, Sikap, dan Hasil belajar IPS. Harmoni Sosial, Vol 1, No.2.

También podría gustarte