Está en la página 1de 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CUSHING SYNDROME

Disusun guna melengkapi tugas Keperawatan Medikal dengan Dosen Penanggung


Jawab Ns. Jon Hafan Sutawardana S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB

KEPERAWATAN MEDIKAL

oleh
Mitasari
NIM 162310101022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Kasus Cushing Syndrome
Ny. Dian 31 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan mengatakan malu karena
tubuhnya semakin gemuk, cepat lelah, sering buang air kecil, akhir-akhir ini
wajah timbul jerawat.Klien juga mengeluh ototnya melemah. Perawat melakukan
pengkajian kepada klien dan didapatkan hasil tinggi badan klien 150 cm, berat
badan klien meningkat, sebelumnya klien mengatakan berat badannya 45 kg dan
menjadi 60 kg pada saat pemeriksaan. Pada bagian wajah klien terlihat
pertumbuhan rambut yang berlebihan, wajah bengkak, terlihat mukosa bibir
kering, lemak berlebih di sekitar leher, kegemukan pada bagian abdomen dan
striae sedangkan bagian ekstermitas terlihat kurus dan memar pada bagian kaki.
Didapatkan dari hasil pemeriksaan TTV; TD: 150/100 mmHg, Nadi: 92x/ menit,
Frekuensi Pernapasan: 18x/menit, Suhu: 370. Setelah dilakukan pemeriksaan
diagnostik didapatkan hasil; gula darah sewaktu: 350 mg/dl, hasil laboratorium;
eosinofil: 50/mm3, neutrofil: 85/mm3, kadar kortisol; 17-Hidroksikortikoid (17–
OHCS): 14mg/24jam , 17-ketosteroid (17–KS): 18mg/24jam. Klien memiliki
riwayat asma dan berdasarkan riwayat pengobatan, Ny.Dian sering
mengkonsumsi obat-obatan glukokortikoid.
I. Identitas Klien
Nama : Ny. Dian No. RM :12346582
Umur : 31 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin: Perempuan Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 01 September 2018
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 02 September 2018
Alamat : Sumbersari Sumber Informasi : Klien, Keluarga

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik : Cushing Syndrome
2. Keluhan Utama:
- Klien merasa tubuhnya semakin gemuk
- Klien merasa cepat lelah,
- Klien mengatakan sering buang air kecil
- Klien mengatakan akhir-akhir ini wajahnya timbul jerawat.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan berat badan klien naik 15 kg,
pada bagian wajah telihat pertumbuhan rambut yang berlebihan, wajah
bengkak, lemak berlebih di sekitar leher, kegemukkan pada bagian
abdomen dan striae sedangkan bagian ekstermitas terlihat kurus dan
memar pada bagian kaki.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit yang pernah dialami
Klien dan keluarga mengatakan bahwa klien memiliki memiliki riwayat
penyakit asma.
b. Alergi
Keluarga dan klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi
c. Imunisasi
Keluarga klien mengatakan tidak tahu tentang imunisasi apa saja yang
pernah diberikan pada klien
d. Kebiasaan/Pola Hidup/Life Style:
-
e. Obat-obatan yang digunakan
Keluarga mengatakan bahwa klien sering mengkonsumsi obat asma.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengakan bahwa didalam keluarga tidak memiliki riwayat
penyakit cushing sindrom, tetapi klien mengatakan bahwa didalam
keluarga memiliki riwayat penyakit asma.
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa bila sakit harus segera diatasi dengan cara
tradisional maupun dengan cara modern. Klien dan keluarga juga
menganggap kesehatan itu penting, dan ketika klien atau keluarga sakit,
klien dan keluarga datang ke pelayanan kesehatan untuk mengetahui
tentang penyakit yang dialami.
Interpretasi:
Klien masih belum mengetahui kondisi kesehatannya saat ini sehingga
klien datang ke rumah sakit.
2. Pola nutrisi/metabolik (ABCD)
- Antropometeri
BB sebelum sakit: 45 kg
BB saat sakit: 60 kg
TB : 150 cm
IMT= 45 = 20
1,50 x 1,50
Interpretasi:
Klien mengalami peningkatan berat badan sejak sakit, IMT masih
dalam rentang normal (18,5-25,0)
- Biomedical sign:
Hemoglobin : 11,9 mg/dl
Leukosit : 7.800 /mm
Trombosit : 172.000 /mm
Kalium : 3,0 mg/dl
Natrium : 150 mg/dl
Gula darah sewaktu: 350 mg/dl
Eosinofil : 50/mm3,
Neutrofil : 85/mm3,
Kadar kortisol : 17-Hidroksikortikoid (17–OHCS): 14mg/24jam ,
17-ketosteroid (17–KS): 18mg/24jam
3. Pola eliminasi
BAK :
- Frekuensi : 7 kali sehari
- Jumlah : 500 cc/24 jam
- Warna : kuning jernih
- Bau : bau khas urin
- Karakter :-
- BJ :-
- Alat Bantu : -
- Kemandirian: mandiri

BAB :
Klien BAB sehari sekali sebelum masuk ke rumah sakit
Interpretasi:
Klien mengalami poliuria karena terjadi penurunan kemampuan absorpsi
air oleh tubulus ginjal akibat peningkatan glukortikoid
4. Pola aktivitas & latihan
Sebelum sakit : klien mampu beraktivitas secara mandiri,
Saat sakit :klien mengatakan bahwa untuk saat ini aktivitas terbatas
karena terjadi peningkatan berat badan dan terjadi
kelemahan otot
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ ROM √

Keterangan:
0 = mandiri
1= dibantu sebagian oleh alat
2= dibantu sebagian oleh orang
3= dibantu alat dan orang lain
4= ketergantungan penuh
Status Oksigenasi:
Jalan napas paten, mampu bernapas spontan, pasien tidak mengeluh
sesak nafas, RR= 18 kali/menit, tidak menggunakan otot bantu
pernafasan
Fungsi kardiovaskuler:
TD= 150/100 mmHg, nadi = 92 kali/menit
Terapi oksigen:
Klien tidak mendapat terapi oksigenasi
Interpretasi:
Pasien bernafas dengan normal, terdapat peningkatan tekanan darah.
5. Pola tidur & istirahat
Durasi : menurut keluarga dan klien durasi tidur klien sebelum MRS baik,
dapat tidur pada siang hari, dan juga di malam hari, sekitar kurang
lebih 7 jam dalam sehari. Namun saat MRS klien dapat tidur
kurang lebih 4 jam dalam sehari.
Gangguan tidur : Bila siang hari klien tidak dapat tidur lama dan nyenyak,
karena suasana yang ramai.
Keadaan bangun tidur: Klien bangun dengan tenang dan hanya terdiam
setelah bangun tidur.
Interpretasi:
Klien mengalami kesulitan tidur saat siang hari, dan tidur pada malam hari
berkurang dari sebelum MRS
6. Pola kognitif & perceptual
Sebelum dan saat MRS kognitif klien tetap baik, dan masih dapat diajak
bicara dan memberikan timbale balik yang tepat, dan ingatan klien baik
saat dilakukan pengkajian
Fungsi dan keadaan indera :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, pengecapan.
Interpretasi:
Pola kognitif dan perseptual pasien tidak mengalami gangguan

7. Pola persepsi diri


- Gambaran diri : Klien mengatakan malu dengan kondisi tubuhnya yang
semakin gemuk pada daerah wajah, leher, dan abdomen, juga terdapat
jerawat pada wajahnya.
- Identitas diri : Klien tidak memiliki gangguan identitas diri, klien masih
memiliki orientasi yang baik terhadap dirinya sendiri
- Harga diri : Klien mengatakan merasa minder dengan kondisi tubuhnya
- Ideal Diri : Ideal diri klien tidak terganggu dan memiliki keyakinan
untuk sehat kembali
- Peran Diri : klien merupakan seorang istri dengan satu anak dan
seorang ibu rumah tangga.
Interpretasi :
Pola persepsi diri klien terganggu sejak mengalami sakit
8. Pola seksualitas & reproduksi
- Keluarga klien mengatakan memiliki suami dan 1 orang anak
- Klien mengatakan sudah 2 bulan tidak mengalami haid
9. Pola peran & hubungan
- Keluarga klien mengatakan bahwa hubungan antara klien dengan
anggota keluarga yang lain baik
- Terlihat bahwa keluarga selalu menemani klien saat di Rumah Sakit
10. Pola manajemen koping-stres
Keluarga klien mengatakan bahwa klien dan keluarga menganggap sakit itu
sebagai jalan yang harus di lewati dan dijalani sehingga bagaimanapun
keadannya harus diterima dan disyukuri. Selain itu klien dan keluarga
datang ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakankeadaannya jika
merasa sakit.
Interpretasi:
Mekanisme koping pasien dalam menghadapi masalah sudah cukup baik,
karena klien berusaha untuk mencari jalan keluar ketika sakit.
11. Sistem nilai & keyakinan
Klien beragama islam dan masih dapat melakukan kewajibannya untuk
sholat 5 waktu.
Interpretasi:
Pemenuhan kebutuhan spiritualitas klien tidak terganggu.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Klien terlihat lemah, GCS= 4-5-6 (kesadaran kompos mentis)
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 150/100 mmHg
- Nadi : 92 kali/menit
- RR : 18 kali/menit
- Suhu : 370 C

Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
Inspeksi :
- Kepala bentuk simetris, tampak lembab, warna rambut hitam sebagian
putih, penyebaran merata, rontok
- Wajah terlihat bengkak (moon face), asimetris, bentuk wajah oval,
tidak ada gerakan abnormal
- Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada bagian wajah, wajah
bengkak,
- tidak ada benjolan kepala, nyeri tekan (-)
- wajah tidak ada nyeri tekan
- tidak ada benjolan dan lesi
2. Mata
Pupil isokor, distribusi bulu mata merata, bagian kelopak dalam mata
bersih, mata simetris
3. Telinga
Bagian luar telinga kanan dan kiri bersih dan tidak terdapat serumen, tidak
ada kelainan bentuk, tidak ada massa serta menurut keluarga klien
pendengaran normal, warna kulit telinga sama dengan warna kulit
sekitarnya

4. Hidung
Tidak terdapat kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung
normal, tidak ada lesi maupun jejas, tidak ada massa, warna kulit hidung
sama dengan warna di sekitarnya
5. Mulut
Mukosa bibir kering, warna coklat, bibir simetris, tidak ada massa, tidak
ada luka
6. Leher
Terlihat lemak berlebih di sekitar leher, tidak ada benjolan ataupun
pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit dileher sama dengan warna kulit
sekitarnya, tidak ada nyeri tekan
7. Dada
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada benjolan, pengembangan dada normal,
tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Palpasi : pergerakan nafas kanan dan kiri +/+ simetris, ictus cordis teraba
di ICS 4-5
Perkusi : bunyi sonor pada area paru dan pekak pada area jantung
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, BJ1 dan
BJ2 terdengar tunggal
8. Abdomen
Inspeksi: perut terlihat bengkak, terdapat striae,bentuk cembung, umbilikus
berada di tengah, persebaran rambut merata, tidak ada bekas luka.
Auskultasi : Bising usus 15 kali/menit
Perkusi : bunyi redup
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
9. Urogenital
Tidak terpasang kateter dan tidak ada distensi kandung kemih
10. Ekstremitas
Ekstermitas terlihat kurus, memar pada bagian kaki, kelemahan otot
11. Kulit dan kuku

12. Keadaan lokal


Klien terlihat lemah, GCS 4-5-6 (kompos mentis), terlihat bengkak pada
wajah, leher, dan abdomen
V. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hb 11,9 mg/dl 12-15 mg/dl Menurun
Leukosit 7.800/mm3 5.000-10.000/mm3 Normal
Trombosit 172.000/mm3 150.000-400.000/mm3 Normal
GDS 350 mg/dl < 200 mg/dl Meningkat
(hiperglikemi)
Kalium 3,0 mg/dl 3,5-5,2 mg/dl Menurun
(hipokalemi)
Natrium 150 mg/dl 135-145 mg/dl Meningkat
(hipernatrium)
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Hb turun Keletihan
- Klien merasa cepat lelah ↓
- Klien mengeluh ototnya Kelesuan
melemah fisiologis
DO: (penyakit)
- Klien terlihat lemah ↓
- Hb 11,9 mg/dl keletihan
2. DS : Peningkatan Gangguan
- Klien mengatakan sering glukokortikoid eliminasi urine
buang air kecil ↓
- Keluarga klien mengatakan Penurunan
klien sering mengkonsumsi absorpsi air di
obat-obatan asma tubulus ginjal
(glukokortikoid) ↓
DO : Poliuri
- kadar kortisol; 17- ↓
Hidroksikortikoid (17– Gangguan
OHCS): 14mg/24jam , 17- eliminasi urine
ketosteroid (17–KS):
18mg/24jam
- Mukosa bibir kering
- Frekuensi BAK 7 kali sehari
- Jumlah BAK 500 cc
3. DO: Retensi natrium Kerusakan
- Wajah bengkak (moon face) & pembuangan integritas kulit
- Memar pada bagian kaki kalium
- Perut terlihat bengkak ↓
- Strie pada bagian abdomen Edema
- Kalium 3,0 mg/dl ↓
- Natrium 150 mg/dl Kerusakan
integritas kulit
4. DS: Penyakit Gangguan citra
- Klien mengatakan malu (cushing tubuh
dengan kondisi tubuhnya syndrom)
yang semakin gemuk pada ↓
daerah wajah, leher, Peningkatan
abdomen dan juga terdapat berat badan
jerawat pada wajahnya ↓
- Klien mengatakan berat Perubahan
badannya 45 kg menjadi 60 penampilan fisik
kg pada saat pemeriksaan ↓
DO: Kurang percaya
- Lemak berlebih di sekitar diri (malu)
leher ↓
- Kegemukan pada bagian Ganguan citra
abdomen dan striae tubuh
- Bagian ekstrimitas kurus
5. DS : Suasana rumah Gangguan pola
- Keluarga klien mengatakan sakit ramai tidur
bahwa klien dapat tidur (bising)
kurang lebih 4 jam dalam ↓
sehari ketika di rumah sakit Tidak bisa tidur
- Keluarga mengatakan bila lama dan
pada siang hari klien tidak nyenyak
bisa tidur lama dan nyenyak ↓
karena suasana ramai Gangguan pola
tidur
Diagnosa :
1. Keletihan b.d Kelesuan fisiologis (penyakit) d.d Klien merasa cepat lelah,
Klien mengeluh ototnya melemah, Klien terlihat lemah, Hb 11,9 mg/dl
2. Gangguan eliminasi urine b.d penurunan absorbsi air di tubukus ginjal
(gangguan fungsi ginjal) d.d Klien mengatakan sering buang air kecil,
Keluarga klien mengatakan klien sering mengkonsumsi obat-obatan asma
(glukokortikoid), kadar kortisol; 17-Hidroksikortikoid (17–OHCS):
14mg/24jam , 17-ketosteroid (17–KS): 18mg/24jam, Mukosa bibir kering
Frekuensi BAK 7 kali sehari, Jumlah BAK 500 cc/24 jam
3. Kerusakan integritas kulit b.d gangguan metabolisme d.d Wajah bengkak
(moon face), Memar pada bagian kaki, Perut terlihat bengkak, Strie pada
bagian abdomen, Kalium 3,0 mg/dl, Natrium 150 mg/dl
4. Gangguan citra tubuh b.d penyakit (perubahan penampilan fisik) d.d Klien
mengatakan malu dengan kondisi tubuhnya yang semakin gemuk pada
daerah wajah, leher, abdomen dan juga terdapat jerawat pada wajahnya,
Klien mengatakan berat badannya 45 kg menjadi 60 kg pada saat
pemeriksaan, Lemak berlebih di sekitar leher, Kegemukan pada bagian
abdomen dan striae, Bagian ekstrimitas kurus
5. Gangguan pola tidur b.d halangan lingkungan (bising) d.d Keluarga klien
mengatakan bahwa klien dapat tidur kurang lebih 4 jam dalam sehari
ketika di rumah sakit, Keluarga mengatakan bila pada siang hari klien
tidak bisa tidur lama dan nyenyak karena suasana ramai
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Nama
keperawatan
1. Keletihan Tujuan: Setelah diberikan asuhan Manajemen Energi Ns. Mita
keperawatan selama 2x24 jam 1. Kaji status fisiologis pasien yang
diharapkan keletihan dapat teratasi, menyebabkan kelelahan sesuai
dengan kriteria hasil: dengan konteks usia dan
Tingkat Kelelahan perkembangan
1. Kelelahan ditingkatkan ke skala 2. Perbaiki defisit status fisiologi
3 (sedang) (penyebab anemia)
2. Kelesuan ditingkatkan ke skala 3. Konsultasikan dengan ahli gizi
3 (sedang) mengenai cara meningkatkan asupan
Kebugaran Fisik energi dari makanan
1. Kekuatan otot ditingkatkan ke 4. Bantu pasien identifikasi pilihan
skala 4 (sedikit terganggu) aktivitas-aktivitas yang akan
2. Ketahanan otot ditingkatkan ke dilakukan
skala 4 (sedikit terganggu) 5. Anjurkan pasien untuk memilih
aktivitas-aktivitas yang membangun
ketahanan
Terapi Latihan: Kontrol Otot
1. Bantu pasien untuk membuat
protokol latihan (meningkatkan)
kekuatan, ketahanan, kelenturan
2. Masukkan kegitan sehari-hari dalam
protokol latihan
3. Bantu pasien untuk mempersiapkan
dan membuat catatan perkembangan
untuk memotivasi kepatuhan
terhadap protokol latihan
4. Evaluasi perkembangan pasien
terhadap peningkatan atau restorasi
fungsi dan pergerakan tubuh
5. Berikan dukungan positif terhadap
usaha pasien dalam latihan dan
aktivitas fisik
2. Gangguan Tujuan: Setelah diberikan asuhan Monitor Cairan Ns. Mita
Eliminasi Urine keperawatan selama 2x24 jam 1. Tentukan jumlah dan jenis
diharapkan keletihan dapat teratasi, asupa/intake cairan serta kebiasaan
dengan kriteria hasil: eliminasi
Eliminasi Urine 2. Tentukan faktor-faktor risiko yang
1. Retensi urine ditingkatkan ke mungkin menyebabkan
skala 5 (tidak ada) ketidakseimbangan cairan (poliuria)
2. Jumlah urine ditingkatkan ke 3. Monitor asupan dan pengeluaran
skala 5 (tidak terganggu) 4. Monitor warna, kuantitas dan berat
Fungsi Ginjal jenis urin
1. Urine output selama 8 jam 5. Monitor membran mukosa, turgor
ditingkatkan ke skala 5 (tidak kulit dan respon haus
terganggu) Manajemen Pengobatan
2. Keseimbangan intake dan 1. Tentukan obat apa yang diperlukan
output selama 24 jam dan kelola menurut resep dan atau
ditingkatkan ke skala 5 (tidak protokol
terganggu) 2. Kaji ulang pasien dan atau keluarga
secara berkala mengenai jenis dan
jumlah obat yang dikonsumsi
3. Monitor respon terhadap pengobatan
perubahan pengobatan dengan cara
yang tepat
4. Ajarkan pasien dan/atau anggota
keluarga mengenai tindakan dan
efek samping yang diharapkan dari
obat
5. Monitor efek samping obat
3. Kerusakan Tujuan: Setelah diberikan asuhan Pengecekan Kulit Ns. Mita
Integritas Kulit keperawatan selama 2x24 jam 1. Periksa kulit dan selaput lendir terkait
diharapkan keletihan dapat teratasi, dengan adanya kemerahan, edema
dengan kriteria hasil: dan drainase
Keparahan Cairan Berlebih 2. Amati warna, kehangatan, bengkak,
1. Edema kaki ditingkatkan ke pulsasi, tekstur, edema dan ulserasi
skala 5 (tidak ada) pada ekstremitas
2. Edema menyeluruh 3. Monitor kulit dan selaput lendir
ditingkatkan ke skala 4 (ringan) terhadap perubahan warna, memar,
3. Peningkatan serum natrium dan pecah
ditingkatkan ke skala 4 (ringan) 4. Monitor infeksi terutama dari daerah
4. Peningkatan berat badan edema
ditingkatkan ke skala 5 (tidak 5. Lakukan langkah-langkah untuk
ada) mengurangi kerusakan lebih lanjut
(melapisi kasur, menjadwalkan
reposisi)
Manajemen Elektrolit/Cairan
1. Pantau kadar serum elektrolit yang
abnormal
2. Pantau adanya tanda dan gejala
overhidrasi yang memburuk atau
dehidrasi (edema)
3. Dapatkan spesimen laboratorium
untuk pemantauan perubahan cairan
dan elektrolit (kadar natrium dan
kalium)
4. Timbang berat badan harian atau
pantau gejala
5. Pantau adanya tanda dan gejala
retensi cairan

4. Gangguan Citra Tujuan: Setelah diberikan asuhan Manajemen Berat Badan Ns. Mita
Tubuh keperawatan selama 2x24 jam 1. Diskusikan dengan pasien mengenai
diharapkan keletihan dapat teratasi, kondisi medis apa saja yang
dengan kriteria hasil: berpengaruh terhadap berat badan
Berat Badan: Massa Tubuh 2. Diskusikan risiko yang mungkin
1. Berat badan ditingkatkan ke muncul jika terdapat kelebihan berat
skala 5 (tidak ada deviasi dari badan atau berat badan kurang
kisaran normal) 3. Hitung berat badan ideal pasien
2. Presentase lemak tubuh 4. Hitung presentase lemak tubuh ideal
ditingkatkan ke skala 5 (tidak pasien
ada deviasi dari kisaran 5. Bersama dengan pasien membuat
normal) metode yang tepat untuk mencatat
Citra Tubuh asupan makan harian, waktu olahraga
1. Kepuasan dengan penampilan dan atau perubahan berat badan
tubuh ditingkatkan ke skala 4 Peningkatan Citra Tubuh
(sering positif) 1. Bantu pasien untuk mendiskusikan
2. Penyesuaian terhadap perubahan-perubahan bagian tubuh
perubahan penampilan fisik yang disebabkan adanya penyakit
ditingkatkan ke skala 4 (sering 2. Bantu pasien untuk mendiskusikan
positif) stresor yang mempengaruhi citra
Harga Diri tubuh terkait dengan kondisi penyakit
1. Tingkat kepercayaan diri 3. Monitor pernyataan yang
ditingkatkan ke skala 5 mengidentifikasikan citra tubuh
(konsisten positif) mengenai ukuran atau berat badan
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
bagian dari tubuhnya yang memiliki
persepsi positif terkait dengan
tubuhnya
5. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
tindakan-tindakan yang akan
meningkatkan penampilan
Peningkatan Harga Diri
1. Monitor pernyataan pasien mengenai
harga diri
2. Tentukan kepercayaan diri pasien
dalam hal penilaian diri
3. Bantu pasien untuk menemukan
penerimaan diri
4. Beri hadiah atau pujian terkait
kemajuan pasien dalam mencapai
tujuan
5. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-
aktivitas yang akanmeningkatkan
harga diri
5. Gangguan Pola Tujuan: Setelah diberikan asuhan Manajemen Lingkungan Ns. Mita
Tidur keperawatan selama 2x24 jam 1. Kendaliakan atau cegah kebisingan
diharapkan keletihan dapat teratasi, yang tidak diinginkan atau berlebihan
dengan kriteria hasil: 2. Berikan musik pilihan
Tidur 3. Sediakan headphone untuk
1. Jam tidur ditingkatkan ke skala mendengarkan musik pribadi jika
5 (tidak terganggu) suara musik dapat mengganggu orang
2. Kualitas tidur ditingkatkan ke lain
skala 5 (tidak terganggu) 4. Edukasi pasien dan pengunjung
Status Kenyamanan: Lingkungan mengenai perubahan/ tindakan
1. Lingkungan yang kondusif pencegahan, sehingga mereka tidak
untuk tidur ditingkatkan ke akan dengan sengaja mengganggu
skala 5 (tidak terganggu) lingkungan yang direncanakan
2. Lingkungan yang damai Peningkatan Tidur
ditingkatkan ke skala 5 (tidak 1. Monitor/catat pola tidur pasien dan
terganggu) jumlah jam tidur
2. Sesuaikan lingkungan (kebisingan)
untuk meningkatkan tidur
3. Ajarkan pasien bagaimana
melakukan relaksasi otot autogenik
atau bentuk non-farmakologi lainnya
untuk memancing tidur
4. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur
5. Atur rangsangan lingkungan untuk
mempertahankan siklus siang-malam
yang normal
6. Diskusikan dengan pasien dan
keluarga mengenai teknik untuk
meningkatkan tidur
Implementasi Keperawatan
No. Diagnosa Tanggal dan Jam Implementasi Nama
DX
1 Keletihan 03 September 2018 Manajemen Energi Ns. Mita
07.00-07.15 6. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
perkembangan
07.15 – 07.30 7. Perbaiki defisit status fisiologi (penyebab
anemia)
07.30- 07.50 8. Konsultasikan dengan ahli gizi mengenai cara
meningkatkan asupan energi dari makanan
07.50-08.05 9. Bantu pasien identifikasi pilihan aktivitas-
aktivitas yang akan dilakukan
08.05 – 08.15 10. Anjurkan pasien untuk memilih aktivitas-
aktivitas yang membangun ketahanan
Terapi Latihan: Kontrol Otot
08.15-08.30 6. Bantu pasien untuk membuat protokol latihan
(meningkatkan) kekuatan, ketahanan,
kelenturan
08.30 – 08.40 7. Masukkan kegitan sehari-hari dalam protokol
latihan
08.40- 08.55 8. Bantu pasien untuk mempersiapkan dan
membuat catatan perkembangan untuk
memotivasi kepatuhan terhadap protokol
latihan
08.55-09.10 9. Evaluasi perkembangan pasien terhadap
peningkatan atau restorasi fungsi dan
pergerakan tubuh
09.10 – 09.25 10. Berikan dukungan positif terhadap usaha pasien
dalam latihan dan aktivitas fisik
2 Gangguan Eliminasi Urine 03 September 2018 Monitor Cairan Ns. Mita
11.00 – 11.15 6. Tentukan jumlah dan jenis asupa/intake cairan
serta kebiasaan eliminasi
11.15 – 11.30 7. Tentukan faktor-faktor risiko yang mungkin
menyebabkan ketidakseimbangan cairan
(poliuria)
11.30 – 11.45 8. Monitor asupan dan pengeluaran
11.45 – 12. 00 9. Monitor warna, kuantitas dan berat jenis urin
12.00 – 12.15 10. Monitor membran mukosa, turgor kulit dan
respon haus
Manajemen Pengobatan
12.15 – 12.25 6. Tentukan obat apa yang diperlukan dan kelola
menurut resep dan atau protokol
12.25 – 12.40 7. Kaji ulang pasien dan atau keluarga secara
berkala mengenai jenis dan jumlah obat yang
dikonsumsi
12.40 – 12.50 8. Monitor respon terhadap pengobatan
perubahan pengobatan dengan cara yang tepat
12.50– 13.05 9. Ajarkan pasien dan/atau anggota keluarga
mengenai tindakan dan efek samping yang
diharapkan dari obat
13.05 – 13.20 10. Monitor efek samping obat
3 Kerusakan Integritas Kulit 03 September 2018 Pengecekan Kulit Ns. Mita
15.00– 15.15 6. Periksa kulit dan selaput lendir terkait dengan
adanya kemerahan, edema dan drainase
15.15 – 15. 30 7. Amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi,
tekstur, edema dan ulserasi pada ekstremitas
15.30 – 15. 40 8. Monitor kulit dan selaput lendir terhadap
perubahan warna, memar, dan pecah
15.40 – 15.55 9. Monitor infeksi terutama dari daerah edema
15.55 – 16.05 10. Lakukan langkah-langkah untuk mengurangi
kerusakan lebih lanjut (melapisi kasur,
menjadwalkan reposisi)
Manajemen Elektrolit/Cairan
16.05– 16.20 6. Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal
16.20 –16.30 7. Pantau adanya tanda dan gejala overhidrasi
yang memburuk atau dehidrasi (edema)
16.30 – 16.45 8. Dapatkan spesimen laboratorium untuk
pemantauan perubahan cairan dan elektrolit
(kadar natrium dan kalium)
16.45 –16.55 9. Timbang berat badan harian atau pantau gejala
16.55 –17.10 10. Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan
4 Gangguan Citra Tubuh 03 September 2018 Manajemen Berat Badan Ns. Mita
18.15 –18.30 6. Diskusikan dengan pasien mengenai kondisi
medis apa saja yang berpengaruh terhadap berat
badan
18.30 – 18.45 7. Diskusikan risiko yang mungkin muncul jika
terdapat kelebihan berat badan atau berat badan
kurang
18.45 – 18.55 8. Hitung berat badan ideal pasien
18.55- 19.05 9. Hitung presentase lemak tubuh ideal pasien
19.05-19.20 10. Bersama dengan pasien membuat metode yang
tepat untuk mencatat asupan makan harian,
waktu olahraga dan atau perubahan berat badan
Peningkatan Citra Tubuh
19.20 –19.35 6. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-
perubahan bagian tubuh yang disebabkan
adanya penyakit
19.35 – 19.50 7. Bantu pasien untuk mendiskusikan stresor yang
mempengaruhi citra tubuh terkait dengan
kondisi penyakit
19.50 – 20.00 8. Monitor pernyataan yang mengidentifikasikan
citra tubuh mengenai ukuran atau berat badan
20.00- 20.15 9. Bantu pasien untuk mengidentifikasi bagian dari
tubuhnya yang memiliki persepsi positif terkait
dengan tubuhnya
20.15-20.30 10. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-
tindakan yang akan meningkatkan penampilan
Peningkatan Harga Diri
20.30 – 20.40 6. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
20.40 – 20.50 7. Tentukan kepercayaan diri pasien dalam hal
penilaian diri
20.50- 21.00 8. Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
21.00-21.10 9. Beri hadiah atau pujian terkait kemajuan pasien
dalam mencapai tujuan
21.10-21.25 10. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas
yang akan meningkatkan harga diri
5 Gangguan Pola Tidur 04 September 2018 Manajemen Lingkungan Ns. Mita
08.00 – 08.15 5. Kendaliakan atau cegah kebisingan yang tidak
diinginkan atau berlebihan
08.15 – 08.25 6. Berikan musik pilihan
08.25 – 08.35 7. Sediakan headphone untuk mendengarkan
musik pribadi jika suara musik dapat
mengganggu orang lain
08.35 – 08.50 8. Edukasi pasien dan pengunjung mengenai
perubahan/ tindakan pencegahan, sehingga
mereka tidak akan dengan sengaja mengganggu
lingkungan yang direncanakan
Peningkatan Tidur
08.50 – 09.00 7. Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam
tidur
09.00 – 09.10 8. Sesuaikan lingkungan (kebisingan) untuk
meningkatkan tidur
09.10-09.25 9. Ajarkan pasien bagaimana melakukan relaksasi
otot autogenik atau bentuk non-farmakologi
lainnya untuk memancing tidur
09.25-09.40 10. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur
09.40-09.50 11. Atur rangsangan lingkungan untuk
mempertahankan siklus siang-malam yang
normal
09.50-10.05 12. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
mengenai teknik untuk meningkatkan tidur
EvaluasiKeperawatan
Tanggal No. Evaluasi Nama
DX
4 September 1 S: Klien mengatakan masih cepat lelah Ns. Mita
2018 O: Hb : 12,8 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 S: Keluarga mengatakan klien masih sering buang air kecil walaupun Ns. Mita
frekuensinya sudah mulai berkurang
O: Frekuensi BAK: 5 kali sehari, jumlah BAK: 400/24 jam
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3 S: Klien mengatakan bengkak di kaki, muka serta perut klien sudah mulai Ns. Mita
berkurang
O: Masih terlihat strie di area perut, kalium 3,4 mg/dl, natrium 147,2 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4 S : Klien mengatakan sudah bisa menerima perubahan fisik yang dialaminya Ns. Mita
O: berat badan klien 60 kg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
5 S: Klien mengatakan sudah bisa tidur dengan nyenyak Ns. Mita
O: Jam tidur 8 jam sehari
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

También podría gustarte